BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan membahas mengenai kesimpulan berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab empat dan saran yang berkaitan dengan penelitian.
5.1.
Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran penyesuaian diri
penderita learning disabilities di lingkungan sekolah dasar. Hasil yang diperoleh setelah pelaksanaan penelitian terhadap siswa-siswi penderita learning disabilities di lingkungan sekolah dasar menunjukkan bahwa tujuh orang siswa-siswi memiliki penyesuaian diri yang tinggi. Meskipun demikian, rentangan perbedaan antara nilai tinggi dan rendah pada masing-masing dimensi tidak terpaut jauh. Dimensi afeksi adalah dimensi satu-satunya yang memiliki rentangan perbedaan antara nilai tinggi dan rendah dari subjek penelitian yang terpaut jauh. Berdasarkan hasil analisis data dari dimensi kognisi, psikomotor, afeksi dan interaksi dengan lingkungan maka mayoritas subjek penelitian memperoleh nilai tinggi pada dimensi kognisi (lima orang) dan dimensi interaksi dengan lingkungan (lima orang). Dengan demikian, subjek penelitian lebih mampu untuk memandang peristiwa sesuai realitas, menjalin hubungan interpersonal dan bersikap sesuai dengan harapan lingkungan sekitar. Hasil dari penelitian mengenai penyesuaian diri pada siswa-siswi yang mengalami learning disabilities menunjukkan bahwa penderita memiliki 55
kemampuan untuk mempelajari berbagai hal. Kemampuan tersebut menunjukkan bahwa siswa-siswi pada dasarnya mampu untuk melakukan penyesuaianpenyesuaian di lingkungan sekolah. Siswa-siswi pun mampu untuk belajar di kelas dan menerima materi-materi pelajaran yang telah ditentukan untuk usia sekolah dasar. Sebagian dari anak-anak tersebut mampu menunjukkan sikap mandiri dengan membiasakan diri mereka untuk mengikuti peraturan yang telah ditetapkan, mengelola emosi dengan baik, dan mampu memberikan respon yang baik dalam berhubungan dengan lingkungan. Hasil ini menunjukkan bahwa mereka
merupakan
individu-individu
yang
dapat
dipercaya
untuk
mengembangkan potensi dan kemampuan masing-masing seperti anak-anak normal lainnya. Dukungan dari orang tua, lingkungan sekolah, dan lingkungan sekitar memberi kesempatan kepada mereka untuk merasa nyaman, leluasa, dan dapat mengekspresikan dirinya. Pemberian informasi kepada orang tua mengenai perkembangan anak di dalam menjalin hubungan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan akan mengurangi rasa takut dan cemas terhadap keterbatasan dalam diri sang anak.
5.2.
Saran Saran di dalam penelitian ini terdiri atas saran teoretis dan saran praktis.
5.2 1. Teoretis Beberapa sara teoretis di dalam penelitian ini antara lain: 1) Untuk perkembangan ilmu pengetahuan, penelitian selanjutnya diharapkan dapat menjangkau populasi yang lebih luas. Penelitianpenelitian lain yang berkaitan dengan penyesuaian diri akan membantu 56
pemahaman dan perkembangan anak-anak yang mengalami learning disabilities mengingat sulitnya untuk mencari penelitian terkait, khususnya di Indonesia. 2) Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan secara lebih mendalam keterkaitan aspek-aspek yang berhubungan dengan penyesuaian diri pada penderita learning disabilities seperti keterkaitan antara kelekatan orang tua dan penyesuaian diri anak, peran serta sekolah terhadap penyesuaian diri anak, serta keterkaitan penyesuaian diri dan dukungan lingkungan sekitar. 5.2 2. Praktis Beberapa saran praktis di dalam penelitian ini antara lain: 1) Pengembangan potensi anak perlu terus ditingkatkan oleh orang tua dan sekolah. Komunikasi dan sikap yang responsif terhadap penelitianpenelitian dan informasi terbaru dapat menjadi jalan pembuka untuk mengenal anak-anak yang mengalami learning disabilities dan menolong mereka untuk menjadi seseorang yang terbaik di masa depan. 2) Kesadaran dan keterbukaan terhadap perkembangan informasi mengenai learning disabilities sebaiknya ditingkatkan. Gangguan psikologis
merupakan
gangguan
yang
yang
tidak
dapat
digeneralisasikan satu kasus dengan yang lainnya sehingga diperlukan penciptaan lingkungan yang memiliki kemauan untuk mengerti, memahami, dan menyadari tanpa membeda-bedakan. 57
3) Penderita learning disabilities tidak perlu takut untuk berkembang dan mengekspresikan diri. Banyak tokoh besar dan sukses seperti Albert Einstein yang juga mengalami learning disabilities. Hal ini dapat terwujud jika terdapat kemauan untuk belajar dan memahami diri sendiri. 4) Guru bagi anak yang mengalami learning disabilities diharapkan memiliki pemikiran-pemikiran yang mengedepankan masa depan siswanya. Proses belajar bagi anak yang mengalami learning disabilities diharapkan dapat berlangsung secara dinamis dengan pendekatan yang mengasah kemampuan berpikir kreatif dan kritis. Peran aktif guru juga diperlukan untuk meningkatkan kemampuan berelasi dan berkomunikasi dengan orang lain. 5) Sekolah-sekolah bagi para penderita learning disabilities diharapkan dapat meningkatkan komunikasi dengan masyarakat luas agar penderita dapat memperoleh pemahaman tentang lingkungan sekitar dan juga sebaliknya. Di samping itu, pihak sekolah dapat pula menginformasikan melalui berbagai sarana di media massa agar anakanak learning disabilities semakin mudah dipahami. 6) Universitas Pelita Harapan sebagai institusi pendidikan dapat memberikan kontribusi dalam bentuk seminar, pelatihan bagi orang tua, guru, terapis dan masyarakat umum lainnya. Dukungan terhadap pengadaan penelitian dan sumber referensi dapat memberikan manfaat bagi perkembangan penderita learning disabilities.
58
7) Masyarakat diharapkan untuk lebih meningkatkan kesadaran diri terhadap
keberadaan
anak-anak
learning
disabilities
dengan
memberikan kondisi lingkungan yang mendukung perkembangan anak-anak tersebut.
59