BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti akan
menyimpulkan hasil penelitian ini ke dalam poin-poin sebagai berikut: 1. Private label memiliki pengaruh langsung yang signifikan dan positif terhadap value consciousness sebesar 0.43. Value consciousness memiliki pengaruh langsung yang signifikan dan positif terhadap store traffic sebesar 0.51. Store traffic memiliki pengaruh langsung yang signifikan dan positif terhadap store loyalty sebesar 0.33. Gogoi (2013, p.74) mengatakan bahwa private label dapat meningkatkan costumer traffic dan store loyalty dari peritel bersangkutan. Di Amerika Serikat dan negara di benua Eropa menganggap bahwa produk private label adalah kunci untuk meningkatkan bisnis dan konsumen yang loyal terhadap toko. Dengan mendapatkan konsumen yang loyal terhadap toko dan bukan terhadap merek atau produk tertentu, maka ritel tersebut barulah dapat dikatakan sustainable. 2. Private label memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung yang signifikan dan positif terhadap store traffic. Pengaruh tidak langsung dimediasikan oleh value consciousness. Jumlah pengaruh private label terhadap store traffic adalah 0.66, dimana nilai tersebut adalah penjumlahan dari pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung private label terhadap store traffic. Pengaruh langsung private
183
184
label terhadap store traffic sebesar 0.44, sedangkan pengaruh tidak langsung private label terhadap store traffic sebesar 0.22. 3. Private label memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung yang signifikan dan positif terhadap store loyalty. Pengaruh tidak langsung dimediasikan oleh value consciousness. Jumlah pengaruh private label terhadap store loyalty adalah 0.60, dimana nilai tersebut adalah penjumlahan dari pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung private label terhadap store loyalty. Pengaruh langsung private label terhadap store loyalty sebesar 0.41, sedangkan pengaruh tidak langsung private label terhadap store loyalty sebesar 0.19. 4. Diantara indikator private label, bobot tertinggi yang diberikan oleh responden adalah tingkat harga (14.90). Richardson, Jain, dan Dick (1996, Burton et. al. 1998, dikutip oleh Bao dan Mandrik, 2004, p.707) menyebutkan bahwa meskipun private label tidak menawarkan kualitas setinggi produk national brand, tapi produk ini mampu menyampaikan persepsi nilai yang tinggi karena harganya yang murah, dan hal tersebut membuat produk private label menjadi sangat menarik bagi konsumen yang sadar akan nilai; sedangkan bobot terendah yang diberikan oleh responden adalah waktu tempuh yang diperlukan untuk sampai ke gerai peritel (7.25). Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumen belum puas dengan waktu tempuh yang diperlukan untuk mencapai gerai Carrefour Indonesia. 5. Diantara indikator value consciousness, bobot tertinggi diberikan oleh responden untuk pernyataan “konsumen akan membandingkan harga dari beberapa merek untuk memastikan bahwa mereka akan mendapatkan produk yang tepat dengan uang yang mereka korbankan” (11.18) dan “konsumen selalu berusaha untuk
185
mendapatkan kualitas terbaik dengan uangnya” (11.17). Hasil penelitian ini sesuai dengan temuan-temuan pada penelitian sebelumnya. yang juga menemukan bahwa value consciousness merupakan variabel yang memengaruhi niat pembelian konsumen terhadap produk private label. Hal tersebut mencerminkan bahwa konsumen Carrefour Indonesia adalah konsumen yang sadar akan nilai.
5.2
Saran
5.2.1 Bagi PT Trans Retail Indonesia (Carrefour Indonesia) Melalui penelitian ini, diketahui bahwa private label memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap value consciousness, store traffic, dan store loyalty. Sehingga respon positif maupun negatif dari konsumen terhadap produk private label Carrefour Indonesia dapat memengaruhi value consciousness konsumen, store traffic, dan store loyalty dari Carrefour Indonesia. Menyadari pentingnya private label, berikut adalah beberapa hal yang dapat disarankan oleh peneliti agar perusahaan bisa mendapatkan efek yang lebih positif dari private label sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan di tengah persaingan yang ketat saat ini ke dalam poinpoin sebagai berikut: 1. Variabel mediasi value consciousness memiliki pengaruh yang cukup besar pada store traffic dan store loyalty, sehingga Carrefour Indonesia harus selalu dapat menyampaikan nilai dari produk private label. 2. Dengan mengamati pada bobot tertinggi yang diberikan konsumen pada tingkat harga. peneliti menyarankan agar perusahaan dapat mempertahankan tingkat
186
harga produk private label yang lebih murah dibanding dengan produk national brand. Hal tersebut dapat meningkatkan value yang positif (baik) terhadap produk private label, terutama bagi konsumen yang sensitif terhadap harga. 3. Dengan mengamati pada bobot terendah yang diberikan konsumen pada waktu tempuh yang diperlukan untuk mencapai gerai Carrefour Indonesia (7.25), peneliti mengusulkan agar dalam pemilihan lokasi toko, perusahaan selain berdasarkan pada lokasi yang strategis tapi juga harus memerhatikan aksesibilitas menuju lokasi tersebut. 4. Sehubungan produk yang paling sering dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen, yaitu produk kebutuhan sehari-hari, peneliti menyarankan agar perusahaan lebih mengefektifkan private label pada kategori tersebut. Dengan meningkatkan efektivitas kategori produk tersebut, diharapkan private label dapat menjadi salah satu keunggulan bersaing perusahaan dibanding pesaingnya.
5.2.2 Bagi Penelitian di masa mendatang Peneliti menyadari bahwa masih ada banyak hal yang dapat dikembangkan dari penelitian ini. Berikut adalah hal-hal yang dapat dikembangkan untuk penelitian di masa mendatang: 1. Untuk penelitian di masa mendatang, dapat ditambahkan variabel-variabel lain yang relevan dengan private label.
187
2. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menarik sampel dari responden yang berbeda atau menambahkan jumlah responden dalam penelitian atau daerah yang diteliti agar lebih dapat mencerminkan penelitian ini untuk ke depannya. 3. Untuk penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan hypermarket, minimarket, dan supermarket lain seperti Giant, Indomaret, ataupun Super Indo sebagai obyek penelitian.