BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan Masih ditemukannya banyak penduduk miskin wilayah pesisir Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, menunjukkan adanya ketidakoptimalan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat. Berdasarkan proses analisis data didapatkan hasil sebagai berikut: A. Identifikasi karakteristik ekonomi eksisting masyarakat pesisir Brondong 1. Jenis Kegiatan Ekonomi • Jenis kegiatan ekonomi yang paling dominan pada wilayah ini adalah penangkap ikan • Jenis usaha pengolahan ikan yang dikelola masyarakat setempat didominasi oleh usaha pemindangan. • Konsentrasi usaha pemindangan ikan dapat ditemukan disalah satu gang di area perkampungan nelayan. • Kegiatan budidaya ikan memiliki prospek yang menjanjikan. • Kegiatan usaha kecil dan pekerjaan buruh pabrik cukup membantu menyokong keuangan rumahtangga. 2. Hubungan antar Pelaku Usaha Para pelaku usaha dari tiap jenis kegiatan ekonomi memiliki ketergantungan antara satu dengan yang lain. 3. Akses terhadap Sumberdaya Ekonomi • Jangkauan kegiatan ekonomi masyarakat setempat mencakup skala regional bahkan internasional. • Ketersediaan sarana-prasarana pendukung kegiatan ekonomi di wilayah ini sangat lengkap • Masyarakat nelayan lebih memilih membeli bahan bakar secara dari pengecer dibandingkan di SPDN yang telah tersedia.
161
162 4. Penggunaan Teknologi Penggunaan alat tangkap skala besar mulai beralih menjadi skala kecil. 5. Keberadaan Organisasi • Keberadaan komunitas sosial berupa Kelompok Rukun Nelayan (RN), kurang berperan dalam mengoptimalkan pemberdayaan ekonomi nelayan. • Unit simpan pinjam yang dikelola oleh KUD Mina Tani dirasa kurang dapat merangkul masyarakat setempat. B. Analisis pengaruh kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan terhadap pengembangan wilayah pesisir Brondong Ditemukan lima faktor yang paling mempengaruhi pengoptimalan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat sehingga mampu memberi dampak pada pengembangan wilayah pesisir. Kelima faktor yang dimaksud adalah: 1. Keberadaan komunitas sosial Melalui komunitas sosial ini diharapkan interaksi-interaksi yang dibentuk masyarakat setempat akan menjadi perekat modal sosial sehingga kekuatan dari pengembangan wilayah pesisir Brondong tumbuh secara bottom up. 2. Keberadaan lembaga ekonomi formal Lembaga ekonomi formal sangat membantu dalam melindungi sumberdaya ekonomi yang berada di masyarakat, seperti KUD Mina Tani yang berperan besar dalam pengelolaan aset-aset penting wilayah pesisir Brondong. 3. Kapasitas kelembagaan Perlu adanya peningkatan kualitas kelembagaan pemerintah yang telah ada agar dapat memfasilitasi dan memahami kebutuhan masayarakat setempat secara tepat sasaran. 4. Keberadaan sentra produksi Sentra produksi merupakan inti kegiatan pada konsep Minapolitan yang sedang dikembangkan di pesisir
163 Brondong dan perlu untuk disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat. 5. Kapasitas sosial Peningkatan kapasitas sosial ini perlu didukung dengan keberagaman dan peluang mata pencaharian yang tersedia di wilayah ini. C. Arahan pengembangan wilayah pesisir berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan Arahan yang dihasilkan juga mempertimbangkan karakteristik eksisting dan kebijakan terkait. Hasil perumusan arahan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Keberadaan komunitas sosial • Pengadaan kegiatan pendekatan kepada masyarakat pesisir yang dibantu oleh aktivis sosial. • Pengoptimalan kegiatan peminjaman modal secara berkelompok. 2. Keberadaan lembaga ekonomi formal Pemberian kemudahan akses permodalan yang mampu mengakomodir kelompok ekonomi informal yang ada. 3. Kapasitas kelembagaan • Mempertajam kinerja tim UPT Perikanan Brondong untuk lebih memahami kebutuhan masyarakat pesisir setempat (khususnya nelayan). • Mengawasi pengelolaan sarana-prasarana pendukung kegiatan perikanan. 4. Keberadaan sentra produksi • Peningkatkan variasi jenis mata pencaharian masyarakat pesisir Brondong yang mendukung produksi pokok perikanan. • Meningkatkan diversifikasi produk olahan turunan. • Memperhatikan kesesuaian kebijakan terkait rencana industrialisasi kawasan sentra produksi dengan
164 kebutuhan dan karakteristik sosial-ekonomi masyarakat pesisir setempat. 5. Kapasitas sosial • Peningkatan kemampuan keterampilan masyarakat pesisir Brondong yang mendukung kegiatan usaha di bidang perikanan. • Meningkatkan kegiatan budidaya tambak kerapu. • Mengembangkan usaha pengolahan garam beryodium. 5.2
Saran Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil arahan yang didapat dari hasil penelitian. Untuk itu saran yang diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Pengadaan konsultasi publik secara rutin dengan bantuan aktivis sosial. Perlu adanya bantuan dari para aktivis sosial dalam pendekatan kepada masyarakat pesisir Brondong, khususnya kelompok nelayan, berupa pengadaan konsultasi publik. Kelompok nelayan yang dimaksud adalah setiap satu orang juragan dengan beberapa ABK dari sejumlah armada kapal yang dimiliki oleh juragan tersebut. Selain menjadikan komunikasi sebagai jalan tengah dalam menjembatani maksud pemerintah (khusunya DKP Lamongan) dengan keinginan masyarakat, konsultasi publik juga menghubungkan kedua pihak tersebut dalam posisi yang setara dan saling membutuhkan. Konsultasi publik dilakukan dengan berkoordinasi dengan kelompok RN, agar sebelumnya dapat disosialissaikan terlebih dahulu kepada seluruh anggota nelayan. Sebagai pelaku utama dalam usaha sektor perikanan, masyarakat nelayan merupakan ujung tombak terpenting dalam proses pengembangan wilayah pesisir Brondong.
165 2. Pengadaan kompetisi dan penghargaan yang didakan secara rutin bagi kelompok-kelompok masyarakat yang aktif berpatisipasi. Perlu adanya stimualsi agar kegiatan masyarakat yang bergerak di bidang perekonomian, yaitu dalam peminjaman modal usaha, dapat dipertahankan dan ditularkan pada kelompok masyarakat lain. Minat dan semangat masyarakat ditumbuhkan dengan timbal balik berupa kompetisi dan penghargaan yang disertai kemudahan dalam prosedur peminjaman modal. Melalui cara ini diharapkan mampu memberi ketertarikan tersendiri pada masyarakat pemilik usaha dalam mengupayakan kegiatan ekonomi yang sedang dijalani sehingga membangkitkan keinginan masyarakat untuk terus mengembangkan usahnya. 3. Bekerjasama dengan pengusaha besar untuk dapat merangkul beberapa pengusaha kecil di bidang produksi pengolahan hasil laut. Langkah ini kurang mudah untuk dijalankan, khususnya pada pengolahan hasil laut yang berupa pemindangan. Link pemasaran yang telah dimiliki masing-masing pelaku usaha telah terjalin sejak lama dan sulit untuk diseragamkan. Untuk itu kerjasama usaha dapat dilakukan pada bidang usaha pengolahan lain, seperti pengolahan garam beryodium dan pengrajin souvenir khas pesisir. Sebaiknya bidang usaha pengolahan tersebut dapat lebih dikembangkan dan dibina secara lebih optimal bersama pengusaha besar.
166 (Halaman ini sengaja dikosongkan)