BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan seperti yang telah diuraikan
penulis dalam pembahasan tentang hubungan persepsi konsumen atas Retail Mix dengan preferensi konsumen yang berbelanja barang kebutuhan rumah tangga di pasar tradisional dan pasar modern di Kota Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 7. Perbandingan persepsi konsumen mengenai Retail Mix pada retail tradisional dan retail modern antara lain 1) Product Assortment -
Pasar modern umumnya lebih beragam dibanding pasar tradisional.
-
Ketersediaan produk pada pasar modern lebih lengkap dibanding pasar tradisional.
-
Kualitas produk pada pasar modern umumnya lebih baik dibanding pasar tradisional.
2) Service -
Pada pasar modern keramahan karyawan lebih diperhatikan karena menyangkut pelayanan dan loyalitas pelanggan, dibanding pasar tradisional.
-
Kecepatan dan ketanggapan dalam melayani, pada pasar modern karyawan dituntut untuk selalu cepat tanggap dibanding pada pasar tradisional
-
Pengetahuan dan penguasaan terhadap produk baik pada pasar modern maupun pasar tradisional umumnya sama.
-
Kerapian karyawan Pada pasar modern umumnya karyawan menggunakan pakaian rapi dan seragam, dibanding pasar tradisional yang biasanya tampil seadanya.
3) Store Atmosphere -
Keamanan di pasar modern lebih aman karena adanya petugas keamanan atau satpam yang selalu menjaga, dibanding pasar tradisional.
-
Kebersihan ruangan di pasar modern lebih terjaga karena hampir setiap saat petugas kebersihan selalu membersihkan ruangan, dibanding pasar tradisional.
-
Fasilitas parkir di pasar modern lebih teratur, dibanding pasar tradisional
-
Pencahayaan pada pasar modern lebih terang, dibanding pasar tradisional.
-
Kepadatan pengunjung pasar modern biasanya relatif, pada hari-hari tertentu dan jam-jam tertentu, sedangkan pada pasar tradisional umumnya pengunjung lebih banyak pada pagi hari.
-
Display pada pasar modern lebih rapi dan tertata dengan baik dibanding pada pasar tradisional.
-
Pasar modern lebih nyaman dibanding pasar tradisional.
4) Price -
Harga yang ditawarkan umumnya relatif baik di pasar modern maupun tradisional.
-
Pemberian diskon selalu ditawarkan di pasar modern, dibanding pasar tradisional.
-
Pembayaran pada pasar modern dapat dilayani secara tunai maupun kredit melalui credit card, sedangkan pada pasar tradisional pembayaran hanya dapat dilakukan secara tunai.
5) Promotion -
Fasilitas member card diberikan kepada para pelanggan di pasar modern. Sedangkan di pasar tradisional fasilitas member card tidak ada.
-
Frekuensi iklan di media pada pasar modern selalu dilakukan. Sedangkan pasar tradisional sangat jarang bahkan tidak pernah melakukan pemasangan iklan.
-
Frekuensi program promosi pada pasar moden lebih tinggi. Sedangkan pasar tradisional sangat jarang bahkan tidak pernah melakukan program promosi.
6) Place -
Lokasi pasar modern maupun pasar tradisional umumnya berada pada lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh angkutan umum.
-
Kelancaran arus lalu lintas di pasar modern umumnya lebih lancar dibanding pasar tradisional.
-
Jam buka pada pasar modern biasanya mulai dari jam 09 – 21.00, sedangkan pasar di tradisional umumnya tengah malam sampai pagi hari, sedangkan siang hari hanya beberapa pedagang saja.
8. Tanggapan responden mengenai preferensi konsumen terhadap ritel tradisional dan ritel modern sebagai tempat berbelanja barang kebutuhan rumah tangga dapat dikatakan tinggi yang memiliki nilai rata-rata keseluruhan sebesar 3,88 yang berada pada interval 3,40 – 4,19. walau demikian masih terdapat elemen yang perlu diperhatikan seperti pernyataan lebih memilih pasar modern dibandingkan pasar tradisional sebagai tempat berbelanja kebutuhan rumah tangga, karena memiliki nilai di bawah rata-rata 9. Hubungan antara persepsi konsumen dan preferensi konsumen terhadap ritel tradisional dan ritel modern sebagai tempat berbelanja barang kebutuhan rumah tangga berdasarkan hasil uji korelasi, maka diperoleh hasil rs antara hubungan retail mix dengan preferensi konsumen adalah sebesar 0,554. dan berpengaruh sebesar 30,6%, sisanya sebesar 70,1%. Dari perhitungan statistik uji thit = 6,47 lebih besar dari ttabel = 1.66, maka Ha diterima dan Ho di tolak. Ini berarti hipotesis yang dikemukakan yaitu “Terdapat Hubungan Positif Antara Persepsi Konsumen Atas Retail Mix dengan Preferensi Konsumen Terhadap Tempat Berbelanja Barang Kebutuhan Rumah Tangga” dapat diterima.
5.2
Saran Setelah melakukan pengamatan langsung, penyebaran kuesioner, dan
mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka beberapa saran dibawah ini ditujukan bagi pengelola ritel tradisional maupun ritel modern. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sebaiknya pengelola ritel tradisional memperbaiki kinerja retail mix-nya, terutama yang berkaitan dengan product, price, dan place. Kebersihan lokasi ritel tradisional juga turut menentukan kualitas produk yang dijual dari sisi kesehatan dan kehigienisan produk. Misalnya dengan cara pemerintah daerah sebagai pengelola pasar basah mengerahkan tenaga kebersihan yang lebih banyak, serta merelokasi TPS (Tempat Pembuangan Sampah) yang dekat dengan pasar basah. Selain itu, keamanan lokasi ritel tradisional pun harus ditingkatkan agar konsumen yang berbelanja di ritel tradisional merasa aman dan nyaman. 2. Selain itu, pedagang di ritel tradisional diharapkan dapat mempertahankan kualitas produk yang dijualnya seperti pengoplosan daging, penjualan daging busuk, penjualan daging gelonggongan. Karena praktek-praktek seperti itu hanya akan merugikan pedagang ritel tradisional sendiri, seperti kehilangan konsumen dan penurunan omset. 3. Pedagang ritel tradisional sebaiknya tetap mempertahankan sistem tawarmenawar (bargaining price) agar pedagang ritel tradisional dapat memperoleh keuntungan yang cukup. Selain itu sistem harga tawarmenawar merupakan salah satu daya tarik konsumen berbelanja ke ritel tradisional. Namun, pemerintah sebagai regulator juga sebaiknya menjaga agar harga barang kebutuhan yang dijual di ritel tradisional tidak jauh berbeda dengan di ritel modern. 4. Pemerintah diharapkan dapat mengembangkan program revitalisasi pasar basah lebih banyak lagi. Misalnya renovasi gedung pasar basah agar lebih
bersih, nyaman, dan teratur agar produktivitas ritel tradisional dapat ditingkatkan. 5. Masyarakat maupun pemerintah diharapkan berpartisipasi dalam hal pengawasan pelaksanaan PP RI no 112 tahun 2007 tentang penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern. Karena sesungguhnya pemerintah telah mengatur tata letak yang diperbolehkan untuk membangun suatu ritel modern atau tradisional dalam bentuk Peraturan Presiden. Perlu dilakukan selanjutnya adalah pengawasan yang intensif oleh pemerintah maupun masyarakat agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan.