BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan Dalam pengembangan agroindustri di Kabupaten Muara Enim masih belum terdapat industri hilir bahkan untuk industri hulunya hanya ada beberapa yang mendukung komoditas unggulan subsektor perkebunan seperti karet, kelapa sawit dan kopi. Ekonomi wilayah berbasis komoditas unggulan subsektor perkebunan diharapkan menjadi nilai tambah di Kabupaten Muara Enim untuk petani maupun industrinya. a. Identifikasi komoditas unggulan subsektor perkebunan di masing-masing wilayah di Kabupaten Muara Enim Dari 12 komoditas perkebunan ada 9 komoditas unggulan sebagai berikut yaitu Karet, Kelapa Sawit, Kopi, Kelapa, Kakao, Lada, Kapuk, Pinang, Kayu Manis, Lalu untuk komoditas yang dipergunakan selanjutnya diambil 3 komoditas dari 9 komoditas unggulan. Hal ini berdasarkan pertimbangan Statistik Daerah Kabupaten Muara Enim tahun 2012, RDTR Kawasan Agropolitan Kabupaten Muara Enim, RTRW Kabupaten Muara Enim. Ketiga komoditas berikut adalah Karet, Kelapa Sawit dan Kopi hal ini juga didukung dengan Keputusan Bupati Muara Enim No. 18/KPTS/BappedaEko 2012 tentang penunjukan kawasan agropolitan dalam Kabupaten Muara Enim menyebutkan bahwa komoditas unggulan pada Kabupaten Muara Enim adalah Karet, Kopi, Kelapa Sawit.
153
154 b.
Penentuan Faktor Ekonomi Wilayah (Agroindustri) berbasis komoditas unggulan subsektor perkebunan dan Jenis Kegiatan Industri yang mendukung Dalam penentuan faktor pengembangan agroindustri dilihat terlebih dahulu jenis kegiatan industri yang sesuai di Kabupaten Muara Enim yaitu sebagai berikut 1. Jenis Kegiatan Industri yang sesuai : Untuk komoditas Karet yaitu industri Hilir (Industri Ban dan Industri Sepatu-Sandal Karet) dan industri Hulu (Industri Compound, Industri Sir 10-20, Industri Crumb Rubber). Kemudian untuk Kelapa Sawit yaitu industri Hilir(Industri Minyak Goreng, Industri Margarin,Industri Sabun, Industri Briket Arang, Industri Bahan Bakar) dan untuk industri Hulu (Industri CPO). Selanjutnya Kopi yaitu industri Hilir (Industri Kopi Bubuk, Industri Kopi Instan) Dalam penentuan jenis kegiatan industri yang sesuai dari hasil analisis akan disesuaikan dengan wilayah penelitian di KabupatenMuara Enim. Untuk pengembangan industri komoditas karet sesuai pada Kecamatan Lawang kidul, Kecamatan Talang Ubi, Kecamatan Penukal. Lalu untuk pengembangan industri komoditas kelapa sawit dapat dikembangkan pada kecamatan Tanjung Agung, Kecamatan Gunung Megang, Kecamatan Lubai. Kenudian untuk pengembangan industri kopi pada Kawasan Semendo (Lec Darat, Ulu, Tengah), Tanjung Agung dan tidak memutu p kemungkinan Kec Muara Enim, Kec Lawang Kidul, Kec Gelumbang serta Kec Talang Ubi. 2. Faktor Pengembangan Agroindustri adalah sebagai berikut Sumber Daya Alam (SDA) yang terdiri dari Kuantitas Bahan Baku, Kontinuitas Bahan Baku, Kualitas Bahan Baku
155 c.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdiri dari Kemampuan Kompetisi, Kualitas SDM Kelembagaan yang terdiri dari Koordinasi lintas sektoral dan Koordinasi antar pelaku pasca panen Teknologi Modal Infrastruktur
Arahan Pengembangan Komoditas Unggulan Subsektor Perkebunan di Kabupaten Muara Enim Arahan per komoditas yang dihasilkan juga mempertimbangkan karakteristik eksisting dan tinjauan pustaka serta pendapat ahli. Hasil perumusan arahan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Karet a. Melakukan selektifitas dan manajemen stock terhadap bahan baku komoditas karet b. Meningkatkan diservikasi produk olahan turunan komoditas karet c. Peningkatan kompetisi SDM dan pengembangan mindset SDM yang mendukung kegiatan agroindustri perkebunan d. Memonitoring dan mengevaluasi sistem kelembagaan yang mendukung kegiatan industri e. Mengembangkan teknologi tepat guna pada masyarakat untuk compound karet f. Pemberian modal untuk skala kecil sebagai rintisan kelompok ekonomi informal industri karet g. Pengadaan dan pengoptimalan manfaat infrastruktur untuk kepentingan kegiatan agroindustri 2. Kelapa Sawit a. Meningkatkan kualitas bahan baku kelapa sawit dan Peningkatan variasi produk olahan turunan
156 b. c.
d. e. f.
Memperbaiki kemampuan kompetisi dan kualitas SDM dalam kegiatan industri Mempertajam kinerja kelembagaan dengan meningkatkan kepercayaan petani terhadap kelembagaan yang mendukung kegiatan agroindustri Merintis usaha industri skala kecil dengan teknologi canggih yang berbasis padat karya Pengoptimalan kegiatan peminjaman modal komoditas kelapa sawit secara berkelompok Pembenahan dan peningkatan infrastruktur untuk mendukung kegiatan industri pada komoditas kelapa sawit
3. Kopi a. Pengadaan standard bahan baku kopi untuk membuat produk turunan kopi yang beragam. b. Mendorong SDM untuk memperluas pemasaran hasil olahan kopi skala home industri c. Memperhatikan pengorganisasian sistem pembelian biji kopi d. Menggunakan teknologi sederhana yang tepat guna untuk mengolah dan memasarkan kopi skala home industri e. Pemerataaan pemberian kemudahan akses modal atau bantuan untuk home industri kopi f. Peningkatan manfaat pengelolaan infrastruktur untuk kepentingan kegiatan agroindustri 5.2
Saran Saran yang dapat diberikan terkait pengembangan penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut: 1. Arahan-arahan yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat dimasukkan menjadi bahan pertimbangan dalam RDTR Kawasan Agropolitan dengan bahasan agroindustri, RTRW Kab Muara Enim untuk penentuan kawasan
157
2.
3.
industri Kab Muara Enim dan RPJM Kabupaten Muara Enim pada tahun yang akan datang Perlu adanya pengendalian, pemantauan, dan evaluasi dalam setiap arahan pengembangan komoditas unggulan sehingga arahan yang ada menjadi efektif. Dalam penelitian ini hanya melihat kondisi eksisting, faktor pengembangan agroindustri per komoditas dan pendapat pakar untuk itu dalam studi lebih lanjut perlu dipertimbangkan penentuan kawasan agroindustri baik untuk produksi dan pemasaran.
158
“Halaman ini sengaja dikosongkan”