BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan analisis dan pengolahan data, maka terakhir adalah pemberian kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan akan menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Saran diberikan berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan.
V.1
Kesimpulan Kesimpulan didapatkan dari hasil pengumpulan dan pengolahan data
yang telah dilakukan pada penelitian ini. Terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diberikan, yaitu: 1. Faktor keterjagaan saja dan interaksinya dengan faktor durasi latihan fisik tidak mempengaruhi tingkat kantuk. Faktor durasi latihan fisik saja mempengaruhi
rasio
tingkat
kantuk
pengemudi
yang
mengalami
keterjagaan panjang. Artinya, waktu berapa lama seseorang terjaga jika dilanjutkan dengan latihan fisik sebelum mengemudi tidak akan mempengaruhi tingkat kantuknya ketika mengemudi, tetapi berapa lama seseorang latihan fisik sebelum mengemudi dapat mempengaruhi tingkat kantuknya ketika mengemudi. Keterjagaan panjang yang dimaksud adalah keterjagaan 8 hingga kurang dari 10 jam dan 10 sampai 12 jam setelah tidur terakhir. 2. Ketika pengemudi sudah mengalami keterjagaan panjang dan ingin latihan fisik terlebih dahulu sebelum mengemudi, durasi latihan fisik yang memiliki rasio tingkat kantuk terendah adalah 20 menit dengan latihan fisik yang sepadan dengan latihan fisik menggunakan treadmill dan kecepatan 5,5 km/jam. Penentuan durasi latihan fisik didasarkan dari rata-rata rasio tingkat kantuk partisipan ketika mengemudi. Jika rata-rata rasio tingkat kantuk diamati, rasio tingkat kantuk akan terus meningkat selaras dengan peningkatan durasi latihan fisik yang dilakukan sebelum mengemudi. Artinya, durasi latihan fisik 40 menit membuat pengemudi yang sudah mengalami keterjagaan panjang akan lebih cepat mengantuk.
V-1
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diberikan beberapa saran untuk
penelitian selanjutnya. Beberapa saran yang dapat diberikan adalah: 1. Memberikan variasi terhadap durasi latihan fisik, tidak terbatas terhadap 20 menit, 30 menit dan 40 menit. 2. Dapat memberikan variasi terhadap jenis kelamin partisipan, tidak terbatas pada partisipan pria. 3. Dapat melihat pengaruh durasi latihan fisik terhadap partisipan yang mengalami kekurangan tidur selama beberapa hari atau satu hari sebelumnya.
V-2
DAFTAR PUSTAKA
Adiwinanto, W. (2008). Pengaruh Intervensi Olahraga di Sekolah Terhadap Indeks Masa Tubuh dan Tingkat Kesegaran Kardiorespirasi Pada Remaja Obesitas. Tesis Semarang: Universitas Diponegoro. Almatsier, S. (2003). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Indonesia: Gramedia. Akerstedt,T., & Gillberg, M. (1990). Subjective And Objective Sleepiness In the Active Individual. Intern J Neuroscience, 52, 29-37. Bararah, V. F. (2010). Ngantuk Sehabis Olahraga, Pasti Ini Penyebabnya. Diunduh dari http://health.detik.com/read/2012/04/02/070225/1882380/766/ngantuksehabis-olahraga-pasti-ini-penyebabnya. Diakses tanggal 21 Agustus 2016. Berka C., Levendowski, D. J., Westbrook, P., Davis, G., Lumicao. M. N., Olmstead, R. E., Popovic, M., Zivkovic, V. T., & Ramsey, C. K. (2005). EEG quantification of alertness: Methods for early identification of individuals most susceptible to sleep deprivation. SPIE Defense and Security Simposium, 5797, 78-89. Brick, L. (2001). Bugar dengan Senam Aerobik. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Damarany, P. (2012). Analisis Hubungan Faktor Internal dan Eksternal dengan Tingkat Kantuk (Sleepiness) dan Kelelahan (Fatigue) pada Pengemudi Dump Truck PT. X Distrik KCMB Tahun 2012. Tesis FKM UI. de Winter, J. C. F., Leeuwen, P. M.V., Happee. R. (2012). Advantages and Disadvantages of Driving Simulators: A Discussion. Proceedings of Measuring Behavior. Netherlands: Delft University of Technology. Dishub Jabar. (2015). Kecelakaan Lalu Lintas Penyebab Kematian Peringkat Ke8
Di
Indonesia.
Diunduh
dari
http://dishub.jabarprov.go.id/inc/data/info/550. Diakses tanggal 25 Juli 2016. Djamal, E. C. & Tjokronegoro, H. A. (2005). Identifikasi dan Klasifikasi Sinyal EEG Terhadap Rangsangan Suara Dengan Esktraksi Wavelet dan Spektral Daya. ITB Sains & Tek, 37(1), 69-92.
Gizi Olahraga. (2014). Karbohidrat dan Olahraga. Universitas Indonusa Esa Unggul. Hirshkowitz, M., Whiton, K., Albert, S. M., Alessi, C., Bruni, O., DonCarlos, L., Hazen, N., Herman, J., Katz, E. S., Kheirandish-Gozal, L., Neubauer, D. N., O’Donnell, A. E., Ohayon, M., Peever, J., Rawding, R., Sachdeva, R. C., Setters, B., Vitiello, M. V., Ware, J. C., Hillard, P. J. A. (2015). National Sleep Foundation’s sleep time duration recommendations: methodology and results summary. Sleep Health, 1, 40-43. Jap, B. T., Lal, S., Fischer, P., & Bekiaris, E. (2009). Using EEG spectral components to assess algorithms for detecting fatigue. Expert Systems with Applications, 36, 2352-2359. Kamalakannan, B., Groves, B., & Freivalds, A., (2007). Predictive Models for Estimating Metabolic Workload based on Heart Rate and Physical Characteristics. Journal of SH&E,4(1). Kaur, J., & Sharma, C. (2011). Exercise in Sleep Disorder. Delhi Psychiatry journal, 14(1), 133-137. Kenanti, E. P. (2012). Analisis Tingkat Risiko Kelelahan pada Pengemudi Truk PT X Plant Lenteng Agung Tahun 2012. Skripsi FKM UI. Lerman, S. E., Eskin, E., Flower, D. J., George, E. C., Gerson, B., Hartenbaum, N., ...Hursh, S. R. (2012). Fatigue Risk Management in the Workplace. Journal of Occupational and Environmental Medicine, 54 (2), 231-258. doi: 10.1097/JOM.0b012e318247a3b0. Loprinzi, P. D., & Cardinal, B. J. (2011). Association between objectively-measured physical activity and sleep, NHANES 2005-2006. Mental Health and Physical Activity, 4, 65-69. Martin, D. W. (2008). Doing Psychology Experiments. CA: Michele Sordi. Maxwell, S.E. & Delaney, H. D. (2004). Designing Experiments and Analyzing Data. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates. Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia.
(2002).
Persyaratan
Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dana Industri. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002. Menteri Perhubungan Republik Indonesia. (2015). Tata Cara Penetapan Batas Kecepatan. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 111 Tahun 2015.
Montgomery, D. C. (2001). Design and Analysis of Experiments Fifth Edition. New York City: John Wiley & Sons. National Highway Traffic Safety Administration. (2008). Comparison of Crash Fatalities by Sex and Age Group. New Jersey: NHTSA’s National Center for Statistics and Analysis. Philips, R.O. (2015). A review of definitions of fatigue – And a step towards a whole definition.
Transportation
Research
Part
F,
29,
48-56.
doi:10.1016/j.trf.2015.01.003. Prabaswara, S. (2013). Studi Kelelahan Dalam Aktivitas Mengemudi Berdurasi Panjang. Tesis Bandung: Institut Teknologi Bandung. Police & Security Studies. (2014). Perubahan Perilaku Pengguna Jalan Yang Berkeselamatan (Safer Road Users) Guna Menekan Tingkat Kecelakaan. Diunduh dari https://polmas.wordpress.com/2014/10/21/. Diakses tanggal 23 Agustus 2016. Rohaya. (2015). Pengaruh Latihan Fisik Anaerobik Terhadap Kadar Ambang Batas Asam Laktat Pada Orang Yang Terlatih. Jurnal Palembang. Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olahraga. (2010). Penyajian Data dan Informasi Statistik Keolahragaan. Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B. N. (2011). Psikologi Eksperimen. Jakarta: Indeks. Shin, I., Setiawan, B., & Suryotrisongko. H. (2014). Pembuatan Sistem Pendeteksi Kantuk Dengan Menganalisa Gelombang Attention Dan Meditation Menggunakan Metode Support Vector Machine. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Soehodho, S. (2009). Road Accidents In Indonesia. IATSS Research, 33(2), 122124. Sudarsono, N. C. (2008). Kebugaran. Kuliah Pengantar pada Kelas Foundation – mata kuliah Fitness and Art – tingkat persiapan STEKPI 8 Maret 2008. Sulistyaningsih, I. (2012). Pengaruh Latihan Treadmill Terhadap Peningkatan Volume Oksigen Maksimal (Vo2max) Pada Anggota Row Of Power In Motion
(Rpm)
Body
Muhammadiyah Surakarta.
Fitness
Center.
Surakarta:
Universitas
Sutalaksana, I. Z. & Mahachandra, M. (2012). Aktivitas Sekunder Audio Untuk Menjaga Kewaspadaan Pengemudi Mobil Indonesia. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Tatum, W. O. (2014). Handbook of EEG Interpretation. Florida: Demos Medical Publishing. Thiffault, P. & Bergeron, J. (2003). Monotony of road environment and driver fatigue: a simulator study. Accident Analysis and Prevention, 35, 381-391. doi:10.1016/S0001-4575(02)00014-3 UMM.
(2009).
Drowsiness-Overview.
Diunduh
dari
http://umm.edu/404?requested=%2farticle%2f0003208.htm. Diakses 24 Agustus 2016. WHO. (2015). Global Status Report On Road Safety 2015. Geneva, Switzerland: World Health Organization. Williamson, A., Lombardi, D., Folkard, S., Stutts, J., Courtney, T., & Connor, J. (2011). The link between fatigue and safety. Accident Analysis and Prevention, 43, 498–515. doi:10.1016/j.aap.2009.11.011. Zhang,
C.,
&
Yu,
X.
(2010).
Estimating
Mental
Fatigue
Based
on
Electroencephalogram and Heart Rate Variability. The Commanders' College of the Armed Police Force, 16 (2), 67-84. doi: 10.2478/v10013010-0007-7. Zhao, C., Zhao, M., Liu, J., & Zheng, C. (2012). Electroencephalogram and electrocardiograph assessment of mental fatigue in a driving simulator. Accident Analysis and Prevention, 45, 83-90. Zhuang, T., Zhao, H., & Tang, Z. (2009). A Study of Brainwave Entrainment Based on EEG Brain Dynamics. Computer and Information Science, 2 (2).