BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut yaitu : 5.1.1. Perkembangan Earning per share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Return saham pada idustri sub sektor real estate and property di periode 2008 s.d 2012 Bursa Efek Indonesia. a. Perkembangan Earning per share (EPS) dari tahun 2008 s.d 2012 pada industri sub sektor real estate and property yang menjadi unit analasis penelitian, secara keseluruhan memiliki tren yang cukup stabil setiap tahunnya, karena dari selama periode penelitian selalu ada penurunan di awal tahun dan peningkatan di akhir tahun. Nilai perolehan EPS dari tiap periodenya selalu berbeda-beda, hal ini dikerenakan tingkat laba bersih bagian saham bersangkutan yang dihasilkan setiap periodenya berbeda-beda selama periode penelitian 5 kuartal ( 5 tahun dengan 4 laporan keuangan tiap tahunnya ) diperoleh hasil perhitungan dengan rata-rata EPS sebesar 18,2193 atau 18,219% dengan nilai tertinggi 46,476 atau 4647,621% di tahun 2012 triwulan 4, dan terendahnya mencapai angka 6,268 atau 626,897% di tahun 2008 triwulan 1, dengan melihat nilai EPS yang tidak pernah negatif bahkan selalu lebih dari 1 atau 100% ini berarti perusahaan selalu berusaha untuk memperbaiki kemampuan per lembar sahamnya dalam menghasilkan laba. b. Perkembangan Net Profit Margin (NPM) dari tahun 2008 s.d 2012 pada industri sub sektor real estate and property yang menjadi unit analisis penelitian, secara keseluruhan memiliki tren yang kurang begitu stabil setiap triwulannya dikarenakan nilai laba bersih dan total 114
115
c. penjualan perusahaan yang selalu berubah-ubah, walaupun nilai laba bersih yang diperoleh perusahaan senantiasa meningkat dari tiap periode triwulannya namun karena diiringi dengan total penjualan yang terkadang meningkat tajam akibatnya nilai Net Profit Margin yang dihasilkan oleh perusahaan kurang begitu naik bila dibandingkan dengan periode triwulan sebelumnya. Dari hasil penelitian ini diperoleh Nilai rata-rata NPM sebesar 0,255 atau 25,57% dengan nilai tertinggi 0,950 atau 95,007 % pada tahun 2010 triwulan ke 4, dan nilai terendah 0,080 atau 7,983% pada tahun 2009 triwulan ke 1 d. Perkembangan Debt to Equity dari tahun 2008 s.d 2012 pada industri sub sektor real estate and property yang menjadi unit analisis penelitian, secara keseluruhan kurang begitu stabil dengan tren yang cenderung turun .rata-rata nilai DER sebesar 1.224 atau 122,415% dan hanya terjadi peningkatan di beberapa periode saja dengan peningkatan yang begitu signifikan di tahun 2008 triwulan 4, dengan nilai tertinggi yang menyentuh angka 1.539 atau 153,934% pada tahun 2008 triwulan ke 4 yang dikarenakan total kewajiban dengan tidak diimbangi oleh jumlah ekuitas yang dimiliki perusahaan, pada periode ini berarti kondisi perusahaan sedang tidak dalam kondisi baik karena setidaknya untuk keamanan pihak luar (investor) jumlah modal dengan jumlah hutang setidaknya minimal sama. Sedangkan untuk nilai DER terendah yang dimililiki perusahaan adalah sebesar 0,838 atau sebesar 83,767% yakni pada periode tahun 2011 triwulan ke 2 yang dikarenakan total equity yang dimiliki perusahaan lebih besar daripada total debt perusahaan itu sendiri. e. Perkembangan Price to Book Value perusahaan dari tahun 2008 s.d 2012 pada industri sub sektor real estate and property yang menjadi unit analisis penelitian, secara keseluruhan terlihat bahwa tren nya menurun dengan rata-rata nilai PBV sebesar 2,206 atau 220,633% nilai tertingginya menyentuh angka 3,083 atau 308,376 % pada tahun 2009 triwulan ke 1 kondisi ini dikarenakan harga per lembar sahamnya
116
cukup tinggi yakni sebesar 830, sedangkan nilai terendahnya mencapai 1,619 atau 161,910% pada tahun 2010 triwulan ke 4 dikarenakan pada periode terebut book value yang dihasilkan naik berbeda dari sebelumnya hingga mencapai angka 445. f. Perkembangan return saham perusahaan dari tahun 2008 s.d 2012 pada industry sub sektor real estate and property yang menjadi unit analisis, relatif fluktuatif dimulai pada awal tahun 2008 return menyentuh angka terendah yakni sebesar -0,4771 atau -47,712 (capital loss) dan kemudian naik kembali di triwulan kedua tahun 2008 walaupun kondisi return saham tidak bisa dipastikan terus stabil namun Lippo Karawaci yang merupakan objek sampel yang diteliti mampu bertahan hingga return tertinggi yang menyentuh angka 0,3215 atau 32,154% pada triwulan ke 4 tahun 2010 dengan rata-rata nilai return selama periode 2008-2012 sebesar 0,0035 atau 0,352%. 5.1.2. Pengaruh Earning per share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) terhadap Return saham saham pada industri sub sektor real estate and property periode 2008 s.d 2012 di Bursa Efek Indonesia secara simultan dan parsial. 5.1.2.1.Secara simultan Berdasarkan variabel independent (variabel bebas) yaitu Earning per share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) terdapat pengaruh terhadap return saham yang merupakan variabel dependent (variabel terikatnya) perusahaan sub sektor real estate and property yang terdaftar di BEI periode 2008-2012. Dalam penelitian ini ternyata diperoleh hasil H0 diterima, yang artinya bahwa dari hasil analisis statistik secara simultan tidak terdapat pengaruh antara Earning per share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) terhadap return saham perusahaan industri sub sektor real estate and property yang terdaftar pada BEI periode 2008-2010. Hal ini dapat dilihat dari hasil olahan data pada tabel output annova, maka dapat dibuktikan dengan hasil uji F yang
117
dilakukan sehingga mendapatkan hasil Fhitung < Ftabel yaitu Fhitung (0,597) < Ftabel (3,06) atau sighitung (0.670) > 𝛼 (0.05). 5.1.2.2. Secara parsial 1. Pengaruh Earning per share terhadap return saham Berdasarkan variabel Earning per share (X1) bepengaruh terhadap return saham (Y). Dalam penelitian ini ternyata diperoleh hasil H0 diterima, yang artinya bahwa dari hasil analisis statitistik secara parsial tidak terdapat pengaruh antara Earning per share dengan return saham. Hal ini dapat terlihat dari hasil olahan data pada tabel coeffisien 4.14, maka dapat dibuktikan dengan hasil uji t yang dilakukan sehingga mendapatkan hasil thitung < ttabel yaitu thitung (0,693 ) < ttabel (2.101). 2. Pengaruh Net Profit Margin terhadap return saham Berdasarkan variabel Net Profit Margin (X2) yang bepengaruh terhadap return saham (Y). Dalam penelitian ini ternyata diperoleh hasil H0 diterima, yang artinya bahwa dari hasil analisis statitistik secara parsial tidak terdapat pengaruh antara Net Profit Margin dengan return saham. Hal ini dapat terlihat dari hasil olahan data pada tabel coeffisien 4.17, maka dapat dibuktikan dengan hasil uji t yang dilakukan sehingga mendapatkan hasil thitung < ttabel yaitu thitung (0,381 ) < ttabel (2.101) . 3. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap return saham Berdasarkan variable Debt to Equity Ratio (X3) yang bepengaruh terhadap return saham (Y). Dalam penelitian ini ternyata diperoleh hasil H0 diterima, yang artinya bahwa dari hasil analisis statitistik secara parsial tidak terdapat pengaruh antara Debt to Equity Ratio dengan return saham. Hal ini dapat terlihat dari hasil olahan data pada tabel coeffisien 4.20, maka dapat dibuktikan dengan hasil uji t yang dilakukan sehingga mendapatkan hasil thitung < ttabel yaitu thitung (-1,556 ) < ttabel (2.101) . 4. Pengaruh Price to Book Value terhadap return saham Berdasarkan variabel Price to Book Value (X4) yang bepengaruh terhadap return saham (Y). Dalam penelitian ini ternyata diperoleh hasil
118
H0 diterima, yang artinya bahwa dari hasil analisis statitistik secara parsial tidak terdapat pengaruh antara Price to Book Value dengan return saham. Hal ini dapat terlihat dari hasil olahan data pada tabel coeffisien 4.23, maka dapat dibuktikan dengan hasil uji t yang dilakukan sehingga mendapatkan hasil thitung < ttabel yaitu (-2,101 ≤ -0,983 ≤ 2,101 ) .
5.2.Saran Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya sebagai berikut : 1.
Pemilihan variabel yang mempengaruhi return saham hanya dari empat aspek, yaitu Earning per share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER) dan Price to Book Value (PBV).
2.
Unit analisis penelitian terbatas pada Sektor Real Estate and Property dengan 1 sampel perusahaan dengan periode penelitian per triwulan
Adapun saran yang dapat dituliskan dan disampaikan oleh penulis berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam hal ini penulis memberikan beberapa saran untuk menjadi bahan masukan bagi pihat terkait sebagai berikut : a. Bagi Perusahaan Diharapkan perusahaan harus memberikan informasi keuangan yang objektif, relevan, dan bisa diuji kebenarannya. Dalam hal ini dilakukan bagi para investor untuk dapat melihat perkembangan dan kondisi suatu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga investor dapat percaya dan yakin dalam pengambilan keputusan untuk membeli saham perusahaan. b. Bagi Penulis Apabila peneliti ini yang telah dilakukan memiliki kekurangan, keterbatasan, dan bahkan asumsi-asumsi, sehingga bagi pihak yang memanfaatkan hasil penelitian dapat mengetahui kekurangan dan kelemahan suatu penelitian sehingga dapat diantisipasikan. c. Bagi akademisi
119
Bagi peneliti lain yang tertarik dengan topik yang sama, penelitian ini masih perlu mendapatkan perbaikan, karena itu diharapkan bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan data dengan periode waktu yang berbeda serta objek perusahaan yang diteliti harus lebih banyak, agar bisa menggambarkan kondisi secara umum dan mewakili keseluruhan, serta memperluas lingkup analisis. .