BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 11 SMA Negeri di Kabupaten Kulon Progo mengenai pembelajaran PKn sebagai Pendidikan Politik, dapat disimpulkan
bahwa seluruhnya telah
menerapkan pembelajaran PKn sebagai pendidikan politik secara demokratis, diketahui dari beberapa guru menggunakan metode yang bervariasi seperti menggunakan metode diskusi, bermain peran, presentasi, ceramah dan lain-lain. Secara Umum dari seluruh SMA Negeri di Kulon Progo yang telah diteliti
dapat
disimpulkan
bahwa
guru-guru
dalam
menerapkan
pembelajaran PKn sebagai pendidikan politik adalah dengan proses yang tujuan pendidikan politik menanamkan penghayatan nilai-nilai politik dan tata cara politik dengan di dasarkan hak, dan kewajiban yang bertanggung jawab bahwa seluruh element lapisan masayarakat terlibat dalam sistem politik, tidak terkecuali siswa agar nantinya tercipta sebuah paradigma baru, cara berpikir baru yang akhirnya membuat budaya politik baru, dengan beragam cara dilakukan guru untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan politik. Cara yang dilakukan guru cukup demokratis, guru dalam proses belajar mengajar menggunakan metode yang mendukung penerapan
pembelajaran
PKn
sebagai
Pendidikan
politik
yaitu
mengedepankan pendidikan yang dilaogik seperti diskusis, tanya jawab,
146
147
presentasi dan lain-lain, guru mengenalkan tentang hak, kewajiban dan tanggung jawab melalui pembelajaran, guru juga mengenalkan siswa dengan nilai-nilai politik dikelas secara sederhana melaui pembelajaran. Dari beragam usaha pengembangan yang dilakukan guru untuk melakukan pembelajaran PKn sebagai pendidikan politik disimpulkan bahwa guru dalam melakukan pengembangan Pembelajaran PKn sebagai Pendidikan Politik adalah dengan mengembangkan praktek siswa, bagamana cara siswa melaksanakan hak, kewajiban dan tanggung jawab didalam pembelajaran, guru mendidik siswa menempatkan dirinya, guru memberikan
pengarahan
bagaimana
siswa
dalam
menentukan
kepengurusan kelas dan bagaimana mengatasi masalah yang timbul didalam pembelajaran di kelas, guru juga mengarahkan bagaimana siswa bersikap didalam lingkungan sekolah dan sebagainya. Dalam pendidikan seharusnya dilakukan secara dialogtis tanpa indoktrinasi dari guru sehingga pengembangan dilakukan secara demokratis dengan tidak membatasi ruang gerak siswa dan juga guru berperan sebagai meditor pembimbing dan bukan alat indoktrinasi untuk meberikan kepentingan politik kalangan elit tertentu, sehingga pendidikan politik tertuju pada usaha sadar untuk mengubah dan megenalkan politik pada masyarakat sehingga mereka paham dan menghayati betul nilai-nilai yang terkandung dalam suatu sistem politik yang ideal yang hendak dibangun (Alfian, 1992: 235).
148
Dari
banyaknya
kendala
yang
dihadapi
guru
dalam
mengembangkan pembelajaran PKn sebagai Pendidikan Politik secara demokratis dapat disimpulkan bahwa kendalanya dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu kendala dari luar dan kendala dari dalam, kendala yang didapati dari dalam adalah keadaan siswa dan kondisi siswa yang mungkin tidak memperhatikan guru dalam pembelajaran, kurangnya semangat belajar dari siswa untuk belajar PKn, terbatasnya metode dan materi yang disajikan guru kepada siswa dalam pembelajaran dan media yang kurang memadahi dari sekolah untuk mendukung pembelajaran PKn sehingga materi pembelajaran kurang maksimal tersampaikan. Sedangkan kendala yang didapati dari luar adalah kurangnya dukungan lingkungan keluarga dan lingkungan bermain siswa untuk membudayakan pembelajaran yang berkaitan dengan Politik demokrasi yang didapat disekolah, sehingga siswa selepas sekolah menjadi lupa, kurangnya contoh teladan dari masyarakat yang dapat dijadikan contoh yang baik dalam pembelajaran, menyebabkan siswa menjadi acuh terhadap pembelajaran PKn sebagai pendidikan Politik Demokrasi sehingga terkesan pembelajaran PKn membosankan karena hanya seperti dongeng belaka yang tanpa disertai bukti nyata. B. Saran Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, peneliti memiliki saran sebagai berikut:
149
1. Keteladanan sangat diperlukan dalam pembelajaran PKn sebagai Pendidikan Politik secara demokratis. Pemebelajaran PKn sebagai Pendidikan Politik merupakan pendidikan yang bertujuan untuk membentuk kepribadian siswa yang mengerti akan nilai-nilai politik dan perilaku pokitik, contoh dari guru dan semua warga sekolah sangat diperlukan. 2. Guru memberikan reward kepada siswa yang memiliki kepribadian sadar politik secara verbal maupun nonverbal dihadapan siswa lain, sehingga siswa lain termotivasi untuk berbuat hal yang sama. Sehingga guru berkewajiban menjadi pengamat yang baik bagi siswanya. 3. Guru dalam mengembangkan pembelajaran tidak boleh hanya terpaku pada teori, tetapi perlu juga pada perkembangan praktek, dimulai dari lingkungan terdekat seperti sekolah dengan pengawasan guru, maka penanaman nilai politik akan lebih mengana dan terlaksana. 4. Perlunya penyegaran pengetahuan guru dengan guru menambah wawasan dan pengetahuan global seputar dunia Politik sehingga dalam mengajarkan Pembelajaran PKn sebagai Pendidikan Politik guru tidak hanya terpaku pada materi yang ada dan terbatas 5. Perlunya guru mengikuti seminar dan Pelatihan-pelatihan untuk menambah
keterampilan
dan
pengetahuan
pembelajaran dengan baik dan menarik.
dalam
mengajar
150
DAFTAR PUSTAKA A Ubaedilah & Abdulah Rozak. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) DEMOKRASI, HAK ASASI MANUSIA, DAN MASYARAKAT MADANI Edisi Ketiga. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah & Prenada Media Group. Abdul Aziz Wahab & Sapriya. 2011. Teori & Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta. Achmad Husen, dkk. 2011. Model Integrasi Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Alfian. 1978. Pemikiran dan Perubahan Politik Indonesia. Jakarta: PTGramedia. _____. 1990. Masalah dan Prospek Pembangunan Politik Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi. Departemen Pendidikan Nasional. Bung Hatta. 2004. Demokrasi Kita: Idealisme & Realitas serta Unsur yang Memperkuatnya/Bung Hatta, penyunting Tjuk Atmadi. Jakarta: Balai Pustaka. C. Asri Budiningsih. 2012. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Cholisin. 2000. IKN-PKn Materi Pokok 1-9. Jakarta: Universitas Terbuka. _______. 2002. Ilmu Kewarganegaraan (CIVICS). Yogyakarta: Laboratorium PPKn.
151
_______. 2006. Model Evaluasi Pembelajaran Politik. Makalah Seminar dan LokakaryanTeknik Evaluasi Pembelajaran PKn dalam Rangka Pelaksanaan Program SP4 Jurusan PKn san Hukum. FISE UNY, 22-23 Agustus 2006. _______. 2007. Jurnal Civics Media Kajian Kewarganegaraan Vol.4, No.2. Yogyakarta:Jurusan PKnH FIS UNY. _______.2013.Ilmu Kewarganegaraan (Civics). Yogyakarta: Ombak. _______.2013.Hand Out Kuliah PKn PKn sebagai Pendidikan Politik/Pendidikan Demokrasi. Yogyakarta Eka Wahyuningsih. 2010. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Demokrasi Di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Gabriel Almond & Verba. 1984. Budaya Politik: Tingkah Laku Politik dan Demokrasi di Lima Negara. Jakarta: Bumi Aksara. Hadari Nawawi. 2000. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM Press. Hamzah B. Uno. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Isjoni. 2012. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Moleong, Lexy. J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
152
Nasution, S. 2002. Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito. Noor Ms Bakry. 2011.Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. R. Siti Zuhro, dkk. 2009. Demokrasi Lokal Perubahan dan Kesinambungan Nilai-Nilai Budaya Politik Lokal. Yogyakarta: Ombak. Ramlan Surbakti. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Sunarso. 2007. Jurnal Civics Media Kajian Kewarganegaraan Vol.4, No.2. Yogyakarta:Jurusan PKnH FIS UNY. Utsman A Mu’iz. 2000. “Tarbiyah Siyasiyah: Pendidikan Politik Ikhwanul Muslim: Studi Studi Analisis Evaluatif terhadap Proses Pendidikan Politik Ikhwan: Untuk Para Anggota Khususnya dan Seluruh Masyarakat Mesir Umumnya dari Tahun 1928-1954.(Terjemahan). Solo: Era Intermedia. Zamroni. 2001. Pendidikan Untuk Demokrasi. Yogyakarta: BIGRAF Publising. _______. 2007. Pendidikan dan Demokrasi dalam Transisi. Jakarta: PSAP Muhammadiyah. http://staff.uny.ac.id/dosen/drs-cholisin-msi, diakses tanggal 17 maret 2013 pukul 17.00