BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil dari analisis kinerja keuangan pada PT. Mandom Indonesia,
Tbk (Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added, disimpulkan sebagai berikut: 1. Selama periode 1997 – 2001, perusahaan memiliki kecenderungan menaik dan bernilai positif untuk keuntungan bersih (NOPAT), Operating Capital dan Cost of Capital. NOPAT turun pada tahun 1998, hal ini disebabkan oleh krisis moneter yang terjadi di Indonesia, Operating Capital yang naik tajam pada tahun 1998 dan 2001, hal ini disebabkan oleh krisis moneter pada tahun 1998 dan dioperasikan pabrik baru di MM2100, Cibitung untuk pengembangan perusahaan pada tahun 2001. 2. Selama periode 1997 – 2001, EVA untuk PT Mandom Indonesia, Tbk cenderung naik walaupun banyak yang bernilai negatif, yang berarti kinerja perusahaan tidak begitu baik. EVA bernilai positif untuk tahun 1997, 1999, 2000 dan bernilai negatif untuk tahun 1998 dan 2001. Hal ini disebabkan pada tahun 1998 terjadi krisis moneter dan pada tahun 2001 terjadi operating capital yang meningkat, karena dioperasikan pabrik baru di MM2100, Cibitung untuk pengembangan perusahaan 3. Selama periode 1997 – 2001, MVA untuk PT Mandom Indonesia, Tbk cenderung turun
dan
bernilai
negatif.
MVA
107
bernilai
negatif
untuk
tahun
108
1997,1998,2000,2001 dan hanya satu periode yang bernilai positif yaitu pada tahun 1999. Hal ini berarti masyarakat modal di Indonesia cenderung beranggapan kinerja perusahaan belum menguntungkan dan tidak banyak memberi nilai tambah bagi mereka. 4. Melihat dari grafik untuk EVA vs Rata-rata Harga saham, ternyata EVA dan harga saham mempunyai kecederungan yang sama, yaitu sama-sama mempunyai kecenderungan untuk naik. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis yang mengatakan “Bila EVA
mempunyai
kecenderungan menaik, maka harga saham juga
mempunya kecenderungan untuk naik” adalah benar untuk saham PT. Mandom Indonesia, Tbk. 5. Melihat dari grafik untuk MVA vs Rata-rata Harga saham, ternyata MVA dan harga saham tidak mempunyai kecederungan yang sama, dimana MVA mempunyai kecenderungan untuk turun, sedang harga saham cenderung untuk naik. Hal ini berarti hipotesis yang mengatakan “Bila MVA
mempunyai
kecenderungan
menaik, maka harga saham juga mempunya kecenderungan untuk naik” tidak berlaku untuk PT. Mandom Indonesia, Tbk. 6. Melihat dari grafik MVA vs EVA, ternyata MVA dan EVA tidak mempunyai kecederungan yang sama, dimana MVA mempunyai kecenderungan untuk turun, sedangkan EVA mempunyai kecenderungan untuk naik. Hal ini berarti hipotesis yang mengatakan “Bila MVA mempunyai kecenderungan menaik, maka EVA juga mempunya kecenderungan untuk naik” tidak berlaku untuk PT. Mandom Indonesia, Tbk.
108
109
7. Melihat dari grafik untuk EVA vs Return Saham, ternyata EVA dan return saham mempunyai kecederungan yang sama, yaitu sama-sama mempunyai kecenderungan untuk naik, tetapi memiliki perbedaan slope yang cukup besar, EVA mempunyai kecenderungan naiknya cukup besar, sedangkan return saham mempunyai kecenderungan naik tetapi agak mendatar. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis yang mengatakan “Bila EVA mempunyai kecenderungan menaik, maka return saham juga mempunya kecenderungan untuk naik” adalah benar untuk saham PT. Mandom Indonesia, Tbk. 8. Melihat dari grafik untuk MVA vs Return Saham, ternyata MVA dan return saham tidak
mempunyai
kecederungan
yang
sama,
dimana
MVA
mempunyai
kecenderungan untuk turun, sedangkan return saham mempunyai kecenderungan untuk naik. Hal ini berarti hipotesis yang mengatakan “Bila MVA mempunyai kecenderungan menaik, maka return saham juga mempunya kecenderungan untuk naik” tidak berlaku untuk PT. Mandom Indonesia, Tbk. 9. Hasil pengujian EVA dan Rata-rata Harga Saham memberikan nilai koefisien positif yaitu sebesar 0.719285017, yang berarti ada keterkaitan antara EVA dan harga saham. Kinerja perusahaan berdasarkan analisa EVA mempengaruhi harga saham. Jadi terbukti “EVA mempunyai keterkaitan atau pengaruh kuat terhadap harga saham” untuk PT. Mandom Indonesia, Tbk 10. Hasil pengujian EVA dan Rata-rata Harga Saham memberikan nilai koefisien korelasi negatif yaitu sebesar -0.780302905, yang berarti ada keterkaitan antara MVA dan harga saham. Kinerja perusahaan berdasarkan analisa MVA
109
110
mempengaruhi harga saham. Jadi terbukti “MVA mempunyai keterkaitan atau pengaruh kuat terhadap harga saham” untuk PT. Mandom Indonesia, Tbk. 11. Hasil pengujian EVA dan MVA memberikan nilai koefisien korelasi negatif yaitu sebesar -0.170347278, yang berarti tidak ada keterkaitan antara MVA dan EVA. Jadi tidak terbukti “EVA mempunyai keterkaitan atau pengaruh kuat terhadap MVA” untuk PT. Mandom Indonesia, Tbk. 12. Hasil pengujian EVA dan Return Saham memberikan nilai koefisien positif yaitu sebesar 0.023275994, yang berarti tidak ada keterkaitan antara EVA dan return saham. Kinerja perusahaan berdasarkan analisa EVA tidak mempengaruhi return saham. Jadi tidak terbukti “EVA mempunyai keterkaitan atau pengaruh kuat terhadap return saham” untuk PT. Mandom Indonesia, Tbk 13. Hasil pengujian
EVA dan Return Saham memberikan nilai koefisien korelasi
positif yaitu sebesar
0.870297314, yang berarti ada keterkaitan antara MVA
dan return saham. Kinerja perusahaan berdasarkan analisa MVA mempengaruhi return saham. Jadi terbukti “MVA mempunyai keterkaitan atau pengaruh kuat terhadap return saham” untuk PT. Mandom Indonesia, Tbk. 14. Hasil dari analisis regresi berganda untuk variabel terikat harga saham terhadap variabel bebas EVA dan MVA memberikan hasil R square sebesar 0.962968888. Hal ini berarti bahwa 96,2968888 % variasi harga saham dapat dijelaskan oleh EVA dan MVA dan selebihnya dapat dijelaskan oleh variabel lainnya. Hasil uji t untuk variabel bebas EVA dan MVA adalah sebagai berikut
110
111
•
Economic Value Added (EVA) p-value untuk variabel bebas EVA adalah sebesar 0,048516 < 0,05, maka hipotesis H0 ditolak (rejected), yang berarti EVA berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
•
Market Value Added (EVA) p-value untuk variabel bebas MVA adalah sebesar 0,03913 < 0,05, maka hipotesis H0 ditolak (rejected), yang berarti MVA berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
15. Hasil dari analisis regresi berganda untuk variabel terikat return saham terhadap variabel bebas EVA dan MVA memberikan hasil R square sebesar 0,787718826. Hal ini berarti bahwa 78,7718826 % variasi return saham dapat dijelaskan oleh EVA dan MVA dan selebihnya dapat dijelaskan oleh variabel lainnya. Hasil uji t untuk variabel bebas EVA dan MVA adalah sebagai berikut •
Economic Value Added (EVA) p-value untuk variabel bebas EVA adalah sebesar 0,0646571 < 0,05, maka hipotesis H0 tidak ditolak (not rejected), yang berarti EVA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
•
Market Value Added (EVA) p-value untuk variabel bebas MVA adalah sebesar 0,11253 < 0,05, maka hipotesis H0 tidak ditolak (not rejected), yang berarti MVA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
111
112
5.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal:
1. Bagi penelitian selanjutnya, dapat melakukan penelitian tidak hanya untuk satu perusahaan, tetapi beberapa perusahaan yang sejenis, sehingga mendapatkan perbandingan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya. 2. Bagi penelitian selanjutnya, penelitian periode penelitian tidak hanya lima periode, tetapi lebih dari lima periode. 3. Untuk pengembangan penelitian selanjutnya, tidak hanya diukur kinerja hanya dari EVA dan MVA saja tetapi bisa juga menggunakan pengukuran kinerja lain sebagai perbandingan, misalnya Cash Flow ROI (CFROI), Return on Invested Capital, dan lain-lain.
112