BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada Hotel Cianjur, Cabang Cianjur, peran sistem informasi akuntansi penjualan dalam pengendalian internal penjualan jasa sewa kamar. Penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan sistem informasi akuntansi yang diterapkan pada Hotel Cianjur kurang memadai, hal ini didukung oleh : 1) Sumber Daya Manusia Hotel Cianjur, mempunyai karyawan yang jujur dan dapat dipercaya. Perusahaan melakukan penyeleksian terhadap karyawan yang akan bekerja sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan perusahaan. Tetapi adanya diskriminasi antar karyawan yang berpendidikan tinggi dan berpendidikan lebih rendah. Hal ini dikarenakan adanya anggapan bahwa untuk karyawan yang berpendidikan lebih tinggi dapat lebih baik lagi dalam meimplementasikan ilmu dan kemampuan yang dimiliki dibandingkan dengan karyawan yang lebih rendah. Selain itu tidak adanya night auditor yang bertugas untuk mengaudit jalannya perusahaan dimalam hari. Sedangkan pada malam hari kapasitas untuk lebih banyak beraktivitas lebih besar dibandingkan siang hari.
2) Alat yang digunakan Pada Hotel Cianjur, dalam menjalankan aktivitas hotel didukung oleh alat-alat seperti
Formulir, Catatan, Laporan, dan Komputer. Alat ini digunakan untuk
mencatat sampai dengan memproses data transaksi penjualan jasa sewa kamar. -
Formulir, yang bernomer urut dan dicetak dalam beberapa rangkap untuk didistribusikan pada bagian-bagian yang bersangkutan. Formulir yang digunakan adalah Reservation Form, Registration Form, Credit Card Imprint Voucher,
Deposit Voucher, Guest Folio, dan Discount Bill. Formulir yang digunakan sudah memadai, hal ini dapat dilihat dari terpenuhinya prinsip-prinsip perancangan formulir diantaranya adalah :
-
1.
Menggunakan tembusan copy
2.
Penentuan nomer urut tercetak
3.
Rancangan form yang sederhana dan ringkas
4.
Cantumkan nama dan alamat perusahaan
5.
Nama Form.
Catatan, catatan yang digunakan menjadi salah satu media pemantauan dan pelaksanaan penjualan jasa sewa kamar seperti :
-
1.
Cash Receipt Journal
2.
Sales Journal
3.
Allowance Journal
Laporan, Laporan dibuat tidak dilakukan secara periodik dan disampaikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Laporan yang berhubungan dengan penjualan jasa sewa kamar yang digunakan dalam mengevaluasi kegiatan penjualan jasa sewa kamar di antaranya adalah: Guest Ledger Record, Room Count Sheet, Room Sales Recapitulation, Daily Sales Report, dan Income Statement. Laporan yang dibuat oleh Accounting Manager memenuhi syarat sebuah laporan di antaranya : Relavan, dapat diukur, akurat, ringkas, dan kurang memunuhi syarat laporan yaitu tepat waktu.
-
Komputer,
Pemakaian
komputer
membantu
mempermudah
dalam
pengolahan data dan untuk mempercepat penyampaian informasi kepada pihak yang membutuhkan.
3) Sistem dan Prosedur yang digunakan diantaranya adalah : a. Prosedur penerimaan pesanan jasa sewa kamar yang dilakukan oleh bagian Reservation. b. Prosedur penanganan pesanan jasa sewa kamar atau pelaksanaan penjualan jasa sewa kamar tamu secara langsung atau tidak langsung.
c. Prosedur pencatatan dan pelaporan akibat adanya penjualan jasa sewa kamar
2. Sistem informasi akuntansi penjualan jasa sewa kamar yang diterapkan oleh Hotel Cianjur kurang berperan dalam pengendalian internal penjualan jasa sewa kamar, dalam hal ini dapat dilihat dari 1) Transaksi yang dicatat adalah absah (keabsahan) Pencatatan penjualan jasa sewa kamar adalah penjualan yang benar-benar dilakukan oleh tamu yang benar-benar ada dan bukan tamu yang fiktif, baik yang melakukan pemesanan terlebih dahulu maupun yang langsung ke Hotel Cianjur. Yang telah diperiksa oleh orang yang berwenang di bidangnya. Tetapi terkadang adanya daftar tamu yang fiktif kehadirannya, setelah melakukan pemesanan tetapi tamu yang memesan tidak ada kabar sedangkan kamar yang semula dipesan telah dikosongkan. 2) Transaksi yang terjadi telah dicatat (kelengkapan) Transaksi penjualan jasa sewa kamar telah dilengkapi sebagaimana mestinya Hal ini dapat yang terjadi karena pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian akuntansi sehingga dapat mencegah kehilangan transaksi dari catatan. 3) Transaksi dinilai dengan pantas (penilaian) Setiap transaksi penjualan jasa sewa kamar yang dicatat adalah sebesar jumlah kamar yang disewakan serta dicatat dengan benar dan didukung oleh dokumen dan catatan yang diotorisasi oleh pihak yang berwenang. 4) Transaksi diklasifikasikan dengan pantas (klasifikasi) Setiap transaksi penjualan jasa sewa kamar diklasifikasikan dengan tepat sehingga laporan penjualan jasa sewa kamar dapat dikatakan wajar. Pencatatan penerimaan uang dari penjualan jasa sewa kamar yang terjadi selalu dicatat dengan menggunakan perkiraan yang tepat oleh bagian akuntansi transaksi yang terjadi sudah diklasifikasikan pada perkiraan yang tepat.
5) Transaksi dicatat pada waktu yang sesuai (tepat waktu) Transaksi penjualan jasa sewa kamar yang terjadi terkadang dicatat pada waktu yang tidak tepat, sehingga laporan keuangan yang dibuat kurang bermanfaat karena ketelambatan informasi. 6) Transaksi dimasukan ke berkas induk dengan pantas dan diiktisarkan dengan benar (posting dan pengikhtisaran) Aktivitas tujuan ini menerapkan transaksi untuk dimasukkan Setiap transaksi penjualan jasa sewa kamar dibukukan dalam Sales Journal dan diikhtisarkan dengan benar dalam buku besar. Kelemahan yang terjadi dalam pelaporan transaksi penjualan jasa sewa kamar adalah masih adanya penundaan pelaporan ke departemen yang membutuhkan meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit. Kurang tepatnya waktu penyampaian informasi, dan kurangnya kompetensi terhadap komitemen, dan kurangnya bagian night auditor untuk mengawasi jalannya operasional hotel dimalam hari.
5.2. Saran Untuk pelaksanaan peran sistem informasi akuntansi dalam pengendalian internal jasa sewa kamar Hotel Cianjur, penulis menyarankan sebagai berikut : 1. Pelaporan ke Accounting Departement yang membutuhkan hendaknya selalu dilakukan pada periode yang seharusnya untuk mencegah resiko salah pencatatan atau salah saji. 2. Adanya pengecekan tamu agar tidak terjadi daftar tamu yang fiktif, hal ini dapat dilakukan dengan pengecekan kedatangan tamu sebelum waktu kedatangannya. 3. Adany penyampaian informasi yang tepat waktu sehingga dapat digunakan dalam mengambil keputusan dan pedoman dalam beraktivitas. 4. Diperlukannya night auditor untuk mengawasi jalannya operasional dimalam hari.
Dari hasil uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada Hotel Cianjur, Peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Pengendalian Internal Penjualan Jasa Sewa Kamar kurang memadai maka diharapkan adanya perbaikan agar didapatkan sistem informasi akuntansi yang memadai.