BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini peneliti akan memaparkan kesimpulan dan saran dari hasil diskusi yang telah dilakukan.
5.1 Kesimpulan Berikut adalah kesimpulan dari hasil diskusi yang telah dilakukan di bab sebelumnya. Kesimpulan yang akan dipaparkan terdiri dari dua bagian yaitu kesimpulan dari hasil hipotesa dan kesimpulan dari hasil uji analisis tambahan.
5.1.1 Kesimpulan dari Hasil Hipotesa Berikut adalah kesimpulan dari hasil hipotesa penelitian : 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi conscientiousness dimensi The Big Five Personality dan kepuasan kerja pada karyawan call center di PT. VADS Indonesia dengan nilai p = 0.328. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi extraversion dimensi The Big Five Personality dan kepuasan kerja pada karyawan call center di PT. VADS Indonesia dengan nilai p = 0.273. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi agreeableness dimensi The Big Five Personality dan kepuasan kerja pada karyawan call center di PT. VADS Indonesia dengan nilai p = 0.301. 4. Terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi neuroticism atau emotional stability dimensi The Big Five Personality dan kepuasan kerja
84
pada karyawan call center di PT. VADS Indonesia dengan nilai
p=-
0.189. 5. Terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi openness to experience dimensi The Big Five Personality dan kepuasan kerja pada karyawan call center di PT. VADS Indonesia dengan nilai p = 0.211 Dari hasil diatas dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dan semua dimensi The Big Five Personality. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi akan memiliki nilai yang tinggi juga pada dimensi conscientiousness, extraversion , agreeableness, dan openness to experience. Kepuasan kerja yang tinggi juga dimiliki karyawan dengan nilai yang rendah pada dimensi neuroticis. Nilai conscientiousness yang tinggi dapat menghasilkan kepuasan kerja yang tinggi memiliki ciri-ciri seperti mampu menghadapi kehidupan, percaya diri yang tinggi, patuh pada prinsip yang dimilikinya, mengikuti peraturan yang berlaku, pekerja keras, mampu memberikan motivasi pada dirinya sendiri, dan berhati-hati dalam mengambil keputusan. Untuk dimensi extraversion yang memiliki nilai tinggi memiliki ciri-ciri seperti akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi, tegas, terlihat dominan, dan senang menjadi seorang pemimpin. Nilai tinggi pada dimensi agreeableness memiliki ciri-ciri seperti percaya kepada orang lain, menghargai orang lain, dan memiliki rasa percaya diri. Karyawan dengan nilai tinggi pada dimensi openness to experience memiliki ciri seperti wawasan yang luas, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan dapat menciptakan ide-ide baru. Karyawan yang memiliki nilai yang rendah pada dimensi neuroticism memiliki ciri seperti tidak mudah marah, optimis, perasaan tenang, tidak mudah
85
cemas, tidak mudah emosi, serta memiliki kemampuan untuk mengatasi sumber dari stress (stressor) yang dihapainya.
5.1.2 Kesimpulan dari Hasil Uji Analisis Tambahan Berikut adalah kesimpulan dari hasil analisis tambahan yang terdiri dari perbedaan kepuasan kerja berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pendidikan terakhir dan perbedaan kepribadian dari dimensi The Big Five Personality berdasarkan jenis kelamin dan usia : 1. Terdapat perbedaan kepuasan kerja berdasarkan jenis kelamin yaitu antara pria dan wanita dengan nilai p = 0.001. 2. Tidak terdapat perbedaan antara kepuasan kerja dan usia dewasa muda yaitu dengan batas usia 20-40 rahun dengan nilai p = 0.261. 3. Tidak terdapat perbedaan antara kepuasan kerja dan pendidikan terakhir yaitu D3 dan S1 dengan nilai p = 0.969. 4. Terdapat perbedaan
kepribadian antara pria dan wanita pada dimensi
extraversion dimensi The Big Five Personality dengan nilai p = 0.044, dan tidak terdapat perbedaan kepribadian antara pria dan wanita pada empat dimensi The Big Five Personality lainnya, dimensi tersebut adalah conscientiousness dengan nilai p = 0.364, agreeableness dengan nilai p = 0.478, neuroticism dengan nilai p = 0.056, dan openness to experience dengan nilai p = 0.364. 5. Tidak terdapat perbedaan kepribadian berdasarkan usia dewasa muda yaitu 20-40 tahun dari dimensi The Big Five Personality yaitu conscientiousness dengan nilai p = 0.108, extraversion dengan nilai p = 0.158, agreeableness
86
dengan nilai p = 0.202, neuroticism dengan nilai p = 0.943, dan openness to experience dengan nilai p = 0.242. Dari hasil yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan kepuasan kerja antara karyawan call center yang berjenis kelamin pria dan wanita. Dalam penelitian ini menunjukan bahwa karyawan yang berjenis kelamin pria memiliki kepuasan lebih tinggi dari pada yang berjenis kelamin wanita. Karyawan pria dan wanita juga memiliki perbedaan kepribadian pada dimensi extraversion. Pada penelitian ini menenukan bahwa nilai extraversion karyawan pria lebih tinggi dari pada wanita. Tetapi tidak ada perbedaan kepribadian antara karyawan pria dan wanita pada dimensi conscientiousness, neuroticism, agreeableness dan openness to experience. Dalam penelitian ini, karyawan yang berada diusia dewasa muda berusia antara 20-40 tahun ditemukan tidak memiliki perbedaan kepribadian maupun kepuasan kerja yang berarti. Hal ini dapat disimpulkan bahwa karyawan yang berada di range usia dewasa muda tidak dapat dilihat perbedaan kepribadian dan kepuasan kerjanya, karena batas usia masih dalam batas yang sama yaitu dewasa muda. Perbedaan akan lebih terlihat bila dibandingkan dengan batas usia yang berbeda misalnya dewasa muda dan dewasa akhir. Begitu juga dengan pendidikan terakhir, dalam penelitian ini pendidikan terakhir yang diuji adalah D3 dan S1 yang menghasilkan tidak ada perbedaan kepuasan diantara pendidikan terakhir tersebut. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir yang tidak terlalu jauh beda tidak dapat mengukur kepuasan kerja dari karyawan call center.
87
5.2 Saran Saran pada penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu saran teoritis dan saran paktis.
5.2.1 Saran Teoritis Berikut adalah beberapa saran teoritis yang berguna bagi penelitian selanjutnya : 1. Peneliti
selanjutnya
disarankan
untuk
mempertimbangkan
teori
kepribadian lainnya yang dapat mengukur kepuasan kerja individu khususnya karyawan call center. 2. Disarankan untuk peneliti selanjutnya agar melihat hubungan kepuasan kerja dan kepribadian per dimensi agar hasil yang didapatkan lebih spesifik. 3. Pada peneliti selanjutnya disarankan juga untuk melihat kepuasan kerja berdasarkan lamanya masa kerja agar dapat diketahui perbedaan kepuasan kerja antara karyawan lama dan karyawan baru sebagai bahan perbaikan ke depannya.
5.2.2 Saran Praktis Adapapun saran praktis dari penelitian ini : 1. Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada perusahaan bahwa kepribadian merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja pada karyawan. Perusahaan dapat profil kepribadian dari dimensi The Big Five Personality yang sesuai untuk karyawan call center
88
dan memiliki kepuasan kerja yang lebih tinggi, yang secara tidak langsung hal ini dapat menguntungkan perusahaan. Maka dari itu, tim HR yang memiliki tugas untuk merekrut karyawan baru dalam sebuah perusahaan diharapkan agar kepribadian dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk menyeleksi kandidat selain kriteria-kriteria lainnya yang harus dimiliki individu sebagai karyawan call center khususnya di PT VADS Indonesia. 2. Perusahaan atau khususnya tim HR diharapkan untuk melihat kepribadian yang dimiliki oleh setiap karyawan yang sudah lama bergabung. Sealin itu, disarankan kepada perusahaan untuk lebih mendekatkan diri atau membangun komunikasi yang baik kepada karyawannya agar perusahaan mengetahui apa yang dapat memotivasi karyawan agar teciptanya peningkatan produktifitas dan memperkecil angka turnover atau bahkan rasa tidak puas pada karyawan call center yang pada akhirnya akan merugikan perusahaan. 3. Selain itu, peneliti menyarankan agar perusahaan menyediakan counseling center untuk membantu mengatasi atau menangani karyawan yang memiliki kesulitan di dalam perusahaan. Counseling
center selain
menjadi tempat untuk membantu kesulitan yang dihadapi karyawan, dapat juga berperan sebagai sarana bagi karyawan untuk mengungkapkan secara individual apa yang diharapkan karyawan sebenarnya tanpa takut mempengaruhi penilaian perusahaan terhadap dirinya.
89