BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan mengenai analisis karakteristik profil pemirsa JTV melalui segmentasi, preferensi dan penentuan posisi (positioning) diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Karakteristik responden pemirsa JTV dari total 217 responden dalam penelitian ini yaitu laki-laki sebesar 46.1% dan perempuan sebesar 53.9%. Kategori usia 15-24 tahun sebanyak 22.12%, usia 25-34 tahun sebanyak 30.88%, usia 35-44 tahun sebanyak 23.96% dan usia 45-55 tahun sebanyak 23.04%. Pengeluaran rumah tangga per bulan responden yang terbanyak berkisar antara Rp1.000.001-Rp1.500.000 sebesar 29.49%, Rp1.500.001-Rp2.000.000 sebesar 24.88% dan ≤Rp1.000.000 sebesar 18.43% sedangkan frekuensi terkecil terletak pada pengeluaran rumah tangga per bulan ≥Rp5.000.001 sebesar 3.69%. Kategori pekerjaan utama, 29.03% responden sebagai ibu rumah tangga, pegawai swasta sebesar 22.58% dan wiraswasta sebesar 17.97%. Pendidikan terakhir pada tingkat SMA mencapai 53.92%, Strata 1 sebanyak 17.05%, dan SMP sebanyak 15.21%. Frekuensi lama tinggal >30 tahun sebesar 41.01%, pada kategori lama tinggal <10 tahun yaitu sebesar 16.13%, dan kategori lama tinggal 21-25 tahun sebesar 15.21%. Frekuensi terbanyak tayangan di JTV yang paling disukai oleh responden yaitu Pojok Kampung sebesar 39.7%, Stasiun Dangdut sebesar 14.75%, dan Becak sebesar 10.6%. Sedangkan tayangan di JTV yang paling tidak disukai, sebesar 41.47% responden menjawab bahwa tidak ada tayangan yang paling tidak disukai di JTV, sebesar 11.96% responden tidak menyukai tayangan Stasiun Dangdut serta sebesar 9.22% responden tidak menyukai tayangan Pojok Kampung.
110 2. Karakteristik profil pemirsa JTV melalui segmentasi Pemirsa JTV berdasarkan pendekatan emosional yaitu dengan menggunakan variabel nilai-nilai hidup (List of value-LOV) serta melalui tiga tahapan yaitu analisis komponen utama, analisis faktor dan analisis kelompok terbentuk 5 segmen pemirsa JTV. Profil masing-masing segmen sebagai berikut: a. Segmen I disebut sebagai kelompok Cultural Viewers dimana memiliki 34 anggota, sesuai dengan namanya bahwa kelompok ini merupakan pemirsa JTV yang masih mempertahankan nilai-nilai budaya dan adat istiadat meskipun dengan kemajuan teknologi dan tayangan televisi yang disuguhkan saat ini. Kelompok ini didominasi oleh masyarakat yang sudah memiliki usia matang yaitu di atas 35 tahun yang bekerja sebagai wiraswasta dan pedagang yang mayoritas terdapat pada wilayah Surabaya Utara dengan SES lebih dari Rp 5 Juta dan antara Rp 1.5 Juta hingga Rp 2 Juta. b. Segmen II disebut sebagai kelompok Dynamic Viewers dimana memiliki 46 anggota. Kelompok ini merupakan pemirsa JTV yang dinamis suka akan hal-hal praktis dan cepat, suasana sibuk serta perubahan sehingga apa yang menjadikan prioritasnya sesuai dengan perkembangan masyarakat saat ini. Kelompok ini didominasi oleh pemirsa yang memiliki usia muda dan dewasa dengan mayoritas pendidikan terakhir SMP, merupakan masyarakat pendatang karena lama tinggal di Surabaya mayoritas masih di bawah 10 tahun dan antara 10-15 tahun dengan pekerjaan ibu rumah tangga, pegawai swasta dan pekerjaan lainnya dengan SES antara Rp 2 Juta hingga Rp 3 Juta yang terdapat pada wilayah Surabaya Pusat dan Barat. c. Segmen III disebut sebagai kelompok Social Viewers dimana memiliki 27 anggota. Kelompok ini merupakan pemirsa JTV yang memiliki jiwa sosial yang suka akan kebersamaan dan keharmonisan. Kelompok ini
111 didominasi oleh usia antara 25-34 tahun, dengan 22.2% berpendidikan terakhir SD, cukup lama tinggal di Surabaya yaitu sekitar 21-25 tahun, dengan pekerjaan ibu rumah tangga, pegawai swasta dan pekerjaan lainnya dengan SES antara Rp 3 Juta hingga Rp 5 Juta yang terdapat pada wilayah Surabaya Utara. d. Segmen IV disebut sebagai kelompok Prestigious Viewers dimana memiliki 51 anggota. Kelompok ini merupakan pemirsa JTV yang memiliki gengsi tinggi, ambisius terhadap suatu keinginan serta haus akan hormat dan penghargaan terhadap dirinya. Kelompok ini di dominasi usia antara 45-55 tahun, dengan pendidikan terakhir S1 dan SMA/SMK, dengan status sudah berkeluarga, dan merupakan masyarakat Surabaya asli karena mayoritas lama tinggal lebih dari 30 tahun, dengan pekerjaan sebagai PNS dan memiliki SES di bawah Rp 1 Juta dan Rp 1.5 Juta hingga Rp 2 Juta yang terdapat pada wilayah Surabaya Selatan. Kelompok ini memiliki kesamaan/kedekatan karakteristik profil dengan kelompok Dynamic Viewers. e. Segmen V disebut sebagai kelompok Stylish Viewers dimana memiliki 59 anggota. Kelompok ini merupakan pemirsa JTV yang mengikuti perkembangan jaman dan memiliki gaya hidup tinggi. Kelompok ini didominasi oleh usia muda dan dewasa yang mayoritas belum berkeluarga serta masih berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa, dengan SES antara Rp 1 Juta hingga Rp 1.5 Juta dan Rp 2 Juta hingga Rp 3 Juta yang terdapat pada wilayah Surabaya Pusat dan Barat. Selain 5 segmen yang terbentuk melalui pendekatan berdasarkan nilai-nilai hidup (LOV), juga dapat diperoleh 5 kelompok/segmen melalui analisis profil demografi dan psikografi (profiling). Berikut karakteristik profil 5 kelompok tersebut:
112 a. Kelompok tradisional dan non tradisional, kelompok tradisional memiliki karakteristik menyebar pada setiap selang usia, SES menengah ke bawah, 46% merupakan masyarakat asli Surabaya, dan biasanya menonton tv perhari di atas 4 jam. Sedangkan kelompok non tradisional memiliki karakteristik didominasi oleh usia muda, SES menengah ke atas, sudah banyak yang menggunakan internet, dan biasanya menonton tv perhari antara 2-3 jam. b. Kelompok menonton JTV dan tidak menonton JTV, kelompok menonton JTV memiliki karakteristik responden yang terdapat di wilayah Surabaya timur dan utara yang masih banyak menggunakan bahasa daerah dan biasanya menonton tv perhari di atas 4 jam dan antara 2-3 jam. Sedangkan kelompok tidak menonton JTV memiliki karakteristik responden yang terdapat di wilayah Surabaya timur dan pusat yang didominasi oleh perempuan dan biasanya menonton tv perhari antara 2-3 jam serta kelompok ini banyak menyatakan bahwa penangkapan gambar JTV kurang bagus. c. Kelompok pendidikan terakhir SD SMP, SMA dan Perguruan Tinggi (PT), kelompok SD SMP memiliki karakteristik responden yang terdapat di wilayah Surabaya utara yang didominasi oleh perempuan, dengan usia matang/tua, banyak yang menyukai JTV, SES kelas menengah ke bawah, sangat sedikit yang menggunakan internet dan biasanya menonton tv perhari di atas 4 jam. Kelompok SMA memiliki karakteristik responden yang terdapat di wilayah Surabaya timur, dengan dominasi usia dewasa muda, SES kelas menengah, dan biasanya menonton tv perhari antara 2-3 jam. Sedangkan kelompok PT memiliki karakteristik responden yang terdapat di wilayah Surabaya selatan, dominasi usia dewasa muda, SES kelas menengah ke atas, banyak yang
113 merupakan pendatang, sudah banyak menggunakan internet dan biasanya menonton tv perhari antara 2-3 jam. d. Kelompok SES di bawah Rp 1.5 Juta, antara Rp 1.5 Juta – Rp 3 Juta, dan di atas Rp 3 Juta, kelompok SES di bawah Rp 1.5 Juta memiliki karakteristik responden yang terdapat di wilayah Surabaya timur dan pusat dengan dominasi usia muda, pendidikan terakhir SD dan SMP masih cukup besar, mayoritas menggunakan bahasa daerah dan biasanya menonton tv perhari di atas 4 jam dan antara 2-3 jam. Kelompok SES antara Rp 1.5 Juta – Rp 3 Juta memiliki karakteristik responden yang terdapat di wilayah Surabaya timur dan selatan dengan dominasi usia dewasa dan biasanya menonton tv perhari di atas 4 jam dan antara 2-3 jam. Sedangkan kelompok SES di atas Rp 3 Juta memiliki karakteristik responden yang terdapat di wilayah Surabaya selatan, dengan dominasi perempuan pada usia matang/tua dan pendidikan terakhir S1 juga cukup besar, sudah mulai menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari serta biasanya menonton tv perhari antara 2-3 jam. e. Kelompok Lama tinggal di Surabaya di bawah 25 tahun dan di atas 25 tahun, kelompok Lama tinggal di Surabaya di bawah 25 memiliki karakteristik responden yang terdapat di wilayah Surabaya timur, dengan dominasi usia muda, banyak yang belum berkeluarga, sudah sangat banyak yang menggunakan internet dan biasanya menonton tv perhari antara 2-3 jam. Sedangkan kelompok Lama tinggal di Surabaya di atas 25 tahun memiliki karakteristik responden yang terdapat di wilayah Surabaya pusat dengan dominasi usia dewasa dan matang, pendidikan terakhir SD dan SMP masih cukup besar, 90% sudah berkeluarga, sangat sedikit yang menggunakan internet dan biasanya menonton tv perhari di atas 4 jam.
114 3. Analisis preferensi pemirsa JTV yang digunakan untuk mengetahui struktur preferensi program acara lokal (content preferention) terhadap atribut-atribut program acara lokal khususnya yang terdapat pada JTV melalui metode Thurston Case-V menunjukkan bahwa prioritas utama pemirsa JTV dalam memilih konten tayangan lokal diawali dengan tayangan lokal yang memberikan informasi mengenai kondisi wilayah setempat juga meliputi program pembangunan pemerintah, isu sosial, politik, pendidikan dll, kemudian tayangan yang bersifat religi dan tayangan langsung. 4. Persepsi penentuan posisi stasiun tv lokal yang terdapat di Surabaya diantaranya adalah JTV, SBO, Space Toon atau TV Anak Surabaya dan Arek TV berdasarkan variabel tayangan televisi lokal selama ini dengan menggunakan analisis biplot diperoleh kesimpulan bahwa pemirsa JTV mempersepsikan Stasiun JTV sebagai stasiun tv lokal yang menyuguhkan tayangan religi, komedi daerah, berbahasa daerah, seputar olah raga, berbudaya, wanita, penuh inovasi dan memiliki tayangan berupa sinetron maupun drama. Stasiun tv SBO dipersepsikan sebagai tayangan tv lokal yang menyuguhkan tayangan acara musik modern, gaya hidup masa kini, variety show, tayangan wanita, informasi seputar olah raga, penuh inovasi, sinetron/drama, dan memiliki tayangan talkshow & program interaktif. Stasiun tv Space Toon dipersepsikan tidak ada satupun variabel yang mendekati karena memiliki jarak kedekatan sudut dengan variabel sangat besar. sedangkan Stasiun tv Arek TV dipersepsikan pemirsa JTV sebagai stasiun tv lokal yang menyuguhkan tayangan acara musik modern dan gaya hidup masa kini, variabel ciri ini hampir sama dengan yang dimiliki oleh Stasiun tv SBO, sehingga dapat disimpulkan hal ini merupakan indikasi bahwa kedepannya Stasiun tv AREK TV ini akan berada pada posisi yang sama dengan SBO dengan kata lain AREK TV merupakan calon kompetitor dari SBO.
115 5.2 Saran Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk JTV (PT Jawa Pos Media Televisi) supaya dapat lebih peka lagi terhadap para pemirsanya sehingga mampu menciptakan program yang menjangkau semua kalangan, karena berdasarkan penelitian ini pemirsa JTV berasal dari berbagai kalangan khususnya area wilayah Surabaya, caranya yaitu dengan melakukan riset yang berkesinambungan. Segmen yang terdapat diluar kelompok menonton JTV adalah segmen stylish viewers dan dynamic viewers, kedua kelompok ini memang bukan kelompok target dari JTV, tetapi mengingat besarnya jumlah anggota dalam kelompok tersebut maka pihak JTV harus secara cermat memasuki kedua kelompok tersebut tanpa meninggalkan nilai-nilai yang dipegang oleh JTV. Pojok Kampung sebagai core program JTV, perlu mendapat perhatian dan evaluasi yang berkelanjutan bagi pihak JTV seperti misalnya bahasa penyampaian yang kasar perlu diperhalus dan disesuaikan dengan bahasa Suroboyoan asli. Berdasarkan analisis preferensi, JTV perlu meningkatkan tayangan lokal yang memberikan informasi mengenai kondisi wilayah setempat juga meliputi program pembangunan pemerintah, isu sosial, politik, pendidikan dll, kemudian tayangan yang bersifat religi dan tayangan langsung yang juga melibatkan masyarakat secara langsung sehingga JTV bukan hanya tv lokal lagi melainkan juga stasiun tv yang dekat di hati masyarakat. 2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih spesifik pada program acara, sehingga manajemen iklan pun dapat diorganisir dengan baik. Dapat pula membandingkan persepsi masyarakat terhadap prospek stasiun tv lokal dan stasiun tv berjejaring yang mulai diberlakukan pada tahun 2010 serta adanya tv digital yang baru saja diresmikan.
116
(Halaman ini sengaja dikosongkan)