BAB V KESIMPULAN dan SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil kerja paktik yang telah dilakukan pada Auto 2000 P. Jayakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengelolaan piutang usaha yang digunakan oleh Auto 2000 P. Jayakarta sudah cukup baik dan efektif sesuai dengan system dan prosedur akuntansi hal ini dapat dilihat dari : a. Formulir – formulir yang digunakan terdapat nama formulir, nama dan alamat perusahaan, bernomor urut tercetak dan copy rangkap b. Auto 2000 P. Jayakarta melakukan pencatatan untuk setiap transaksi ke dalam jurnal dan buku besar. Catatan ini berguna untuk kepentingan pengendalian c. Laporan – laporan yang dihasilkan Auto 2000 P. Jayakarta adalah Laporan Penjualan, Laporan Aging Account Receivable (A/R) dan Laporan Penerimaan Kas. Laporan – laporan ini dapat digunakan sebagai dasar dalam membuat perencanaan aktivitas penjualan dimasa yang akan datang dan juga sebagai alat pengendalian atas penjualan yang telah berlangsung
120
d. Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit di Auto 2000 P. Jayakarta pada praktiknya sesuai dengan prosedur Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit yang telah ditetapkan e. Auto 2000 P. Jayakarta selalu melakukan pencatatan atas semua transaksi penjualan. Jurnal penjualan langsung dilakukan oleh system ketika data dimasukkan ke dalam computer dan data direkap ulang ke dalam buku jurnal penjualan dan buku besar. Pencatatan ini dilakukan sebagai salah satu bentuk pengendalian terhadap perusahaan dan juga sebagai dasar pengambilan keputusan f. Praktik pengendalian seperti formulir bernomor urut tercetak, supervisi dan pemberian otorisasi telah diterapkan dalam aplikasi pengolahan data 2.
Hubungan efektifitas penagihan piutang terhadap pengukuran kinerja di Auto 2000 P Jayakarta sudah cukup baik dikarenakan sistem yang digunakan dalam pengelolaan piutangnya sudah efektif yang tertuang dalam SOP perusahaan sehingga bagian yang terkait dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan fungsi-fungsinya
3.
Pengaruh efektifitas penagihan piutang terhadap pengukuran kinerja pada Auto 2000 P. Jayakarta sangat besar sekali karena sistem yang digunakan oleh Auto 2000 P. Jayakarta sudah memenuhi sasaran sesuai dengan perencanaan organisasi dan fungsi-fungsinya dalam mencapi sasaran standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya
121
4. Dalam pelaksanaan penjualan kredit ataupun penjualan tunai, Auto 2000 P. Jayakarta menghadapi kendala – kendala sebagai berikut : a. Prosedur Penerimaan Pesanan Data yang diberikan oleh konsumen kurang lengkap seperti alamat yang tidak lengkap atau tidak mencantumkan nomor telepon, dan down payment yang tidak sesuai dengan SPK b. Prosedur Persetujuan Kredit Kurang lengkapnya dokumen pendukung customer untuk persetujuan kredit c. Prosedur Pengiriman Barang Kurangnya pengecekan BSTKB setelah pengiriman barang dilakukan d. Prosedur Penerimaan Kas Tidak adanya pemeriksaan visual TTUMS sebelum melakukan pengesahan berupa pembubuhan tandatangan oleh salesman e. Prosedur Penagihan Kurang jelasnya pemisahan fungsi dari penagihan dan piutang usaha
122
f. Prosedur Pencatatan Penjualan Laporan yang digunakan masih gabung antara penjualan tunai dengan penjualan kredit sehingga membuat proses penagihan terhambat g. Kurang komunikasi kepada Bagian Penerimaan Order Penjualan (Sales/Wiraniaga) h. Kurangnya kerjasama antara salesman/ wiraniaga terhadap administrasi penjualan Adapun dalam menanggapi kendala – kendala yang dihadapi perusahaan tersebut, maka penulis mencoba memberikan solusi bagi perusahaan yang dituangkan dalam saran-saran B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta simpulan yang penulis lakukan, maka penulis mengemukakan beberapa saran yang diharapkan akan memberikan manfaat dan bahan pertimbangan bagi Auto 2000 P. Jayakarta dimasa mendatang. Adapun saran – saran yang dapat penulis kemukakan dari hasil penelitian pada Auto 2000 P. Jayakarta adalah sebagai berikut : 1. Sebaiknya salesman lebih mengaskan lagi kepada customer untuk melengkapi semua persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan agar semua data yang diminta oleh perusahaan sebagai persyaratan permintaan kendaraan dapat diserahkan secara lengkap pada saat pengajuan SPK, 123
sehingga mempermudah dalam proses pembuatan dokumen – dokumen sehingga secara lengkap menguntungkan kedua belah pihak 2. Sebaiknya diadakan trainning – trainning kepada para wiraniaga sehingga fungsi sebagai wiraniaga tidak hanya untuk berjualan melainkan untuk melayani pada saat membeli produk dan juga melayani setelah produk itu dipakai sampai produk itu akan dijual kembali ke pasaran 3. Sebaiknya apabila ada perubahan kebijakan didalam perusahaan agar segera dikonfirmasikan kepada pegawai perusahaan terutama pada bagian yang berhubungan langsung dengan customer (Salesman dan CRC) sehingga informasi yang disampaikan kepada customer dapat lebih akurat 4. Dalam Jabatan penerimaan piutang sebaiknya perusahaan tidak melakukan rangkap jabatan dengan Bagian Sales Administration, tetapi sebaiknya jabatan penerimaan piutang dilakukan oleh Bagian Keuangan 5. Laporan yang digunakan seharusnya bisa membuat keluaran secara terpisah pada saat digunakan untuk dasar penagihan baik kredit maupun tunai sehingga bagian penagihan dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan pekerjaannya. 6. Sering diadakan meeting bersama antara bagian administrasi penjualan, bagian keuangan/ penagihan dan wiraniaga agar dapat terjalin kerjasama yang solid diantara mereka sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh perusahaan
124