BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi yang Go Public di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1 Perkembangan Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan pada Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi yang Go Public di BEI Periode 2010-2014 sebagai berikut : a. Keputusan Investasi yang diukur dengan Total Assets Growth (TAG) pada sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi dari tahun 20102014 dari hasil keseluruhan perusahaan dengan rata-rata Total Assets Growth sebesar 22,33% maka perusahaan yang dikatakan baik secara keseluruhan adalah perusahaan yang mempunyai nilai Total Assets Growth di atas rata-rata yaitu perusahaan PT. Perusahaan Gas Negara, Tbk., PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk dan PT. Wintermar Offshore Marine, Tbk. Nilai total assets growth tertinggi selama 5 tahun dari tahun 2010-2014 pada sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi yaitu PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk dengan nilai rata-rata 73,49% dan nilai total assets growth terendah yaitu perusahaan PT. Indosat, Tbk dengan nilai rata-rata -0,60%. Maka yang dapat dikatakan bahwa perusahaan yang memiliki Total Assets Growth terbaik selama 5 tahun adalah perusahaan yang memiliki hasil TAG diatas rata-rata dan hasil TAG yang meningkat setiap tahunnya yaitu perusahaan PT. Perusahaan Gas Negara, Tbk.
104
105
Karena untuk memaksimumkan nilai perusahaan ditentukan dari struktur modal dan besarnya investasi yang dilakukan dan investasi yang tinggi yang dilakukan perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan,
karena
investasi
yang
tinggi
merupakan
sinyal
pertumbuhan pendapatan perusahaan di masa yang akan datang. b. Keputusan pendanaan yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) pada sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi dari tahun 20102014 dari hasil keseluruhan perusahaan dengan rata-rata Debt to Equity Ratio sebesar 1,57 atau 157% maka perusahaan yang dikatakan baik secara keseluruhan adalah perusahaan yang mempunyai nilai Debt to Equity Ratio di atas rata-rata yaitu perusahaan PT. Rukun Raharja, Tbk., PT. XL Axiata, Tbk., PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk., dan PT. Indosat, Tbk. Sedangkan nilai Debt to Equity Ratio tertinggi selama 5 tahun dari tahun 2010-2014 yaitu PT. Rukun Raharja, Tbk dengan nilai rata-rata 3,41 atau 341% dan nilai Debt to Equity Ratio terendah selama 5 tahun dari tahun 2010-2014 yaitu ada perusahaan PT. Citra Marga Nurshapala Persada, Tbk
dengan
nilai rata-rata 0,49 atau 49%. Maka yang dapat dikatakan bahwa perusahaan yang memiliki Debt to Equity Ratio terbaik selama 5 tahun adalah perusahaan yang memiliki DER di atas rata-rata dan DER yang tiap tahunnya meningkat yaitu perusahaan PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk yang memiliki nilai rata- rata DER yaitu sebesar 2,60 atau 260%. Karena peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya resiko yang rendah, hal ini yang akan direspon secara positif oleh pasar. c. Kebijakan Dividen yang diukur dividend payout ratio (DPR) pada sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi pada tahun 2010-2014 hasil dari keseluruhan perusahaan dengan rata-rata Dividend Payout Ratio (DPR) sebesar 25,86% maka perusahaan yang dikatakan baik secara keseluruhan adalah perusahaan yang mempunyai nilai Dividend
106
Payout Ratio di atas rata-rata yaitu perusahaan PT. Perusahaan Gas Negara, Tbk., PT. Jasa Marga, Tbk., PT. Indika Energy, Tbk., PT. XL Axiata, Tbk., PT. Indosat, Tbk dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Sedangkan Nilai Dividend Payout Ratio tertinggi selama 5 tahun dari tahun 2010-2014 pada Sektor Infrasrtuktur, Utilitas dan Transportasi yaitu pada PT. Indika Energy, Tbk dengan nilai rata-rata 59,20% dan nilai Dividend Payout Ratio terendah yaitu perusahaan PT. Rukun Raharja, Tbk dengan nilai rata-rata 1,37%. Maka yang dapat dikatakan bahwa perusahaan yang memiliki Dividend Payout Ratio terbaik selama 5 tahun adalah perusahaan yang memiliki DPR diatas rata-rata dan hasil DPR yang tiap tahunnya meningkat yaitu perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki nilai rata- rata DPR yaitu sebesar 52,48%. Karena pembayaran
dividen
yang
tinggi
oleh
perusahaan,
dianggap
mempunyai prospek keuntungan yang baik sedangkan penurunan besarnya jumlah dividen yang dibayarkan perusahaan dapat menjadi informasi yang kurang baik bagi perusahaan karena akan berdampak menurunkan harga saham dan ahirnya menurunkan nilai perusahaan. d. Nilai perusahaan yang diukur dengan Price book value (PBV) pada sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi dari tahun 2010-2014 dengan hasil keseluruhan perusahaan yang memiliki rata-rata Price Book Value (PBV) sebesar 2,69 kali maka perusahaan yang dikatakan baik secara keseluruhan adalah perusahaan yang mempunyai nilai Price Book Value di atas rata-rata yaitu perusahaan PT. Perusahaan Gas Negara, Tbk., PT. Rukun Raharja, Tbk., PT. Jasa Marga, Tbk., PT. Tower Bersama Infrasrtucture, Tbk., PT. XL Axiata, Tbk dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Maka dengan demikian rata-rata nilai Price book value tertinggi selama 5 tahun dari tahun 2010-2014 pada Sektor Infrasrtuktur, Utilitas dan Transportasi yaitu PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk dengan nilai rata-rata pbv sebesar 6,54 kali dan nilai Price Book Value terendah yaitu
107
perusahaan PT. Samudera Indonesia, Tbk dengan nilai rata-rata pbv sebesar 0,34 kali. Maka yang dapat dikatakan bahwa perusahaan yang memiliki Price book value terbaik selama 5 tahun adalah perusahaan yang memiliki PBV diatas rata-rata dan hasil PBV tiap tahunnya meningkat yaitu perusahaan PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk yang memiliki nilai rata- rata PBV yaitu sebesar 6,54kali. Karena harga saham
perusahaan
yang meningkat dapat
memberikan
kemakmuran bagi pemegang saham secara maksimum. 5.1.2 Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan secara Simultan dan Parsial pada Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi yang Go Public di BEI Periode 2010-2014 sebagai berikut : a. Dari pengujian secara simultan yang telah dilakukan pada seluruh variabel dari keputusan investasi (TAG), Keputusan pendanaan (DER) dan kebijakan dividen secara simultan tidak ada pengaruh yang signifikan terhapa nilai perusahaan. Dan berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa H0 ditolak. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen dengan nilai perusahaan secara simultan. b. Penelitian secara parsial dari variabel independen (variabel X) terhadap variabel dependen (Y) yang memberikan hasil sebagai berikut: 1. Dari hasil pengujian untuk menguji pengaruh keputusan investasi (TAG) terhadap nilai perusahaan (PBV) diperoleh hasil terdapat hubungan yang rendah antara keputusan investasi dengan nilai perusahaan. Dan berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa H0 diterima. Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel keputusan investasi terhadap nilai perusahaan secara parsial.
108
2. Dari hasil pengujian untuk menguji pengaruh keputusan pendanaan (DER) terhadap nilai perusahaan (PBV) diperoleh hasil hubungan yang sangat rendah antara keputusan pendanaan dengan nilai perusahaan. Dan berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa H0 ditolak. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel keputusan pendanaan terhadap milai perusahaan secara parsial. 3. Dari hasil pengujian untuk menguji pengaruh kebijakan dividen (DPR) terhadap nilai perusahaan (PBV) diperoleh hasil hubungan yang cukup kuat antara kebijakan dividen dengan nilai perusahaan. Dan berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa H0 diterima. Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan secara parsial. 5.2 Saran Ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan kepada beberapa pihak yang berkepentingan yaitu: 5.2.1 Bagi penelitian selanjutnya Peneliti
menyarankan
kepada
peneliti
selanjutnya
untuk
memperluas lingkup penelitiannya yaitu dengan melakukan penelitian perusahaan
dengan lainnya
menggunakan seperti
faktor-faktor
tingkat
inflasi,
fundamental SBI
dan
kenaikan/penurunan harga minyak mentah dunia serta faktor teknikal dengan analisis linechart serta menggunakan objek perusahaan yang lebih luas. Dan dsarankan juga untuk peneliti selanjutnya untuk menggunakan periode tahun yang lebih banyak agar memperoleh data yang lebih akurat.
109
5.2.2
Bagi perusahaan Berdasarkan hasil penelitian yang ada, sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan dan berhati-hati dalam menentukan keputusan keuangan yang yang meliputi keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen pada perusahaan agar perusahaan dapat membantu investor untuk mengambil keputusan investasi pada
perusahaan,
pengalokasian
dana
yang
tepat
dalam
pengelolaan sumber dana perusahaanya dan dapat membagikan dividen demi kesejahteraan para pemegang saham demi mencapai tujuan perusahaan yaitu meningkat nilai perusahaan. 5.2.3 Bagi investor Dalam berinvestasi saham, investor sebaiknya melihat terlebih dahulu kondisi perusahaan yang akan dipilih. Investor harus menempatkan saham
yang akan di
investasikannya
pada
perusahaan yang tepat. Dengan melihat kondisi laporan keuangan perusahaan diantaranya adalah dengan melihat seberapa besar tingkat pertumbuhan total aset untuk mengetahui investasi yang menguntungkan atau tidak, melihat struktur modal yang digunakan untuk melihat seberapa besar resiko yang akan dihadapi pada saat pengambilan keputusan yang akan diambil, dan juga melihat besaran dividen yang akan dikembalikan pada pemegang saham apabila memiliki saham perusahaan tersebut