Bab V Kesimpulan dan Saran Pada bab terakhir ini berisikan model penelitian yang dihasilkan, beberapa kesimpulan dari hasil keseluruhan penelitian. Bab ini juga menjelaskan saransaran yang berhubungan dengan penelitian serta untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
V.1. Kesimpulan Berdasar hasil temuan penelitian ini, desain kemasan (packaging design) berpengaruh terhadap kesan kualitas (perceived quality) produk sampo. Pengaruh tersebut selanjutnya dapat mendorong konsumen untuk membeli dan mencoba menggunakan produk sampo. Hasil penelitian ini menjawab pertanyaan penelitian (research questions) yang pertama mengenai pengaruh desain kemasan (packaging design) terhadap kesan kualitas (perceived quality) produk sampo. Selanjutnya, diketahui pula kombinasi unsur-unsur kemasan produk sampo yang paling mempengaruhi kesan kualitas konsumen terhadap produk sampo, yaitu: komposisi (bahan sampo harus tertulis dengan jelas), tulisan (informasi pada kemasan harus jelas baik dari segi jenis, ukuran, dan warna huruf), warna kemasan (warna yang mencolok), bentuk kemasan produk yang menarik, mudah dipegang, dan mudah dibawa bepergian, serta bahan kemasan yang ramah lingkungan. Hasil temuan ini menjawab pertanyaan penelitian (research questions) yang kedua, yaitu mengenai unsur-unsur apa dari kemasan (packaging) yang mempengaruhi kesan kualitas (perceived quality) produk sampo. Berdasar pada temuan di atas diketahui bahwa semua unsur-unsur kemasan yang dikemukakan oleh informan biasa yang dapat memepengaruhi kesan kualitas mereka, seperti komposisi, tulisan, warna kemasan, bahan kemasan yang ramah lingkungan terdapat pada labeling sebuah kemasan produk. Karena keterbatasan ruang pada labeling, maka beberapa unsur-unsur kemasan tersebut diwakili dalam bentuk gambar atau simbol, seperti simbol daur ulang, simbol merek produk, dan sebagainya. Hal ini mengungkapkan bahwa desain kemasan dan labeling pada kemasan juga terkait dengan konsep semiotik. Menurut Perlovsky, semiotik adalah sebuah studi yang mempelajari tanda-tanda dan simbol-simbol yang secara umum dipahami mewakili sebuah ide atau sebuah pikiran seseorang baik dikehidupan nyata maupun di dalam pikirannya. Oleh
84
karena itu, agar simbol-simbol yang terdapat pada labeling dapat dipahami dan mengantarkan desain kemasan kepada kesan kualitas yang bagus oleh konsumen, diperlukan adanya kecermatan dalam hal penempatan simbol, ukurannya, serta warna yang tepat oleh produsen. Penelitian ini juga menghasilkan model teori yang berasal dari hasil wawancara terhadap informan kunci dan informan biasa. Model teori ini secara rinci terlihat pada gambar di bawah ini:
85
V.1.1. Model pengaruh desain kemasan terhadap kesan kualitas berdasar wawancara informan kunci produk sampo Sunsilk
Gambar V. 1 Model pengaruh desain kemasan terhadap kesan kualitas berdasar wawancara informan kunci produk sampo Sunsilk
86
V.1.2. Model pengaruh desain kemasan terhadap kesan kualitas berdasar wawancara informan biasa produk sampo Sunsilk
Gambar V.2. Model pengaruh desain kemasan terhadap kesan kualitas berdasar wawancara informan biasa produk sampo Sunsilk
87
V.2. Saran Secara umum, model hasil penelitian ini menambah konsep baru pada dunia keilmuan manajemen pemasaran mengenai adanya pengaruh kemasan (packaging) produk sampo terhadap kesan kualitas (perceived quality) produk serta memberi masukan bagi produsen, terutama produsen produk sampo, mengenai pengaruh kemasan terhadap perceived quality produk tersebut; elemenelemen kemasan yang paling diperhatikan oleh konsumen pada produk sampo; dan kombinasi dari kemasan produk sampo yang paling diinginkan konsumen yang dapat mempengaruhi perceived quality konsumen atas produk sampo. Berdasar pada temuan kedua diketahui bahwa semua unsur-unsur kemasan yang dikemukakan oleh informan biasa yang dapat memepengaruhi kesan kualitas mereka, seperti komposisi, tulisan, warna kemasan, bahan kemasan yang ramah lingkungan terdapat pada labeling sebuah kemasan produk. Karena keterbatasan ruang pada labeling, maka beberapa unsur-unsur kemasan tersebut diwakili dalam bentuk gambar atau simbol, seperti simbol daur ulang, simbol merek produk, dan sebagainya. Hal ini mengungkapkan bahwa desain kemasan dan labeling pada kemasan juga terkait dengan konsep semiotik. Menurut Perlovsky, semiotik adalah sebuah studi yang mempelajari tanda-tanda dan simbol-simbol yang secara umum dipahami mewakili sebuah ide atau sebuah pikiran seseorang baik dikehidupan nyata maupun di dalam pikirannya. Oleh karena itu, agar simbolsimbol yang terdapat pada labeling dapat dipahami dan mengantarkan desain kemasan kepada kesan kualitas yang bagus oleh konsumen, diperlukan adanya kecermatan dalam hal penempatan simbol, ukurannya, serta warna yang tepat oleh produsen. Model penelitian yang dihasilkan hanya berlaku pada produk sampo Sunsilk saja. Hasil temuan yang lain mungkin akan berbeda dari hasil temuan ini, dikarenakan dari objek penelitian dan metode penelitian yang berbeda pula. Sehingga bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas ruang lingkup dan metode penelitian yang digunakan.
88