74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini memberikan deskripsi mengenai budaya perusahaan yang ada dalam Bahana Group. Bahana group adalah kelompok perusahaan yang bergerak di dalam industry pasar modal di Indonesia. Bahana group memiliki sejarah yang panjang, ikut mengarungi pasang surut perekonomian di Indonesia sejak masa orde baru. Penelitian di lakukan dengan menggunakan survey pada 109 orang karyawan yang bekerja di PT Bahana Artha Ventura, PT Bahana TCW, PT Bahana Securities, dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia. Tujuan dari penelitian ini memberikan gambaran budaya perusahaan Bahana group dengan dibandingkan dengan hasil kinerja perusahaan, memberikan informasi mengenai kesiapan dari Bahana group untuk dapat bertahan dan lebih berprestasi dalam memenangkan kompetisi di dalam industri Pasar modal untuk tahun-tahun yang akan datang..
5.1 KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan para penulis dilapangan berdasarkan data survey, dapat disimpulkan bahwa Bahana memiliki peluang besar untuk memperbaiki daya saingnya dengan pengenalan dan pengembangan budaya perusahaan yang lebih baik. Dikarenakan makin tingginya tingkat kompetisi di industri keuangan di Indonesia dengan pendapatan per kapita mencapai US$ 3.000 dan masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat Indonesia untuk melakukan investasi di Pasar Modal dan Reksa Dana. Budaya perusahaan dapat menjadi “social glue” yang akan mendorong kemampuan karyawan di dalam setiap level perusahaan untuk beradaptasi dan fokus
75
pada pelanggan dan memotivasi karyawan untuk berpartisipasi dan melahirkan ideide yang kreatif dan inovatif sehingga kinerja perusahaan baik secara finansial maupun non finansial. Rekomendasi untuk perusahaan di Bahana Group adalah sebagai berikut :
PT. Bahana Artha Ventura (BAV) Penelitian ini melihat bahwa PT BAV masih perlu ditingkatkan budaya perusahaan dalam hal mission dan adaptability, yaitu : 1. Perusahaan perlu mengkomunikasikan menciptakan perubahan cara-cara baru dalam kemajuan dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari atau menciptakan inovasi mengenai cara memuaskan kebutuhan pelanggan. 2. Customer focus,
BAV sebagai perusahaan yang bergerak di jasa
keuangan harus menyadari bahwa berada dalam industri jasa keuangan harus terus mencari cara terbaik memuaskan kebutuhan pelanggan. 3. Perusahaan perlu merumuskan dan mengkomunikasikan visi perusahaan sehingga dapat dipahami dan ditetapkan indikator pencapaiannya dengan melakukan
langkah-langkah
strategik
sehingga
perusahaan
dapat
melakukan alokasi sumber daya secara tepat guna mencapai tujuan perusahaan. 4. Coordination and integration, adalah bagian dari budaya konsistensi agar semua karyawan dalam melakukan kegiatannya dapat lebih berkoordinasi dan satu kata dalam mencapai tujuan perusahaan.
76
PT. Bahana TCW Investment Management (BTIM) Penelitian berdasarkan survey ditemukan hasil bahwa BTIM masih perlu meningkatkan Budaya Perusahaan dalam hal sebagai berikut : 1. Visi, 2. Agreement 3. Coordination and Integration 4. Creating Change 5. Capability Development
PT. Bahana Securities (BS) Penelitian ini melihat bahwa PT BS masih perlu ditingkatkan budaya perusahaan dalam hal : 1. Visi dan Goals & Objectives 2. Budaya adaptability yang meliputi Creating Change, Customer focus, Organizational Learning. 3. Budaya consistency yang meliputi Core Value, Agreement, Coordination and Integration Secara keseluruhan budaya BS lebih baik dibandingkan dengan BAV dan BTIM, tetapi perlu adanya sosialisasi visi yang harus dikomunikasikan kepada karyawan sehingga karyawan perusahaan memiliki arah tujuan yang jelas yang akan dicapai bersama. Adanya indikasi BS sudah cukup puas dengan kinerja yang dicapai sehingga perlu secara konsisten meningkatkan kerja sama tim perlu
77
menciptakan perubahan/cara baru dalam hal memuaskan kebutuhan pelanggan dan menciptakanlingkungan organisasi pembelajar.
Jika budaya perusahaan di dalam anak-anak perusahaan sudah bagus maka hal itu akan berdampak positif terhadap Corporate Culture dari BPUI sebagai induk perusahaan. Untuk budaya perusahaan ini para penulis berharap dapat dikembangkan lebih lanjut dengan dilakukan dalam rentang waktu beberapa tahun kedepan sehingga dapat dilihat kemajuan atau peningkatan yang dicapai dari 12 subtraits dalam Denison Model. Memperhatikan bahwa Bahana group yang sebagian besar bergerak dalam jasa keuangan maka perlunya ditingkatkan untuk Budaya Adaptability dan Keterlibatan serta perlunya sosialisasi Visi dan Misi sehingga dapat diketahui dan dipahami oleh seluruh bagian perusahaan.
Tabel. 5.1.1. Kesimpulan Survey Budaya Organisasi di Bahana
Kesimpulan dari Survey Budaya Organisasi di Bahana menggunakan Denison Model 30
25 INVOLVEMENT CONSISTENCY
20
ADAPTABILITY MISSION 15
10 BAV
BTIM
BS
BPUI
78
Tabel. 5.1.2. Hasil Kuesioner Denison Model
Notes: Nilai 15 adalah median yang menyatakan agak setuju Nilai 16 – 22,5 menyatakan setuju Nilai 22,6 – 30 menyatakan sangat setuju
79
Tabel.5.1.3. Nilai nilai Bahana (Bahana Values) menggunakan Metode Denison Nilai Bahana
Denison Models Trait
Integritas (integrity) 20.66
Consistency Mission
12 indeks
Core value
Vision
Nilai 21.00 20.31
Kehati‐hatian (Prudent) 20.66
Consistency Mission
Core value
Vision
21.00 20.31
Kompeten (competent)
Involvement
Capability development
Involvement
Empowerment
Adaptability
Creating change
Adaptability
Organizational learning
Involvement
Team orientation
Consistency
Coordination and integration
Consistency
Agreement
Dinamis (Dynamic)
Adaptability
Creating change
Adaptability
Customer facus
21.26
20.56 21.95
Kreatif (Creative) 20.70
20.40 20.99
Kerjasama (Team Work) 20.95
20.72
Mission
Strategic direction and intent
21.95 20.33 20.58
20.40 20.64 21.11
80
Dari hasil penelitian (tabel. 5.1.3) tersebut diatas mengenai potret budaya organsiasi di Bahana group dengan mempergunakan metode Denison para penulis dapat menyimpulkan bahwa nilai nilai Bahana (Bahana Values) yang perlu diperkuat adalah : 1) Integritas (Integrity) 2) Kehati-hatian (Prudent) 3) Kreatif (Creative)
Harapan para penulis adalah Bahana group dapat menjadi perusahaan dengan predikat High Performance Culture Company dalam penerapan budaya perusahaan dalam jangka panjang dan dalam keseharian fungsi bisnis perusahaan.
5.2. Saran Dari hasil penelitian berdasarkan survey, didapat disimpulkan bahwa Bahana group dapat menjadi perusahaan dengan High Performance Culture dengan beberapa kondisi, yaitu : 1. Perusahaan perlu meningkatkan kemampuan beradaptasi atas perubahan eksternal yang terjadi dalam industri pasar modal, seperti meningkatnya persaingan dari kompetitor, perubahan regulasi dari pemerintah, perubahan perilaku konsumen, perubahan teknologi. 2. Perlunya peningkatan budaya keterlibatan sehingga akan semua karyawan perusahaan akan berpartisipasi, berkontribusi dan bekerjama tim dalam perusahaan sehingga hal ini akan memudahkan koordinasi antar bagian dan membantu dalam penyelesaian tugas yang diberikan oleh perusahaan. 3. Perlunya sosialisasi atas visi dan misi perusahaan, langkah-langkah strategis yang akan diambil demi tercapainya visi dan misi perusahaan.
81
4. Dari hasil interview dan hasil penelitian perlunya disiapkan program pengembangan kompetensi karyawan secara berkesinambungan dan terencana guna menyiapakan Sumber Daya Manusia yang kompeten untuk menghadapi perubahan- perubahan yang terjadi di dalam industri pasar modal. 5. Nilai nilai dasar Budaya Perusahaan perlu disosialisasikan, dipahami, dihayati dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran perusahaan dari level tertinggi sampai level terendah secara konsisten sehingga dapat menjadi dasar perilaku setiap individu karyawan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja individu yang bersangkutan maupun perusahaan. 6. Seluruh jajaran pemimpin di Bahana Group harus dapat menjadi change agent dan bertindak sebagai role model. Secara umum, karakter budaya (cultural traits) dan sub karakter di Bahana Group yang perlu ditingkatkan adalah: •
Involvement a. Pengembangan atau pembinaan atas karyawan perusahaan b. Meningkatkan kerjasama tim c. Pengembangan
kompetensi
karyawan
secara
terencana
dan
berkesinambungan. •
Konsistensi a. Koordinasi dan Integrasi b. Memperbaiki quality agreement mengenai isu isu utama yang muncul.
•
Kemampuan beradaptasi a. Membuat perubahan b. Fokus kepada Pelanggan c. Organizational Learning
82
•
Misi a. Mengembangkan strategi yang lebih tegas b. Konsisten pada visi jangka panjang c. Fokus pada pengembangan Budaya Organisasi
Metode Denison merupakan salah satu metode untuk mengukur budaya yang ada disuatu organisasi/perusahaan dan memprediksi dampaknya terhadap kinerja, menerapkan langkah langkah tindakan yang disarankan untuk perbaikan kinerja yang nyata serta dapat untuk menentukan pengembangan budaya organisasi dan kebutuhan pelatihan yang diperlukan untuk perubahan budaya organisasi hampir tidak ditemukan suatu hambatan atau halangan namun para penulis mempunyai sedikit opini bahwa pada metode Denison tidak ada atau tidak ditemukan adanya pengukuran kinerja budaya yang objektif secara kuantitatif.