BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan yang telah dilakukan secara sistematis pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkambangan
kebijakan
dividen,
keputusan
investasi,
dan
profitabilitas dari enam perusahaan yang terdabung dalam sektor telekomunikasi periode 2006-2008. a. Perkembangan kebijakan dividen. Dapat disimpulkan bahwa perkembangan kebijakan dividen dengan indikator dividen payout ratio pada enam perusahaan yang tergabung dalam sektor telekomunikasi periode 2006-2008 dapat dikatakan relatife tidak begitu mengalami perubahan yang berarti. Hal ini dikarenakan mayoritas perusahaan yang tergabung dalam sektor Telekomunikasi tidak membagikan dividennya, hanya PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, PT. Indosat, Tbk, dan PT. Excelcomindo Pratama saja yang pada periode 2006-2008 sempat mambagikan dividennya kepada para pemegang saham. b. Perkembangan keputusan investasi Dapat disimpulkan bahwa perkembangan keputusan investasi dengan indikator total asset growth pada enam perusahaan yang tergabung dalam sektor telekomunikasi periode 2006-2008 dapat dikatakan pada umumnya perusahaan mengalami peningkatan total asset growth ditahun 2007 dan mengalami
penurunan
ditahun
2008
kecuali
PT.
Excelcomindo
Pratama,Tbk yang tetap mengalami peningkatan. Dan pertumbuhan terbesar dialami oleh PT. Bakrie Telecom,Tbk. Hal ini dikarenakan peningkatan total asset yang besar dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Dengan demikian dapat dikatakan tingkat investasi yang dapat dilihat
dari
pertumbuhan
total
130
asset
perusahaan
pada
sector
B A B V K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 131
Telekomunikasi periode 2006-2008 mengalami peningkatan yang cukup signifikan terutama ditahun 2007. c. Perkembangan profitabilitas Dapat disimpulkan bahwa perkembangan profitabilitas dengan indikator return on investment pada enam perusahaan yang tergabung dalam sektor telekomunikasi periode 2006-2008 dapat dikatakan keenam perusahaan telekomunikasi memiliki perkembangan return on investment yang berbeda. Peirode 2006-2007 PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dan PT. Indosat, Tbk mengalami kenaikan sedangkan perusahaan yang lain mengalami penurunan, seperti PT. Excelcomindo Pratama,Tbk, PT. Bakrie Telecom, Tbk, PT. Infoasia Teknologi Global, Tbk, dan PT. mobile-8 telecom, Tbk. Dan periode 2007-2008
keenam perusahaan sektor
telekomunikasi mengalami penurunan. 2. Perkembangan nilai perusahaan pada perusahaan yang tergabung dalam sector telekomunikasi periode 2006-2008. Perkembangan harga saham pada perusahaan sektor telekomunikasi periode 2006-2008 mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Hal tersebut diakibatkan oleh faktor eksternal dan internal perusahaan. Faktor eksternal diantaranya inflasi, suku bunga, rumors, krisis global, keadaan politik dan lain-lain. sedangkan faktor internal perusahaan yaitu kinerja perusahaan itu sendiri ataupun karena faktor psikologis dari para pemegang saham ketika mereka menjual saham perusahaan sektor telekomunikasi tersebut. Pada periode 2006-2007 harga saham pada umumnya meningkat kecuali PT. Excelcomindo Pratama,Tbk dan PT. Mobile-8 Telecom,Tbk yang menglami penurunan. Dan pada periode 2007-2008 umumnya perusahaan sektor telekomunikasi mengalami penurunan harga saham, hal ini dapat diakibatkan oleh faktor makro ekonomi yaitu keadaan ekonomi yang tidak begitu stabil akibat krisis ekonomi global di akhir tahun 2008 dan faktor internal perusahaan seperti tingkat profitabilitas perusahaan yang cendrung mengalami penurunan sehingga penilaian investor terhadap kinerja perusahaan pun menurun.
B A B V K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 132
3. Pengaruh kebijakan dividen, keputusan investasi, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang tergabung dalam sector telekomunikasi periode 2006-2008 baik secara simultan maupun secara parsial. a. Pengujian secara simultan Secara simultan diperoleh hasil penelitian bahwa variabel kebijakan dividen, keputusan investasi dan profitabilitas secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan yang dilihat dari harga sahamnya. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh hasil Fhitung > Ftabel (9,116 > 3,49), maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ketiga variabel yaitu dividend payout ratio (X1) , total asset growth (X2) dan return on investment (X3) berpengaruh secara simultan terhadap variabel closing price (Y). Selain itu juga peneliti melakukan pengujian dengan cara melihat tingkat signifikansi yang diperoleh keterangan sebagai berikut : Sig > 0,05
= Ho diterima
Sig < 0,05
= Ho ditolak
0,02 < 0,05
= Ho ditolak
Maka hasil yang diperoleh dengan tingkat signifikansi adalah Ho ditolak dan kesimpulannya adalah terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari dividend payout ratio (X1) , total asset growth (X2) dan return on investment (X3) terhadap variabel closing price (Y). b. Pengujian secara parsial · Diperoleh hasil penelitian bahwa variabel kebijakan dividen, secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan yang dilihat dari harga sahamnya. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh hasil thitung < ttabel (1,491 < 2,179), maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti variabel dividend payout ratio (X1) tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel closing price (Y).
B A B V K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 133
Selain itu juga peneliti melakukan pengujian dengan cara melihat tingkat signifikansi yang dapat dilihat pada kolom signifikansi, maka diperoleh keterangan sebagai berikut : Sig > 0,05
=Ho diterima
Sig < 0,05
= Ho ditolak
0,612 >0,05
= Ho diterima
Maka hasil yang diperoleh dengan tingkat signifikansi adalah Ho diterima dan kesimpulannya adalah tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari dividend payout ratio (X1) terhadap variabel closing price (Y). · Diperoleh hasil penelitian bahwa variabel keputusan investasi, secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan yang dilihat dari harga sahamnya. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh hasil adalah thitung < ttabel (0,256 < 2,179), maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti variabel total asset growth (X2) tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel closing price (Y). Selain itu juga peneliti melakukan pengujian dengan cara melihat tingkat signifikansi yang dapat pada kolom signifikansi, maka diperoleh keterangan sebagai berikut : Sig > 0,05
=Ho diterima
Sig < 0,05
= Ho ditolak
0,802 >0,05
= Ho diterima
Maka hasil yang diperoleh dengan tingkat signifikansi adalah Ho diterima dan kesimpulannya adalah tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari total asset growth (X2) terhadap variabel closing price (Y). · Diperoleh hasil penelitian bahwa variabel profitabilitas, secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan yang dilihat dari harga sahamnya. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh hasil adalah thitung > ttabel (3,632 > 2,179), maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti
B A B V K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 134
variabel profitabilitas (X3) berpengaruh secara parsial terhadap variabel closing price (Y). Selain itu juga peneliti melakukan pengujian dengan cara melihat tingkat signifikansi yang dapat dilihat pada kolom signifikansi, maka diperoleh keterangan sebagai berikut : Sig > 0,05
=Ho diterima
Sig < 0,05
= Ho ditolak
0,003 < 0,05
= Ho ditolak
Maka hasil yang diperoleh dengan tingkat signifikansi adalah Ho ditolak dan kesimpulannya adalah terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari profitabilitas (X2) terhadap variabel closing price (Y). 5.2 Saran Dengan melihat hasil penelitian yang dibahas pada bab IV maka penulis bermaksud untuk memberikan saran yang mungkin berguna baik untuk investor ataupun calon investor, peneliti lain, dan perusahaan yang bersangkutan. Dikarenakan penelitian ini masih terdapat keterbatasan-keterbatasan yang ada. Adapun saran tersebut adalah sebgai berikut : 1. Bagi investor maupun calon investor yang ingin menginvestasikan sahamnya pada suatu perusahaan sebaiknya melihat terlebih dahulu kondisi perusahaan yang akan dipilih. Dalam hal ini investor harus menanamkan sahamnya pada perusahaan yang tepat. Para investor pun diharapkan sebelum memilih saham yang akan dibelinya terlebih dahulu mengetahui dan menganalisis kondisi keuangan perusahaan tersebut, terutama
menilai
pos-pos
keuangan
yang
memungkinkan
akan
mepengaruhi pergerakan harga saham seperti seberapa besar dividen yang akan dibagikan, investasi yang dijalankan oleh perusahaan tersebut, dan tingkat profitabilitas yang diperoleh perusahaan tersebut. 2. Bagi peneliti lain dapat meneliti variabel-variabel lain untuk melihat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Dan memilih emiten dari sektor lainnya untuk dijadikan sebagai objek
B A B V K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 135
penelitian yang lebih lanjut, dengan jumlah data yang lebih banyak agar memberikan hasil yang lebih baik. 3. Bagi manajemen perusahaan, diharapkan agar selalu memberikan informasi keuangan yang bersifat objektif, relevan dan dapat diuji keabsahannya
sehingga dapat
meyakinkan
pihak
investor
dalam
pengambilan keputusan untuk menilai suatu perusahaan. Dan sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan kinerja perusahaan karena dengan kinerja yang semakin baik maka investor akan menilai bahwa perusahaan tersebut dapat dikategorikan sebagai perusahaan yang baik dan layak untuk dibeli sahamnya.