BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai Pengaruh Earning Per Share, Return On Equity dan Dividend Payout Ratio terhadap Harga Saham pada industry otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2008, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Earning Per Share, Return On Equity dan Dividend Payout Ratio pada industri otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2008
a. Perkembangan Earning Per Share pada industri otomotif periode 2004-2008 relatif stabil namun ada beberapa perusahan yang mengalami perubahan yang cukup signifikan yaitu PT. Astra Internasional Tbk dan PT. Goodyaer Indonesia Tbk. Perusahan yang pertumbuhan Earning Per Share nya paling tinggi yaitu PT. Astra Internasional Tbk pada tahun 2008 sebesar 2271. Sedangkan, perusahaan yang pertumbuhan nya paling rendah yaitu PT. Goodyear Indonesia Tbk pada tahun 2005 sebesar -163. Kenaikan dan penurunan ini disebabkan oleh banyaknya lembar saham yang beredar. b. Perkembangan Return On Equity pada industri otomotif periode 2004-2008 relatif berbeda dari setiap perusahaan. Perusahaan yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu PT. Astra Internasional Tbk pada tahun 2004 sebesar 35,48%. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan terendah yaitu PT. Goodyear Indonesia Tbk dan PT. Gajah Tunggal Tbk pada tahun 2008 sebesar 0,27. Bagi perusahaan yang lainnya perubahan pertumbuhan Return On Equity nya cukup stabil. Nilai ROE yang tinggi berarti perusahaan tersebut memiliki peluang untuk memberikan pendapatan yang besar bagi para pemegang saham
c. Perkembangan Dividend Payout Ratio pada industri otomotif periode 2004-2008 relatif berbeda dari setiap perusahaan. Perusahaan yang memiliki pertumbuhan tertinggi yaitu PT. Hexindo Adiperkasa Tbk pada tahun 2004 sebesar 197,55. Sedangkan perusahaan yang memiliki pertumbuhan terendah yaitu PT. Goodyear Indonesia Tbk pada tahun 2005 sebesar -136. Nilai DPR yang tinggi akan menguntungkan para investor tetapi dari
pihak perusahaan akan memperlemah internal financial karena memperkecil laba ditahan. Tetapi sebaliknya DPR semakin kecil akan merugikan para pemegang saham (investor) tetapi internal financial perusahaan semakin kuat.
2. Perkembangan Harga Saham Pada Industri Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2008
Perkembangan harga saham pada industri otomotif periode 2004-2008 cukup berfluktuatif setiap tahunnya. Perusahaan yang memiliki pertumbuhan harga saham paling tinggi yaitu PT. Astra Internasional Tbk sebesar 27300 pada tahun 2007. Sedangkan perusahaan yang memiki harga saham terendah yaitu PT. Intraco Penta Tbk sebesar 234 pada tahun 2008. Turun naiknya harga saham perusahaan tersebut dipengaruhi oleh penerimaan dan penawaran dari para investor.
3. Pengaruh Earning Per Share, Return On Equity dan Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Industri Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2008 Secara Parsial maupun Simultan
a. Pengaruh Earning Per Share, Return On Equity dan Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Industri Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2008 Secara Parsial
Berdasarkan pengujian secara parsial maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham Berdasarkan pengujian dua pihak (two tail test), nilai
(9,714) >
(2,03)
artinya Ho ditolak dan Ha diterima atau signifikansi sebesar 0,000 < 0,005 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu, terdapat pengaruh yang signifikan antara variable earning per share (X1) terhadap harga saham (Y) pada sektor otomotif periode 2004-2008.
Pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham Berdasarkan pengujian dua pihak (two tail test), nilai
(-2,766) <
(2,03) artinya Ha ditolak dan Ho diterima atau signifikansi sebesar 0,009 > 0,005 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Oleh karena itu, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variable return on equity (X2) terhadap harga saham (Y) pada sektor otomotif periode 2004-2008.
Pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap Harga Saham Berdasarkan pengujian dua pihak (two tail test), nilai
(-0,036) <
(2,03) artinya Ha ditolak dan Ho diterima atau signifikansi sebesar 0,739 > 0,005 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Oleh karena itu, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variable dividend payout ratio (X3) terhadap harga saham (Y) pada sektor otomotif periode 2004-2008.
b. Pengaruh Earning Per Share, Return On Equity dan Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Industri Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2008 Secara Simultan
Berdasarkan uji korelasi secara simultan, Earning Per Share, Return On Equity dan Dividend Payout Ratio mempunyai korelasi sebesar 85,1% terhadap Harga Saham, sehingga dapat dikatakan hubungannya yang sangat kuat atau berkorelasi sangat kuat . Harga Saham dapat dijelaskan oleh Earning Per Share, Return On Equity dan Dividend Payout Ratio sebesar 72,5%. Sedangkan sisanya 27,5% (100% - 72,5%) dijelaskan oleh faktor lain Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perbandingan Fhitung dengan Ftabel adalah Ho ditolak dan Ha diterima karena
lebih besar dari
(32,470 > 2,86),
yang artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara Earning Per Share, Return On Equity dan Dividend Payout Ratio terhadap Harga Saham pada sektor otomotif periode 2004-2008. Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan software SPSS 16.0 terlihat bahwa nilai pada kolom signifikansi adalah 0,000 atau probabilitss berada
dibawah 0,05 (0,000 <
= 0,05) maka Ho ditolak atau koefisien regresi
signifikan, yang artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara Earning Per Share, Return On Equity dan Dividend Payout Ratio terhadap Harga Saham pada industri Otomotif yang terdaftar di Bura Efek Indonesia.
5.2
Saran Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dijadikan gambaran untuk
penelitian berikutnya, diantaranya yaitu : 1. Pemilihan variabel yang diteliti terbatas hanya Earning Per Share, Return On Equity, Dividend Payout Ratio dan Harga Saham saja. Untuk penelitian berikutnya disarankan untuk dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham dan faktor-faktor apa saja yang dapat dipengaruhi oleh harga saham tersebut. 2. Unit analisis penelitian terbatas pada Industri Otomotif, untuk penelitian berikutnya disarankan dapat meneliti keseluruhan sektor yang lebih luas lagi yang terdaftar di BEI agar hasil yang didapatkan dapat mencerminkan gambaran umum perusahaan yang terdaftar di BEI. Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis mengenai variabel yang meliputi Earning Per Share, Return On Equity, Dividend Payout Ratio dan Harga Saham pada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Industri Otomotif. Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan keterbatasan-keterbatasan yang ada, sebagai berikut : 1. Bagi investor dan calon investor Bagi investor maupun calon investor yang ingin menginvestasikan sahamnya pada suatu perusahaan sebaiknya melihat terlebih dahulu kondisi perusahaan yang akan dipilih. Dalam hal ini investor harus menempatkan saham yang akan ditanamkannya pada perusahaan yang tepat. Untuk melihat kondisi perusahaan apakah tepat untuk dipilih adalah dengan melihat kondisi laporan keuangan perusahaan diantaranya yaitu dengan melihat seberapa besar tingkat pertumbuhan Earning Per Share, Return On Equity, Dividend Payout Ratio serta Harga Saham perusahaan.
2. Bagi perusahaan Diharapkan kepada perusahaan agar selalu memberikan informasi keuangan yang bersifat objektif, relevan dan dapat diuji keabsahannya sehingga dapat meyakinkan pihak investor dalam pengambilan keputusan untuk membeli saham perusahaan. 3. Bagi Peneliti Lainnya Keterbatasan pada penelitian ini adalah penulis hanya meneliti satu sektor perusahaan saja yaitu perusahaan otomotif dan pada data Dividend Payout Ratio banyak perusahaan yang nilai Dividend Payout Ratio nya nol. Bagi peneliti-peneliti selanjutnya, yang akan meneliti lebih dalam mengenai permasalahan ini, penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut: a) Periode penelitian sebaiknya bisa lebih lama, misalnya 10 tahun. Karena dalam penelitian ini penulis hanya mengambil jangka waktu penelitian enam tahun dari tahun 2004-2008. Dengan jangka waktu penelitian yang lebih lama, akan memberikan hasil penelitian yang lebih maksimal. b) Sektor perusahaan yang diteliti sebaiknya ditambah karena semakin banyak data perusahaan hasil penelitian akan lebih baik. c) Pada data Dividend Payout Ratio penulis selanjutnya sebaiknya mencari perusahaan yang mempunyai nilai Dividend Payout Ratio nya tidak nol sehingga hasil penelitian akan lebih signifikan.