BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata. Banyak sekali potensi wisata yang dimiliki DIY salah satunya adalah museum. Keberadaan museum merupakan asset yang bernilai tinggi yang mendukung Yogyakarta sebagai kota pelajar, kota budaya, dan kota tujuan wisata. Daerah istimewa Yogyakarta mempunyai 33 museum yang terbagi menjadi tiga kategori jenis museum, yaitu mueum pendidikan dan pengetahuan, museum benda budaya dan kesenian, dan museum perjuangan. Sedangkan menurut kepemilikannya, museum dibagi menjadi dua kategori, yaitu museum negeri atau pemerintah dan museum swasta. 1. Peran pemerintah dalam mengembangakan potensi wisata museum di Yogyakarta a. Penyediaan fasilitas wisata museum Untuk
meningkatkan
kenyamanan
pengunjungkan
sehingga berdampak terhadap peningkatan jumlah pengunjung museum terutama dikalangan pelajar pemerintah menyediakan transportasi bus antar jemput yang digunakan untuk para pelajar mengunjungi museum. Transportasi bus tersebut dilengkapi dengan ac dan di khususkan untuk pelajar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Penyediaan
71
fasilitas bus ini bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta museum kepada masyarakat khususnya para pelajar. Selain itu fasilitas yang dimiliki oleh museum Sonobudoyo seperti pendopo pertemuan, tempat ibadah, parkir yang luas serta akses mudah karena berada ditempat yang strategis. b. Kerja sama Pelaksanaan
pengembangan
potensi
museum
pemerintah tidak bekerja sendiri. Pemerintah bekrjasama dengan
Barahmus,
akademisi
dan
pelajar,
pemerhati
budaya/masyarakat pecinta museum, LSM Madya, dan dinas terkait lainnya Pengembangan potensi wisata museum tidak terlepas dari pengelolaan
museum.
Tahapan-tahapan
pengelolaan
yang
dilakukan oleh pemerintah adalah a. Tahap perencanaan Pada tahap ini pemerintah melakukan survai atau penelitian guna menentukan kegiatan apa yang adakan disusun guna pengembangan potensi wisata museum. b. Tahap pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan diperlukan kesiapan dari semua pihak yang terlibat didalamnya. Koordinasi dari keterpaduan antar
72
pemerintah dan stakeholder sehingga tidak terjadi tumpah tindih kepentingan. c. Tahap pengawasan Pengawasan ini dilakukan oleh tim yang dibentuk pemerintah. Tim tersebut dengan mengambil tenaga ahli, para tokoh, museum, dan orang yang mengetahui tentang museum yang selalu mengikuti perkembanga museum. d. Tahap penilaian dan evaluasi Tahap ini penting karena tahap ini memberikan penilian apakah program yang telah dijalan tersebut sudah sesuai atau beleum dan sudah tepat sasaran atau belum. 2. Hambatan dalam pengemabangan wisata museum yang ada di Yogyakarta a. Belum adanya buku acuan atau guide line yang secara spesifik membahas mengenai pengelolaan museum b. Kurangnya dukungan dari para stakeholder terkait dengan pengelolaan dan pemberdayaan museum c. Kurangnya sumberdaya manusia yang memadai sebagai pengelola terutama tenaga-tenaga ahli bidang manajeman museum dan konservasi koleksi d. Data yang dimiliki pemerintah sangat minim
73
3. Upaya dalam mengatasi hambatan yang ada dalam pengembangan potensi wisata museum a. Pelatihan dan workshop b. Promosi c. Menyusun buku standarisasi B. Implikasi Berdasarkan
hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
peran
Pemerintah dalam mengembangkan potensi wisata museum Sonobudoyo telah dilakukan dengan baik. Hal ini mengandung implikasi bahwa peran yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengembangkan potensi wisata museum sonobudoyo untuk meningkatkan jumlah kunjungan masyarakat ke museum telah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dengan meningkatnya jumlah pengunjung berarti museum telah berada di hati masyarakat. C. Saran Dari hasil pembahasan dan simpulan, maka dapat disarankan halhal sebagai berikut: a. Pemerintah sebaiknya segera merancang perda tentang museum yang diharapakan pemerintah lebih memperhatikan museum. b. Pengelola Museum harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia karyawannya melalui pendidikan dan pelatihan secara berkala, serta menyiapkan para pemandu wisatawan yang memiliki kemampuan bahasa asing lain, seperti bahasa Jepang, Belanda, dan Jerman.
74
c. Masyarakat sekitar hendaknya ikut berpartisipasi dalam pengembang potensi wisata museum dengan menjaga kebersihan dan keamanan museum.
75
DAFTAR PUSTAKA Astrid S. Susanto.1985.Pengantar Sosiologi Perkembangan Sosial. Jakarta: Bina Cipta Bambang Sumadio. 1997. Bunga Rampai Museum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Davey, Kenneth J. 1998. Pembiayaan pemerintah daerah, Praktek-Praktek Internasional dan Relevansinya Bagi Dunia Kerja. Jakarta: UI Press Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1992.Pedoaman Pemeliharaan dan Pemugaran Bangunan Museum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Lexy Moleong J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya Muljadi A. J.2009. Kepariwisataan dan Perjalanan.Jakarta: Raja Grafindo Nelson, Bryant dan White. Metodologi ekonomi di negara berkembang (edisi terjemhan).Andi Offset. Yogyakarta Pitana, I Gde, dan I Ketut Surya Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: ANDI
Schonten, F.F.J..1992.Pengantar Didaktik Museum. (alih bahasa: Moh Amir Sutaarga).Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Simatupang, Violetta. 2009. Pengaturan Hukum Kepariwisataan Indonesia. Bandung: PT Alumni.
Soerjono Soekamto.1990.Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta: CV Rajawali Sondakh Angelina. 2010. Jendela Pariwisata Angelina Sondakh Sondang P. Siagian. 2003. “Administrasi pembangunan „konsep, Dimensi, dan Strateginya‟ ”, Jakarta: PT Bumi Aksara.
76
Spillane, DR. James J. 1987. Ekonomii Pariwisata: Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius.
Sudjana D.2000.Manajemen Program Pendidikan.Bandung: Falah Production
Suwarno, Gamal. 1997.Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakrta: ANDI.
Tarigan, R. 2005. Perencanaan Pengembangan Wilayah. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Yoeti, Oka A. 1985.Pemasaran Pariwisata. Bandung: Angkasa. .1991.Pengantar Ilmu Pariwisata.Bandung: Angkasa .2001.Manajemen Pariwisata.Jakarta: Pradnya Paramita Yus Badudu. 1994. Kamus umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Sumber internet Reni Dian Natalia.2011.Jogja, kota museum yang sepi pengunjung. Kompasiana. Diakses dari http://sejarah.kompasiana.com/2011/10/10/jogja-kota-museumyang-sepi-pengunjung/ pada tanggal 30 November 2012. Jam 21.31.
Sasadara Hayunira.2010.Pengertian Museum dan Museologi. Multiply. Diakses dari http://www.godangisina.com/2012/04/fungsi-museum-manfaat-museummuseum.html pada tanggal 28 Februari 2013. Jam 06.14
Mohamad Zakaria.2011.Pengertian, Fungsi, dan Jenis-Jenis Museum.Ini Bukan Blog Arsitektual. Diakses dari http://belajaritutiadaakhir.blogspot.com/2011/08/museum-di-indonesia.html pada tanggal 28 Februari 2013. Jam 06.20
77
Arif Wibowo.2013.Buru Pencuri, Museum Sonobdoyo Pakai Paranormal. Diakses dari
http://www.tempo.co/read/news/2013/05/30/058484568/Buru-Pencuri-
Museum-Sonobudoyo-Pakai-Paranormal pada tanggal 28 September 2013. Jam 17.15
78