BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh kualitas produk dan lokasi
terhadap proses keputusan pembelian produk Dunkin’ Donuts cabang Jl. Merdeka no. 39-41 Bandung, maka hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil tanggapan responden, rata-rata secara keseluruhan skor jawaban pada variabel kualitas produk memiliki nilai 3,49 yang berada pada kategori baik. Hal ini dapat dilatar belakangi oleh tanggapan konsumen terhadap kesembilan indikator pada variabel kualitas produk. Untuk nilai ratarata pada setiap indikatornya yang diawali oleh indikator warna diperoleh nilai rata-rata sebesar 3.60, untuk indikator penampilan diperoleh rata-rata sebesar 3.47, indikator porsi memiliki rata-rata sebesar 3.58, indikator bentuk memiliki rata-rata sebesar 3.21, indikator temperatur memiliki rata-rata sebesar 3.58, indikator tekstur memiliki rata-rata sebesar 3.49, indikator aroma memiliki rata-rata sebesar 3. 50, indikator tingkat kematangan memiliki rata-rata sebesar 3.52 dan untuk indikator rasa memiliki rata-rata sebesar 3.51 dimana berdasarkan interpretasi skor secara keseluruhan berada pada tingkatan baik. Nilai rata-rata tertinggi terdapat pada variabel kualitas produk dimiliki oleh indikator warna yang memiliki nilai rata-rata sebesar 3.60, hal ini memiliki makna bahwa produk dari Dunkin’ Donuts dalam segi warna sudah sesuai dengan rasa donat yang ditawarkan ke konsumen. Sehingga dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kualitas produk Dunkin’ Donuts sudah baik dan dipersepsikan secara positif oleh konsumen.
115
116
2. Berdasarkan hasil tanggapan responden, rata-rata secara keseluruhan skor jawaban pada variabel kualitas produk memiliki nilai 3,49 yang berada pada kategori baik. Hal ini dapat dilatar belakangi oleh tanggapan konsumen terhadap keempat indikator pada variabel lokasi. Untuk nilai rata-rata pada setiap indikatornya yang diawali oleh indikator ketersediaan lahan parkir dengan nilai rata-rata sebesar 3.13, indikator kedekatan lokasi dengan pusat keramaian memiliki nilai rata-rata sebesar 3.625, indikator ketersediaan tempat untuk makan sambil bersantai memiliki rata-rata sebesar 3.42 dan untuk indikator kenyamanan lingkungan memiliki nilai rata-rata sebesar 3.84 dimana berdasarkan interpretasi skor nilai tersebut secara keseluruhan berada pada tingkatan baik. Nilai rata-rata terbesar pada variabel lokasi dimiliki oleh indikator kenyamanan lingkungan yang memiliki nilai rata-rata sebesar 3.84, sehingga dari hasil penelitian menunjukan bahwa lokasi dari Dunkin’ Donuts cabang Jl. Merdeka no.39-41 sudah memiliki kenyaman lingkungan yang baik hal ini terlihat dari mudahnya alat transportasi umum yang melintas pada jalan tersebut sehingga memudahkan konsumen untuk singgah ke toko namun masih memiliki keterbatasan pada tempat dimana konsumen dapat melakukan pembelian donat untuk dikonsumsi di tempat (toko). 3. Berdasarkan hasil tanggapan responden, rata-rata secara keseluruhan skor jawaban pada variabel proses keputusan pembelian memiliki nilai rata-rata sebesar 3,21 yang berada pada kategori cukup baik. Hal ini dapat dilatar belakangi oleh tanggapan konsumen terhadap kelima indikator pada variabel proses keputusan pembelian. Untuk indikator pengenalan masalah memiliki nilai rata-rata sebesar 3.19, indikator pencarian informasi memiliki nilai ratarata sebesar 3.14, indikator penialaian alternatif sebesar 3.39, untuk indikator keputusan membeli sebesar 3.16 dan untuk indikator perilaku pasca membeli memliki nilai rata-rata sebesar 3.16 hal ini dapat disebabkan oleh adanya kekecewaan yang dirasakan oleh konsumen dari Dunkin’ Donuts cab. Merdeka Bandung setelah melakukan pembelian pada produk Dunkin’
117
Donuts. Kekecewaan tersebut dapat didasari oleh ketidak lengkapan varian rasa donat yang ditawarkan kepada konsumen. 4. Berdasarkan pengujian regresi linear berganda didapatkan hasil koefisien regresi sebesar 0,395 untuk variabel kualitas produk (X1) dan sebesar 0,243 untuk hasil koefisien regresi variabel lokasi (X2). Maka berdasarkan hal tersebut dapat telihat bahwa pengaruh yang paling dominan terhadap proses keputusan pembelian (Y) produk Dunkin’ Donuts cab. Merdeka Bandung dimiliki oleh variabel kualitas produk (X1). 5. Berdasaarkan pengujian hipotesis secara parsial yaitu dengan melakukan uji t melalui hasil penelitian diperoleh nilai t hitung sebesar = 3,615 dengan tingkat signifikansi 0,000. Maka dapat disimpulkan bahwa Variabel Kualitas Produk (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Proses Keputusan Pembelian (Y). 6. Berdasaarkan pengujian hipotesis secara parsial yaitu dengan melakukan uji t melalui hasil penelitian diperoleh nilai t hitung sebesar = 2,440 dengan tingkat signifikansi 0,017. Maka dapat disimpulkan bahwa Variabel Lokasi (X2) memiliki pengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Proses Keputusan Pembelian (Y). 7. Sedangkan untuk pengujian hipotesis secara simultan pada penelitian ini diperoleh melalui uji F maka diperoleh hasil sebesar = 18,036 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara simultan kualitas produk dan lokasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap proses keputusan pembelian produk Dunkin’ Donuts cabang Jl. Merdeka no. 39-41 Bandung.
118
5.2
Saran Setelah pemaparan kesimpulan dari penelitian tersebut, selanjutnya penulis
memaparkan beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai acuan, masukan dan bahan evaluasi bagi manajemen yang diharapkan melalui penelitian ini dapat menjadi sumber yang bermanfaat baik untuk masa sekarang mapun untuk masa yang akan datang. Saran-saran yang akan dipaparkan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Pada aspek kualitas produk hal pertama adalah dari segi ukuran bentuk donat, sebaiknya Dunkin’ Donuts melakukan inovasi – inovasi baru pada ukuran donatnya karena dirasa konsumen sudah mulai jenuh dengan ukuran Dunkin’ Donuts yang dirasa terlalu besar bagi konsumen sehingga Dunkin’ Donuts dapat menciptakan ukuran bentuk lain dari donat yang pada akhirnya akan menarik perhatian konsumen untuk membeli dan mencicipi donat merek Dunkin’ Donuts. 2. Selanjutnya pada aspek kemasan dimana desain dan warna yang ditampilkan pada kemasan Dunkin’ Donuts
harus dapat lebih menarik, lebih
mengkreatifitaskan sisi desain kemasan tanpa menghilangkan tanpa menghilangkan fungsi utamanya yaitu sebagai pembungkus suatu makanan. 3. Selanjutnya pada variabel lokasi, dalam hal ini Dunkin’ Donuts memiliki toko dimana pada toko tersebut terdapat kekurangan yaitu area toko dirasa kurang luas karena konsumen merasa kurang leluasa untuk dapat mengkonsumsi donat di tempat tersebut (toko) yang tepatnya berlokasi di Jalan Merdeka no.39-41. Sehingga jarang untuk konsumen melakukan pembelian donat untuk dikonsumsi ditempat tersebut secara langsung kebanyakan konsumen membeli donat untuk dibawa pulang/take away. Untuk menanggulangi hal tersebut disarankan lahan yang dimiliki oleh Dunkin’ Donuts diperluas agar lahan
tersebut
dapat
memaksimalkan
ketersediaan
tempat
serta
memaksimalkan ketersediaan meja dan kursi agar pengunjung dapat merasa nyaman ketika melakukan pembelian donat untuk santap di tempat. Kemudian Dunkin’ Donuts dapat melakukan renovasi pada toko agar adanya suasana
119
baru di dalam toko yang membuat konsumen merasa jauh lebih nyaman untuk bersantai di toko dan melakukan pembelian donat untuk dikonsumsi secara langsung ditempat tidak sekedar membeli untuk dibawa pulang/ take away. 4. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil dari rata-rata variabel proses keputusan pembelian memiliki nilai rata-rata yang terkecil yaitu sebesar 3,14 pada indikator pencarian informasi, yang artinya Dunkin Donuts dirasa perlu untuk menginformasikan info-info yang dibutuhkan oleh konsumennya seperti info promo menarik dan informasi harga. 5. Untuk membuat konsumen mau melakukan pembelian selanjutnya Dunkin’ Donut dapat melakukan inovasi-inovasi dari segi kualitas produk baik dari segi rasa maupun tekstur dari donatnya agar konsumen tidak merasa bosan dengan produk Dunkin’ Donuts serta disarankan untuk Dunkin’ Donuts dapat memperhatikan kelengkapan donat yang ditawarkan ke konsumen yang sesuai dengan keinginan dan selera konsumen.