BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan, perencanaan serta penyusunan thesis mengenai business model creation “IT Based Restaurant Wa^Port”, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan meningkatnya mobilitas masyarakat Indonesia dan bentuk geografis Republik Indonesia yang berbentuk kepulauan, pesawat terbang menjadi alternatif pilihan masyarakat Indonesia untuk melakukan mobilitasnya. Selain itu, dengan menggunakan pesawat terbang akan mempersingkat waktu sampai di kota tujuan. Akan tetapi, transportasi pesawat terbang memiliki prosedur yang ketat seperti harus datang ke bandara lebih awal untuk melakukan check in dan boarding. Hal ini terkadang membuat pengguna jasa penerbangan tidak sempat membeli makanan. Meskipun bandara sudah memiliki lounge dan rumah makan, akan tetapi juga memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut antara lain seperti: a. Harga yang mahal b. Waktu yang cukup lama dalam penyajian makanan
144
Dari fakta tersebut penulis menyimpulkan bahwa peluang bisnis makanan cepat saji masih memiliki potensi yang besar. Ditambah lagi dengan mengadopsi teknologi berbasis IT. 2. Indonesia merupakan negara yang besar. Keanekaragaman suku, bahasa dan budaya sudah menjadi makanan sehari-hari. Dalam industri makanan, rasa merupakan hal utama yang menjadi poin yang perlu diperhatikan. Dengan memiliki rasa yang dapat diterima oleh penikmatnya, maka permintaan terhadap makanan tersebut akan meningkat. Untuk mengatasi perbedaan selera tersebut, Wa^Port menyajikan makanan yang memiliki selera nusantara dimana menu-menu yang ditawarkan memiliki citarasa yang cocok dengan lidah orang Indonesia dan tentu saja dengan metode pemesanan dan pembayaran yang praktis dan modern yang mempermudah konsumen untuk melakukan pemesanan makanan. 3. Harga jual makanan di bandara memang lebih mahal dibandingkan harga makanan di luar bandara. Hal tersebut terjadi karena biaya sewa tempat yang mahal dan biaya operasional di bandara yang lebih mahal dibandingkan membuka rumah makan di luar bandara. Maka penulis berkesimpulan kisaran harga yang layak untuk menjual makanan di bandara adalah Rp 45.000 sampai dengan Rp 55.000,4. Untuk menarik perhatian konsumennya, sebuah bisnis harus memiliki daya tarik tersendiri yang membuat konsumen tertarik untuk membeli. Terutama di era modern seperti sekarang ini, dimana persaingan bisnis yang semakin ketat
mewajibkan para pengusaha baru untuk dapat lebih kreatif dan inovatif dalam memasarkan produknya. Penulis berkesimpulan bahwa di era modern dewasa ini, gadget merupakan alat yang tidak pernah lepas dari masyarakat. Seolah-olah gadget merupakan salah satu kebutuhan primer masyarakat Indonesia, sehingga Wa^Port merupakan bisnis pertama di bandara yang memiliki konsep pay and carry. Hal ini yang akan membedakan Wa^Port dengan bisnis lainnya di bandara. 5. Bisnis yang baik selalu memberikan kepuasan (satisfaction) kepada penjual dan pembeli, sehingga kedua belah pihak memiliki kepuasan yang sama. Kepuasan tersebut diawali oleh kebutuhan, dan setelah itu muncul permintaan dan penawaran. Konsumen memiliki permintaan pelayanan yang cepat dan makanan yang praktis. Sedangkan penjual memiliki kebutuhan untuk dapat menjual makanan. Dengan adanya permintaan dan penawaran tersebut, maka konsumen dan penjual mencapai sebuah titik dimana penjual dapat menjual produknya dan konsumen dapat mendapatkan makanan yang cepat sebelum melakukan penerbangan ke kota tujuannya. 6. Berdasarkan perhitungan rencana keuangan (pesimis), bisnis ini layak untuk dijalankan karena memiliki NPV yang postitif sebesar Rp 1.012.699.074,75 dan discounted payback period selama 4 tahun 4 bulan. 7. Berdasarkan perhitungan rencana keuangan (sedang), bisnis ini layak untuk dijalankan karena memiliki NPV yang postitif sebesar Rp 3.152.003.616,94 dan discounted payback period selama 3 tahun 5 bulan.
8. Berdasarkan perhitungan rencana keuangan (optimis), bisnis ini layak untuk dijalankan karena memiliki NPV yang postitif sebesar Rp 5.637.036.350,59 dan discounted payback period selama 2 tahun 9 bulan.
5.2 Batasan Dalam menyusun model bisnis ini, ditemukan beberapa batasan selain juga pada awal bab telah dijelaskan batasan penelitian dalam studi ini: 1. Dalam melakukan pengumpulan data untuk mendukung penelitian ini, terdapat kesulitan untuk mendapatkan data dari lembaga riset professional sehingga beberapa data di dalam penelitian ini masih belum terlalu dalam. 2. Perancangan dan Perencanaan bisnis ini dikhususkan pada restoran cepat saji berbasis IT. 3. Produk yang ditawarkan oleh WA^PORT diperuntukkan bagi penumpang pesawat terbang domestik sehingga outlet Wa^Port direncanakan berlokasi di Terminal 1B.
5.3
Saran Adapun saran yang diberikan oleh penulis agar industri makanan khususnya
makanan cepat saji terus berkembang dan dapat bersaing dengan pelaku industri lainnya yaitu: 1. Memiliki inovasi pemesanan makanan yang memberikan kemudahan bagi penggunanya.
2. Melakukan inovasi terhadap rasa dan tampilan penyajian makanan sesuai dengan tren yang akan datang sehingga akan selalu menjadi pilihan bagi konsumennya. 3. Melakukan penelitian lebih lanjut mengenai cara pembayaran dimana di era modern ini masyarakat cenderung mencari hal yang instan dan cepat. 4. Menjaga kualitas pelayanan dengan konsumen, khususnya pelanggan setia dari Wa^Port. Selain itu, perlu dikembangkan strategi pemasaran agar lebih terarah dan terperinci sehingga hasil dari kegiatan promosi dapat dilakukan secara efektif. Tujuan utama dari penyusunan thesis ini adalah untuk memberikan kontribusi bagi dunia akademis dan industri bisnis secara global. Di bidang akademis, thesis ini dapat memberikan pandangan mengenai konsep untuk memulai bisnis baru berdasarkan pebutuhan pasar dan peluang untuk penelitian lebih lanjut mengenai makanan cepat saji. Dari penulisan thesis ini penulis merekomendasikan bahwa bisnis baru khususnya di industri makanan cepat saji sebaiknya selalu memperhatikan kebutuhan konsumen dalam memperoleh makanan tersebut, karena masyarakat akan mencari akses yang semakin mudah untuk dapat memperoleh makanan yang mereka inginkan. Wa^Port memberikan solusi dengan menyediakan jasa penyedia makanan dan minuman berbasis sistem IT.
5.3.1 Saran untuk Penelitian Selanjutnya Berikut merupakan beberapa saran yang dapat dilakukan apabila pada angkatan selanjutnya ada yang tertarik melanjutkan atau mengadaptasi model bisnis tersusun.
Tidak lagi berfokus pada bisnis dan pengembangannya pada keseluruhan, namun lebih fokus pada pengembangan merek.
Melakukan konsultasi pada pelaku bisnis terkait di awal penyusunan model bisnis.
Mencari beberapa badan riset di awal yang dapat membantu penyusunan dari model bisnis.