153
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Peran keteladanan guru PKn dalam membina kedisiplinan siswa melalui beberapa proses yaitu memberikan hukuman dan sanki yang tegas bagi siswa meskipun tidak semua siswa melakukan tindakan disiplin atas dasar kesadaran diri. Menerapkan sikap dan perilaku teladan sehingga mampu menjadi sosok inspiratif bagi siswa. Namun pasti ada saja hambatan yang membuat guru PKn tidak menerapkan perilaku teladan secara konsisten. Manusia selalu tidak luput dari salah begitupun perilaku teladan dan disiplin yang di tunjukan oleh seorang guru pasti ada pasang surutnya karena memang tidak ada manusia yang sempurna. Kondisi disiplin siswa ditentukan dan dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu keluarga, sekolah dan lingkungan. Sebagian siswa melakukan tindakan disiplin berdasarkan kesadaran diri sendiri. Namun masih banyak juga siswa yang melakukan disiplin karena terpaksa seperti takut dihukum, berkurangnya nilai. Ada juga yang memang pengaruh iklim di dalam lingkungan keluarga yang menerapkan tindakan disiplin yang kuat namun kebanyakan pengaruh tersebut membuat anak merasa terpaksa karena harus wajib mematuhi peraturan dari orang tuanya. Hukuman atau sanksi bagi siswa yang melanggar aturan yaitu berupa hukuman yang bersifat administratif. Menciptakan metode pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan yang dapat merangsang keaktifan siswa. Membimbing, mengawasi dan mencontohkan kepada siswa dalam menjalankan program yang dibuat oleh sekolah. Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pembinaan kedisiplin di SMK Pasundan 1 Bandung yaitu faktor dalam diri siswa sendiri seperti susahnya menghilangkan sifat malas, faktor kemajuan teknologi yang banyak mengalihkan perhatian siswa sehingga malas belajar. Kemudian pengaruh buruk dari program televisi yang kurang mendidik. Ghita Triani AS, 2014 Peran keteladanan Guru PKN dalam membina kedisiplinan siswa (Studi Deskriptif di SMK Pasundan 1 Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
154
Upaya Guru PKn dalam mengatasi hambatan-hambatan pembinaan kedisiplinan yaitu dengan membangun kerjasama segitiga antara sekolah, rumah, dan lingkungan untuk membina karakter disiplin siswa. Pada dasarnya disiplin itu tidak hanya bersumber dari sikap teladan yang di tunjukan oleh guru-gurunya disekolah. Karena siswa menang lebih banyak menghabiskan waktu di lingkungan rumahnya dibandingan disekolah. Maka dari itu penerapan disiplin memang lebih kuat pengaruhnya dari lingkungan keluarga dan pola didik orang tua.
2. Kesimpulan Khusus Secara khusus dapat disimpulkan hasil dari penelitan mengenai peran keteladanan guru PKn dalam membina kedisiplinan siswa. a. Bentuk-bentuk keteladanan guru PKn yang berkaitan dengan program sekolah salah satunya adalah berkenaan dengan kehadiran guru. Guru PKn berusaha menampilkan perilaku tepat waktu datang kesekolah, berusaha untuk tidak absen mengajar tanpa alasan yang jelas. Mencontohkan untuk mengisi daftar hadir ketika datang dan pulang kepada siswa pada alat yang telah disediakan oleh sekolah. Guru di wajibkan, melaksanakan dan membimbing sholat lima waktu berjamaah dimasjid sekolah. Meskipun terkadang ada saja halangan yang membuat sholat berjamaah tersebut tidak selalu dilaksanakan. Guru PKn dan guru-guru lainnya tidak boleh merokok sembarangan maka dari itu disediakan ruangan khusus untuk merokok namun disetiap sekolah selalu saja ada oknum yang tidak mematuhi aturan tersebut.
Guru PKn sedikit
mencontohkan dan menugaskan kepada siswa untuk berpakaian sunda dan berbahasa sunda setiap hari rabu. Aplikasinya terkadang guru PKn juga menggunakan bahasa yang tidak baku dengan pencampuran bahasa sunda dan bahasa indonesia. Membimbing siswa dalam program tadarus Al-Qur’an selama 10 menit pada jam pertama. Membimbing dan mendampingi siswa selama 5 menit untuk program kebersihan kelas. Mengikuti Pelatihanpelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru salah satunya adalah mengikuti IHT (In House Treaning) mengenai pelatihan kurikulum 2013. Ghita Triani AS, 2014 Peran keteladanan Guru PKN dalam membina kedisiplinan siswa (Studi Deskriptif di SMK Pasundan 1 Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
155
Sayangnya tidak semua guru memiliki kesadaran dan tanggung jawab akan pentingnya sikap teladan dan disiplin masih ada juga sebagian guru yang mengajar tidak dengan tanggung jawab dan malas-malasan. Budaya disiplin siswa itu sangat penting karena merupakan kunci sukses dunia pendidikan. b. Guru PKn di SMK Pasundan 1 Bandung sudah menunjukan sikap dan perilaku teladan dihadapan siswa dan dikalangan staf pengajar lain. Membina kedisiplinan siswa yaitu dengan menampilkan sikap teladan dihadapan siswa dengan berusaha datang kesekolah tepat waktu bahkan sebelum siswa datang kesekolah. Namun karena kendala dan halangan perilaku datang kesekolah sebelum siswa datang tidak dilakukan secraa konsisten. Selanjutnya yaitu selalu berpakaian rapih, bersih dan menarik dihadapan siswa sesuai dengan aturan yang diterapkan disekolah salah satunya memakai pakaian sunda pada hari yang ditentukan. Menampilkan sikap taat beribadah dengan menjalankan sholat lima waktu ketika guru PKn berada disekolah. Menggunakan metode pembelajaran yang menarik untuk merangsang keaktifan siswa. menerapkan berbagai penanaman karakter-karakter yang harus dimiliki siswa salah satunya sikap disiplin. Bekerjasama dengan guru BK untuk melakukan kunjungan rumah (home visit) bagi siswa yang tidak masuk tanpa keterangan selama tiga hari berturut-turut agar bisa berkomunikasi dengan orang tua apabila ada siswa yang tidak masuk sekolah. Membimbing siswa tadarus AL-Qur’an selama 10 menit pada jam pertama dan selama 5 menit membersihkan dan merapihkan kelas. Memberikan hukuman yang sifatnya membangun bagi siswa yang melanggar aturan sekolah berupa sanksi dalam bentuk administratif. Disiplin itu tidak hanya bersumber dari sikap teladan yang di tunjukan oleh gurugurunya disekolah. Karena siswa menang lebih banyak menghabiskan waktu di lingkungan rumahnya dibandingan disekolah. Maka dari itu penerapan disiplin memang lebih kuat pengaruhnya dari lingkungan keluarga dan pola didik orang tua. c. Kondisi kedisiplinan di SMK Pasundan 1 Bandung termasuk kategori baik. Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi yang memang sulit diatasi adalah Ghita Triani AS, 2014 Peran keteladanan Guru PKN dalam membina kedisiplinan siswa (Studi Deskriptif di SMK Pasundan 1 Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
156
kesiangan dan ketidasesuaian pemakaian atribut sekolah (Sepatu, rok, kerudung, baju). Pelanggaran tata tertib yang dominan dilakukan oleh siswa disekolah yaitu kesiangan, memakai seragam yang tidak sesuai pada hari yang ditentukan, memakai sepatu yang tidak sesuai dengan aturan sekolah, memakai rok ketat, baju seragam yang ketat dan tidak memakai kerudung pada hari jumat. Pelanggaran lainnya yang terlihat adalah ada beberapa siswa yang berada diluar kelas ketika ada guru yang tidak masuk untuk mengajar. Siswa pun sebagian besar menunjukan sikap tertib dan patuh ketika mengikuti pembelajaran PKn juga menunjukan sikap antusias dalam mengikuti pembelajaran PKn. Sebagian kecilnya menunjukan sikap apatis dalam kegiatan pembelajaran seperti tidur dan mengoperasikan handphone atau gadget ketika pembelajaran berlangsung. Sikap disiplin siswa memang terjadi karena kesadaran yang muncul dalam diri sendiri juga karena keterpaksaan mengikuti aturan. Ketegasan seorang guru juga bisa saja melahirkan sikap terpaksa dalam diri siswa untuk mengikuti aturan. Disamping itu keteladanan seorang guru juga akan berpengaruh terhadap pembentukan sikap disiplin siswa. Maka dari itu guru PKn harus mampu membuat siswa menyukai pelajaran PKn dengan menerapkan metode pembelajaran yang mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Sehingga siswa tidak akan timbul keterpaksaan siswa untuk mengikuti pembelajaran PKn dengan antusias. Hasil positifnya yaitu berpengaruh terhadap nilai-nilai yang dihasilkan oleh siswa dalam mata pelajaran PKn. Menurut Guru PKn nilai-nilai yang dihasilkan oleh siswa dalam mata pelajaran PKn sejauh ini cukup memuasakan. d. Faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam pembinaan kedisiplinan di SMK Pasundan 1 Bandung adalah adanya faktor dari latar belakang siswa. Faktor dalam diri siswa sendiri yang membentuk watak sulit merubah kebiasaan buruk mereka contohnya adalah kebiasaan bolos dan kesiangan siswa. Gaya hidup siswa yang tidak membentuk karakter disiplinnya yaitu gaya berbusana memakai pakaian ketat dan berlebih-lebihan. Pengaruh buruk dari teman sebaya siswa juga merupakan penghambat dalam membina sikap disiplin Ghita Triani AS, 2014 Peran keteladanan Guru PKN dalam membina kedisiplinan siswa (Studi Deskriptif di SMK Pasundan 1 Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
157
siswa. Letak sekolah yang berada dipusat kegiatan usaha dan di sekitar pusat perbelanjan membuat siswa kurang fokus dan konsentrasi dalam kegiatan pembelajaran. Faktor sekolah yang menggunakan sistem sekolah pagi dan sekolah siang juga membuat siswa kurang maksimal dalam menjalankan kegiatan disekolah. Jumlah siswa yang banyak membuat guru sulit mengenal semua siswa. Kecenderungan siswa lebih menyukai gadget dibandingkan dengan buku pelajaran membuat siswa malas belajar dan tidak konsentrasi terhadap pelajaran. Kemajuan teknologi dengan menawarkan berbagai kemudahan mau tidak mau membuat orang-orang ketergantungan contohnya yaitu internet. Faktor internet bisa membawa dampak negatif maupun positif bagi siswa tergantung tujuan penggunaannya. Faktor-faktor lainnya yaitu pengaruh dunia maya yang semakin trend di kalangan anak muda membuat beberapa siswa suka online facebook, twitter ketika proses belajar mengajar berlangsung. Faktor hambatan selanjutnya yaitu IT (televisi, gadget, internet). Anak-anak lebih suka menonton sinetron yang menggambarkan perilaku seorang guru dengan contoh tidak baik kepada siswa. e. Upaya pembinaan kedisiplinan akan terlaksana dengan baik apabila terjalin hubungan saling menguntungkan secara timbal balik antara sekolah dengan masyarakat, yaitu dalam bentuk hubungan saling memberi, saling melengkapi, dan saling menerima sebagai partner yang memiliki kedudukan setara dan mitra dalam menyusun program kerja yang menunjang kinerja sekolah, lebih khusus lagi dalam upaya sekolah memberikan bimbingan dan pembinaan nilainilai pendidikan karakter disiplin. Selain pembinaan karakter disiplin siswa disekolah juga pengawasan dari orang tua juga sangat berperan penting karena keluarga adalah yang paling terdekat dengan siswa. Siswa pun lebih banyak menghabiskan waktu dilingkungan tempat tinggal daripada disekolah. Selain memberikan sanksi secara tegas terhadap siswa yang terbukti melakukan pelanggaran disiplin agar tidak melakukan pelanggaran yang lebih berat lagi . Selain memberikan sanki yang tegas seorang guru juga penting melakukan pendekatan kepada siswa yang bermasalah karena komunikasi yang baik akan Ghita Triani AS, 2014 Peran keteladanan Guru PKN dalam membina kedisiplinan siswa (Studi Deskriptif di SMK Pasundan 1 Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
158
mebuat guru tau apa yang siswa inginkan. Memberikan contoh teladan yang konsisten kepada siswa agar siswa mampu meniru sikap positif dari gurunya. Berikan ketuluan dalam membimbing dan mengawasi perilaku siswa. Pemberian reward dan pujian juga akan mendorong motivasi belajar siswa dan selalu bertindak lebih baik lagi dalam kehidupan sehari-hari.
B. Saran 1. Bagi Pihak SMK Pasundan 1 Bandung a. Sekolah tetap menjaga kerjasama yang baik antara pihak sekolah, dan keluarga siswa dengan
berkomunikasi dengan orang tua salah satu
contohnya sepert home visit . b. Sekolah diharapkan dapat menampilkan sikap teladan dari semua staf pengajarnya dihadapan siswa dengan berusaha selalu datang tepat waktu, menggunakan bahasa komunikasi yang sesuai dengan kaidah, berpakaian rapih, bersih dan menarik dan bersahaja, dan menghargai siswa sebagai suatu pribadi. c. Sekolah diharapkan selalu menjalankan aturan sekolah dengan konsisten yaitu dengan bersikap adil dan tegas dalam memberikan tindakan disiplin bagi setiap siswa tanpa membeda-bedakan status dan bagi siswa yang melanggar peraturan. d. Sekolah diharapkan selalu mengevaluasi tata tertib sekolah agar meningkatkan kualitas pembinaan kedisiplinan dan penanaman pendidikan karakter siswa dengan mempertimbangkan apakah peraturan yang telah ada masih relevan atau tidak serta mempertimbangkan kekurangan dan kelebihan dari poin-poin dalam Tata tertib..
2. Bagi Guru PKn a. Guru PKn diharapkan agar selalu meningkatkan iklim pembelajaran yang inspiratif, kreatif dan inovatif dengan menggunakan metode pembelajaran
Ghita Triani AS, 2014 Peran keteladanan Guru PKN dalam membina kedisiplinan siswa (Studi Deskriptif di SMK Pasundan 1 Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
159
yang bervariatif agar dapat merangsang keaktifan siswa dan motivasi belajar siswa menjadi tinggi. b. Guru
PKn
diharapkan
selalu
membangun
kewibawaan
dengan
menerapkan sikap teladan secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari baik disekolah maupun dilingkungan tempat tinggal. c. Guru PKn diharapkan selalu mengingatkan siswa akan pentingnya menerapkan budaya disiplin dalam kehidupan sehari-hari melalui berbgai cara seperti memebrikan pembelajaran nilai moral, contoh teladan, dan pemberian sanksi yang tegas bagi siswa yang melanggar. d. Guru PKn diharapkan tetap berusaha mengatasi hambatan-hambatan dalam pembinaan kedisiplinan siswa disekolah lewat kerjasama dengan orang tua siswa, kepala sekolah ataupun dengan staf bimbingan dan konseling.
3. Bagi Siswa a. Siswa diharapkan selalu menerapkan karakter disiplin dalam kegiatan pembelajaran dan kehidupan sehari-hari agar dapat menjadi kebiasaan yang bermanfaat bagi kehidupan siswa. b. Siwa diharapkan mampu mengatasi hambatan-hambatan dalam dirinya seperti sifat malas ke sekolah dan malas belajar, penyalahgunaan internet, terlalu sering menonton televisi dan menggunakan gadget. c. Siswa diharapkan agar memanfaatkan kelebihan dari teknologi dan tidak menyalahgunakan kemajuan teknologi kearah yang negatif. d. Siswa diharapkan selalu mengikuti kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa karena siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler terlihat lebih aktif dikelas.
4. Bagi Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
Ghita Triani AS, 2014 Peran keteladanan Guru PKN dalam membina kedisiplinan siswa (Studi Deskriptif di SMK Pasundan 1 Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
160
a. Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan lebih meningkatkan pengembangan metode dan model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PKn. b. Lebih meningkatkan penerapan dan penanaman pendidikan karakter di sekolah c. Lebih meningkatkan dalam bentuk penelitian lebih lanjut terhadap penguatan pembinaan kedisiplinan disekolah.
Ghita Triani AS, 2014 Peran keteladanan Guru PKN dalam membina kedisiplinan siswa (Studi Deskriptif di SMK Pasundan 1 Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu