BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data dan analisa yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, peneliti selanjutnya dapat menarik beberapa kesimpulan dari penelitian ini dan memberikan beberapa saran.
V. 1 Kesimpulan Hasil dari penelitian ini secara keseluruhan menunjukan tidak terdapat korelasi yang signifikan antara need of achievement dengan empati pada karyawan PT. Selamat Sempurna Tbk. Tangerang bagian Produksi dengan nilai r = 0.570 (p > 0.05) accept H0. Selanjutnya apabila dilihat dari dua dimensi empati. Terdapat korelasi yang signifikan antara need of achievement dengan dimensi afektif dengan nilai r = 0.841 (p < 0.05), hal itu dikarenakan dimensi afektif merupakan bentuk ikatan yang terjadi antara karyawan dengan karyawan lainnya. Sedangkan untuk dimensi kognitif, tidak terdapat korelasi yang signifikan dengan nilai r = 0.468 (p > 0.05) dikarenakan dimensi kognitif, lebih memusatkan pada diri sendiri. Dengan hasil yang demikian, maka hipotesis dalam penelitian ini ditolak yaitu tidak terdapat korelasi yang signifikan antara need of achievement dengan empati pada karyawan PT. Selamat Sempurna Tbk. Tangerang bagian Produksi. Kendati demikian, hal tersebut ikut memperjelas dengan menunjukan bahwa karyawan yang memiliki need of achievement tidak selalu akan melakukan tindakan yang merugikan maupun bertindak secara ambisi yang berlebihan, hal itu tertuang pada skor yang didapat antara need of achiecement dengan empati yaitu
73
dengan nilai r = 0.570, yang berarti nilai tersebut positif, yang memiliki arti bahwa apabila skor pengukuran need of achievement dengan menggunakan nilai KRA (Key Result Area) meningkat, maka nilai dari empati pun akan meningkat. Kenyataan tersebut mengindikasikan bahwa, need of achievement tidak memberikan dampak buruk bagi seorang karyawan, dan dengan empati yang baik, akan menjadikan karyawan mudah dalam membantu kesulitan sesama dan bersikap prosocial behavior (Myyry & Helkama, 2001). Adapun kesimpulan tersebut, peneliti memahami betul bahwa, teori empati yang peneliti gunakan, ternyata tidak mampu menggambarkan kondisi pekerjaan yang terjadi di PT. Selamat Sempurna Tbk. Tangerang bagian Produksi. Karena, dalam bagian produksi karyawan terlihat cenderung menggunakan karakteristik job yaitu dalam bentuk kelompok atau grup. Pada Produksi, karyawan dituntut untuk dihadapkan pada sebuah pekerjaan yang membutuhkan team work karena mengingat, terdapat divisi 1 (press shop) dimana membuat plat-plat yang nantinya akan disebarkan untuk dibuat suatu komponen yang utuh dan harus menuju divisi 2 (VPQ/PQ) dan divide 3 (HQ). Tentunya dilihat dari proses tersebut, perlu kerja sama yang baik antara divisi satu dengan divisi lainnya. Apabila tidak terdapat kerja sama yang baik, maka Produksi tidak akan berjalan.
V. 1.1 Need of Achievement Pada Dimensi Kognitif dan Afektif Adanya perbedaan antara dimensi kognitif dan afektif dengan need of achievement menunjukan hal yang bertentangan dengan penggunaan teori empati (Setyawan, 2010) yang peneliti gunakan. Hasil korelasi yang tidak signifikan, menunjukan bahwa teori tersebut lebih terfokus kedalam diri sendiri terutama
74
pada aspek kognitif. Sedangkan, PT. Selamat Sempurna terutama bagian produksi menggunakan job karakteristik working group yang menunjukan adanya kebutuhan berempati terhadap suatu kelompok kerja. Dengan demikian, peneliti masih perlu menggali teori-teori empati, yang diharapkan nantinya dapat mengukur empati pada PT. Selamat Sempurna Tbk. Tangerang bagian Produksi, karena mengingat teori yang peneliti gunakan tidak dapat diterapkan pada PT. Selamat Sempurna Tbk. Tangerang bagian Produksi. Need of achievement maupun empati bukan suatu yang didapati secara langsung dan kapasitasnya sama setiap manusia, melainkan kedual hal tersebut merupakan proses pembelajaran dan praktik terus menerus yang dilakukan dan membangun relasi sesama tanpa mengesampingkan hubungan dengan yang lainnya.
V. 2 Saran Sehubungan dengan segala bentuk kesimpulan yang didapati oleh peneliti, maka ada beberapa hal yang ingin peneliti sarankan, guna untuk membantu kemajuan sebuah perusahaan maupun membantu sesama, yaitu: 1. Bagi perusahaan, terutama HRD (Human Resource Development) ADR Group, termasuk seluruh divisi lainnya yaitu mengingat bahwa pentingnya pengukuran need of achievement dalam penentuan kriteria karyawan yang baik, maka peneliti ingin memberikan saran yaitu dengan mengganti alat psikotest berupa EPPS (Edwards Personal Preference Schedule), dengan penggunaan alat psikotest yang lebih dapat mengukur n-Ach lebih akurat dan maksimal, karena mengingat
75
adanya kekurangan dalam penggunaan EPPS. Adapun mengenai ketidak adanya hubungan antara need of achievement dengan empati, maka peneliti pun ingin menyarankan agar menambahkan suatu bentuk kriteria baru bagi karyawan yang akan melamar yaitu dengan mengukur nilai empati karyawan dengan menggunakan alat test seperti QMEE (Questionnaire Measure of Emotional Empathy). Dan juga diharapkan bagi divisi HRD, untuk membuat suatu Forkom (Forum Komunikasi) dimana menurut peneliti pentingnya membuat semacam kotak box yang dijaga kerahasiaannya, untuk menyampaikan keluh kesah antara bawahan kepada atasan maupun atasan kepada bawahan ataupun dalam memberikan saran maupun masukan bagi HRD sendiri yang mungkin sulit untuk disampaikan secara pribadi langsung, yang nantinya diharapkan dapat ditampung dan dijadikan aspirasi yang kemudian akan di tindak lanjuti ataupun di realisasikan oleh pihak yang dapat di pertanggung jawabkan. 2. Bagi fakultas Psikologi, diharapkan dapat memperbanyak memberikan pelatihan tentang bagaimana hubungannya dengan praktik dunia kerja, serta memperbanyak kuliah yang berhubungan dengan need of achievement maupun empati, dan juga apabila memungkinkan lebih giat mengajak mahasiswa-mahasiswi untuk lebih perduli dengan penggunaan alat test dan mempromosikan penggunaan untuk dasar pelatihan yang diharapkan nantinya dapat berguna di dalam dunia kerja.
76
3. Bagi universitas, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menambah dan memperbanyak karya-karya tulis dan juga diharapkan kedepannya program-program internship akan lebih mampu menilai kinerja mahasiswa-mahasiswi yang lebih maksimal. 4. Bagi peneliti selanjutnya, dapat mencoba melakukan penelitian ulang dengan harapan penggunaan teori need of achievement dan empati lebih maksimal dengan mengkonstruk sendiri alat ukurnya ditambah diharapkan lebih mampu memahami teori-teori yang digunakan terutama teori empati, mengingat ditemukannya kurang tepatnya penggunaan teori empati dengan karakteristik job pada PT. Selamat Sempurna Tbk. Tangerang bagian Produksi, dan juga menggunakan populasi dan sampel yang lainnya, sehingga penelitian ini dapat digeneralisasikan dengan lebih luas. Diharapkan juga apabila suatu saat dilakukan duplikasi, maka hendaknya empati di ukur dengan Organization Grup karna mungkin saja, hal itu akan memberikan hasil yang berbeda. Adapun peneliti mengharapkan, dengan diadakan penelitian selanjutnya, keterkaitan need of achievement dapat juga dilihat mengenai faktor kebutuhannya, yaitu mengenai Hope Success dan Fear of Failure.
77