BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis adakah perbedaan persepsi yang signifikan antara mahasiswa ekonomi, hukum, dan psikologi di Universitas Gadjah Mada mengenai etika penggelapan pajak. Penelitian ini juga mengidentifikasi kelompok mana yang lebih menentang penggelapan pajak dan mana yang lebih tidak menentang serta mengidentifikasi sejauh mana penggelapan pajak dapat dianggap sebagai tindakan ysng etis. Responden diminta untuk mengisi sebuah kuesioner yang berisi data demografi dan 11 (sebelas) pernyataan mengenai penggelapan pajak yang dikaitkan pada suatu kondisi tertentu. Setelah kuesioner terkumpul, lalu dilakukan analisis data dengan berbagai jenis pengujian. Berdasarkan hasil beberapa pengujian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara mahasiswa ekonomi, hukum, dan psikologi mengenai etika penggelapan pajak. 2. Mahasiswa ekonomi lebih menentang (tidak setuju) penggelapan pajak dibandingkan dengan dua kelompok lainnya dan mahasiswa hukum paling tidak menentang penggelapan pajak diantara kelompok lainnya. 3. Pandangan mahasiswa terhadap etika penggelapan pajak meliputi tiga pandangan, yaitu tidak etis, kadang-kadang etis, dan etis. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh McGee (2006) yang membagi
58! !
penggelapan pajak ke dalam tiga pandangan yaitu tidak pernah etis, kadang-kadang etis tergantung pada keadaan dan fakta-fakta tertentu, serta tidak pernah etis. 4. Responden merasa bahwa penggelapan pajak bisa dianggap sedikit etis ketika dikaitkan dengan kondisi uang pajak yang terkumpul nantinya akan masuk ke dalam kantung para koruptor maupun keluarga atau teman-temannya. Hal ini memperlihatkan bahwa alasan kuat untuk menggelapkan pajak adalah karena ketidakjelasan kegunaan uang pajak yang seharusnya untuk kesejahteraan masyarakat, bukan untuk dinikmati oleh para pejabat atau petugas pajak yang tidak bertanggungjawab. 5. Responden merasa tidak etis apabila mereka menggelapkan pajak jika tarif pajak yang ditetapkan oleh pemerintah tidak terlalu tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin rendah tarif pajak maka pembayar pajak akan semakin bertanggungjawab untuk membayar pajak dan sebaliknya. 5.2. Implikasi Penelitian Dari hasil yang telah didapat, penelitian ini memiliki beberapa implikasi, yaitu sebagai berikut: 1. Penelitian ini memberikan kontribusi untuk semua pihak yang terlibat dalam perpajakan, yaitu wajib pajak, petugas pajak, maupun pemerintah yang menciptakan peraturan dan kebijakan. Menetapkan tarif pajak yang tidak terlalu tinggi serta menggunakan sepenuhnya uang pajak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat alih-alih menikmatinya untuk kepentingan pribadi atau keluarga, akan meningkatkan kepercayaan 59! !
wajib pajak terhadap pemerintah, sehingga dengan begitu akan timbul dengan sendirinya tanggung jawab moral pada diri masing-masing wajib pajak untuk membayar pajak. Maka dari itu, sudah sebaiknya pemerintah lebih bijaksana dalam membuat peraturan perpajakan dan dalam menyikapi uang rakyat yang terkumpul. 2. Bagi para akademisi, memberikan bukti empiris bahwa penggelapan pajak dapat dipandang sebagai tindakan yang tidak pernah etis, kadangkadang etis tergantung pada situasi, dan etis. Penelitian ini juga membuktikan bahwa persepsi atas etika penggelapan pajak dapat berbeda antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Masih ada beberapa faktor yang perlu diuji pengaruhnya sehingga mengakibatkan terjadinya perbedaan persepsi tersebut, diluar yang telah diteliti pada penelitian ini, sehingga hal ini bisa dijadikan masukan untuk penelitian selanjutnya untuk memperluas variabel penelitian.
5.3. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan sebagai berikut: 1. Penelitian ini menggunakan metode penyebaran kuesioner dalam pengumpulan data sehingga berbagai metode analisis data dan penarikan kesimpulan hanya berdasarkan jawaban yang tertera pada kuesioner saja. Selain itu, peneliti juga mempertimbangkan faktor waktu dan biaya sehingga pengumpulan data juga dilakukan dengan pembuatan kuesioner
60! !
online. Dengan cara ini, peneliti tidak bisa mengawasi pengisian kuesioner oleh responden secara langsung. 2. Jenis data penelitian ini bersifat social behavioral (perilaku sosial) yang dalam hal ini adalah persepsi, sehingga data tidak mungkin terdistribusi secara normal. Maka dari itu, penelitian ini mengabaikan uji normalitas, atau dengan kata lain, peneliti mengasumsikan data yang terkumpul terdistribusi secara normal. 3. Sampel penelitian tidak terlalu besar dan penelitian hanya dilakukan pada wilayah Universitas Gadjah Mada sehingga kemampuan untuk generalisasi hasil penelitian kurang. 5.4. Saran Saran saya sebagai peneliti adalah: 1. Selain melakukan penyebaran kuesioner, metode wawancara dapat dilaksanakan untuk penelitian selanjutnya atau dengan memberikan kolom jawaban tambahan dalam kuesioner sehingga responden dapat menambah atau memberikan argumen tambahan mengenai pernyataan yang diberikan. 2. Penambahan jumlah sampel akan sangat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menambah sampel tiap kelompok yang diteliti atau dengan cara memperluas wilayah penelitian sehingga tidak hanya dilakukan di wilayah Universitas Gadjah Mada. Penambahan jumlah sampel ini akan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan generalisasi hasil penelitian. 61! !
3. Menggunakan variabel demografis seperti jenis kelamin (gender), tingkat pendidikan, dan usia dalam menganalisis pengaruhnya terhadap perbedaan persepsi mengenai etika penggelapan pajak yang terjadi pada ketiga kelompok yang diteliti.
62! !