BAB V TPENUTUP
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesinpulan Dari pembahasan yangtelah dilakukanberkaitandenganmodelyang telah dikembangkandan pengolahandata yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulansebagaiberikut : 1. Model optimasiyang dikembangkanmerupakanmodel penjadwalanyang dapatmenentukanwaktu mulai, waktu selesai,besarukuranlot yangharus diproses dan besar kapasitasyang harus tersedia pada masing-masing periodeuntukmemenuhisejumlahpesanan. 2. Model yang dikembangkan memperhatikan proses pembuatan suatu produk, karena padakenyataannyabeberapaoperasidari prosestersebut mungkin bersaing dalam menggunakansuatu mesin. Oleh karena itu, penentuan ukuran lot produksi dimaksudkan untuk mengalokasikan pekerjaanyang harusdilakukanpadasetiaphari ke{a. 3. Model ini menjawabpersoalanapabilaterdapatsejumlahpesananyang melebihi dari kapasitaslembur yang tersedia,oleh karenaitu digunakan altematif subkontrak untuk mengalasipesananyang tidak dapatdipenuhi oleh kapasitaslemburtersebut. 4. Model ini memperhatikanadanyapembobotanantararegularlime dan over-time (lembur) yang berupabiaya regular dan biaya lembur, hal ini dimaksudkanagar pemakaiankapasitasregular-time lebih didahulukan dan pada over-time. Karenapada kenyataannyaover-time itu digunakan padasaatkapasitasregular sudahtidak dapatdigunakanuntuk memenuhi permintaan.Begitu juga dengansubkontrakdilakukan pembobotanuntuk masing-masingjob sehinggajob yang memiliki biaya terbesarakan dii adwalkanterlebih dahulu.
66
5 . Model ini menjawabpersoalantidak adanyaketerkaitanunsurbiaya dalam model 'Iju1u, dkk, dimana dalam model yang dikembangkanini unsur biaya diikutsertakandalamOblectiveF-unction(biayaini dianggapsebagai bobal/weighted). Sehingga fungsi tujuan dari model ini
adalah
meminimumkan total biayayangmeliputibiayaregular,biayalemburdan biayasubkontrak. 6 . Variasi biaya regular ataupun biaya lembur tidak akan mempengaruhi penjadwalanoperasi-operasi ke mesin-mesinyang bersangkutan, dengan asumsi perubahanbiaya yang dilakukan tetap memberikanbobot yang lebih besaruntuk unsurregular dibandingkanlembur,sehinggapemakaian kapasitasregular akan selaludidahulukan.SedangkanOblectiveFunction Value-nya akan semakin bertambah atapun berkurang seiring dengan semakinbesarataukecilnyabiayaregulardanbiayalembur. Variasijumlah pesanan,biaya subkontrak,waltu proses,jumlah mesin dan struktur produk akan mempengaruhipenjadwalanoperasi-operasike mesin-mesinyang bersangkutan. Begitujuga denganObjectiveFunction Value-nya akan semakin bertambah atapun berkurang seiring dengan semakinbesar atau kecilnyajumlah pesanan,biaya subkontrak,waktu jumlah mesin prosesdan strukturproduktersebut.Sedangkanpenambahan akan membuatOblectiveFunction Value-nyasemakinkecil, begrtujuga jumlah mesin. jika te{adi pengurangan sebaliknya
5.2.Saran l. Mengingat waktu yang dibutuhkan dalam perhitunganmodel optimasi relatif lama maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjul untuk lebih cepatdenganhasil perhitungan memperolehcarapenyelesaianyang vansmendekatioptimal.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
1. ljutju T. Dimyanti, dkk, "Model Optimasiuntuk IntegrasiAlokasi Produksi denganPenjadwalanOperasiJobshop dan PerencanaanKapasitas",Teknik danManajemenIndustri,1999. 2. Tagawa,S., "A New Conceptof JobshopSchedullingSystemHierarchial Decision Modef' IntemationalJournal of ProductionEconomics.Vol. 44. No.l,2,1996. 3. Carlier,J. and Pinson,8., "An Algorithmfor Solvingthe Job ShopProblem", Management Science, Vol. 35, 1989. 4. Askin, R.G. and Standndge, C R., "Modelling and Analysisof Manufacturing System",JohnWiley & Sons,Inc, 1983. 5. Doctor, S.R.,Cavalier,T.M., and Egbelu,P.J.,"Schedullingfor Machining and Assembly in a Job Shop Environment", International Joumal of Production Research, Vol. 31,No. 6, 1993. 6. Gupta, Y.P., & Y. Keung, "A Review of Multi-stageLotsizing Models", Vol. 10,No. 9, 1990. IntemationalJournalof ProductionManagement, 7. Salomon,M., L.G. Kroon, R Kuik, & L.N. Van Wassenhove,"Some Extensionsof the DiscreteLotsizingand SchedullingProblem",Management Vol. 37,No. 7, 1991. Science, 8. Bruggemann,W., & H. Jahnke,"DLSP for Two-StageMulti-Item Batch No.4, 1994. Production",InternationalJournalof ProductionResearch,Vol.32, 9. Peres, S.D., & J.B. Lasserre,"Integration of Lotsizing and Schedulling Decisionsin a Job Shop", EuropeanJournal of OperationalResearch75 n994\ 413426. 10 Toha, I.S " "Model Optimasi Alokasi Order Produksi untuk tingkat Shop Floor", TeknikdanManajemenIndustri,No. 8, April 1999. l l. Drexl, A., "Lot Sizing and Scheduling", EuropeanJournalof Operational 99 (1997)221-235. Research