BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Buku Hukum The Concept of Law karya H.L.A Hart dan terjemahannya Konsep Hukum merupakan buku teori hukum atau jurisprudence, bukan merupakan hukum secara praktek. Isi buku ini mengenai pemahaman hukum, paksaan, dan moralitas sebagai hal yang berbeda namun terkait dengan gejala sosial serta membahas klarifikasi kerangka umum pemikiran hukum, alih-alih kritik hukum atau kebijakan hukum. Disamping itu, buku ini juga berisi pemikiran atau pendapat dari tokoh teori Hukum, H.LA. Hart bahwa H.L.A. Hart tidak setuju apabila hukum hanya berpedoman pada Undang-undang, tetapi harus juga berpedoman pada moral. Buku ini dipakai acuan atau rujukan utama kaum intelektual dalam memahami ilmu hukum dan dianggap sebagai kitab suci dalam ilmu hukum. Hal ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya buku ini. Penelitian terhadap buku Hukum The Concept of Law dan terjemahannya Konsep Hukum tersebut dilakukan penelitian terhadap teknik penerjemahan yang diterapkan oleh penerjemah dalam usaha mendapatkan hasil terjemahan yang baik. Dalam penelitian tersebut penerjemah menggunakan teknik penerjemahan Loss dan Gain dalam menerjemahkan buku tersebut. Peristiwa terjadinya Loss dan Gain terhadap terjemahan buku Hukum tersebut ke dalam Bahasa Indonesia
163
164
merupakan fokus kajian dalam penelitian ini. Berikut adalah simpulan terhadap Loss dan Gain dalam terjemahan buku Hukum The Concept of Law: 1. Berdasarkan proses penelitian yang dilakukan terhadap terjemahan buku The Concept of Law tersebut ke dalam Bahasa Indonesia pada setengah bab dari buku tersebut ditemukan terdapat 140 kalimat terjemahan yang mengandung peristiwa Loss dan Gain. Loss dan Gain merupakan peristiwa penghilangan dan penambahan informasi yang berupa satuan-satuan lingual tertentu. Dari 140 kalimat terjemahan ditemukan peristiwa Loss dan Gain dengan total 247 peristiwa Loss dan Gain, yang terdiri dari 116 Loss dan 131 Gain. Dari 140 kalimat terjemahan yang mengandung Loss dan Gain tersebut ditemukan tidak hanya terdapat satu kejadian Loss maupun Gain pada setiap kalimat terjemahan. Dalam setiap kalimat terjemahan tersebut terjadi tidak hanya satu Loss atau hanya satu Gain, tetapi juga beberapa Loss atau beberapa Gain, bahkan Loss dan Gain bersamaan yang terjadi tidak hanya satu kejadian tetapi juga lebih. Sehingga Loss dan Gain yang ditemukan dalam buku Hukum tersebut berjumlah 247, yang terdiri dari 72 terjemahan yang telah mengalami penghilangann informasi atau Loss atau yang terjadi terpisah, 84 terjemahan yang telah mengalami penambahan informasi atau Gain yang terjadi terpisah, dan 91 terjemahan dengan peristiwa Loss dan Gain yang terjadi bersamaan. 2. Wujud Loss dan Gain yang banyak berkontribusi pada penelitian terhadap buku Hukum The Concept of Law dan terjemahannya adalah dalam bentuk
165
kata, dalam total jumlah 147 (52 Loss dan 95 Gain). Dengan demikian, terjemahan buku Hukum The Concept of Law mengandung lebih banyak Gain daripada Loss dalam wujud kata. Penemuan wujud Loss dan Gain pada penelitian ini sebagian besar dalam bentuk kata dan frasa. Hal ini dikarenakan pada tataran kata dan frasa tersebut sebagan besar mengandung unsur bidang Hukum sehingga penerapan teknik penerjemahan Loss dan Gain terjadi pada tataran kata dan frasa. 3. Faktor penyebab terjadinya Loss dan Gain dalam terjemahan buku Hukum The Concept of Law ini banyak dikarenakan faktor penghilangan dan penambahan yang disengaja oleh penerjemah sendiri untuk membuat terjemahan terkesan singkat atau tidak berbelit-belit, lebih jelas, lebih mudah dipahami oleh pembaca sasaran. Penerapan teknik penerjemahan Loss dan Gain karena faktor penerjemah sendiri dilakukan penerjemah dengan menyadari bahwa yang dilakukan itu adalah suatu optional (pilihan) atau obligatory (kewajiban), mengingat terdapat perbedaan struktur atau sistem bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dan perbedaan sistem Hukum antara sistem Hukum yang dianut oleh BSu (Inggris) dan BSa (Indonesia). Faktor yang kedua adalah faktor pengetahuan akan subjek tertentu, karena kata atau makna yang dihilangkan maupun ditambahkan tersebut merujuk pada istilah khusus, berhubungan dengan subjek tertentu sesuai dengan teks yang diteliti yaitu bidang Hukum atau yang disebut dengan legal jargon.
166
4. Penerapan teknik penerjemahan Loss dan Gain pada buku The Concept of Law dan terjemahannya memiliki dampak positif bagi terjemahan. Sebagian penambahan merupakan penjelas sehingga dapat memperjelas isi kalimat terjemahan, sedangkan pengurangan berupa pengurangan akan bagian yang tidak terlalu penting dan berpengaruh buruk terhadap isi kalimat terjemahan. Selain itu, penerapan Loss dan Gain ini menghasilkan terjemahan yang wajar dengan menambahkan dan menghilangkan bagian tertentu sehingga lebih terbaca dan dipahami oleh pembaca sasaran. 5. Terjemahan buku Hukum The Concept of Law ini akurat, berterima, dan terbaca. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan, yaitu: 1. Bagi Penerjemah a. Penerjemahan buku Hukum harus memperhatikan sifatnya yang sensitif, keterlibatan lebih dari dua bahasa, dan perbedaan sistem Hukum pada BSu (Inggris) dan BSa (Indonesia). b. Semua informasi yang terkandung di dalam teks ilmiah adalah sesuatu yang penting dan teks bidang Hukum merupakan salah satu bentuk dari teks ilmiah yang merupakan teks sensitif. Oleh sebab itu, penerapan teknik penerjemahan
167
Loss atau pengurangan informasi harus hati-hati agar tidak mendistorsi makna yang membuat terjemahan tidak jelas dan tidak dapat dipahami. c. Teknik penambahan informasi atau Gain pada umumnya diterapkan untuk membuat sesuatu makna atau informasi yang implisit menjadi eksplisit dan ditujukan untuk meningkatkan tingkat keterbacaan terjemahan. Oleh sebab itu, penambahan informasi atau Gain dilakukan secara cermat dan hati-hati. d. Kesalahan dalam pengalihan pesan dan dalam pengungkapan pesan dalam BSa menandakan bahwa kompetensi kebahasaan dan wacana penerjemah kurang baik. Penerjemah perlu meningkatkan kemampuannya dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dan belajar lebih banyak mengenai konsep penerjemahan sebagai
pedoman penting dalam melakukan kegiatan
penerjemahan. e. Penerjemah disarankan agar gigih dalam mencari padanan atau makna dari istilah-istilah khusus seperti dengan menggunakan kamus Hukum untuk menerjemahkan istilah-istilah khusus dalam bidang Hukum dan mencari tahu makna dari istilah-istilah dalam bahasa Latin melalui kamus ataupun browsing internet. 2. Bagi Penyunting atau Editor Untuk menghindari kesalahan dalam penerjemahan, disarankan agar menyunting teks yang akan diterbitkan disesuaikan dengan BSu, setidaknya penyunting/editor harus mengerti BSu, mencocokkan buku terjemahan dengan
168
buku sumber. Hal ini karena dibalik buku terjemahan terdapat tanggung jawab sebagai tanggung jawab sebagai seorang ilmuwan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. 3. Bagi Pembaca Agar pembaca mampu memilih buku-buku terjemahan buku ilmiah yang baik dan tepat. Tidak hanya melihat siapa yang menerjemahkan tetapi juga dilihat hasil penerjemahannya. Penerjemahan yang baik adalah yang bisa mengalihkan pesan dengan tepat, struktur kalimat baik, dan gaya bahasa yang baik.