BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penlelitian yang penulis lakukan pada SBUTK
PT Perkebunan Nusantara VI (Persero), maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Metode
penetapan
harga
jual
teh
yang
digunakan
oleh
SBUTK
PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) ada dua yaitu : -
Metode harga mark-up (mark-up pricing/harga pokok plus margin), SBUTK menetapkan harga jual tehnya dengan didasarkan harga biaya keseluruhan yang telah dikeluarkan kemudian ditambah dengan mark-up tertentu sebagai keuntungannya.
-
Metode penetapan harga berdasarkan harga pasar (going rate pricing), SBUTK menetapkan harga jualnya dengan melihat harga-harga yang telah ditetapkan oleh pesaing pasarnya.
2. Pelaksanaan promosi teh pada SBUTK PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) mengutamakan promosi melalui pemberian hadiah langsung khususnya dan promosi penjualan umumnya. Hal ini bisa dilihat dari aktivitas promosi yang telah dilakukan SBUTK selama ini, dan hampir dari seluruh aktivitas promosi SBUTK didominasi oleh kegiatan promosi melalui promosi penjualan. Selain promosi melalui promosi penjualan, aktivitas promosi yang lain juga tetap dilaksanakan oleh SBUTK. Namun pelaksanaan seluruh aktivitas promosi SBUTK ini disesuaikan dengan anggaran yang ada. 3. Harga jual teh pada SBUTK PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) dalam penelitian ini dilihat dari rata-rata harga jual tehnya. Dimana rata-rata harga jual teh bulan Januari-Desember tahun 2005 mengalami peningkatan sebesar 19,31% dari rata-rata harga jual teh bulan Januari-Desember tahun 2004, dan rata-rata harga jual teh bulan Januari-Agustus tahun 2005 juga mengalami peningkatan sebesar 21,40% dari rata-rata harga jual teh bulan Januari83
Bab V – Kesimpulan dan Saran
84
Agustus tahun 2004. Sama halnya dengan tahun 2004-2005, rata-rata harga jual teh bulan Januari-Agustus tahun 2006 juga ikut mengalami peningkatan sebesar Rp. 22,44% dari rata-rata harga jual teh bulan Januari-Agustus tahun 2005, secara keseluruhan rata-rata harga jual teh selama kurun waktu tiga tahun terakhir ini dikatakan selalu mengalami peningkatan tiap tahunnya. 4. Biaya promosi teh pada SBUTK PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) dalam tiga tahun terakhir ini mengalami perubahan tiap tahunnya. Dimana biaya promosi teh bulan Januari-Desember tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 51,05% dari biaya promosi teh bulan Januari-Desember tahun 2004, dan biaya promosi teh bulan Januari-Agustus tahun 2005 juga mengalami penurunan sebesar 50,41% dari biaya promosi teh bulan Januari-Agustus tahun 2004. Berbeda halnya dengan tahun 2004-2005, baiya promosi teh bulan Januari-Agustus tahun 2006 justru mengalami peningkatan sebesar 7,28% dari biaya promosi teh bulan Januari-Agustus tahun 2005. Secara ringkas dapat digambarkan bahwa biaya promosi teh SBUTK selama kurun waktu tiga tahun terakhir ini dikatakan mengalami peningkatan dan penurunan, penurunan biaya promosi teh terjadi pada tahun 2004-2005 dan peningkatannya terjadi pada tahun 2005-2006. 5. Volume penjualan teh pada SBUTK PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) dalam tiga tahun terakhir ini mengalami perubahan tiap tahunnya. Dimana volume penjualan teh bulan Januari-Desember tahun 2005 mengalami penurunan sebesar
44,77% dari volume penjualan teh bulan Januari-
Desember tahun 2004, dan volume penjualan teh bulan Januari-Agustus tahun 2005 juga mengalami penurunan sebesar 44,13% dari volume penjualan teh bulan Januari-Agustus tahun 2004. Berbeda halnya dengan tahun 2004-2005, volume penjualan teh bulan Januari-Agustus tahun 2006 justru mengalami peningkatan sebesar 130,09% dari volume penjualan teh bulan JanuariAgustus tahun 2005. Secara ringkas dapat digambarkan bahwa volume penjualan teh SBUTK selama kurun waktu tiga tahun terakhir ini dikatakan mengalami peningkatan dan penurunan, penurunan volume penjualan teh
Bab V – Kesimpulan dan Saran
85
terjadi pada tahun 2004-2005 dan peningkatannya terjadi pada tahun 20052006. 6. Pengaruh harga jual dan biaya promosi terhadap volume penjualan teh pada SBUTK PT Perkebunan Nusantara VI (Persero). Dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut : -
Koefisien korelasi/hubungan antar variabel sebesar 0,203 atau 20,3%. Hal ini berarti bahwa hubungan yang terjadi antara harga jual dan biaya promosi dengan volume penjualan teh pada SBUTK PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) adalah hubungan yang sangat lemah. koefisien korelasi tersebut termasuk kategori korelasi yang rendah.
-
Pengaruh langsung harga jual secara partial terhadap volume penjualan teh sebesar 0,002116 atau 0,2116%. Hal ini berarti harga jual mempengaruhi volume penjualan teh pada SBUTK PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) sebesar 0,2116%.
-
Pengaruh langsung biaya promosi secara partial terhadap volume penjualan teh sebesar 0,042025 atau 4,2025%. Hal ini berarti biaya promosi mempengaruhi volume penjualan teh pada SBUTK PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) sebesar 4,2025%
-
Pengaruh tidak langsung harga jual secara partial terhadap volume penjualan teh melalui biaya promosi sebesar -0,00151823 atau 0,151823%. hal ini berarti harga jual mempengaruhi volume penjualan teh pada SBUTK PT Perkebunan Nusantara VI melalui biaya promosinya sebesar -0,151823%.
-
Pengaruh tidak langsung biaya promosi secara partial terhadap volume penjualan teh melalui harga jual sebesar -0,00151823 atau -0,151823%. Hal ini berarti biaya promosi mempengaruhi volume penjualan teh pada SBUTK PT Perkebunan Nusantara VI melalui harga jualnya sebesar 0,151823%.
-
Pengaruh/kontribusi harga jual dan biaya promosi terhadap volume penjualan teh secara simultan sebesar 0,041 atau 4,1%. Hal ini berarti harga jual dan biaya promosi secara bersama-sama mempengaruhi volume
Bab V – Kesimpulan dan Saran
86
penjualan teh pada SBUTK PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) sebesar 4,1%. Sedangkan sisanya sebesar 95,9% dipengaruhi oleh faktorfaktor lain yang tidak diteliti, seperti faktor produk dan saluran distribusi (place). -
Hipotesis penelitian yang diajukan yaitu “Harga jual an biaya promosi berpengaruh terhadap volume penjualan teh pada SBUTK PT Perkebunan Nusantara VI (Persero)”, hipotesis ini tidak dapat diterima atau dengan kata lain H o diterima dan H a yang sejalan dengan hipotesis penelitian yang diajukan ditolak. Hal ini mengacu pada hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan membandingkan signifikansi dengan alpha ( α ). Dimana signifikansi (0,543) > Alpha (0,05).
5.2
Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mengajukan saran sebagai
berikut : 1. Bagi Perusahaan (SBUTK PT Perkebunan Nusantara VI (Persero)) Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga jual dan biaya promosi tidak berpengaruh terhadap volume penjualan teh pada SBUTK PT Perkebunan Nusantara VI (Persero). Dengan demikian hendaknya SBUTK meninjau kembali metode penetapan harga jual dan biaya promosi teh yang digunakan. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan metode-metode penetapan harga jual dan biaya promosi teh yang lain selain metode penetapan yang digunakan SBUTK saat ini, dan dari hal ini juga SBUTK diharapkan mampu menetapkan metode-metode yang lebih tepat bagi harga jual dan biaya promosinya sehingga volume penjualan teh SBUTK akan lebih meningkat. Selain itu, efekvitas kegiatan promosi teh serta faktor-faktor lain diluar harga jual dan biaya promosi juga harus diperhatikan. Untuk efektivitas promosi teh, hendaknya SBUTK melakukan pengalokasian biaya promosi teh yang lebih tepat agar kegiatan promosi yang dilaksanakan mampu mencapai sasarannya yang kemudian dapat lebih meningkatkan volume penjualan teh SBUTK. Dalam hal faktor lain diluar harga jual dan biaya promosi, SBUTK juga harus
Bab V – Kesimpulan dan Saran
87
memberikan perhatian lebih kepada faktor produk dan juga saluran distribusi (Place), hal ini dilakukan agar SBUTK PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) juga bisa lebih meningkatkan volume penjualan tehnya. 2. Bagi Peneliti Lain Perlu
dilakukan
penelitian
lebih
lanjut
tentang
faktor-faktor
yang
mempengaruhi volume penjualan pada SBUTK selain harga jual dan biaya promosinya. Di samping itu perlu dilakukan penelitian yang serupa dengan populasi yang berbeda pada jenis teh lainnya yang ada di SBUTK. Sehingga nantinya dapat diambil kesimpulan menyeluruh mengenai harga jual dan biaya promosi teh pada SBUTK PT Perkebunan Nusantara VI (Persero).