BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulaan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Analisa FMEA/ RCM II Information Worksheet menunjukkan bahwa terdapat 15 bentuk kegagalan yang memiliki potensi untuk menyebabkan terjadinya functional failures pada pulverizer (mill). 2. Berdasarkan tabel 2.3 hasil penilaian resiko yang didapat adalah 5 kegagalan dengan tingkat resiko rendah, 7 kegagalan dengan tingkat resiko sedang, dan 3 kegagalan dengan tingkat resiko tinggi. Penilaian resiko tersebut dapat dilihat pada tabel 5.1 sebagai berikut: Tabel 5.1 Hasil Penilaian Resiko Description
SNR
Ranking
Lube Oil Filter Mill 1C Kotor buah
4
Rendah
Mill 1C lube oil pump mis alignment
4
Rendah
6
Rendah
Coal pipe vitaulic 1C bocor
6
Rendah
Coal feeder 1C trip alarm 07
6
Rendah
Inerting valve Mill 1C leak through
8
Sedang
Damper hot air Mill 1C trouble
9
Sedang
Scrapper mill 1C patah
9
Sedang
Mill #1C deflektor rontok
9
Sedang
Mill 1C vane whell sisi selatan lepas
9
Sedang
Mill 1C Mechanic Seal Gear Box Bocor
9
Sedang
Suara abnormal
9
Sedang
Spray Hopper Pyrite buntu
12
Tinggi
Hot Air Gate Mill #1C & #1E selenoid bocor
81
Lanjutan Tabel 5.1 Hasil Penilaian Resiko Description
SNR
Ranking
Mill #1 C combustion
16
Tinggi
Mill 1C rusak berat
16
Tinggi
3. Berdasarkan hasil perhitungan interval perawatan optimal dan proposed task pada RCM II Decision Worksheet, maka didapat jadwal perawatan sebagai berikut: Tabel 5.2 Jadwal Perawatan Pulverizer No
Equipment
1 Primary air
2
3
Failure mode
Proposed Task
Initial Interval
Scheduled restoration task: tindakan preventif dilakukan Hot air gate 16.3666 membersihkan selend serta selenoid bocor hours pemberian minyak pelumas sesuai interval perawatan optimalnya. Scheduled on condition task: Dengan teknik primary effect monitoring/ pengecekan fungsi Damper hot air Everyda thermocouple prob. Teknik human trouble y sense dilakukan dengan pengecekan oleh petugas kontrol terhadap damper. Scheduled dischard task: tindakan preventif dilakukan dengan 1696.08 Scrapper patah penggantian scrapper sesuai interval 06 hours perawatan optimalnya
Scrapper Kebocoran melalui inerting valve
Scheduled on condition task: Dengan teknik human sense, operator melakukan pengontrolan dengan melihat monitor di CCR
Everyda y
Deflector rontok
Scheduled dischard task: tindakan preventif dilakukan dengan penggantian deflector sesuai interval perawatan optimalnya
959.955 1 hours
Spray hopper buntu
Scheduled on condition task: Dengan teknik human sense, operator melakukan pengontrolan dengan melihat monitor di CCR
Everyda y
Separator body
82
Lanjutan Tabel 5.2 Jadwal Perawatan Pulverizer No
Equipment
Failure mode
Pipa bocor
4
Feeder
Trip alarm
5
Vane wheel
Lepas
Filter lube oil kotor
6
Gearbox planetari
Mechanic seal bocor
Pump oil mis alignment
Proposed Task Scheduled on condition task: : Dengan teknik human sense, operator menggunakan indera penglihatannya ketika dilakukan pemeriksaan secara periodik setiap hari Scheduled on condition task: Dengan teknik human sense, operator menggunakan indera penglihatannya ketika dilakukan pemeriksaan secara periodik setiap hari pada CCR Scheduled dischard task: tindakan preventif dilakukan dengan penggantian vane wheel sesuai interval perawatan optimalnya
Initial Interval
Everyday
Everyday
82.6338 hours
Scheduled on condition task: Everyday Dengan teknik human sense, operator menggunakan indera penglihatannya ketika dilakukan pemeriksaan serta pembersihan secara periodik setiap hari 1151.9546 Scheduled restoration task: tindakan preventif dilakukan hours membersihkan selend serta pemberian minyak pelumas sesuai interval perawatan optimalnya Scheduled dischard task: tindakan 408.3516 preventif dilakukan dengan hours penggantian pump oil sesuai interval perawatan optimalnya
83
Lanjutan Tabel 5.2 Jadwal Perawatan Pulverizer No
Equipment
Failure mode
Combustion
7
Millside assembly
Suara abnormal
Rusak berat
Initial Interval Several Combination of task Scheduled on condition task: months Dengan teknik condition monitoring, depending dilakukan kalibrasi pada alat on Scheduled dischard task: Tindakan application preventif dilakukan dengan 1686.7939 penggantian alat sesuai interval perawatan optimalnya 1761.293 Scheduled dischard task: Tindakan preventif dilakukan hours dengan penggantian alat sesuai interval perawatan optimalnya Several Combination of task Scheduled on condition task: months Dengan teknik condition monitoring, depending dilakukan kalibrasi pada alat on Scheduled dischard task: Tindakan application preventif dilakukan dengan 1317.635 penggantian alat sesuai interval perawatan optimalnya Proposed Task
4. Hasil perhitungan Benefit-Cost Analysis pada Pulverizer menunjukkan nilai B/C adalah 3,9 hal ini dikarenakan nilai manfaat (benefit) yang akan diterima oleh perusahaan lebih besar dibandingkan dengan biaya (cost) yang akan dikeluarkan sehingga usulan kegiatan perawatan yang terdapat pada RCM II decision worksheet layak secara ekonomis digunakan.
5.2 Saran Adapun saran yang dapat diberikan kepada pihak perusahaan dengan adanya penelitian ini adalah : 1. Pekerja yang bertanggung jawab terhadap tindakan perawatan harus lebih teliti dalam menjalankan proposed task yang telah direncanakan sehingga kerusakan dan konsekuensi yang timbul akibat kegagalan dapat diturunkan. 2. Pencatatan terhadap hasil yang telah dicapai selama menjalankan aktivitas maintenance setelah dilakukan perencanaan dengan metode RCM secara
84
berkala dilakukan, sebagai bahan evaluasi bagi perencanaan kegiatan perawatan selanjutnya. 3. Peningkatan kesadaran pekerja terhadap potensi bahaya yang dihdapi selama menjalankan kegiatan maintenance perlu diperhatikan sehingga terjadinya kesalahan (human error) dapat diminimalkan.
85