BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah penulis melakukan penelitian, mendeskripsikan dan membahas hasil penelitian tersebut, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka dalam bab ini pula penulis akan mengajukan beberapa saran yang kiranya dapat dijadikan sebagai masukan khususnya tentang peranan guru PKn dalam mengembangkan tangggung jawab sosial siswa
A. KESIMPULAN Beberapa kesimpulan yang dapat dirumuskan oleh penulis berdasarkan sejumlah temuan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Peranan guru PKn dalam proses belajar mengajar (di dalam kelas) agar siswa memiliki sikap tanggung jawab sosial di SMA Pasundan 3 Bandung, bisa dilakukan melalui perumusan materi, metode, media, sumber, pengelolaan kelas dan evaluasi yang digunakan oleh guru PKn. Sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru PKn di SMA Pasundan 3 Bandung melakukan hal-hal yang harus diperhatikan yaitu, persiapan-persiapan sebelum mengajar diantaranya, dalam perumusan materi, diawali dengan penyusunan rencana pembelajaran, serta mempersiapkan materi yang akan disampaikan dimana sumber yang digunakan bisa dari berbagai referensi sehingga siswa mendapat pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. 2. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa siswa SMA Pasundan 3 Bandung memiliki sikap tanggung jawab sosial yang kurang. Hal ini dapat dilihat dari keempat indikator tanggung jawab sosial siswa. Pertama kedisiplinan, siswa masih banyak yang kesiangan, saat
bel berbunyi tidak segera masuk kelas, mengobrol pada saat KBM, tidak ditegurnya teman saat mencorat-coret
tembok, menyontek, terlambat mengumpulkan tugas. Kedua, rasa
memiliki, hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa mencorat-coret tembok kelas. Ketiga, kepekaan, sebagian besar siswa bersikap acuh melihat temannya mencorat-coret tembok dan melihat temannya menyontek bahkan mereka minta untuk bekerjasama. Keempat, kepedulian, dimana sebagian besar siswa jarang menjenguk teman yang sakit. 3. Dalam hal penggunaan metode, guru PKn di SMA Pasundan 3 Bandung terlalu dominan menggunakan metode ceramah. Sehingga potensi siswa kurang berkembang secara optimal. Media yang digunakan oleh guru PKn di SMA Pasundan 3 Bandung, masih terbatas terhadap media yang disediakan oleh sekolah. Jadi inisiatif dalam pengembangan media supaya siswa memiliki sikap tanggung jawab sosial bisa dikatakan kurang. 4. Pengelolaan kelas bisa dikatakan baik, dimana guru PKn menggunakan kemampuannya secara baik sehingga siswa banyak yang memperhatikan dan mengikuti pelajaran dengan seksama. Evaluasi yang digunakan oleh guru PKn di SMA Pasundan 3 Bandung bisa dikatakan baik. Dimana penilaian yang dilakukan tidak terpatok pada hasil tes melainkan sikap dan perilaku siswa bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan nilai akhir siswa. 5. Guru PKn memiliki peran dalam mengembangkan sikap tanggung jawab sosial siswa. Hal ini dapat dilihat dari Peranan guru PKn dalam proses belajar mengajar (di dalam kelas) dan perannya di luar kelas. 6. Peranan guru PKn di luar kelas agar siswa memiliki sikap tanggung jawab sosial di SMA Pasundan 3 Bandung, bisa dilihat dari sikap guru PKn di luar kelas dan tindakan guru PKn dalam memperhatikan siswa agar siswa memiliki sikap tanggung jawab sosial siswa. Sikap
guru PKn di SMA Pasundan 3 Bandung bisa dikatakan baik hal ini ditandai dengan adanya tegur sapa dan komunikasi yang hangat diantara guru dan siswa. Hal yang sama mengenai tindakan guru PKn dalam memperhatikan siswa bisa dikatakan baik, dimana guru langsung menegur dan menasehati siswa yang melanggar aturan. 7. Hambatan yang ditemukan dalam mengembangkan sikap tanggung jawab sosial siswa terdiri dari: Pertama. bahan baku anak, maksudnya adalah siswa yang sekolah di swasta adalah siswa yang tidak lolos seleksi di sekolah Negeri jadi upaya pengembangan sikap tanggung jawab sosial siswa menjadi sedikit terhambat. Kedua, masalah waktu yang terbatas dimana siswa yang harus di bimbing terlalu banyak, dan upaya guru PKn dalam memperhatikan siswa di luar kelas seperti konsultasi dalam hal kesulitan pelajaran dan sebagainya menjadi kurang optimal. Selain itu derasnya pengaruh budaya baik melalui media massa atau lingkungan pergaulan di luar sekolah yang berimbas pada sikap tertib siswa, seperti dari segi pakaiannya, rambut, dan sebagainya. Berdasarkan hasil penelitian upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan diatas adalah dengan tidak berhentinya guru memberikan teguranteguran dan nasehat agar siswa mentaati aturan, dimana dengan menaati aturan siswa belajar untuk bertanggung jawab. B. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas dan sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian, maka penulis akan mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Dalam hal kedisiplinan, guru harus lebih tegas dalam menegakan aturan yang ada, dimana sebelum dimulainya Kegiatan Belajar Mengajar harus membuat komitmen dengan siswa atau membuat kesepakatan yaitu siapa yang melanggar maka akan dikenai sangsi yang telah ditentukan sebelumnya. Sehingga diharapkan siswa dapat menyadari dan berhati-hati dalam
segala sikap dan tingkah lakunya. Dalam hal rasa memiliki, diharapkan guru PKn dapat menyadarkan siswa bahwa segala sesuatu yang berkenaan dengan SMA Pasundan 3 Bandung baik atau kurang baik adalah milik mereka juga yang patut dipelihara dan di jaga baik itu sarana prasarana, nama baik sekolah, guru dan semua yang berkaitan dengan SMA Pasundan 3 Bandung. Dalam hal kepekaan diharapkan guru menyampaikan materi mengaitkan dengan hal-hal yang dapat menggali kepekaan siswa dan menggugah hati nuraninya. Dalam hal kepedulian,
guru
diharapkan
dapat
meningkatkan
rasa
peduli
siswa
misalnya
mengimplementasikan contoh-contoh kepedulian yang terdapat dalam materi pelajaran. 2. Dalam hal perumusan materi, metode, media, sumber dan evaluasi yang digunakan oleh guru PKn sebaiknya diperkaya dan bervariasi sehingga kegiatan belajar mengajar akan berlangsung lebih kondusif. Selain itu Pihak sekolah hendaknya mendukung keberhasilan kegiatan belajar mengajar berupa penyediaan fasilitas-fasilitas belajar yang memudahkan dalam belajar dan dapat mengembangkan sikap tanggung jawab sosial siswa . 3. Diharapkan sikap guru PKn di luar kelas dapat lebih ditingkatkan lagi misalnya dengan memberikan contoh atau teladan dimana penyampaian pesan moral atau yang berkaitan dengan pengembangan tanggung jawab sosial siswa, sinkron antara yang diucapkan dengan tindakan atau perilaku guru PKn tersebut. Selain itu Keteladanan dari berbagai pihak yang terkait dalam dunia pendidikan, juga hendaknya ditingkatkan sehingga pemahaman dan kemampuannya dalam mengembangkan sikap tanggung jawab sosial siswa berkembang. Karena keteladanan memiliki pengaruh yang besar terhadap pembinaan tanggung jawab sosial siswa. Dan juga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran siswa sehingga upaya pengembangan sikap tanggung jawab sosial yang terdiri dari kedisiplinan, kepekaan, rasa memiliki dan kepedulian dapat tercapai sesuai dengan target yang diharapkan.
4. Guru diharapkan dapat mengembangkan bahan baku anak secara maksimal baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotor. Sedangkan untuk masalah waktu baik guru maupun siswa hendaknya lebih disiplin dalam efisiensi waktu baik di dalam proses belajar mengajar di kelas maupun di luar kelas. Untuk derasnya pengaruh budaya baik melalui media massa atau lingkungan pergaulan di luar sekolah, diperlukan usaha dari berbagai pihak untuk menyaring pengaruh budaya tersebut, mana yang akan memberikan dampak positif terhadap pengembangan sikap tanggung jawab sosial siswa dan mana yang akan berpengaruh negatif. Jadi disini perlu ditanamkan kesadaran siswa tentang pentingnya sikap tanggung jawab sosial, dimana hal ini juga akan menjadi bekal pada saat siswa terjun ke masyarakat kelak.