BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah penulis mengadakan pembahasan penelitian mengenai “Analisis Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Brand Switching Pada Produk Smartphone di Kalangan Mahasiswa Universitas Widyatama Bandung”, maka penulis dalam bab ini akan mencoba menarik suatu kesimpulan dan memberikan saran berdasarkan atas uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab sebelumnya.
5.1
Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter secara simultan dan parsial, maka dapat disimpulkan bahwa faktor Ketidakpuasan Konsumen, faktor Keinginan Mencari Variasi, dan faktor Pencarian Informasi Melalui Media secara simultan (bersama-sama) menjadi faktor-faktor yang secara signifikan menyebabkan terjadinya Brand Switching, dimana ketiga faktor tersebut memberikan kontribusi sebesar 80,6% dalam memprediksi Brand Switching, sedangkan sisanya sebesar 19,4% merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak diamati di dalam penelitian ini. Secara parsial, faktor Ketidakpuasan Konsumen tidak secara signifikan menjadi penyebab terjadinya Brand Switching, faktor Keinginan Mencari Variasi secara signifikan menjadi penyebab terjadinya Brand Switching, dan faktor Pencarian Informasi Melalui
91
92
Media tidak secara signifikan menyebabkan terjadinya brand switching (Dalam artian ketiga faktor X menjadi penyebab terjadinya Brand Switching namun hanya variabel X2 yaitu keinginan mencari variasi lah yang signifikan). 2. Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter secara parsial, maka dapat disimpulkan bahwa faktor Keinginan Mencari Variasi merupakan faktor yang paling dominan dalam menyebabkan terjadinya Brand Switching pada produk smartphone di Kalangan Mahasiswa Universitas Widyatama Bandung. Menurut hemat penulis, hal ini dapat terjadi karena penggunaan produk smartphone dewasa ini terus berkembang sesuai dengan perkembangan kebutuhan konsumen yang semakin kompleks. Konsumen berpindah merk bukan semata-mata dikarenakan produk terdahulu buruk atau kecewa dengan produk terdahulu, namun lebih kepada pencarian variasi dimana konsumen mengganti ke smartphone baru yang fiturnya tidak dimiliki oleh produk smartphone terdahulu. Misalnya migrasi pengguna smartphone merk blackberry ke android atau iphone. 3. Berdasarkan pertanyaan dengan jawaban berganda pada kuesioner penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa jangka waktu atau kecenderungan seberapa sering konsumen mengganti satu jenis produk smartphone ke jenis produk smartphone lainnya di Kalangan Mahasiswa Universitas Widyatama Bandung adalah beragam. Namun mayoritas responden, yaitu 44.44% dari
93
total 126 responden menjawab bahwa mereka memiliki kecenderungan untuk mengganti smartphone nya lebih dari 18 bulan sekali.
5.2
Saran Berdasarkan proses panjang penelitian hingga akhirnya ditarik kesimpulan,
penulis berpendapat bahwa penelitian ini mampu meberikan saran-saran yang berarti bagi banyak pihak. Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan berkaitan dengan hasil temuan penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Sebagai bentuk negatif dari loyalitas, tentunya brand switching merupakan sesuatu yang wajib dihindari oleh perusahaan yang memiliki pesaing bisnis yang kuat. Penelitian ini menyebutkan bahwa faktor Variety Seeking atau Keinginan Mencari Variasi menjadi faktor yang paling signifikan dalam menyebabkan terjadinya Brand Switching. Faktor ini sangat berkaitan erat dengan fitur yang dimiliki oleh smartphone itu sendiri. Konsumen secara naluriah selalu ingin mendapatkan sesuatu yang baru. Jika demikian adanya, ada baiknya bagi pihak produsen smartphone selalu memberikan terobosan fitur bagi produk smartphone nya. Terobosan fitur ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui peluncuran produk baru yang dilakukan secara konsisten dan peka terhadap trend. Produsen dapat pula mewujudkan terobosan fitur ini melalui upgrade fitur terhadap produk lama. Upgrade fitur berarti menambahkan kemampuan produk tanpa harus mengganti produk (hardware), melainkan software atau perangkat lunaknya saja. Misalnya
94
menambahkan kemampuan sistem keamanan smartphone dengan penguncian melalui foto wajah hanya dengan proses upgrade yang dapat dilakukan secara langsung melalui internet seperti yang telah dilakukan oleh produsen smartphone asal Korea Selatan, Samsung pada beberapa produk seri Galaxy nya. 2. Faktor lainnya yang memperngaruhi perpindahan merk adalah ketidakpuasan konsumen. Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya perpindahan merk atau brand switching maka perusahaan harus mampu menangani keluhan atas ketidakpuasan konsumen secara baik. Jika ketidakpuasan konsumen dapat diselesaikan dengan baik, maka konsumen akan tetap menggunakan produk dari perusahaan. Hal ini dapat dilakukan misalnya melalui pelayanan di pusat service yang baik, membuka kotak surat atas keluhan atau telepon hotline 24 jam yang mampu menjawab semua keluhan konsumen dan membantu menyelesaikannya. 3. Faktor pencarian informasi melalui media juga menjadi penyebab terjadinya perpindahan merk atau brand switching. Dengan demikian, perusahaan smartphone dalam hal ini harus mampu memberikan informasi positif seputar produk smartphone yang dipasarkan agar konsumen memiliki gambaran jelas mengenai perusahaan dan produknya. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan pengelolaan situs web resmi yang baik, pameran dagang, periklanan (baik konvensional maupun modern) dan kampanye pemasaran lainnya.
95
4. Kecenderungan responden yang diteliti, yakni Mahasiswa Universitas Widyatama berganti produk smartphone dalam jangka waktu lebih dari 18 bulan. Melihat hal ini, produsen harus selalu peka terhadap trend. Hal ini dapat diartikan bahwa produsen harus selalu mampu menempatkan dukungan teknologi yang baru pada setiap produk yang diluncurkan. Dengan demikian, produsen bersangkutan akan selalu dinilai terdepan dan konsumen lama yang telah terbentuk akan merasa tidak perlu mengganti merk ketika memutuskan untuk mengganti produk smartphone nya. 5. Hasil pertanyaan terbuka yang ada di kuesioner penelitian menyatakan bahwa kebanyakan responden menginginkan produk smartphone yang ketika di jual kembali, harga jualnya tetap tinggi. Tinggi nya harga jual kembali dapat menandakan bahwa konsumen percaya terhadap merk bersangkutan. Dengan demikian, konsumen akan merasa tidak perlu mengganti merk ketika memutuskan untuk mengganti produk smartphone nya. 6. Bagi penelitian selanjutnya yang akan membahas mengenai topik yang sama dengan penelitian ini, diharapkan untuk menambahkan variabel lain selain variabel ketidakpuasan konsumen, keinginan mencari variasi dan pencarian informasi melalui media karena dari temuan penelitian mengatakan bahwa ketiga variabel ini secara simultan memberikan kontribusi sebesar 80,6% dalam memprediksi Brand Switching, sedangkan sisanya sebesar 19,4% merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak diamati di dalam penelitian ini. Dengan ditambahkannya variabel lain di kemudian hari atau dalam
96
penelitian selanjutnya, maka diharapkan akan memberikan tambahan pengetahuan yang pastinya akan berguna bagi banyak pihak.