BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Setelah melakukan perhitungan dan analisis antara rasio keuangan assets dengan laba, maka dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari perhitungan pada bab 4 dapat diketahui bahwa
dengan adanya
perbedaan yang sangat besar antar bank dalam menghasilkan laba, dan dalam hal pengolaan aktiva produktif yang sangat berbeda, akan memberikan hasil yang tidak sesuai dengan semestinya. Hasil analisis terhadap 24 perbankan, menyatakan bahwa rasio keuangan assets hanya mampu memprediksi laba sebesar 7,7%, sedangkan hasil analisis dengan cara membuang nilai yang tidak wajar atau biasa disebut nilai ekstrim sehingga hanya tersisa 6 bank yang mempunyai kemampuan yang sama, baik itu dari segi laba maupun rasio assets mampu memberikan pengaruh yang besar dan hasil prediksi yang lebih baik yaitu sekitar 65,9% laba ditentukan oleh rasio assets, sisanya sebesar 34,1% ditentukan oleh faktor lain, seperti tingkat inflasi, tingkat bunga, faktor capital, manajemen, earnings, likuidity, dan lain sebagainya. 2. Rasio keuangan assets yang baik yaitu rasio keuangan yang tidak mempunyai tanda (-), karena tanda tersebut akan sangat berpengaruh terhadap perhitungan. Rasio keuangan assets mempunyai tanda (-) apabila pihak Perbankan mengalami kerugian atau jumlah yang digunakan tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya.
112
3. Model peramalan yang menggunakan lebih banyak variabel akan memberikan pengaruh dan hasil prediksi yang lebih baik. Hal ini bisa dibuktikan dengan melihat nilai adjusted R square masing-masing model peramalan, semakin banyak variabel yang digunakan maka semakin besar pula nilai adjusted R square-nya, artinya semakin besar nilai adjusted R square maka semakin besar pula pengaruh rasio assets dalam memprediksi
laba
perbankan.
Persamaan
regresi
kelima
yang
menggunakan variabel empat rasio keuangan assets, mempunyai nilai adjusted R square yang paling besar dibanding dengan keempat persamaan regresi lainnya. Hasil adjusted R square dari kelima model peramalan tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 5.1 Adjusted R Square Model Peramalan Untuk 24 Perbankan Model Peramalan Persamaan Regresi Pertama
Adjusted R Square -0,013
Persamaan Regresi Kedua
-0,020
Persamaan Regresi Ketiga
0,000
Persamaan Regresi Keempat
-0,062
Persamaan Regresi Kelima
-0,077
Tabel 5.2 Adjusted R Square Model Peramalan Setelah Pencilan Dibuang Model Peramalan Persamaan Regresi Pertama
Adjusted R Square 0,108
Persamaan Regresi Kedua
0,174
Persamaan Regresi Ketiga
0,066
Persamaan Regresi Keempat
0,425
Persamaan Regresi Kelima
0,659 113
Banyaknya sampel yang digunakan juga akan mempengaruhi hasil penelitian. Dengan sampel yang lebih banyak dan kemampuan tiap bank yang merata untuk seluruh aspek, jumlah rasio keuangan yang dapat diikutsertakan dalam model peramalan akan meningkat pula, sehingga model peramalan akan memberikan hasil prediksi yang lebih baik. Dalam penelitian ini, rasio keuangan yang diikutsertakan dalam model peramalan hanya 4, karena adanya teori degree of freedom, dimana dinyatakan bahwa jika banyaknya sampel yang digunakan adalah n, maka variabel yang bisa digunakan dalam persamaan jumlahnya tidak dapat lebih dari n-1.
5.2 Saran Penelitian ini memilliki beberapa kelemahan antara lain sebagai berikut: 1. Kondisi keuangan perusahaan perbankan dinilai hanya menggunakan analisis rasio keuangan assets, tanpa memperhatikan indikator lain seperti analisis rasio capital, rasio keuangan earnings, rasio keuangan liabilities, serta kinerja manajemen perusahaan perbankan. 2. Kondisi rasio keuangan assets tidak bisa ditentukan sendiri karena rasio keuangan tersebut langsung dicari sendiri dengan menggunakan rumus yang baku, sehingga apabila ada perbedaan yang sangat mencolok antar bank dari segi rasio asset-nya peneliti tetap menggunakannya sebagai perhitungan dan kemudian menyaring data tersebut apakah perlu dibuang atau tidak datanya. Faktor lain juga sangat mempengaruhi rasio ini, antara lain; tingkat inflasi. Pada periode yang berbeda, tingkat inflasi akan mempengaruhi besarnya rasio keuangan, dan rasio keuangan pada tingkat inflasi yang berbeda tidak dapat diperbandingkan. Kesalahan perbandingan ini dapat menyebabkan keputusan yang diambil oleh pemakai laporan keuangan menjadi salah. 114
3. Dalam penelitian ini, hanya menggunakan empat rasio keuangan assets sebagai variabel independen. Padahal semakin banyak variabel yang digunakan maka semakin baik pula hasilnya. Berikut saran-saran atas kelemahan diatas: 1. Untuk menilai kondisi keuangan perusahaan perbankan, sebaiknya digunakan juga analisis rasio keuangan lainnya, misalnya rasio keuangan capital, rasio keuangan earnings, dan rasio keuangan liabilities, sehingga peneliltian dapat dilakukan dengan labih akurat. Penilaian kondisi keuangan perusahaan perbankan sebaiknya dilakukan pada seluruh aspek, yaitu capital, assets, management, earnings, dan liquidities atau biasa disebut CAMEL, agar dapat terlihat kondisi yang sesungguhnya sehingga para pengguna laporan keuangan dapat mengambil keputusan yang akurat. 2. Faktor-faktor ekonomi lainnya, seperti misalnya tingkat inflasi sebaiknya ikut diperhitungkan dalam memprediksi laba dengan menggunakan rasio keuangan. Pada periode yang berbeda, tingkat inflasi akan mempengaruhi besarnya perhitungan rasio keuangan. Rasio keuangan pada tingkat inflasi yang berbeda tidak dapat dibandingkan. Kesalahan perbandingan antar rasio keuangan satu periode dengan periode lainnya dapat mengakibatkan keputusan yang diambil salah. Oleh karena itu, tingkat inflasi perlu diperhitungkan agar users terhindar dari kesalahan pengambilan keputusan.
115
3. Untuk mendapat hasil prediksi laba yang lebih baik, sebaiknya digunakan sebanyak mungkin rasio keuangan pada model peramalan. Hal ini disarankan karena dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa model peramalan yang menggunakan semakin banyak variabel keuangan pada persamaannya, mempunyai nilai adjusted R square yang lebih besar. Ini berarti bahwa semakin banyak dan lengkap informasi yang diikutsertakan dalam model peramalan, akan memberikan hasil prediksi yang lebih baik. Semakin banyak sampel serta keseragamam sampel tersebut dalam menghasilkan laba dan aktiva produktif akan semakin baik pula hasil prediksi yang akan dicari.
116