163 BAB V KESIMPULAN 5.1 Ringkasan Salah satu metode untuk mendesain gedung yang mampu menahan beban gempa adalah dengan mengunakan peredam (damper). Damper dapat dibedakan atas tiga yaitu pasif, aktif dan semi aktif, ketiga damper tersebut dibedakan atas energi yang digunakan. Damper tipe pasif merupakan tipe yang paling sederhana dalam desain maupun perawatan.Salah satu contoh damper tipe pasif adalah Tuned Mass Damper (TMD). Tuned Mass Damper (TMD) adalah sebuah alat yang terdiri dari massa, pegas, dan peredam (damper) yang diletakkan pada sebuah struktur dengan tujuan untuk mengurangi respon dinamik dari struktur tersebut. Pada penelitian ini, TMD diletakkan pada struktur tidak beraturan, dan penempatan TMD dilakukan pada lantai teratas struktur karena mengalami perpindahan maksimum. Posisi penempatan TMD pada denah lantai teratas dibagi atas 4 alternatif dengan persentase massa TMD yang digunakan adalah 1%, 2% dan 3%. Adapun respon dinamik yang ditinjau adalah perpindahan, drift, reaksi tumpuan, momen balok dan momen kolom. Dari hasil analisa yang dilakukan diperoleh hasil yang beragam untuk respon struktur yang ditinjau, namun diperoleh sebuah hasil yang mampu mewakili semua alternatif penempatan TMD dan persentase TMD yang dicoba, yaitu penempatan TMD alternatif 4 dengan persentase TMD 2%, karena memberi reduksi respon struktur yang minimum pada reduksi reaksi tumpuan, reduksi momen balok dan reduksi momen kolom. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi hasil reduksi respon struktur oleh TMD adalah penempatan TMD, persentase TMD, jumlah TMD yang ditempatkan pada TMD dan karakteristik gempa yang terjadi. Untuk memperoleh hasil yang baik perlu diatur penggunaan massa dan penempatan TMD pada struktur utama.
164 5.2 Kesimpulan 1. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku struktur yang menggunakan TMD adalah penempatan TMD, persentase massa TMD, jumlah TMD yang ditempatkan pada struktur dan karakteristik gempa rencana yang digunakan. 2. Secara umum TMD mampu mereduksi respon struktur seperti perpindahan, simpangan antar tingkat, reaksi tumpuan, momen pada balok dan momen pada kolom akibat riwayat waktu gempa rencana yaitu gempa El Centro, Petrolia, Taft dan Northridge. 3. Peningkatan perpindahan pada saat penggunaan TMD dengan persentase 3% pada altermatif penempatan IV sebesar 52% dari perpindahan struktur tanpa TMD dapat terjadi oleh karena percepatan dan kecepatan TMD selaras atau sama dengan struktur utama dan periode yang terjadi cukup panjang. 4. Dari hasil analisa yang telah dilakukan diperoleh bahwa penempatan TMD alternatif IV dengan persentase massa TMD 2% dapat mewakili setiap penempatan TMD yang dicoba karena memberikan hasil reduksi respon struktur yang minimum pada reduksi gaya tumpuan (41,55%), reduksi momen balok (38,20%) dan reduksi momen balok (40,91%). 5. Untuk mendesain struktur dengan TMD perlu diperhatikan penggunaan massa TMD, hal ini dimaksudkan untuk menghindari efek penambahan respon struktur akibat TMD. 5.2 Saran 1. Hendaknya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penggunanan TMD dengan jumlah lantai yang beragam. 2. Hendaknya dilakukan pemodelan TMD pada laboratorium untuk mengetahui secara nyata efektivitas penggunaan TMD. 3. TMD pada penelitian ini hanya meninjau 4 alternatif penempatan TMD pada struktur berbentuk L, untuk itu perlu dilakukannya penelitian pada bentuk struktur yang berbeda dan dengan penempatan yang berbeda pula. 4. TMD pada penelitian tidak meninjau anggaran biaya penggunaan TMD pada struktur, hendaknya dilakukan penelitian mengenai anggaran biaya penggunaan TMD pada struktur.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadizadeh dkk. 2005. Structural Control . New York. University at Buffalo. Chopra, A. 1995. Dynamics Of Structures. New Jersey. Prentice Hall Fahim dkk. 1997. “A Method of Estimating The Parameters Of Tuned Mass Dampers For Seismic Applications”. Earthquake Engineering and Structural Dynamics, Vol 26 : 617-635. Hartog, D. 1956. Mechanical Vibrations. New York. McGrawHill Book Company. Nawrotzki, P. 2006. “Analytical Estimation Of The Shaking Effectiveness of Tuned Mass Control System Using Shaking Table Experiment”. 4th World Conference on Structural Control and Monitoring. Nawrotzki, P. 2006. “Tuned Mass System for the Seismic Retrofit of Building”.Turki, 11-13 Oktober. Seventh International Congress on Advances in Civil Engineering. Okhovat dkk. 2006. “Tuned Mass Damper For Seismic Response Reduction Of Tehran Tower”. Taiwan, 12-13 Oktober. 4th International Conference on Earthquake Engineering. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung SNI-1726-2002. 2002. Bandung. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. Setio, H dan Setio, R. 2005. “Kontrol Vibrasi Struktur Bangunan dengan Menggunakan peredam Massa Aktif”. Jurnal Infrastruktur dan Lingkungan Binaan, Vol I No. 2 : 30-37. Sitanggang E.2007.”Sistem Peredam Massa Pasif Dengan Menggunakan Bandul Sederhana Pada Struktur Bangunan Yang Dikenakan Beban Gempa”. Tugas Akhir Institut Teknologi Bandung.
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS Penulis dilahirkan di Dumai, Riau tanggal 12 April 1985, merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara. Penulis telah menempuh pendidikan formal yaitu TK Barunawati II Dumai, SD Negeri 003 Dumai, SLTP Negeri 4 Dumai dan SMU Negeri 2 Dumai. Setelah lulus dari SMU pada tahun 2003, penulis melanjutkan pendidikan di Diploma 3 Politeknik Negeri Medan jurusan teknik sipil kosentrasi bangunan gedung dan lulus pada tahun 2006. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikannya ke Program Sarjana Lintas Jalur Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan terdaftar dengan NRP 3106 100 606. Di ITS penulis mengambil tugas akhir dibidang struktur dengan judul “Studi Penggunaan Tuned Mass Damper Pada Struktur Gedung Tidak Beraturan Dalam Mereduksi Respon Dinamik Akibat Beban Gempa”.