26
BAB V HASIL PENELITIAN
5.1 Adaptasi Galur Harapan Padi Gogo Hasil analisis statistika menunjukkan adaptasi galur harapan padi gogo berpengaruh nyata terhadap elevasi daun umur 60 hst, tinggi tanaman vegetatif umur 73 hst, KAR daun dan panjang akar (Tabel 5.1).
Tabel 5.1 Signifikansi Adaptasi Galur Garapan Padi Gogo Terhadap Beberapa Parameter yang Diamati No. Parameter 1 Tinggi tanaman vegetatif umur 60 hst (cm) 2 Jumlah anakan vegetatif umur 60 hst (batang) 0 3 Elevasi daun umur 60 hst ( ) 4 Tinggi tanaman vegetatif umur 73 hst (cm) 5 Jumlah anakan vegetatif umur 73 hst (batang) 6 KAR daun tanaman (%) 7 Kandungan klorofil daun (SPAD) 8 Tinggi tanaman produktif (cm) 9 Jumlah anakan produktif (batang) 10 Umur berbunga 50% (hst) 11 Umur panen (hst) 12 Panjang akar (cm) 13 Berat basah akar (gr) 14 Berat kering oven akar (gr) 15 Gabah isi per malai (butir) 16 Jumlah gabah hampa per malai (butir) 17 Jumlah gabah total per malai (butir) 18 Panjang malai (cm) 19 Berat 1000 butir biji KA 14% (gr) 20 Hasil GKG (ton/ha) Keterangan : ns : berpengaruh tidak nyata (P≤ 0,05) * : berpengaruh nyata (P > 0,05) ** : berpengaruh sangat nyata (P>0,01)
Notasi ** ns * * ** * ** ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** ** **
27
Selain parameter tersebut semua berpengaruh sangat nyata, kecuali jumlah anakan vegetatif umur 60 hst menunjukkan pengaruh yang tidak nyata.
5.2 Bentuk Rumpun Tanaman, Tinggi Tanaman Fase Vegetatif, dan Jumlah Anakan Maksimum. Perlakuan galur harapan terhadap elevasi daun tertinggi pada galur PMG 08/Psj (37,35º) berbeda nyata dengan galur PMG 03/Psj, PMG 04/Psj, PMG 07/Psj, dan varietas pembanding Limboto maupun Lokal, seperti terlihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2 Pengaruh Perlakuan Galur Mutan Terhadap Bentuk Rumpun, Tinggi Tanaman dan Jumlah Anakan Pada Umur 60 HST
Kode
Galur/Varietas
Elevasi daun umur 60 hst (˚)
Tinggi tanaman vegetatif umur 60 hst (cm)
Jumlah anakan vegetatif umur 60 hst (batang)
A PMG 01/Psj 33,83 abc 52,72 c 14,07 B PMG 02/Psj 35,83 ab 55,00 bc 14,73 C PMG 03/Psj 29,67 cd 53,90 bc 17,93 D PMG 04/Psj 31,33 bcd 54,52 bc 15,73 E PMG 05/Psj 36,67 a 53,58 bc 14,73 F PMG 06/Psj 35,90 ab 52,63 c 15,27 G PMG 07/Psj 31,07 bcd 52,54 c 15,37 H PMG 08/Psj 37,35 a 53,58 bc 16,30 Y PMG 09/Psj 35,57 ab 52,75 bc 16,90 ab b K PMG 10/Psj 35,00 55,48 18,07 d d L Limboto 29,17 34,09 16,80 d a M Lokal 27,17 66,87 20,10 KK% 14,13 5,30 17,23 BNT5% 4,59 2,75 2,75 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang berbeda tidak nyata pada uji BNT taraf 5%.
a a a a a a a a a a a a
sama
Tinggi tanaman vegetatif umur 60 hst tertinggi pada varietas lokal yaitu 66,87 cm, berbeda nyata dengan semua galur harapan maupun varietas Limboto.
28
Tinggi tanaman terrendah yaitu varietas Limboto dengan tinggi 34,09 cm. Demikian pula dengan jumlah anakan terbanyak pada varietas lokal yaitu 20,10 batang, berbeda nyata dengan semua galur harapan maupun varietas Limboto.
5.3 Jumlah Anakan dan Tinggi Tanaman Fase Vegetatif dan Produktif Pada Tabel 5.3 dapat dilihat bahwa perlakuan galur harapan memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman vegetatife pada umur 73 hst. Galur harapan memberikan pertumbuhan tinggi tanaman berbeda nyata dengan varietas pembanding Limboto maupun Lokal. Tinggi tanaman tertinggi yaitu varietas Lokal (90,03 cm), sedangkan terrendah pada varietas Limboto (39,07 cm). Tabel 5.3 Pengaruh Perlakuan Terhadap Tinggi Tanaman dan Jumlah Anakan pada Umur 73 dan 111 HST Tinggi Jumlah anakan Jumlah Tinggi tanaman produktif anakan tanaman Ko Galur atau produktif (batang) vegetatif vegetatif de Varietas (cm) umur 73 hst umur 73 hst (batang) (cm) A PMG 01/Psj 64,18 d 18,00 bcde 70,08 f 17,47 de B PMG 02/Psj 63,33 d 16,40 de 73,78 de 20,90 a C PMG 03/Psj 63,77 d 19,30 abcd 70,80 ef 19,00 abcde D PMG 04/Psj 65,02 cd 19,90 abc 75,03 cd 20,27 a E PMG 05/Psj 61,85 d 15,70 e 73,60 de 18,00 cde F PMG 06/Psj 65,52 cd 17,80 bcde 70,90 ef 19,17 abcd G PMG 07/Psj 64,90 d 21,27 ab 74,72 cd 20,20 a b abc H PMG 08/Psj 69,80 20,37 76,48 cd 18,20 bcde Y PMG 09/Psj 66,67 bc 17,43 cde 73,39 de 19,83 ab K PMG 10/Psj 65,28 cd 18,77 bcde 77,47 c 19,43 abc L Limboto 39,07 e 22,80 a 84,05 b 17,13 e M Lokal 90,03 a 19,70 abcd 170,10 a 13,20 f KK% 6,04 18,85 3,83 10,47 BNT5% 3,84 3,49 3,09 1,90 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada uji BNT taraf 5%.
29
Tinggi tanaman produktif pada umur 111 hst tertinggi juga pada varietas lokal, namun terendah pada galur PMG 01/Psj (70,08 cm). Hasil analisis terhadap jumlah anakan vegetatife berpengaruh sangat nyata pada umur 73 hst. Jumlah anakan vegetatif terbanyak pada varietas pembanding Limboto (22,80 batang) dan paling sedikit galur PMG 05/Psj (15,70 batang). Hasil analisis terhadap jumlah anakan produktif berpengaruh sangat nyata pada umur 111 hst. Jumlah anakan galur PMG 01/Psj, PMG 05/Psj, PMG 08/Psj, dan varietas pembanding baik Limboto maupun Lokal, berbeda nyata dengan galur lainnya. Jumlah anakan berkisar antara 13,20 – 20,90 batang.
5.4 Umur Berbunga 50%, Umur Panen dan Panjang Malai Hasil analisis menunjukkan perlakuan galur harapan berpengaruh sangat nyata terhadap umur berbunga 50% tanaman. Umur berbunga tanaman paling cepat dihasilkan oleh galur harapan PMG 09/Psj (93,67 hst), berbeda nyata dengan galur harapan lain dan varietas pembanding. Umur berbunga tanaman paling lama dihasilkan oleh varietas pembanding Lokal (138,00 hst), berbeda nyata dengan semua galur harapan dan varietas pembanding Limboto (Tabel 5.4). Hasil analisis menunjukkan perlakuan galur harapan berpengaruh sangat nyata terhadap umur panen tanaman. Umur panen tanaman paling genjah dihasilkan oleh galur harapan PMG 09/Psj (124,00 hst) berbeda nyata dengan galur harapan PMG 01/Psj, PMG 03/Psj, PMG 07/Psj dan varietas pembanding. Umur panen tanaman paling lama dihasilkan oleh varietas Lokal yaitu 183,00 hst (Tabel 5.4).
30
Hasil analisis menunjukkan perlakuan galur harapan berpengaruh sangat nyata terhadap panjang malai. Panjang malai paling panjang dihasilkan oleh varietas pembanding yaitu varietas Lokal berbeda nyata dengan semua galur dan varietas Limboto. Panjang malai paling pendek galur PMG 03/Psj yaitu 16,05 cm (Tabel 5.4). Tabel 5.4 Pengaruh Perlakuan Terhadap Umur Berbunga, Umur Panen dan Panjang Malai Kode
Galur/Varietas
Umur berbunga 50% (hst) 103,67 bc 101,67 c 106,00 b 103,00 bc 99,33 c 98,33 c 102,67 bc 102,67 bc 93,67 d 101,67 c 103,00 bc 138,00 a
Umur panen (hst)
A PMG 01/Psj 131,67 c B PMG 02/Psj 127,67 cd C PMG 03/Psj 131,67 c D PMG 04/Psj 128,00 cd E PMG 05/Psj 128,00 cd F PMG 06/Psj 128,00 cd G PMG 07/Psj 131,67 c H PMG 08/Psj 128,00 cd Y PMG 09/Psj 124,00 d K PMG 10/Psj 128,00 cd L Limboto 155,00 b M Lokal 183,00 a KK% 3,97 3,21 BNT5% 4,06 4,25 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada berbeda tidak nyata pada uji BNT taraf 5%.
Panjang malai (cm) 16,11 16,55 16,05 16,88 16,88 16,92 17,47 17,34 17,73 17,01 21,96 25,18 4,50 0,79 kolom
fg efg g def def de cd cde c cde b a
yang sama
5.5 Jumlah Gabah Isi, Gabah Hampa, Gabah Total Per Malai Hasil analisis statistika berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah gabah isi, gabah hampa dan gabah total per malai disajikan pada Tabel 5.5. Jumlah gabah isi per malai terbanyak dihasilkan oleh galur harapan PMG 08/Psj (52,73 butir) per malai dan jumlah gabah isi terrendah dihasilkan oleh galur harapan PMG 03/Psj
31
(15,50 butir) per malai. Untuk jumlah gabah hampa yang terbanyak dihasilkan oleh varietas pembanding Lokal yaitu 68,20 butir per malai. Jumlah gabah total terbanyak juga dihasilkan oleh varietas pembanding Lokal yaitu 97,13 butir. Tabel 5.5 Pengaruh Perlakuan Terhadap Jumlah Gabah Isi, Hampa dan Gabah Total Per Malai Kode
Galur/Varietas
Gabah isi per malai (butir) 17,03 e 39,74 bc 15,50 ef 33,30 cd 37,47 cd 48,53 ab 17,73 e 52,73 a 38,97 bcd 33,07 cd 41,07 bc 28,93 d
Gabah hampa per malai (butir) 57,93 b 27,31 fg 37,87 de 31,63 efg 28,37 fg 28,20 fg 47,03 cd 28,27 fg 25,37 g 33,70 efg 51,20 c 68,20 a
Gabah total per malai (butir) 74,97 bc 67,05 cd 53,37 e 64,93 d 65,83 d 76,73 b 64,77 d 81,00 b 64,33 d 66,77 d 92,27 a 97,13 a
A PMG 01/Psj B PMG 02/Psj C PMG 03/Psj D PMG 04/Psj E PMG 05/Psj F PMG 06/Psj G PMG 07/Psj H PMG 08/Psj Y PMG 09/Psj K PMG 10/Psj L Limboto M Lokal KK% 30,50 17,42 11,40 BNT5% 10,04 6,60 8,07 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada uji BNT taraf 5%.
5.6 Berat 1000 Butir dan Hasil GKG Hasil analisis statistika perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap berat 1000 butir. Berat 1000 butir terberat dihasilkan oleh galur harapan PMG 05/Psj (30,44 g). Berat 1000 biji yang dihasilkan oleh varietas pembanding berkisar antara 25,84 - 26,92 g (Tabel 5.6). Hasil analisis statistika terhadap hasil gabah kering giling disajikan pada Tabel 5.6. Perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap hasil gabah kering giling.
32
Hasil gabah kering giling galur harapan PMG 08/Psj sebesar 3,18 GKG ton/ha, diikuti oleh galur harapan PMG 06/Psj (2,66 GKG ton/ha) dan PMG 05/Psj (2,22 GKG ton/ha) lebih tinggi dibandingkan dengan varietas pembanding. Hasil gabah kering giling per hektar varietas pembanding berkisar antara 0,90–2,02 GKG ton per hektar. Pada Tabel 5.6, juga terlihat galur harapan PMG 05/Psj dan PMG 06/Psj mempunyai tingkat hasil yang lebih tinggi dari varietas pembanding.
Tabel 5.6 Pengaruh Perlakuan Terhadap Berat 1000 Butir dan Hasil GKG Kode
Galur/Varietas
Berat 1000 butir (g) 27,796 cd 28,145 cd 25,246 g 27,817 cd 30,438 a 28,285 c 27,747 d 29,200 b 29,008 b 24,368 h 25,842 f 26,915 e
Hasil GKG (ton/ha)
0,64 ef A PMG 01/Psj B PMG 02/Psj 1,95 cd 0,37 f C PMG 03/Psj D PMG 04/Psj 1,79 cd 2,22 bc E PMG 05/Psj F PMG 06/Psj 2,66 bc 0,70 ef G PMG 07/Psj H PMG 08/Psj 3,18 a Y PMG 09/Psj 2,02 bcd K PMG 10/Psj 1,61 d L Limboto 2,02 bcd M Lokal 0,90 e KK% 1,92 31,12 BNT5% 0,52 0,51 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada uji BNT taraf 5%.
5.7 KAR Daun Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap KAR daun tanaman (Tabel 5.7). Galur harapan memiliki KAR daun
33
lebih tinggi dibandingkan dengan varietas pembanding baik Limboto maupun Lokal. Tabel 5.7 Pengaruh Perlakuan Terhadap KAR Daun Kode
Galur/Varietas
KAR daun (%) 0,79 ab 0,70 bc 0,78 ab 0,80 a 0,80 a 0,78 ab 0,64 c 0,84 a 0,77 ab 0,77 ab 0,61 c 0,62 c
A PMG 01/Psj B PMG 02/Psj C PMG 03/Psj D PMG 04/Psj E PMG 05/Psj F PMG 06/Psj G PMG 07/Psj H PMG 08/Psj Y PMG 09/Psj K PMG 10/Psj L Limboto M Lokal KK% 12,63 BNT5% 0,09 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada uji BNT taraf 5%.
5.8 Kandungan Klorofil Daun Hasil analisis ststistika menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap kandungan klorofil daun (Tabel 5.8). Galur harapan memiliki kandungan klorofil yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas pembanding baik Limboto maupun Lokal. Kandungan klorofil yang paling tinggi yaitu galur PMG 07/Psj dan yang paling rendah yaitu varietas pembanding lokal.
34
Tabel 5.8 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kandungan Klorofil Daun Kode
Galur/Varietas
Klorofil (SPAD)
46,58 abcd 46,95 abcd 44,86 cd 48,08 a 47,59 ab 45,23 bcd 48,39 a 47,53 ab 44,72 d 47,74 a 38,59 e 34,60 f KK% 3,94 BNT5% 1,74 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada uji BNT taraf 5%. A B C D E F G H Y K L M
PMG 01/Psj PMG 02/Psj PMG 03/Psj PMG 04/Psj PMG 05/Psj PMG 06/Psj PMG 07/Psj PMG 08/Psj PMG 09/Psj PMG 10/Psj Limboto Lokal
5.9 Panjang Akar, Berat Basah Akar, dan Berat Kering Oven Akar Hasil analisis ststistika menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap panjang akar (Tabel 5.9). Galur harapan mempunyai panjang akar yang lebih panjang dari varietas pembanding Limboto, namun lebih pendek dengan varietas pembanding Lokal kecuali galur PMG 05/Psj dan PMG 08/Psj tidak berbeda nyata dengan varietas Lokal. Hasil analisis ststistika menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap berat basah akar (Tabel 5.9). Galur harapan mempunyai berat basah akar yang lebih rendah dari varietas Lokal dan lebih tinggi dari varietas pembanding Limboto, namun tidak berbeda nyata dengan galur PMG 01/Ps, PMG 02/Psj, PMG 05/Psj, PMG 07/Psj dan PMG 09/Psj.
35
Hasil analisis ststistika menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap berat kering oven akar (Tabel 5.9). Galur harapan mempunyai berat kering oven akar lebih rendah dibandingkan dengan varietas Lokal dan lebih tinggi dari varietas pembanding Limboto, namun tidak berbeda nyata dengan galur PMG 01/Psj, PMG 02/Psj, dan PMG 07/Psj. Data hasil pengamatan dan analisis sidik ragam semua parameter disajikan pada Lampiran 4 sampai dengan Lampiran 23. Tabel 5.9 Pengaruh Perlakuan Terhadap Panjang Akar, Berat Basah Akar, Berat Kering Oven Akar Kode
Galur/Varietas
Panjang akar (cm) 26,33 cd 24,50 de 24,67 de 26,00 cde 29,33 abc 27,67 cd 26,83 cd 32,67 ab 29,33 bc 28,00 cd 22,50 e 33,33 a
Berat basah akar (g) 16,83 d 19,27 cd 39,50 b 37,87 b 23,27 cd 30,77 bc 23,70 cd 41,13 b 22,97 cd 41,33 b 18,93 cd 99,33 a
Berat kering oven akar (g) 4,43 g 5,77 g 11,38 de 15,22 bc 11,47 cde 14,57 bcd 6,93 fg 14,60 bcd 9,77 ef 15,46 b 4,50 g 25,83 a
A PMG 01/Psj B PMG 02/Psj C PMG 03/Psj D PMG 04/Psj E PMG 05/Psj F PMG 06/Psj G PMG 07/Psj H PMG 08/Psj Y PMG 09/Psj K PMG 10/Psj L Limboto M Lokal KK% 14,12 39,84 33,08 BNT5% 3,81 13,47 3,77 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada uji BNT taraf 5%.
5.10 Kandungan Gula Total Daun, Gula Pereduksi Daun, dan Sukrosa Daun Kandungan gula total daun tertinggi pada varietas pembanding Lokal (6,53%). Galur harapan PMG 06/Psj (5,91%) disusul PMG 07/Psj (5,37), PMG
36
03/Psj (5,27%), dan PMG 10/Psj (5,23%) menghasilkan kandungan gula total daun lebih tinggi dari varietas pembanding Limboto, seperti disajikan pada Tabel 5.10 dan Gambar 5.1.
Tabel 5.10 Rata-Rata Kandungan Gula Total Daun, Gula Pereduksi Daun, dan Sukrosa Daun Kode Galur/Varietas
Kandungan Gula Total Daun (%)
Kandungan Gula Pereduksi (%)
Kandungan Sukrosa Daun (%)
A
PMG 01/Psj
3,81
0,84
2,82
B
PMG 02/Psj
4,25
1,00
3,09
C
PMG 03/Psj
5,27
0,89
4,16
D
PMG 04/Psj
3,36
1,05
2,20
E
PMG 05/Psj
3,61
0,48
2,98
F
PMG 06/Psj
5,91
0,88
4,78
G
PMG 07/Psj
5,37
0,98
4,18
H
PMG 08/Psj
4,30
0,73
3,40
Y
PMG 09/Psj
3,01
0,82
2,08
K
PMG 10/Psj
5,23
0,70
4,31
L
Limboto
4,75
0,57
3,97
0,60
5,63
M Lokal 6,53 Keterangan: Hasil analisis laboratorium
37
6.53
4.75
5.23
3.01
4 30 4.30
5.37
5.91
3.61
3.36
4.25
3.81
7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00
5.27
Kandun ngan Gulaa Total Dau un (%)
Gam mbar 5.1 Kandungan K n Gula Tootal Daun (%) Kandu ungan gulla peredu uksi tertin nggi diperroleh pad da galur P PMG 04//Psj d varieetas pemb banding. Sedangkan kandu ungan gulla peredu uksi lebihh tinggi dari terreendah dip peroleh ppada gallur PMG G 05/Psj lebih rendah r ddari varieetas pembbanding, seperti s dissajikan paada Tabel 5.10 dan Gambar 5.2. 5
K Kandunga a Gula Pereduksi (% %)
0.2 20 0.0 00
Gambaar 5.2 Kan ndungan Gula G Peredduksi Dau un (%)
0 60 0.60
0.57
0.70
0.82
0.73
0.98
0.88 0 48 0.48
0.4 40
0.89
0.6 60
1.00
0.8 80
0.84
1.0 00
1.05
1.2 20
38
Kandu ungan sukkrosa daun n tertingg gi diperolleh pada varietas L Lokal. Gaalur PMG G 06/Psj paling tinnggi dian ntara galurr lainnya dan lebiih tinggi dari varieetas pembbanding Limboto. L Sedangkan kandu ungan sukkrosa daun n terrendah dipero oleh padaa galur PM MG 09/Pssj lebih reendah dib bandingkaan varietass pembannding, sep perti disajjikan padaa Tabel 5.10 dan Gaambar 5.3 3.
Kandungaan Sukrosaa Daun (%) 6.00 5.00
0.00
Gam mbar 5.3 Kandunga K an Sukrossa Daun (% %)
5.63
3.97
4.31 2.08
3.40
4.18 4 18
4.78
2 98 2.98
2.20
1.00
3.09
2.00
2.82
3.00
4 16 4.16
4.00