BAB V HASIL PENELITIAN
5.1 Media Agar Media MH agar darah dibuat sesuai dengan prosedur baku pembuatan media agar, diawali dengan melarutkan media MH agar dengan akuades, dan penambahan 5 ml darah kambing. Media yang sudah dibuat ini sterilitasnya dijaga dan siap untuk digunakan dalam penanaman Streptococcus mutans. Secara menyeluruh dapat dilihat pada Gambar 5.1.
1
2
Gambar 5.1 : Pembuatan Media Agar MH
5.2 Peremajaan Isolat Streptococcus mutans Untuk mendapatkan Streptococcus mutans murni dilakukan peremajaan isolat, yaitu dari stok Streptococcus mutans diambil beberapa koloni digoreskan ke media MH agar darah dan diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 370C selama semalam. Keesokan harinya diperoleh koloni kecil-kecil, lembut berwarna bening (Gambar 5.2). Untuk memastikan bahwa koloni tersebut adalah Streptococcus mutans dilakukan dengan pengecatan gram.
Gambar 5.2 : Peremajaan Isolat Streptococcus mutans A) Hasil yang Didapat B) Perbandingan Data Literatur
3
5.3 Uji Grup Streptococcus mutans Uji grup Streptococcus mutans memakai Streptococcal grouping kit, secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.3.
4
5
Gambar 5.3 : Uji Grup Streptococcus mutans A) lubang 1 serum latex A, B) lubang 2 serum latex B, C) lubang 3 serum latex C, D) lubang 4 serum latex D, F) lubang 5 serum latex F, G) lubang 6 serum latex G dan satu lubang untuk kontrol. Masing-masing lubang dihomogenkan dengan batang pengaduk kayu dan digoyang, hasil pengamatan terjadi aglutinasi menunjukkan positip (+) sedangkan bila homogen berarti negatip (-). Ternyata lubang D memberikan aglutinasi, berarti pada lubang ini menunjukkan bahwa Streptococcus mutans termasuk tipe D. 5.4 Identifikasi Streptococcus mutans Setelah diketahui bahwa Streptococcus mutans termasuk tipe D, selanjutnya dilakukan identifikasi menggunakan uji biokimia. Uji biokimia yang dilakukan menggunakan 3 media, yaitu; Mannitol Broth, Sorbitol Broth, dan Voges Proskauer. Secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.4.
6
Gambar 5.4 : Identifikasi Streptococcus mutans Menggunakan Uji Biokimia dengan Tiga Media Agar (VP = Voges Proskauer, S = Sorbitol Broth, dan M = Mannitol Broth)
Seperti terlihat pada Gambar 5.4, koloni Streptococcus mutans pada MH agar darah diambil dengan ose steril dimasukkan ke masing-masing media dihomogenkan kemudian diinkubasi pada inkubator dengan suhu 370C selama 24 jam. Hasil pengamatan menunjukkan adanya kekeruhan dan perubahan warna (kuning) pada media Mannitol Broth dan Sorbitol Broth, sedangkan pada media Voges Proskauer terjadi kekeruhan yang ditambah dengan reagent Kovaʼc berubah menjadi merah anggur. Perubahan-perubahan tersebut menunjukkan bahwa koloni tersebut benar Streptococcus mutans.
7
5.5 Suspensi Streptococcus mutans Suspensi Streptococcus mutans dibuat dari koloni yang tumbuh pada media MH agar darah (Gambar 5.5). Dari koloni tersebut diambil 1-2 koloni dimasukkan ke dalam media NaCl 0,9%, dibuat kekeruhan setara dengan 0,5 Mac-Farland. Lidi kapas steril dicelupkan ke dalam suspensi tersebut di atas dan diperas pada dinding tabung supaya cairan yang diambil tidak berlebihan. Kemudian dioleskan secara merata 3 radian pada media MH agar darah. Secara menyeluruh dapat dilihat pada Gambar 5.5.
8
9
Gambar 5.5 : Suspensi Streptococcus mutans
5.6 Pembuatan Larutan Garam Dapur beriodium Pada penelitian ini digunakan dua jenis garam dapur yaitu; garam dapur tanpa merk yang diproduksi secara tradisional dan garam dapur bermerk serta larutan iodium yang konsentrasi iodiumnya disesuaikan dengan konsentrasi iodium garam dapur bermerk. Masing-masing garam dapur tersebut dibuat dengan konsentrasi 4, 6, dan 8%. Hal ini dilakukan dengan menimbang masing-masing 4, 6, dan 8 g garamnya dan dilarutkan masing-masing ke dalam 100 ml akuades. Untuk lebih mendapatkan data yang valid masing-masing garam yang dibuat dianalisis kandungan iodiumnya secara iodatometri. Hasil analisis iodatometri secara menyeluruh disajikan pada Tabel 5.1.
10
Tabel 5.1 Konsentrasi Iodium pada Masing-Masing Garam dan Larutan Beriodium
No I
II
III
Tipe Garam Garam tanpa merk 1. 4% 2. 6% 3. 8% Garam Bermerk 1. 4% 2. 6% 3. 8% Larutan Iodium 1.setara 4% 2.setara 6% 3.setara 8%
Iodium (ppm) 1,51 2,26 3,01 2,19 3,29 4,38 2,19 3,29 4,38
5.7 Efektifitas Larutan Garam Dapur Beriodium Terhadap Streptococcus Mutans Efektifitas larutan garam dapur terhadap Streptococcus mutans dilakukan sesuai metode zona hambatan menggunakan paper disc. Paper disc direndam selama 60 detik dalam larutan garam dapur dengan konsentrasi 4%, 6% dan 8%, sedangkan untuk kontrol negatifnya dipakai akuades steril, kemudian disc tersebut ditempelkan di atas media MH agar darah kambing, selanjutnya diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam. Keesokan harinya dilihat dan diukur zona bening yang terbentuk (Gambar 5.6).
11
Gambar 5.6 : Hasil Pengamatan Uji Efektivitas Larutan Garam Dapur Beriodium Terhadap Streptococcus mutans Data zona hambatan untuk keseluruhan perlakuan disajikan pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Zona Hambatan Larutan Garam Dapur dan Larutan Iodium terhadap Streptococcus mutans
No
Perlakuan
1 Kontrol 2 Garam tanpa merk 1
4% 0 0
Zona hambatan (mm) 6% 0 0
8% 0 0
12
Garam tanpa merk 2 Garam tanpa merk 3 3 Garam bermerk 1 Garam bermerk 2 Garam bermerk 3 4 Larutan iodium 1 Larutan iodium 2 Larutan iodium 3
0 0 0 0 0 20,0 24,5 23,0
0 0 0 0 0 24,0 24,5 24,0
0 0 8,0 8,5 8,5 22,5 30,0 26,0
Data pada Tabel 5.2 setelah dilakukan analisis normalitas dan homogenitas ternyata data tidak berdistribusi normal dan homogenitasnya juga tidak homogen (p < 0,05), walaupun telah diupayakan transformasi data. Secara keseluruhan hasil analisis statistik dapat dilihat pada Lampiran 1. Selanjutnya untuk menganalisis perbedaan perlakuan dilakukan uji non parametrik yaitu uji Kruskal-Wallis. Dari hasil analisis Kruskal-Walis didapatkan bahwa terdapat perbedaan perlakuan larutan garam dapur tanpa merk, bermerk, dan larutan iodium yang signifikan ditunjukkan dengan nilai p < 0,05 (Lihat tabel statistic Lampiran 1). Untuk mengetahui besarnya perbedaan dilakukan Post Hoc Test Tamhane, resume hasilnya disajikan pada Tabel 5.3.
Tabel 5.3 Perbedaan Berbagai Perlakuan terhadap Zona Hambatan Streptococcus mutans
13
Multiple Comparisons Tamhane Dependen t Variable Zona hambatan 4%
Zona hambatan 6%
(I) perlaku an Kontrol
Kontrol
Zona hambatan 8%
Kontrol
(J) perlaku an Garam tanpa merk Garam ber merk Iodium Garam tanpa merk Garam ber merk Iodium Garam Tanpa merk Garam ber merk Iodium
Mean Difference (I-J) 0,000
Std. Error
Sig. (p)
95% Confidence Interval Lower Upper Bound Bound 0,000 0,000
0,000
.
0,000
0,000
.
0,000
0,000
-22.167* 0,000
1,167 0,000
0,016 .
-34,731 0,000
-9,603 0,000
0,000
0,000
.
0,000
0,000
-26,333* 0,000
1,833 0,000
0,029 .
-46,077 .0000
-6,589 .0000
-8,333*
0,167
0,002
-10.1282
-6.5385
-24,333*
0,882
0,008
-33.8309
-14.8357
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Pada penelitian ini juga dilakukan analisis regresi untuk menentukan apakah peningkatan variabel konsentrasi untuk garam bermerk dapat digunakan sebagai prediktor peningkatan zona hambatan Streptococcus mutans. Data zona hambatan Streptococcus mutans disajikan pada Tabel 5.4. Tabel 5.4 Zona Hambatan Streptococcus mutans Berbagai Konsentrasi Garam Bermerk No
Konsentrasi Garam Bermerk (%)
Zona Hambatan (mm)
14
I 1. Konsentrasi 0 2. Konsentrasi 0 3. Konsentrasi 0 II 1. Konsentrasi 4 2. Konsentrasi 4 3. Konsentrasi 4 III 1. Konsentrasi 6 2. Konsentrasi 6 3. Konsentrasi 6 IV 1. Konsentrasi 8 2. Konsentrasi 8 3. Konsentrasi 8 V 1. Konsentrasi 10 2. Konsentrasi 10 3. Konsentrasi 10 VI 1. Konsentrasi 12 2. Konsentrasi 12 3. Konsentrasi 12
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0 8,5 8,5 8,5 9,0 9,0 9,0 9,5 10,0
Data pada Tabel 5.4 tidak berdistribusi normal, maka uji korelasi menggunakan uji korelasi Spearman’s rho, didapatkan bahwa terdapat korelasi yang sangat kuat antara konsentrasi dengan zona hambatan ditunjukkan dengan nilai r = 0,925 dan nilai p < 0,05 (Lampiran 2). Selanjutnya dilakukan analisis regresi linier, seperti dilihat pada (Lampiran 2) diperoleh nilai p < 0,05 ini berarti bahwa variabel konsentrasi dapat digunakan sebagai prediktor zona hambatan Streptococcus mutans. Persamaan regresinya adalah y = -3,789 + 2,352x (y = zona hambatan dan x = konsentrasi garam).