50 BAB V HASIL PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan sebanyak tujuh plate dengan inkubasi koloni bakteri Streptococcus mutans sesuai 108 CFU/ml dibuat kekeruhan yang setara dengan 0,5 Mac Farland. Streptococcus mutans, pada masing – masing plate terbagi menjadi 4 (empat) kelompok, yaitu kelompok P0 (etanol) dan kelompok P1 (Ekstrak mengkudu konsentrasi 50%), kelompok P2 (Ekstrak mengkudu konsentrasi 75%), dan kelompok P3 (Ekstrak mengkudu konsentrasi 100%). Pembahasan hasil penelitian ini meliputi uji normalitas, homogenitas data, dan uji efek perlakuan. 5.1 Uji Normalitas Data Data diameter zona hambat Streptococcus mutans sesudah perlakuan pada masing-masing kelompok diuji normalitasnya dengan menggunakan uji ShapiroWilk. Hasilnya menunjukkan data berdistribusi normal (p>0,05), disajikan pada Tabel 5.1. Tabel 5.1 Hasil Uji Normalitas Data Masing-Masing Kelompok Kelompok Perlakuan Ekstrak mengkudu 50% Ekstrak mengkudu 75% Ekstrak mengkudu 100%
n
p
7 7 7
0,873 0,310 0,420
5.2 Uji Homogenitas Data antar Kelompok Data diameter zona hambat Streptococcus mutans antar kelompok sesudah perlakuan diuji homogenitasnya dengan menggunakan uji Levene’s test. Hasilnya
51 menunjukkan data heterogen (p<0,05), disajikan pada Tabel 5.2. Tabel 5.2 Hasil Uji Homogenitas Data Diameter Zona Hambat Streptococcus mutans antar Kelompok Kelompok Subjek Diameter zona hambat Streptococcus mutans
F 5.429
p 0.005
5.3 Zona Hambat Streptococcus mutans 5.3.1 Analisis efek perlakuan Analisis efek perlakuan diuji berdasarkan rerata diameter zona hambat Streptococcus mutans antar kelompok sesudah diberikan perlakuan. Hasil analisis kemaknaan dengan uji One Way Anova disajikan pada Tabel 5.3 berikut. Tabel 5.3 Rerata Diameter Zona Hambat Streptococcus mutans antar Kelompok Sesudah Diberikan Perlakuan
n
Rerata diameter zona hambat Streptococcus mutans
SB
Kontrol
7
0,00
0,00
Ekstrak Mengkudu 50%
7
15,57
0,79
Ekstrak Mengkudu 75%
7
17,36
1,35
Ekstrak Mengkudu 100%
7
18,00
0,76
Kelompok Subjek
F
p
679,60
0,001
Tabel 5.4 di atas, menunjukkan bahwa rerata diameter zona hambat Streptococcus mutans kelompok kontrol adalah 0,00±0,00, rerata kelompok ekstrak mengkudu konsentrasi 50% adalah 15,57±0,79, rerata kelompok ekstrak mengkudu konsentrasi 75% adalah 17,36±1,35. Analisis kemaknaan dengan uji
52 One Way Anova menunjukkan bahwa nilai F = 679,60 nilai p = 0,001. Hal ini berarti bahwa rerata diameter zona hambat Streptococcus mutans pada keempat kelompok berbeda secara bermakna (p < 0,05). Untuk mengetahui kelompok-kelompok yang berbeda perlu dilakuan uji lanjut dengan Tamhane. Hasil uji disajikan pada Tabel 5.4 di bawah ini. Tabel 5.4 Uji Tamhane Diameter Zona Hambat Streptococcus mutans Sesudah Diberikan Ekstrak Mengkudu antar Dua Kelompok Kelompok Kontrol dan Konsentrasi 50%
Beda Rerata
p
15,57
0,001
Kontrol dan Konsentrasi 75%
17,36
0,001
Kontrol dan Konsentrasi 100%
18,00
0,001
Konsentrasi 50% dan 75%
01,79
0,076
Konsentrasi 50% dan 100%
02,43
0,001
Konsentrasi 75% dan 100%
00,64
0,881
Uji lanjutan dengan uji Tamhane didapat perbedaan rerata zona hambat antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Beda rerata diameter zona hambat kelompok kontrol dengan konsentrasi 50% adalah 15,57, kontrol dengan konsentrasi 75% adalah 17,36, kontrol dengan konsentrasi 100% adalah 18,00. Terjadi perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dengan nilai p = 0,001 (p<0,05). Ini berarti bahwa pemberian ekstrak mengkudu mempunyai efek menghambat terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans. Pada konsentrasi 50% dengan konsentrasi 100% terjadi perbedaan bermakna rerata diameter zona hambat dengan nilai p = 0,001 (p<0,05). Ini berarti
53 konsentrasi 100% memberikan efek menghambat yang lebih baik dari konsentrasi 50%. Sedangkan pada konsentrasi 50% dengan 75% tidak terjadi perbedaan bermakna, dimana p = 0,76 (p>0,05), begitu pula antara konsentrasi 75% dan 100% tidak terjadi perbedaan yang bermakna p = 0,88 (p>0,05). Berarti peningkatan konsentrasi dari 50% ke 75% dan dari 75% ke 100% tidak memberikan efek menghambat yang lebih baik.
Gambar 5.1 Grafik Diameter Zona Hambat Streptococcus mutans Gambar 5.1 di atas menggambarkan bahwa pemberian ekstrak mengkudu dapat meningkatkan diameter zona hambat Streptococcus mutans. 5.3.2 Analisis kualitas Analisis kualitas daya hambat diuji dengan Chi-Square berdasarkan table silang 4 x 2. Kekuatan daya hambat bakteri dikategorikan menurut Davis dan Stout (1971) menjadi : sangat kuat ( >20mm), kuat (10 – 20mm), sedang (5 – 10mm), lemah (<5mm).
54 Hasil analisis kemaknaan dengan uji Chi-Square disajikan pada Tabel 5.5 berikut. Tabel 5.5 Kualitas Daya Hambat Kualitas Kelompok Subjek
Kuat
Tidak Bereaksi
Kontrol
0
7
Ekstrak Mengkudu 50%
7
0
Ekstrak Mengkudu 75%
7
0
Ekstrak Mengkudu 100%
7
0
χ
2
28,00
p
0,001
Tabel 5.5 di atas, menunjukkan bahwa ekstrak mengkudu 50%,75% dan 100% mempunyai daya hambat kuat terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans, sebaliknya kontrol tidak mempunyai daya hambat. (χ 2 = 28,00; p=0,001).