44
BAB V HASIL PENELITIAN
Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 30 perempuan penderita xerostomia yang berusia lanjut sebagai sampel, yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok musik klasik barat dan kelompok musik tradisional bali. Masing-masing berjumlah 15 orang. Berikut ini akan diuraikan uji normalitas data, uji komparabilitas, uji efek perlakuan.
5.1 Uji Normalitas Data Data sekresi saliva baik sebelum perlakuan maupun sesudah perlakuan pada masing-masing kelompok diuji normalitasnya dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak semua data berdistribusi normal. Hanya data umur musik tradisional bali yang berdistribusi normal, karena p = 0,076 (p > 0,05), dan hasilnya disajikan pada Tabel 5.1. Tabel 5.1 Hasil Uji Normalitas Data Sekresi Saliva masing-masing Kelompok Baik Sebelum maupun Sesudah Perlakuan Kelompok Perlakuan Umur Musik Tradisional Bali Umur Musik Klasik Barat Musik Tradisional Bali (Pre) Musik Klasik Barat (Pre) Musik Tradisional Bali (Post) Musik Klasik Barat (Post)
N
p
15 15 15 15 15 15
0,076 0,011 0,024 0,002 0,000 0,031
45
5.2 Karakteristik Subjek Analisis karakteristik subjek yaitu umur diuji berdasarkan rerata umur antar kelompok. Hasil analisis kemaknaan dengan uji Mann-Whitney disajikan pada Tabel 5.2 berikut. Tabel 5.2 Perbedaan Rerata Umur antar Kelompok Perlakuan Kelompok Subjek
N
Rerata Umur (th)
SB
Musik Tradisional Bali
15
71,67
9,26
Musik Klasik Barat
15
69,13
U
p
96,00
0,512
8,76
Tabel 5.2 di atas, menunjukkan bahwa rerata umur kelompok musik tradisional bali adalah 71,67±9,26 tahun, rerata kelompok musik klasik barat adalah 69,13±8,76 tahun. Analisis kemaknaan dengan uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa nilai U = 96,00 nilai p = 0,512. Hal ini berarti bahwa rerata umur pada kedua kelompok tidak berbeda (p > 0,05).
5.3 Analisis Efek Perlakuan Musik Klasik Barat Analisis efek perlakuan diuji berdasarkan rerata sekresi saliva antara sebelum dengan sesudah diberikan perlakuan. Hasil analisis kemaknaan dengan uji Wilcoxon Signed Ranks disajikan pada Tabel 5.3 berikut.
46
Tabel 5.3 Perbedaan Rerata Sekresi Saliva antara Sebelum dengan Sesudah Mendengarkan Musik Klasik Barat
Variabel
Sekresi Saliva (ml/menit)
Musik Klasik Barat Pre
Post
Beda Rerata
0,087±0,007
0,204±0,13
0,117
Z
p
-2,90
0,004
Tabel 5.3 di atas, menunjukkan bahwa rerata sekresi saliva sebelum perlakuan adalah 0,087±0,007 ml/menit, rerata sesudah perlakuan adalah 0,204±0,13 ml/menit. Analisis kemaknaan dengan uji Wilcoxon Sign Rank menunjukkan bahwa nilai Z = -2,90 nilai p = 0,004. Hal ini berarti bahwa terjadi peningkatan sekresi saliva secara bermakna pada kelompok musik klasik barat (p < 0,05). 5.4 Analisis Efek Perlakuan Musik Tradisional Bali Analisis efek perlakuan diuji berdasarkan rerata sekresi saliva antara sebelum dengan sesudah diberikan perlakuan. Hasil analisis kemaknaan dengan uji Wilcoxon Signed Ranks disajikan pada Tabel 5.4 berikut. Tabel 5.4 Perbedaan Rerata Sekresi Saliva antara Sebelum dengan Sesudah Mendengarkan Musik Tradisinal Bali
Variabel
Musik Tradisional Bali Pre
Post
Beda Rerata
Z
p
47
Sekresi Saliva (ml/menit)
0,088±0,008
0,166±0,12
0,78
-2,38
0,017
Tabel 5.4 di atas, menunjukkan bahwa rerata sekresi saliva sebelum perlakuan adalah 0,088±0,008 ml/menit, rerata sesudah perlakuan adalah 0,166±0,12 ml/menit. Analisis kemaknaan dengan uji Wilcoxon Sign Rank menunjukkan bahwa nilai Z = -2,38 nilai p = 0,017. Hal ini berarti bahwa terjadi peningkatan sekresi saliva secara bermakna pada kelompok musik tradisional bali (p < 0,05).
Gambar 5.1 Peningkatan Sekresi Saliva pada Masing-masing Kelompok Gambar 5.1 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sekresi saliva baik pada kelompok yang mendengarkan musik klasik barat maupun mendengarkan musik tradisional bali. 5.5 Analisis Sekresi Saliva antar Kelompok
48
5.5.1 Uji komparabilitas sebelum perlakuan Analisis komparabilitas sebelum perlakuan diuji berdasarkan rerata sekresi saliva antar kelompok sebelum diberikan perlakuan. Hasil analisis kemaknaan dengan uji Mann-Whitney disajikan pada Tabel 5.5 berikut. Tabel 5.5 Perbedaan Rerata Sekresi Saliva antar Kelompok Sebelum Perlakuan Kelompok Subjek
N
Rerata Sekresi Saliva (ml/menit)
SB
Musik Tradisional Bali
15
0,088
0,008
Musik Klasik Barat
15
0,087
U
p
100,0
0,624
0,007
Tabel 5.5 di atas, menunjukkan bahwa rerata sekresi saliva kelompok musik tradisional bali adalah 0,088±0,008 ml/menit, rerata kelompok musik klasik barat adalah 0,087±0,007 ml/menit. Analisis kemaknaan dengan uji MannWhitney menunjukkan bahwa nilai U = 100,00 nilai p = 0,624. Hal ini berarti bahwa rerata sekresi saliva sebelum perlakuan pada kedua kelompok tidak berbeda (p > 0,05). 5.5.2 Uji komparabilitas sesudah perlakuan Analisis efek perlakuan diuji berdasarkan rerata sekresi saliva antar kelompok sesudah diberikan perlakuan. Hasil analisis kemaknaan dengan uji Mann-Whitney disajikan pada Tabel 5.6 berikut. Tabel 5.6 Perbedaan Rerata Sekresi Saliva antar Kelompok Sesudah Perlakuan
49
Kelompok Subjek
N
Rerata Sekresi Saliva (ml/menit)
SB
Musik Tradisional Bali
15
0,166
0,12
Musik Klasik Barat
15
0,204
U
p
89,50
0,345
0,13
Tabel 5.6 di atas, menunjukkan bahwa rerata sekresi saliva kelompok musik tradisional bali adalah 0,166±0,12 ml/menit, rerata kelompok musik klasik barat adalah 0,204±0,13 ml/menit. Analisis kemaknaan dengan uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa nilai U = 89,50 nilai p = 0,345. Hal ini berarti bahwa rerata sekresi saliva sesudah perlakuan pada kedua kelompok tidak berbeda (p > 0,05).
Gambar 5.2 Perbandingan Sekresi Saliva Sebelum dan Sesudah Diberikan Perlakuan
50
Gambar 5.2 menunjukkan bahwa sekresi saliva baik sebelum maupun sesudah diberikan perlakuan antara kelompok yang mendengarkan musik klasik barat dengan kelompok yang mendengarkan musik tradisional bali tidak berbeda.