BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1
Analisis Keuntungan Pada Restoran KFC Taman Topi Bogor Analisis keuntungan yang dilakukan menggunakan konsep rasio
profitabilitas dan konsep rentabilitas. Analisis rasio profitabilitas dan rentabilitas didasarkan oleh hasil data perhitungan laporan laba rugi restoran KFC Taman Topi. Pada analisis laporan laba rugi ini, produk yang dianalisis adalah semua produk yang dijual di KFC Taman Topi dan biaya yang dikeluarkan oleh restoran terdiri dari biaya tetap dan variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun output berubah, jumlahnya tidak tergantung atas besar kecilnya kuantitas produksi yang dilaksanakan seperti biaya penyusutan investasi, gaji tenaga kerja, profit sharing, gas elpiji, kardus/tempat membungkus produk take away, kantong plastik, dan lain-lain. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan kuantitas produksi yang dihasilkan seperti biaya pembelian bahan baku (ayam, bumbu masak, minyak goreng, beras, saos sambal dan saos tomat, dan lain-lain), biaya listrik, biaya telepon, dan biaya air. Analisis rasio profitabilitas dan rentabilitas juga ditujukan untuk keseluruhan dari kategori produk di KFC. Analisis rasio profitabilitas dan rentabilitas biasanya digunakan untuk melihat keuntungan dan kinerja manajemen perusahaan dalam hal penjualan untuk semua produk yang dijual. Data keuntungan yang dianalisis adalah data penjualan restoran KFC Taman Topi periode November 2008 – Oktober 2009. Dibawah ini disajikan Tabel 11. yaitu hasil analisis keuntungan berdasarkan laporan laba rugi restoran KFC Taman Topi periode November 2008 – Oktober 2009.
Tabel 11. Keuntungan Restoran KFC Taman Topi Periode November 2008 – Oktober 2009 Parameter EBIT* Bunga EBT** Pajak EAT***
Keuntungan (Rp) Restoran KFC Taman Topi 740.155.200 0 740.155.200 74.087.244 666.067.956
Keterangan : * Keuntungan Sebelum Bunga dan Pajak ** Keuntungan Sebelum Pajak *** Keuntungan Setelah Pajak
Tabel 11. menunjukkan keuntungan yang diperoleh restoran KFC Taman Topi selama periode satu tahun. Hasil EBIT sebesar Rp. 740.155.200, EBT yang diperoleh sama dengan hasil EBIT karena restoran KFC Taman Topi dalam memodali usahanya menggunanakan modal yang diberikan oleh kantor pusat KFC kepada setiap store dan tidak melakukan pinjaman pada pihak Bank atau badan perkreditan lainnya untuk pendanaan membuka store karena diperoleh dari dana omset yang ada. Sedangkan hasil EAT yang diperoleh sebesar Rp. 666.067.956. Setelah melakukan analisis keuntungan yang terdiri dari EBIT, EBT, EAT yang didasarkan atas laporan laba rugi perusahaan, selanjutnya dilakukan analisis rasio keuntungan. Analisis rasio keuntungan yang digunakan sebagai parameter keuangan restoran KFC Taman Topi adalah rasio profitabilitas dan rasio rentabilitas. Rasio profitabilitas terdiri dari marjin laba operasi dan marjin laba bersih. Rasio rentabilitas yang dianalisis adalah rentabilitas modal sendiri atau yang biasa disebut ROE. Hasil analisis rasio profitabilitas dan rasio rentabilitas dari restoran KFC Taman Topi disajikan dalam Tabel 12. Tabel 12. Rasio Profitabilitas dan Rentabilitas Pada Restoran KFC Taman Topi Periode November 2008 – Oktober 2009 Parameter Marjin Laba Operasi Marjin Laba Bersih ROE
Rasio (Persen) Restoran KFC Taman Topi 10 9 27
Tabel 12. menunjukkan hasil analisis rasio profitabilitas dan rentabilitas pada restoran KFC Taman Topi sudah baik karena terjadi perubahan peningkatan
hasil penerimaan penjualan lebih besar tiap harinya yang dikarenakan juga jumlah penduduk yang semakin meningkat sehingga cenderung untuk mencari makanan cepat saji di luar rumah. Hasil analisis rasio marjin laba operasi menunjukkan bahwa hasil keuntungan yang diperoleh sebelum biaya pajak dan bunga terhadap penjualan adalah sebesar 10 persen. Hasil analisis rasio marjin laba bersih yang merupakan rasio keuntungan setelah biaya pajak terhadap penjualan perusahaan menunjukkan hasil sebesar 9 persen. Hasil analisis rasio marjin laba bersih pada restoran KFC Taman Topi di Bogor, menunjukkan bahwa manajemen perusahaan telah bekerja secara efisien dalam kegiatan produksi dan penjualan. Hasil analisis rasio rentabilitas, ditunjukkan oleh nilai ROE sebesar 27 persen. Hasil ROE tersebut menunjukkan rasio yang baik, artinya terjadi peningkatan modal sendiri satu persen akan meningkatkan EAT sebesar 27 persen. 5.1.1
Analisis Struktur Biaya Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses
produksi yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya-biaya yang dianalisis dalam restoran KFC Taman Topi adalah biaya tetap dan biaya variabel. Berdasarkan analisis struktur biaya dapat dilihat pada Tabel 13.
5.1.2
Analisis Keuntungan Analisis keuntungan merupakan hasil penerimaan penjualan yang di dalam
analisis keuntungan ini terdiri dari laporan rugi laba, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Perhitungan laporan rugi laba juga dipengaruhi oleh adanya biaya penyusutan investasi. Investasi merupakan suatu barang atau jasa yang nilainya tidak akan habis dalam satu tahun dan dapat dipakai bertahun-tahun. Jenis-jenis investasi dan penyusutan dapat dilihat pada Tabel 13. berikut:
Tabel 13. Struktur Biaya Pada Restoran KFC Taman Topi Periode November 2008 - Oktober 2009 Keterangan
Nilai (Rp)
Biaya Tetap: Biaya penyusutan investasi Gaji karyawan Gas elpiji Kardus/tempat membungkus produk take away Kantong plastik Provit sharing Total Biaya Tetap Biaya Variabel: Pembelian bahan baku Biaya listrik Biaya telepon Biaya air Total Biaya Variabel Total Biaya (Biaya Tetap + Biaya Variabel)
37.249.200 576.720.000 540.000.000 36.000.000 27.000.000 30.000.000 1.246.969.200 5.313.600.000 60.000.000 36.000.000 12.000.000 5.421.600.000 6.668.569.200
Berdasarkan hasil Tabel 13. di atas, didapatkan total biaya tetap sebesar Rp. 1.246.969.200, total biaya variabel sebesar Rp. 5.421.600.000 serta keseluruhan jumlah total biaya tetap dan variabel sebesar Rp. 6.668.569.200. Tabel 14. Jenis-jenis Investasi dan Penyusutan dalam Analisis Keuntungan di Restoran KFC Taman Topi Bogor No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Uraian
Unit
Display holding 1 cabinet Chiller 1 Freezer 1 AC 2 Televisi flat 2 Condiment bar 2 Service station 1 Tempat cuci 2 tangan Meja dan kursi 8 Sofa 5 Fryer 3 Selang gas 1 Wajan 1 Panci 3 Tabung gas 5 Breading table 1 Holding cabinet. 2 Peralatan makan 1.500 Jumlah
Harga Beli/Investasi (Rp) 28.000.000
Nilai Sisa (Rp) 2.800.000
Umur Penyusutan Teknis (Rp) (Thn) 10 2.520.000
32.000.000 32.000.000 10.000.000 14.000.000 22.000.000 7.500.000 30.000.000
3.200.000 3.200.000 1.000.000 1.400.000 2.200.000 750.000 3.000.000
10 10 5 10 10 5 10
2.880.000 2.880.000 1.800.000 1.260.000 1.980.000 1.350.000 2.700.000
6.000.000 30.000.000 120.000.000 150.000 50.000 240.000 1.000.000 17.000.000 36.000.000 10.000.000 395.940.000
600.000 3.000.000 12.000.000 15.000 5.000 24.000 100.000 1.700.000 3.600.000 1.000.000
10 10 10 5 5 5 10 10 10 10
540.000 2.700.000 10.800.000 27.000 9.000 43.200 90.000 1.530.000 3.240.000 900.000 37.249.200
Berdasarkan Tabel 14. di atas, restoran KFC Taman Topi memiliki total harga beli/investasi awal sebesar Rp. 395.940.000 kemudian mengalami penyusutan sebesar Rp. 37.249.200. Biaya penyusutan investasi ini dihitung dari harga beli/investasi masing-masing barang dikalikan 10 persen dan didapatkan hasil nilai sisa kemudian harga beli/investasi dikurangi dengan nilai sisa dan dibagi dengan umur teknis, maka didapatkan hasil penyusutannya. Sedangkan untuk analisis keuntungan pada restoran KFC Taman Topi dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Analisis Keuntungan Pada Restoran KFC Taman Topi Periode November 2008 - Oktober 2009 No. A B C D E F G H I J
Keterangan Penerimaan Biaya Tetap Biaya Variabel Total Biaya (B + C) EBIT EBT EAT Marjin Laba Operasi (%) Marjin Laba Bersih (%) ROE (%)
Total (Rp) 7.408.724.400 1.246.969.200 5.421.600.000 6.668.569.200 740.155.200 740.155.200 666.067.956 10 9 27
Tabel 15. menunjukkan bahwa penerimaan yang diperoleh restoran KFC Taman Topi selama satu tahun sebesar Rp. 7.408.724.400. Nilai penjualan di KFC Taman Topi berfluktuatif tiap harinya tergantung dari banyaknya jumlah konsumen yang datang. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh restoran KFC Taman Topi terdiri dari biaya penyusutan investasi, gaji karyawan, profit sharing, gas elpiji, kardus/pembungkus produk take away, dan kantong plastik dengan nilai sebesar Rp. 1.246.969.200. Untuk biaya pembelian ayam disesuaikan dengan kebutuhan ayam goreng yang diperlukan seminggu dua kali. Selain biaya tetap, KFC Taman Topi juga memperhitungkan biaya variabel yang terdiri dari pembelian bahan baku seperti ayam, bumbu masak, minyak goreng, saos sambal dan saos tomat, beras, biaya listrik, biaya telepon, biaya air, dan lain-lain. Nilai biaya variabel ini sebesar Rp. 5.421.600.000. Biaya penyusutan investasi ini terdiri dari display holding cabinet, chiller, freezer, AC, televisi flat, condiment bar, service station, tempat cuci tangan, meja dan kursi, sofa, fryer, selang gas, wajan, panci, tabung gas, breading table, holding cabinet, dan peralatan makan.
5.2
Analisis Keuntungan Pada Rahat Cafe Bogor Analisis yang dilakukan menggunakan konsep rasio profitabilitas dan
konsep rentabilitas. Analisis rasio profitabilitas dan rentabilitas didasarkan oleh hasil data perhitungan laporan laba rugi Rahat cafe. Pada analisis laporan laba rugi, produk yang dianalisis adalah semua produk yang dijual di Rahat cafe dan biaya yang dikeluarkan oleh cafe ini terdiri dari biaya tetap dan variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun output berubah, jumlahnya tidak tergantung atas besar kecilnya kuantitas produksi yang dilaksanakan seperti biaya penyusutan investasi, sewa tempat, gaji tenaga kerja, abodemen listrik, abodemen telepon, gas elpiji, gas alam, steroform, dan kantong plastik “kresek”. Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan kuantitas produksi yang dihasilkan seperti pembelian bahan baku (ayam, bumbu masak, sayuran, minyak goreng, beras, dan lain-lain), biaya listrik, biaya tetepon, biaya air (PAM). Analisis rasio profitabilitas dan rentabilitas juga dutujukan untuk keseluruhan dari kategori produk di Rahat. Analisis rasio profitabilitas dan rentabilitas biasanya digunakan untuk melihat keuntungan dan kinerja manajemen perusahaan dalam hal penjualan untuk semua produk yang dijual. Data keuntungan yang dianalisis adalah data penjualan Rahat cafe periode Desember 2008 – Desember 2009. Dibawah ini disajikan Tabel 16. yaitu hasil analisis keuntungan berdasarkan laporan laba rugi Rahat cafe periode Desember 2008 – Desember 2009. Tabel 16. Keuntungan Rahat Cafe Periode Desember 2008 – Desember 2009 Parameter EBIT* Bunga EBT** Pajak EAT***
Keuntungan (Rp) Rahat Cafe 48.612.000 4.861.200 43.750.800 1.093.770 42.657.030
Keterangan : * Keuntungan Sebelum Bunga dan Pajak ** Keuntungan Sebelum Pajak *** Keuntungan Setelah Pajak
Tabel 16. di atas menunjukkan keuntungan yang diperoleh Rahat cafe selama periode satu tahun. Hasil EBIT sebesar Rp. 48.612.000, EBT sebesar Rp. 43.750.800, dan total EAT yang diperoleh sebesar Rp. 42.657.030 karena
pendirian usaha cafe ini diperoleh dengan dana atau modal sendiri yang beban bunga dibayarkan kepada pihak investor dan pajak yang diberikan pihak Rahat kepada fakir miskin tiap setahun sekali. selain itu juga, Rahat tidak melakukan pinjaman pada pihak Bank atau badan perkreditan lainnya. Setelah melakukan analisis keuntungan yang terdiri dari EBIT, EBT, EAT yang didasarkan atas laporan laba rugi perusahaan, selanjutnya dilakukan analisis rasio keuntungan. Analisis rasio keuntungan yang digunakan sebagai parameter keuangan Rahat cafe adalah rasio profitabilitas dan rasio rentabilitas. Rasio profitabilitas terdiri dari marjin laba operasi dan marjin laba bersih. Rasio rentabilitas yang dianalisis adalah rentabilitas modal sendiri atau yang biasa disebut ROE. Hasil analisis rasio profitabilitas dan rasio rentabilitas dari Rahat cafe disajikan dalam Tabel 17. Tabel 17. Rasio Profitabilitas dan Rentabilitas Pada Rahat Cafe Periode Desember 2008 – Desember 2009 Parameter Marjin Laba Operasi Marjin Laba Bersih ROE
Rasio (Persen) Rahat Cafe 10 8 85
Tabel 17. menunjukkan hasil analisis rasio profitabilitas dan rentabilitas pada Rahat cafe sudah baik. Hasil analisis rasio marjin laba operasi menunjukkan bahwa hasil keuntungan yang diperoleh sebelum biaya pajak dan bunga terhadap penjualan adalah sebesar 10 persen. Hasil analisis rasio marjin laba bersih yang merupakan rasio keuntungan setelah biaya pajak terhadap penjualan perusahaan menunjukkan hasil sebesar 8 persen. Hasil analisis rasio marjin laba bersih pada Rahat cafe dibandingkan restoran KFC Taman Topi terjadi perbedaan sedikit yaitu sebesar satu persen dari marjin laba bersih masing-masing. Namun, menunjukkan bahwa manajemen Rahat cafe juga cukup mampu bekerja secara efisien dalam kegiatan penjualan karena dari hari ke harinya menghasilkan peningkatan keuntungan yang cukup besar. Hasil analisis rasio rentabilitas, ditunjukkan oleh nilai ROE sebesar 85 persen. Hasil ROE tersebut menunjukkan rasio yang sangat baik, artinya terjadi peningkatan modal sendiri satu persen akan meningkatkan EAT sebesar 85 persen.
5.2.1
Analisis Struktur Biaya Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses
produksi yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya-biaya yang dianalisis dalam Rahat cafe adalah biaya tetap dan biaya variabel. Berdasarkan analisis struktur biaya dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Struktur Biaya Pada Rahat Cafe Periode Desember 2008 – Desember 2009 Keterangan Biaya Tetap: Biaya penyusutan investasi Sewa tempat Gaji tenaga kerja Abodemen listrik Abodemen telepon Gas elpiji Gas alam Steroform Kantong plastik ”kresek” Total Biaya Tetap
Nilai (Rp) 5.204.700 36.000.000 86.400.000 1.000.000 240.000 20.120.000 4.200.000 1.200.000 1.320.000 155.684.700
Biaya Variabel: Pembelian bahan baku Biaya listrik Biaya telepon Biaya air (PAM) Total Biaya Variabel Total Biaya (Biaya Tetap + Biaya Variabel)
284.329.000 3.000.000 1.200.000 2.000.000 290.529.000 446.213.700
Berdasarkan hasil Tabel 18. di atas, didapatkan total biaya tetap sebesar Rp.155.684.700, total biaya variabel sebesar Rp. 290.529.000 dan keseluruhan jumlah total biaya tetap dan variabel sebesar Rp. 446.213.700. Rahat cafe memiliki total biaya variabel lebih besar dibandingkan dengan total biaya tetap karena jumlah input pembelian bahan baku yang digunakan lebih besar dari biaya listrik, telepon, dan air. Hal tersebut dikarenakan harga bahan baku seperti bumbu masak tiap harinya mengalami peningkatan karena harga bahan baku ditetapkan oleh pemerintah yang sewaktu-waktu bisa saja berubah, sedangkan biaya listrik, telepon maupun air tergantung dari pemakaian pemilik maupun karyawan cafe. Kedua biaya tersebut dipakai untuk menghitung analisis keuntungan, diantaranya EBIT, EBT, EAT, rasio profitabilitas, dan rasio rentabilitas.
Rahat cafe memiliki banyak menu, mulai dari menu nasi timbel yang merupakan khas Indonesia, kontinental, dan menu sehat lainnya. Keseluruhan produk dianalisis dalam penelitian ini. Biaya sewa tempat di Rahat cafe setiap bulannya dibayarkan kepada pemilik lahan karena bangunan seperti cafe merupakan home industry (industri rumahan) sehingga biaya sewa lahan dan bangunan bukan milik sendiri, sedangkan pada restoran KFC Taman Topi dinamakan profit sharing karena store KFC membagi hasil keuntungan dengan pemilik lahan dari hasil penjualannya. Untuk biaya penyusutan investasi, Rahat cafe menggunakan peralatan yang cukup modern, namun penyusutan investasinya lebih kecil dibandingkan dengan usaha besar seperti restoran KFC.
5.2.2
Analisis Keuntungan Analisis keuntungan merupakan hasil penerimaan penjualan yang di dalam
analisis keuntungan ini terdiri dari laporan rugi laba, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Perhitungan laporan rugi laba juga dipengaruhi oleh adanya biaya penyusutan investasi. Investasi merupakan suatu barang atau jasa yang nilainya tidak akan habis dalam satu tahun dan dapat dipakai bertahun-tahun. Jenis-jenis investasi dan penyusutan dapat dilihat pada Tabel 19. berikut: Tabel 19. Jenis-jenis Investasi dan Penyusutan dalam Analisis Keuntungan di Rahat Cafe Bogor No.
Unit
Penyusutan (Rp)
50.000 25.000 30.000
Umur Teknis (Thn) 10 10 5
Nilai Sisa (Rp)
1. 2. 3.
Kompor gas alam Kompor gas (besar) Wajan besar
2 buah 1 buah 3 buah
Harga Beli/Investasi (Rp) 500.000 250.000 300.000
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Wajan kecil Pengaduk penggorengan Tabung gas Selang gas (3 meter) Panci Meja dan kursi Peralatan makan: - Piring 1 lusin: Rp. 400.000 - Gelas 1 lusin: Rp. 250.000 - Sendok dan garpu 1 lusin: Rp. 35.000 Kulkas Freezer Jumlah
3 buah 6 buah 1 buah 1 buah 6 buah 6 set
90.000 180.000 120.000 90.000 300.000 5.000.000
9.000 18.000 12.000 9.000 30.000 500.000
5 2 10 5 5 10
16.200 81.000 10.800 16.200 54.000 450.000
10 lusin
4.000.000
400.000
2
1.800.000
10 lusin
2.500.000
250.000
2
1.125.000
50 lusin
1.750.000
175.000
5
315.000
2 buah 3 buah
6.000.000 7.500.000 28.580.000
600.000 750.000
10 10
540.000 675.000 5.204.700
11. 12.
Uraian
45.000 22.500 54.000
Berdasarkan Tabel 19. Rahat cafe memiliki total harga beli/investasi awal sebesar Rp. 28.580.000 kemudian mengalami penyusutan sebesar Rp. 5.204.700. Biaya penyusutan investasi ini dihitung dari harga beli/investasi masing-masing barang dikalikan 10 persen dan didapatkan hasil nilai sisa kemudian harga beli/investasi dikurangi dengan nilai sisa dan dibagi dengan umur teknis, maka didapatkan hasil penyusutannya. Sedangkan untuk analisis pendapatan ayam goreng pada rahat cafe dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Analisis Keuntungan Rahat Cafe Bogor Periode Desember 2008 – Desember 2009 No. A B C D E F G H I J
Keterangan Penerimaan Biaya Tetap Biaya Variabel Total Biaya (B + C) EBIT EBT EAT Marjin Laba Operasi (%) Marjin Laba Bersih (%) ROE (%)
Total (Rp) 494.825.700 155.684.700 290.529.000 446.213.700 48.612.000 43.750.800 42.657.030 10 8 85
Tabel 20. menunjukkan bahwa penerimaan yang diperoleh Rahat cafe dari penjualan semua produk selama satu tahun sebesar Rp. 494.825.700. Nilai penjualan produk di Rahat cafe berfluktuatif tiap harinya tergantung dari banyaknya jumlah konsumen yang datang. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh Rahat cafe sebesar Rp. 155.684.700. Selain biaya tetap, Rahat cafe juga memperhitungkan biaya variabel sebesar Rp. 290.529.000. Biaya penyusutan investasi ini terdiri dari kompor gas alam, kompor gas, wajan besar, wajan kecil, pengaduk penggorengan, tabung gas, selang gas, panci, meja dan kursi, peralatan makan (piring, gelas, sendok dan garpu), kulkas serta freezer dengan total penyusutan sebesar Rp. 5.204.700. Pada Tabel 15. dan Tabel 20. analisis keuntungan, rasio profitabilitas dan rentabilitas adalah restoran KFC Taman Topi memilki beban pajak dan Rahat cafe memiliki beban bunga yang dibayarkan kepada investor yang menanamkan modal sebesar 10 persen dari tiap penjualan dan pajak yang diberikan bukan kepada pemerintah melainkan kepada fakir miskin yang berada di sekitar lingkungan Rahat cafe. Nilai ROE lebih besar dibandingkan dengan KFC Taman Topi
dikarenakan Rahat cafe merupakan perusahaan kecil sehingga biaya operasional yang dikeluarkan kecil dibandingkan dengan restoran KFC Taman Topi. Selain itu, Rahat cafe sebagai home industry yang lahan dan bangunan bukan milik sendiri melainkan sewa kepada pemilik lahan dan bangunan. Sedangkan untuk KFC Taman Topi, lokasi usaha yang cukup strategis dan nama KFC yang sudah dikenal masyarakat, maka KFC tidak pernah sepi pengunjung dan konsumen cenderung lebih memilih untuk mengkonsumsi makanan siap saji di KFC karena harga produk cukup terjangkau dan praktis. Restoran KFC Taman Topi juga memiliki kekuatan tawar-menawar pemasok yang cukup kuat. Pada umumnya konsumen yang datang ke KFC Taman Topi berasal dari wilayah kota Bogor dan sekitar lokasi KFC Taman Topi karena lokasinya yang strategis dan dekat dengan ruko-ruko pembelanjaan, sehingga konsumen tidak hanya berbelanja namun juga bisa beristirahat untuk makan, informasi ini diperoleh dari hasil wawancara dengan konsumen. Restoran KFC Taman Topi mengeluarkan modal lebih besar dibandingkan dengan Rahat cafe, sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan Rahat cafe.
5.3
Lingkungan Bisnis Lingkungan bisnis perusahaan merupakan suatu cara untuk mendapatkan
suatu kemampuan strategis dengan mengintegrasikan antara peluang-peluang yang ada dengan kemampuan atau kekuatan yang dimiliki perusahaan, untuk dapat mengantisipasi adanya ancaman dari luar perusahaan dan mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada (Wheelen dan Hunger dalam Siahaan, 2008). Lingkungan bisnis dibagi menjadi dua lingkungan, yaitu lingkungan jauh yang terdiri dari faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, sedangkan lingkungan industri terdiri dari ancaman masuk pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli, pengaruh kekuatan stakeholder lainnya, seperti pemerintah dan serikat pekerja.
5.3.1 Analisis Lingkungan Internal Restoran KFC Taman Topi di Bogor Analisis lingkungan internal merupakan tahap dalam untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan untuk menghadapi
persaingan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan manajer restoran KFC Taman Topi dan juga hasil wawancara dengan pihak konsumen/pelanggan sebanyak 10 responden terhadap faktor-faktor internal diperoleh beberapa faktor strategis internal yang merupakan kekuatan perusahaan dan juga yang akan menjadi kelemahan perusahaan. Konsumen yang diwawancarai sebanyak 10 responden tersebut sebagai konsumen/pelanggan yang pernah makan di KFC Taman Topi. Faktor-faktor strategis internal ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan pengisian kuesioner sendiri dilakukan oleh peneliti pada saat melakukan wawancara. Faktor-faktor strategi internal yang diperoleh dari hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Kegiatan Produksi dan Operasi
a) Pemesanan dan Penerimaan barang dan bahan baku Restoran KFC Taman Topi memenuhi kebutuhan bahan baku melalui PT. Five Star dan PT. Charon Pokphan. PT. Five Star dan PT. Charon Pokphan adalah pemasok bahan baku utama yaitu ayam. Sedangkan bahan baku seperti sayuran dikirim dari kantor pusat KFC. Ayam goreng KFC merupakan produk utama yang memiliki citarasa yang khas dari ayam goreng lain sehingga kualitas dan standarnya harus benar-benar dijaga. Pemesanan bahan baku utama dilakukan setiap hari dan untuk bahan baku atau makanan kering dilakukan pemesanan dua kali seminggu, jumlah pesanan dilakukan sesuai dengan kebutuhan KFC Taman Topi. Bahan baku yang datang dari penjual akan mengalami proses sortir, yaitu pemilihan bahan baku sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa pesanan yang datang telah sesuai dengan standar kualitas dan kuantitas yang diinginkan. b) Penyimpanan dan Penggunaan Bahan Baku Restoran KFC sangat memperhatikan prosedur penyimpanan bahan baku. Penggunaan bahan baku menggunakan sistem First In First Out (FIFO). Bahan baku dan barang yang datang lebih dahulu harus diproses lebih awal. Hal ini untuk menghindari bahan baku dan barang yang kadarluasa atau tidak layak karena masa penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku yang datang segera diberikan penandaan pada produk untuk mempermudah tingkat kualitas produk dan kelayakan untuk dipergunakan sebagai siap saji.
Bahan baku ayam disimpan dalam freezer dengan suhu penyimpanan -120 C (pembekuan). Sementara bahan lain seperti sayuran disimpan dalam chiller dengan suhu 3 – 70 C (pendinginan). Untuk bahan kering disimpan dalam box dengan suhu ruangan 250 C. Untuk es krim disimpan dalam ice bin, dan es batu langsung dipesan dari supplier es batu di Bogor karena KFC Taman Topi tidak memiliki alat khusus ice maker. Ayam goreng yang disajikan dalam display holding cabinet memiliki batas waktu yaitu hanya selama 1,5 jam untuk mengetahui batas waktu penyajian ayam goreng maka setiap kali ayam goreng dimasukkan ke dalam display dilakukan pencatatan waktu dan kapan ayam goreng tersebut harus dikeluarkan dari display. Hal ini bertujuan agar KFC selalu memberikan ayam goreng yang segar dan dengan kualitas yang terbaik bagi konsumennya sehingga konsumen merasa aman untuk mengkonsumsi ayam goreng KFC. Selain itu juga, produk yang dihasilkan oleh KFC diolah berdasarkan standarisasi yang ditetapkan perusahaan. Proses pemasakannya dengan menggunakan suhu 1710 C, tujuannnya adalah agar ayam goreng yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi oleh konsumen. c) Pengolahan Bahan Makanan Proses produksi pada KFC memiliki Standar Operasional Perusahaan (SOP) yang jelas dan terarah. SOP membantu pihak manajemen dan karyawan untuk mencapai visi dan misi perusahaan, SOP berisi seluruh standar prosedur yang harus dilakukan karyawan, baik tentang kualitas barang dan bahan baku, sikap kepemimpinan, cara melayani konsumen hingga standar kebersihan lingkungan dan penetapan porsi menu. SOP mengatur standar kebersihan lingkungan dan karyawannya sehingga produk yang dihasilkan benar-benar aman untuk dikonsumsi dan konsumen yang datang merasa aman dengan lingkungan yang bersih dan karyawan yang ramah. Proses pengolahan menu restoran biasanya harus melalui serangkaian tahap yang diatur dalam SOP, yaitu: a. Proses Soaking, yaitu proses perendaman peralatan makan dan minum dengan air hangat setelah dibersihkan dan dicuci. Proses ini dilakukan selama 5-10 menit untuk menjaga kesterilan peralatan tersebut. Setelah soaking, peralatan tersebut kembali dicuci dan dikeringkan.
b. Proses Thawing, yaitu proses melunakkan suatu bahan beku menjadi fresh/lunak agar siap diolah menjadi makanan, dengan cara menaikkan suhu sesuai waktu yang ditentukan. Jumlah bahan beku yang dithawing diprediksi untuk mencukupi kebutuhan keesokan harinya. Proses thawing dilakukan dengan memindahkan bahan beku ke chiller selama 8-12 jam. c. Proses Dusting, yaitu pelapisan daging dengan tepung tapioka. d. Proses Parting dan Boneless, yaitu proses pemotongan atau pembagian bahan baku yang disesuaikan dengan jenis potongan yang akan diproses. Boneless adalah pemotongan daging ayam tanpa tulang. Hasil akhir proses parting dan boneless harus sesuai dengan SOP yang berlaku. e. Proses Saute, yaitu proses memasak bahan baku dalam kuali teflon dengan minyak goreng sedikit selama 5 – 15 menit. f. Proses Chicken Roaster, yaitu memanggang daging ayam. g. Proses Topping, yaitu bahan jadi, potongan daging matang, kacang tanah goreng maupun es krim yang diletakkan di atas makanan atau minuman. h. Proses Garnish, yaitu potongan beberapa jenis bahan baku yang dibentuk sedemikian rupa dan diletakkan di atas atau disamping makanan jadi. Bertujuan untuk memperindah penampilan makanan jadi. Proses produksi yang dilakukan KFC Taman Topi sangat terjamin keamanan dan kebersihannya. Hal ini diatur dalam SOP perusahaan yang juga mengatur standar kebersihan lingkungan dan karyawannya. d) Pelayanan Konsumen Konsumen yang datang biasanya akan disambut oleh crew dining karena crew dining ini sering berada di depan pintu masuk. Pesanan akan dilayani oleh crew back up yang membantu kasir dalam menyiapkan menu makanan. Restoran KFC tidak terdapat bill pesanan karena konsumen langsung membayar kepada kasir saat memesan makanan. Kegiatan operasional di KFC terkadang pihak manajemen mendapatkan keluhan dari konsumen apabila ada komplain, misalnya kesalahan taking order atau menunggu terlalu lama. Hal ini akan langsung ditangani oleh manajer restoran. Namun, KFC sudah menentukan waktu pelayanan dalam waktu 5 – 7 menit.
2.
Manajemen Sumberdaya Manusia Restoran KFC Taman Topi memiliki sistem manajemen yang terstruktur.
Saat ini memiliki 54 orang karyawan di bawah pimpinan Tomi Yuliawan sebagai manajer restoran. Seluruh crew memiliki tingkat pendidikan lulusan SMU atau sederajat dengan umur rata-rata 18 – 23 tahun dan D3 maupun S1 untuk manajer dengan umur rata-rata 25 – 40 tahun. Restoran KFC ini sangat mengutamakan karyawan yang loyal serta terlatih karena faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam perekrutan karyawan adalah kemauan untuk belajar dan keterampilan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat struktur organisasi Restoran KFC Taman Topi pada Gambar 4. Restaurant Manager
Assistant Restaurant Manager
Chief Cashier
MC
Back Up Dining
Cashier
Cook Kitchen
Gambar 4. Struktur Organisasi Restoran KFC Taman Topi Sumber: Restoran KFC Taman Topi, 2009
Karyawan KFC Taman Topi berjumlah 54 orang. Setiap jabatan memiliki wewenang dan tanggungjawab yang berbeda-beda. Pendelegasian wewenang di dalam KFC dilakukan secara struktural organisasi pekerjaan. Adapun tugas dan tanggungjawab dari setiap jabatan adalah sebagai berikut: - Manajer Restoran • Melaksanakan pencapaian target penjualan • Mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan kerja restoran • Memberikan pelatihan kepada karyawan • Menjaga, memelihara, dan meningkatkan image perusahaan
• Bertanggungjawab atas operasi perusahaan - Asisten Manajer Restoran • Membantu manajer restoran dalam memberikan pelatihan terhadap crew yang masih training. • Mengawasi setiap pelaksanaan kegiatan yang ada di KFC. • Menggantikan pekerjaan manajer restoran apabila tidak berada di tempat. - Chief Cashier • Mengawasi pelaksanaan setiap kegiatan kerja bagian penjualan • Membantu dalam jalannya operasional restoran • Mendata setiap menu makanan yang dijual - Kasir • Melayani tamu yang memesan produk makanan • Melaksanakan penawaran produk makanan • Menjaga dan memelihara kebersihan restoran dan sekitarnya - Master Ceremony (MC) • Bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan birthday party yang disediakan untuk anak-anak • Membantu kegiatan operasional, seperti membantu kegiatan cashier, back up, dan lain-lain - Back Up • Membantu kasir dalam persiapan setiap pesanan konsumen • Melaksanakan pemasakan pesanan konsumen • Menghidupkan, mematikan, dan membersihkan peralatan masak, pendingin serta lemari penyimpanan - Dining • Membersihkan meja makan konsumen setelah selesai makan • Menjaga dan memelihara kebersihan seluruh area restoran serta perlengkapan lainnya • Membantu konsumen membawa pesanan bila dibutuhkan - Cook • Melaksanakan pemasakan menu makanan • Mencatat tiap penerimaan bahan baku, pemasakan menu makanan, dan penggorengan
• Menghidupkan dan mematikan peralatan masak - Kitchen • Membantu pekerjaan bagian cook • Membersihkan peralatan makanan tamu • Mempersiapkan bahan baku yang dimasak Restoran KFC Taman Topi melakukan perekrutan karyawan melalui dua sumber, yaitu: 1) Sumber internal, yaitu karyawan berasal dari dalam perusahaan sendiri berupa alih tugas atau alih tempat tugas. Sumber internal untuk seorang calon manajer diawali dengan menjadi asisten manajer dan harus melewati all star selama 2 tahun atau dengan cara membangun karir, yaitu dari crew, star, all star, chief cashier, asisten manajer, kemudian dalam kurun waktu 10 tahun dapat dipromosikan untuk menjadi manajer setelah mendapat rekomendasi dari Regional Operation Manager (ROM). Karyawan yang berasal dari sumber internal biasanya tidak perlu mengalami masa pelatihan lagi atau sudah dalam kondisi siap bekerja. 2) Sumber eksternal, yaitu perekrutan karyawan dilakukan sendiri oleh restoran KFC Taman Topi. Perekrutan yang diikuti manajer maupun karyawan (crew) sangat lokasional, artinya wilayah masing-masing mereka bekerja yang diawasi oleh Training Centre (TC) yang didatangkan langsung dari pihak KFC Daan Mogot sebagai kantor pusat pelatihan tenaga kerja KFC. Restoran KFC memberlakukan tenaga kerja kontrak untuk mengikuti proses pelatihan selama 3 bulan dengan melakukan pekerjaan di bagian dining dengan tidak diperbolehkan bekerja yang berhubungan dengan produk. Setelah lulus, karyawan kontrak dapat menjadi karyawan tetap selama dalam waktu 2 tahun. Sedangkan training yang harus dilewati untuk menjadi karyawan tetap adalah dengan mengikuti beberapa tes terlebih dahulu yang diberikan oleh Training Officer (TO), antara lain seorang crew harus mempelajari 5 modul. Modul ini dibuat oleh Training Departement yang mencakup bagian Customer Service Team Member (CSTM) berupa pelayanan terhadap konsumen dan Food Service Team Member (FSTM) yang berhubungan dengan proses pengolahan produk kemudian diwawancara.
Upah karyawan (selain bidang manajerial) yang disebut Upah Minimum Kota (UMK) adalah sebesar Rp. 890.000,00 per bulan. Upah karyawan terdiri dari gaji pokok, THR, tunjangan transpor, tunjangan jabatan (untuk jabatan tertentu), dan cuti. Kesemua itu telah ditulis di surat Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Selain itu, setelah masa kerja selama 3 – 6 bulan, karyawan akan mendapatkan tunjangan kesehatan yang akan dibayarkan bersama upah bulanan. Pembagian tugas dan tanggungjawab dalam manajemen KFC Taman Topi sudah baik. Setiap karyawan memiliki tugas masing-masing tanpa ada tumpang tindih pekerjaan. Namun, pada waktu-waktu sibuk seperti akhir pekan dan hari libur biasanya para karyawan dapat melakukan banyak pekerjaan sesuai kebutuhan sehingga adanya kerjasama dengan saling membantu satu sama lain. Manajemen KFC Taman Topi juga memiliki SOP yang jelas dan terarah. Selain itu, bentuk motivasi kerja karyawan di KFC berupa penghargaan yang diberikan setiap bulan yang ditujukkan untuk karyawan terbaik yaitu perusahaan maupun dari cabang masing-masing KFC memberikan pelatihan dan breaving yang bertujuan untuk memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik lagi. Bentuk motivasi kerja karyawan juga dapat berupa money of the month sebagai insentif yang khusus diberikan kepada karyawan yang memiliki kinerja yang baik. 3.
Keuangan dan Akuntansi Restoran KFC memiliki kondisi keuangan yang baik. Modal pendirian
usaha berasal dari kantor pusat KFC MT. Haryono Jakarta. Oleh karena itu, KFC ini cukup leluasa dalam mengembangkan usahanya tanpa takut ada terkendala masalah uang dan inilah yang menjadi salah satu kekuatan yang dimiliki oleh KFC. Pencatatan laporan keuangan di KFC Taman Topi dilakukan setiap hari melalui sistem online berupa data keuangan yang diserahkan kepada bagian accounting di kantor pusat KFC. Dalam penelitian ini, kondisi keuangan KFC dianalisis dari keuntungan perusahaan, rasio profitabilitas, dan rentabilitas berdasarkan analisis laporan rugi laba perusahaan periode November 2008 – Oktober 2009. Dalam hal permodalan tersebut untuk biaya usaha dari sejak berdiri sampai dengan membuka cabang, restoran KFC menggunakan dana yang berasal dari kantor pusat KFC berdasarkan omset yang didapat sehingga keuntungan tersebut mampu membuka cabang usaha.
Berdasarkan perhitungan analisis keuntungan, rasio profitabilitas, dan rentabilitas pada restoran KFC Taman Topi diperoleh hasil bahwa usaha tersebut menguntungkan bagi perusahaan, dan memiliki peran yang baik terhadap keuntungan bersih maupun kekuatan keuangan perusahaan KFC. Hal tersebut terlihat dari hasil analisis rasio profitabilitas dan rentabilitas pada produk yang dijual KFC. Dapat dikatakan bahwa restoran KFC Taman Topi mampu menghasilkan laba dalam jangka panjang, dan ini merupakan kekuatan bagi perusahaan. Dalam pencatatan keuangan ini sudah mengadopsi teknologi, dimana pembukuan arus barang dan uang yang masuk dan keluar sudah disusun dengan menggunakan sistem akuntansi yang terkomputerisasi. 4.
Sistem Informasi Manajemen Kemajuan teknologi dewasa ini menimbulkan perubahan besar-besaran
dalam hidup manusia. Manusia dapat mengakses segala sesuatu dan memenuhi kebutuhannya dengan cepat. Restoran KFC memiliki website yang berfungsi untuk memberikan informasi secara cepat pada konsumen. Website ini dapat diakses melalui situs www.kfcindonesia.com yang disudah dikelola dengan baik karena dapat memberikan manfaat yang optimal bagi KFC dalam penggunaannya. Restoran KFC di Taman Topi memiliki tiga buah komputer yang menyediakan hotspot untuk internet agar konsumen tidak merasa bosan dengan hanya makan saja. 5.
Pasar dan Pemasaran Restoran KFC dalam hal pasar memperhatikan pangsa pasar karena
sebagai tujuan KFC untuk menarik minat para konsumen, seperti menu KFC yang terdiri dari berbagai paket dengan harga yang berbeda-beda. Hal ini untuk memudahkan para konsumen dalam memilih paket yang akan mereka beli, diantaranya paket bucket, combo, dan sebagainya. Selain itu, kegiatan promosi bertujuan untuk memperkenalkan produk baru KFC yang dipromosikan lewat iklan di televisi, media cetak (koran maupun majalah) serta spanduk di jalan raya dan counter KFC agar para konsumen mengetahui produk baru yang dikeluarkan KFC sehingga memungkinkan konsumen ingin membelinya.
A. Segmentation, Targeting, Positioning 1. Segmentation Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah (Rangkuti dalam Rini, 2009). Segmentasi pasar yang dilakukan oleh KFC adalah berdasarkan aspek demografis, aspek psikografis, dan aspek perilaku. Segmentasi pasar berdasarkan demografis yaitu keluarga dan remaja sedangkan segmentasi pasar berdasarkan aspek psikografis terdiri dari kelas sosial dan gaya hidup. Dari kelas sosial, segmen yang dipilih oleh KFC adalah semua kalangan masyarakat. Perubahan gaya hidup terhadap pola konsumsi masyarakat yang tidak memiliki banyak waktu untuk mengelola makanannya sendiri di rumah. Seiring dengan peningkatan aktivitas bekerja, mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi makanan di luar rumah. Segmentasi pasar berdasarkan aspek perilaku terdiri dari manfaat dimana konsumen mencari manfaat berupa kualitas produk, pelayanan, dan kecepatan. 2. Targeting Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar utama KFC adalah keluarga. 3. Positioning Positioning merupakan tahap dimana perusahaan menentukan posisi yang diinginkan dalam pasar. Restoran KFC ingin menempati posisi sebagai restoran cepat saji dengan menu utama adalah ayam goreng yang memiliki citarasa yang khas dan pelayanan yang ramah serta harga yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. B. Bauran Pemasaran 1. Produk Strategi produk
merupakan strategi yang
paling
penting
untuk
dikembangkan karena produk inilah yang dinikmati secara langsung oleh konsumen. Strategi produk yang dilakukan KFC dapat dilihat dari visi perusahaan yaitu menjadi restoran nomer satu dan selalu menjadi pemimpin dalam segala bidang pasar industri makanan cepat saji dengan terus memberikan suasana ramah dan menyenangkan melalui kepuasan ’Yum!’ kepada konsumen sesuai dengan misi KFC itu sendiri.
Strategi produk yang dilakukan oleh KFC agar pelanggan tidak bosan adalah dengan inovasi produk berupa rasa ayam goreng yang berbeda-beda, seperti hot crispy chicken, original recipe chicken, dan black paper chicken. Selain itu juga KFC menyediakan menu kolonel yakiniku dengan ayam yang dilapisi tepung dan terdapat sayuran, soup, burger, spaghetti, twister chicken, dan lain-lain. Hal ini dilakukan agar konsumen mempunyai banyak pilihan menu bagi yang tidak memiliki selera makan yang sama. Adanya inovasi produk yang dikembangkan merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki KFC dalam menarik minat konsumen. Adapun menu yang dijual KFC Taman Topi pada Tabel 21. adalah seperti berikut: Tabel 21. Daftar Menu KFC Taman Topi Nama Menu 1. Menu Ayam (Original Recipe Chicken, Hot Crispy Chicken, dan Black Paper Chicken):
Harga (Rp)
- Original Recipe Chicken
8.909
- Hot Crispy Chicken - Black Paper Chicken
8.909 8.909
2. Menu Spaghetti/Yakiniku: - Colonel Yakiniku - Spaghetti Supreme 3. Menu Paket Combo: Value Combo: Super Panas Jumbo (1 potong ayam + nasi + soft drink) - Music Combo Hitlist - Combo Double - Ala Carte Oriental Bento Travelling Combo - 2 yakiniku rice - 2 oriental bento Complete Combo - Combo Mega Deal (1 potong ayam + nasi + 1 KFC soup + 1 puding + 1 soft drink medium) Combo Super Deal (2 potong ayam + 1 nasi + 1 soft drink) 4. Menu Burger/Fillet: - 2 chicken dan fillet - 2 twister - 1 OR burger 5. Menu Paket Bucket: Big Feast (9 potong ayam + 6 nasi + 6 soft drink) Small Feast (5 potong ayam + 3 nasi + 3 soft drink) 9 Piece Chicken (9 potong ayam)
15.909 10.909 15.909 25.455 17.273 10.445 73.636
27.273
24.545
63.636
125.465 66.364 73.636
1. Menu Ayam (Original Recipe Chicken, Hot Crispy Chicken, dan Black Paper Chicken Menu ayam goreng yang paling diminati oleh konsumen adalah hot crispy chicken karena rasanya yang pedas dan kriuk-kriuk sehingga membangkitkan selera makan konsumen dan lebih diingat di benak konsumen. 2. Menu Spaghetti/Yakiniku Menu yang paling diminati umumnya adalah spaghetti supreme karena konsumen umumnya memilih menu alternatif yang cukup mengenyangkan. Namun, apabila konsumen ingin makan nasi yang ditambah dengan potongan daging ayam tanpa tulang dan ada sayurannya. Untuk colonel yakiniku, konsumen memilih menu tersebut karena lebih mengenyangkan daripada spaghetti karena terdapat nasi dalam peketnya. 3. Menu Paket Combo Menu yang paling banyak diminati adalah value combo (super panas jumbo) karena KFC sangat terkenal dengan produk ayamnya yang enak sehingga konsumen cenderung memilih paket menu yang menyajikan ayam sebagai menu utamanya dan pelengkapnya adalah nasi yang dapat mengenyangkan. Sedangkan travelling combo yaitu menu oriental bento juga menawarkan menu yang berisikan nasi dan ayam tetapi penjualannya kurang diminati karena ayam yang disajikan sudah dalam bentuk irisan tanpa tulang sehingga dianggap kurang menarik dan kurang mengenyangkan. 4. Menu Burger/Fillet Menu yang paling diminati adalah twister karena dalam promosinya lebih terkenal sehingga konsumen lebih mengingat produk twister. 5. Menu Paket Bucket Menu yang paling diminati adalah Big Feast karena terdiri dari 9 potong ayam dengan masing-masing nasi dan soft drink sesuai dengan jumlah ayam sehingga bagi konsumen yang bersama keluarga lebih memilih menu Big Feast karena jumlahnya banyak. Produk KFC sangat berkualitas karena 11 bumbu rahasia KFC diimpor dari luar negeri yang sudah terjamin kualitasnya dan KFC tetap menjaga ciri khas rasa yang sesuai dengan aslinya. Dalam penetapan standar mutu produk, restoran
KFC sudah memiliki sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan memiliki standar keamanan ayam goreng KFC yang terdiri dari (1) pemasok dan bahan baku dikontrol ketat sesuai standar KFC internasional, keamanan pangan nasional, dan memiliki surat keterangan bebas virus flu burung dari Dinas Peternakan dan Pertanian; (2) Higiene dan sanitasi, diterapkan pada seluruh proses produksi, peralatan, dan karyawan; (3) 1710 C selama 13 menit. Ayam goreng dimasak dengan teknik komputerisasi pada suhu 1710 C selama 13 menit untuk mematikan virus dan bakteri; (4) Disimpan dalam display khusus bersuhu 650 C dan memiliki batas waktu penyajian; (5) MUI. Adanya sertifikasi halal dari MUI dan standarisasi keamanan ayam goreng KFC merupakan salah satu kekuatan dari KFC karena hal ini dapat menjaga kepercayaan konsumen bahwa produk yang dimakan aman untuk dikonsumsi. Restoran KFC selain menawarkan dan menjual produk, KFC juga menawarkan jasa kepada konsumen yang berupa pelayanan, antara lain: 1. Dine In (makan di tempat) Konsumen dapat memakan produk KFC di dalam restoran KFC Taman Topi untuk menciptakan kenyamanan bagi para tamu, maka di dinding-dinding KFC di pasang gambar orang yang sedang makan ayam goreng serta adanya televisi layar datar yang dipasang di atas dengan menyajikan tontonan anak band dari KFC music hitlist yang menyenangkan dan enak didengar. 2. Take Away (dibawa pulang) Konsumen memesan makanan di kasir untuk dibawa pulang. Kemasan produk take away berbeda dengan yang dimakan di restoran, biasanya untuk take away menggunakan kotak kardus yang mudah dibawa dan praktis. 3. Catering Konsumen dapat memesan produk KFC di atas 50 box yang diantar sesuai dengan tempat pemesanan. Biasanya konsumen memesan bila mengadakan kegiatan rekreasi, perpisahan, tour, dan lain-lain. 2. Harga Harga merupakan nilai yang sangat penting dalam penjualan produk KFC. Dalam menentukan atau menetapkan suatu harga banyak faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu:
•
Harga dari bahan-bahan baku produk KFC, artinya jika harga bahan baku meningkat dari penjualnya maka pihak pemasaran akan meningkatkan harga produk.
•
Perekonomian masyarakat.
•
Harga yang ditetapkan pesaing.
•
Biaya pajak sebesar 10%.
•
Lingkungan sekitar store KFC.
•
Wilayah.
•
Promosi. Harga yang ditetapkan KFC bervariasi dan harga ditampilkan jelas pada
daftar menu yang terdapat di counter belakang kasir. Konsumen akan dikenakan pajak sebesar 10 persen dari total harga pesanan. Restoran KFC memadukan strategi harga dengan strategi promosi dengan memberikan menu goceng dengan harga miring. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan adanya menu goceng dan super panas jumbo yang biasa dibeli dan disukai oleh pelajar ataupun mahasiswa. Tabel 22. berikut ini merupakan bentuk strategi ”menu goceng” yang diterapkan perusahaan adalah: Tabel 22. Bentuk Strategi Menu Goceng KFC Taman Topi Menu Go...Go Goceng! Cuma Rp. 5000 KFC soup Salad KFC puding Orange juice Spaghetti deluxe Pepsi/mirinda 2 perkedel
Harga (Rp) 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000
Menu yang paling diminati dalam paket goceng ini adalah spaghetti deluxe karena
konsumen
umumnya
memilih
menu
alternatif
yang
cukup
mengenyangkan. Dengan adanya program strategi harga ini, bisa dikatakan cukup berhasil dilihat berdasarkan jumlah pembeli yang cukup banyak membeli menu goceng. 3. Promosi (Promotion) Promosi merupakan unsur utama dalam kampanye pemasaran yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih
cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Menurut Kotler dan Amstrong (1997), promosi pemasaran meliputi alat untuk promosi konsumen (sampel, kupon, tawaran uang kembali, potongan harga, pemberian, hadiah, imbalan berlangganan, pengujian gratis, garansi, promosi bersama, promosi silang, pajangan di tempat pembelian dan peragaan); promosi perdagangan (potongan harga, tunjangan dana iklan, pajangan dan barang gratis); dan promosi bisnis dan promosi tenaga penjualan (pameran dan konveksi dagang, kontes bagi perwakilan penjualan dan iklan barang khusus). Restoran KFC mengadakan promosi dalam memperkenalkan produknya kepada konsumen dengan tujuan menarik minat konsumen agar membeli produk KFC dan meningkatkan laju penjualan produk. Kegiatan utama promosi yang sering dilakukan oleh perusahaan adalah melalui media iklan televisi. Selain itu, kasir juga memegang peranan yang sangat penting karena kasir yang melakukan promosi atau penawaran produk secara langsung kepada konsumen. Jenis promosi yang diadakan oleh KFC ditentukan oleh Marketing Departement perusahaan, sementara pihak store yaitu KFC hanya sebagai pelaksana teknis. Jenis-jenis promosi yang diadakan di KFC Taman topi antara lain: •
Paket Goceng Promosi paket ini tidak ada batasan waktu dan berlaku setiap hari. Tujuannya
: meningkatkan penjualan dengan memberikan alternatif harga dan menu kepada konsumen yang hanya ingin membeli minuman atau mengkonsumsi satu jenis makanan tanpa ayam.
Sasarannya
: seluruh kalangan masyarakat
Media promosi
: spanduk-spanduk yang dipasang disekitar store dan counter display KFC.
•
Paket Combo Promosi paket ini tidak ada batasan waktu dan berlaku setiap hari. Tujuannya
: meningkatkan penjualan dengan cara memberikan kepuasan kepada konsumen yang ingin makan bersama keluarganya melalui penawaran paket harga yang murah.
Sasarannya
: keluarga
Media promosi
: spanduk-spanduk yang dipasang disekitar store dan counter display KFC.
•
Album Music Hitlist Tujuannya
: menambah omset KFC, memberikan brand image kepada masyarakat bahwa KFC peduli dengan kreativitas kawula muda melalui pembuatan album music hitlist.
Sasarannya
: kawula muda
Madia promosi
: spanduk-spanduk yang dipasang disekitar store dan counter display KFC dan senantiasa memutarkan lagulagu yang terdapat dalam album music hitlist.
4. Tempat (Place) Tempat merupakan sarana penyampaian produk atau pendistribusian produk ke konsumen. Dalam hal ini tempat yang dimaksud meliputi dari sistem penyaluran produk, cakupan pemasaran dan fasilitas yang tersedia. Restoran KFC Taman Topi berlokasi di jalan Kapten Muslihat Bogor, Jawa Barat. Restoran KFC Taman Topi termasuk dalam kategori medium. KFC ini beroperasi tujuh hari dalam seminggu selama 24 jam. Restoran KFC Taman Topi terletak ditempat yang strategis dipinggir jalan raya dan di lingkungan sekitar restoran terdapat rumah makan padang, California Fried Chicken (CFC), warung makan, departement store, pasar anyar, dan rumah penduduk yang dapat memberikan pengaruh terhadap penjualan produk KFC. Restoran KFC Taman topi juga memberikan fasilitas yang diperuntukkan bagi konsumen yang datang agar merasa nyaman, antara lain televisi yang memutarkan musik dari KFC music hitlist, area birthday party, condimant bar (tempat menyimpan saus sambal), dan tempat cuci tangan. Jika ada kerusakan pada alat fasilitas, bagian perlengkapan akan koordinasi dengan perusahaan dan jika kerusakannya tidak terlalu parah dapat diperbaiki oleh crew KFC sendiri. Ruangan di dalam KFC Taman Topi terbagi atas beberapa area, yaitu: • Area Dining Area dining yaitu area yang digunakan oleh crew KFC dengan kegiatan yang dilakukan antara lain menyambut kedatangan konsumen, menjaga
kebersihan restoran, membersihkan kembali meja yang telah dipakai konsumen, membantu kasir mengantar pesanan tunggu konsumen, melakukan pengisian ulang kebutuhan pelengkap makan, dan membantu konsumen yang memerlukan bantuan. •
Area Counter Area counter yaitu area yang digunakan oleh crew KFC untuk menyambut
kedatangan
konsumen,
melakukan
penawaran
menu,
melayani
pesanan
konsumen, dan melakukan cash register atau proses terjadinya penjualan dan pembelian antara kasir dan konsumen. •
Area Back Up Area Back Up yaitu area yang digunakan oleh crew KFC dengan kegiatan
yang dilakukan antara lain membentu kasir dalam menyiapkan pesanan konsumen dan mempersiapkan alat makan. •
Area Kitchen Area Kitchen yaitu area yang digunakan oleh crew KFC untuk
mempersiapkan bahan-bahan setengah jadi serta membersihkan peralatan masak dan makan. •
Area Cook Area Cook yaitu area yang digunakan oleh crew KFC untuk melakukan
kegiatan memasak, melakukan pencatatan hasil penggorengan, membersihkan peralatan goreng dan menjaga kebersihan lainnya. •
Area Birthday Party Area Birthday Party yaitu area yang diperuntukkan bagi konsumen yang
merayakan ulang tahun di restoran KFC. 5. Orang Orang atau karyawan yang merupakan bagian terpenting dalam perusahaan karena terlibat langsung dalam pemberian jasa dan merupakan faktor intern yang memiliki peran yang cukup besar dalam mewujudkan jiwa yang dikehendaki oleh pelanggan. Restoran KFC ini memiliki crew yang ramah yang dapat membuat pelanggan nyaman.
6. Proses Proses merupakan semua kegiatan yang dapat dikoordinasikan dengan baik untuk menciptakan kualitas serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Pelayanan yang baik akan meningkatkan loyalitas dan kepercayaan konsumen terhadap restoran. Hal ini dikarenakan dalam penjualan produk harus diimbangi dengan pelayanan yang tinggi terhadap konsumen. Strategi proses yang telah diterapkan oleh KFC ini adalah kecepatan pelayanan seperti kecepatan dalam penyajian hidangan dan kecepatan dalam melakukan transaksi dengan konsumen. 7. Bukti Fisik Bukti fisik berhubungan dengan fasilitas apa saja yang diberikan oleh KFC seperti adanya sarana pendukung. Pemanfaatan fasilitas teknologi canggih seperti internet corner. Fasilitas ini bertujuan untuk meraih segmen pelajar, mahasiswa, dan pegawai perkantoran lainnya yang tidak bisa lepas dari layanan informasi seperti internet. Fasilitas lainnya yang dimiliki oleh KFC Taman Topi adalah ruangan untuk merayakan pesta ulang tahun, tujuannya untuk meningkatkan penjualan. Area ini dipasang spanduk-spanduk di dinding maupun disekitar store. Selain itu, sarana pendukung yang diberikan meliputi area parkir yang dapat digunakan untuk kendaraan roda dua dan empat, condimant bar, tempat cuci tangan, dan kamar mandi. Ketiga bukti fisik yang dimiliki KFC merupakan kekuatan KFC Taman Topi dalam memenuhi kenyamanan konsumen. Berdasarkan analisis lingkungan internal dalam matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 23.
Tabel 23. Analisis Faktor Internal KFC Taman Topi di Bogor No. 1.
Faktor Internal Produk
2.
Harga
3.
Promosi
Kekuatan • Citarasa ayam goreng yang gurih dan renyah • Kualitas produk terjaga • Inovasi produk • Memiliki sertifikasi halal dari MUI • Strategi harga khusus untuk menu goceng • Harga KFC cukup terjangkau • Promosi cukup dilakukan
4.
Tempat
• Lokasi KFC yang strategis
5. 6.
Orang Proses
7.
Bukti Fisik
• Tenaga kerja terspesialisasi • Kecepatan dan pelayanan yang ramah terhadap konsumen • Pelayanan internet corner • Memiliki fasilitas birthday party • Sarana pendukung yang sudah lengkap
Kelemahan
• Penggunaan website belum optimal • Tidak memiliki layanan drive thru
5.3.2 Analisis Lingkungan Eksternal Restoran KFC Taman Topi di Bogor Analisis
terhadap
lingkungan
eksternal
merupakan
tahap
untuk
mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Aspek eksternal yang dianalisis, yaitu lingkungan jauh dan lingkungan industri. Berdasarkan identifikasi dan hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak KFC Taman Topi, kantor pusat KFC, dan hasil wawancara dengan pesaing restoran waralaba asing lain terhadap faktor-faktor eksternal diperoleh beberapa faktor strategis eksternal yang berpotensi sebagai peluang dan juga yang akan dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. Faktor-faktor strategis eksternal ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan pengisian kuesioner sendiri dilakukan oleh peneliti langsung pada saat melakukan wawancara. Faktor-faktor strategis eksternal yang diperoleh dari hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut: 5.3.2.1 Lingkungan Jauh Lingkungan jauh adalah faktor lingkungan eksternal yang merupakan lingkungan jauh operasional perusahaan. Lingkungan jauh dipengaruhi oleh faktor politik dan hukum, sosial, ekonomi, dan teknologi.
1. Faktor Politik dan Hukum Seiring dengan peningkatan jumlah usaha pendukung industri pariwisata di Kota Bogor, pemerintah menetapkan peraturan izin usaha dan retribusi. Pasal 12 Perda Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2004 tentang penyelenggaraan Usaha Kepariwisataan mengatur perizinan badan usaha atau perorangan yang mengajukan usaha kepariwisataan wajib dikenakan retribusi. Peraturan ini dilaksanakan berdasarkan UU No.34 Tahun 2000 tentang Pajak Retribusi Daerah, dimana tarif yang dikenakan pada konsumen sebesar 10 persen dari total pesanan. Adanya peraturan dan perundang-undangan yang jelas, serta dukungan besar pemerintah terhadap usaha restoran telah mampu menciptakan atmosfer lingkungan politik dan hukum yang aman bagi usaha restoran. Keamanan dan lingkungan Kota Bogor yang kondusif sangat mendukung pertumbuhan usaha restoran. Undang-undang tentang lingkungan dan perburuhan serta Peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja di restoran KFC Taman Topi telah diatur dalam surat Perjanjian Kerja Bersama (PKB), sedangkan untuk sistem perpajakan telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) karena pajak merupakan hal terpenting yang wajib dibayar warga negara siapapun yang mendiami wilayah Indonesia. Restoran KFC Taman Topi dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dan internal yang ada disekitarnya. Hasil analisis penelitian ini menggambarkan kondisi eksternal dan internal yang mempengaruhi jalannya operasional perusahaan dan mempengaruhi perencanaan stategis yang sesuai dengan kondisi lingkungan tersebut. Dalam penelitian ini, didapat rincian lingkungan bisnis bahwa untuk usaha KFC, lingkungan jauh mempengaruhi faktor politik dalam hal Undang-Undang tentang perburuhan dalam bentuk Peraturan Kerja Bersama (PKB). Hal ini sudah ditetapkan kantor pusat KFC saat tenaga kerja menyetujui perjanjian kontrak. Peraturan Kerja Bersama (PKB) ini berisi tentang kesepakatan antara kedua belah pihak yang bersifat sepakat dan mengikat antara PT. Fastfood Indonesia, Tbk selaku pihak pertama dan tenaga kerja selaku pihak kedua mengenai syarat-syarat umum, tata tertib, tugas, larangan dan kewajiban yang masing-masing tercantum dalam pasal yang ada di PKB. Sistem perpajakan masih berlaku untuk KFC sama halnya dengan restoran-restoran lain, yaitu tetap
membayar pajak kepada pemerintah karena pajak merupakan hal terpenting yang wajib dibayar warga negara yang mendiami suatu wilayah tertentu. 2. Faktor Ekonomi Ketidakstabilan kondisi perekonomian saat ini memberi pengaruh terhadap kecenderungan iklim usaha yang tidak menentu. Perekonomian yang dialami oleh Indonesia selalu stabil, salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga bahan baku. Kenaikan harga bahan baku yang disebabkan oleh inflasi yang tinggi di suatu negara akan berkorelasi dengan biaya produksi, sehingga membuat harga jual menjadi tinggi dan mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat. Tingkat pendapatan masyarakat yang semakin besar menunjukkan daya beli masyarakat yang semakin besar pula. Hal ini merupakan peluang bagi industri makanan terutama restoran sehingga memiliki prospek yang baik Tabel 24. Tabel 24. Perkembangan dan Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita Kota Bogor Atas Dasar Harga Konstan Tahun (2003-2006) Tahun
2003 2004 2005 2006
PDRB (Jutaan Rupiah)
3.168.185,54 3.361.438,93 3.567.231,21 3.782.273,71 Rata-Rata
PDRB (Per Kapita)
3.860.313 4.042.275 4.171.786 4.307.152
Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita (%) 2,02 4,71 3,20 3,24 3,29
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bogor, 2007
Pada periode tahun 2003-2006, laju pertumbuhan PDRB per kapita kota Bogor rata-rata mengalami peningkatan sebesar 3,29 persen setiap tahunnya. Peningkatan pendapatan masyarakat kota Bogor menunjukkan daya beli masyarakat yang semakin meningkat pula dan akan mendorong pertumbuhan usaha Restoran di kota Bogor. Tingkat inflasi yang ada juga turut mempengaruhi kemampuan berkembang usaha restoran. Namun, pada restoran KFC Taman Topi tingkat inflasi naik tergantung harga bahan pokok di pasaran. Tingkat inflasi yang berfluktuasi dalam perekonomian Indonesia mempengaruhi usaha pengembangan restoran. Fluktuasi ini menimbulkan kondisi ketidakpastian ekonomi. Seringkali pelaku usaha maupun pihak manajemen yang ingin mengembangkan usahanya
mengalami kesulitan dalam memprediksi tingkat keuntungan yang akan diperolehnya. Penetapan harga produk di KFC yang berperan adalah penjual dan perusahaan sendiri. PT. Fastfood Indonesia, Tbk sebagai kantor pusat KFC yang berada di Jalan MT. Haryono, Jakarta Selatan merupakan satu-satunya pemegang hak waralaba restoran KFC di Indonesia yang didirikan oleh kelompok usaha Gelael. Sehingga yang menentukan harga produk KFC adalah kantor pusat yang diberitahukan kepada masing-masing store KFC disetiap wilayah. Penetapan harga produk KFC ditentukan oleh: •
Marketing Department Dalam penetapan harga produk, Marketing Deparment berfungsi untuk
memutuskan mengenai biaya dari promosi yang akan dilakukan untuk produk KFC yang baru. •
General Manager Bussines Development General Manager Bussines Development berfungsi untuk menentukan
apakah harga yang akan ditetapkan kompetitif/terjangkau atau tidak. •
General Manager Operation General Manager Operation dalam penentuan harga berfungsi untuk
mengenai biaya operasional, artinya biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh operasional. Restoran KFC Taman Topi memiliki produktivitas sumberdaya manusia dan teknologi yang sudah maju. Dilihat dari keterampilan tenaga kerja, restoran KFC menetapkan kriteria bagi tenaga kerjanya antara lain untuk crew dibutuhkan lulusan minimal SMA atau sederajat, tinggi badan wanita 158 cm dan pria 165 cm, KFC juga meminta surat keterangan berbadan sehat dari dokter, surat kelakuan baik dari kepolisian, dan keterangan kerja dari DEPNAKERTRANS sehingga tidak ragu lagi bahwa tenaga kerja KFC memiliki keterampilan yang baik dalam hal persyaratan lamaran maupun teknik seperti dalam pengolahan ayam goreng dan juga tenaga kerjanya memiliki sikap yang ramah dalam melayani konsumen. Sedangkan dalam hal teknologi, teknologi yang digunakan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan tenaga kerja maupun konsumennya.
3. Faktor Sosial Saat ini konsumen ingin mengkonsumsi makanan yang praktis dan mudah, maka banyak berdirinya berbagai restoran di Indonesia. Sama halnya dengan sikap konsumen, gaya hidup masyarakat juga berubah mengikuti trend. Konsumen yang memiliki gaya hidup yang modern, artinya saat ini banyak masyarakat yang bekerja sehingga ingin mengkonsumsi makanan yang cepat dan praktis. Restoran KFC menyediakan menu rasa ayam goreng yang sesuai dengan selera konsumen, diantaranya rasa ayam goreng Hot Crispy (pedas) dan ayam goreng Original Recipe (O.R) bahkan KFC menambahkan menu rasa baru yaitu Black Paper Chicken atau ayam goreng lada hitam. Hal ini tentunya dikarenakan selera konsumen yang berbeda, biasanya orang Indonesia menyukai ayam goreng Hot Crispy Chicken karena rasanya yang pedas sehingga sesuai dengan lidah konsumen Indonesia yang menyukai makanan pedas. Namun, ada juga konsumen yang tidak menyukai pedas dengan memilih ayam goreng original atau Original Recipe Chicken (O.R). 4. Faktor Teknologi Perkembangan teknologi dan informasi mengalami kemajuan yang pesat dalam mendorong restoran menjadi lebih baik. Perkembangan teknologi dan informasi dapat dimanfaatkan di semua bagian operasional restoran seperti pada bagian keuangan, pelayanan, dan pemprosesan. Adanya sistem komputerisasi di bagian keuangan akan lebih memudahkan dalam memanajemen pengalokasian dana. Faktor teknologi mempengaruhi kinerja KFC, diantaranya dapat berpengaruh pada kecepatan pelayanan kepada konsumen, teknologi modern dalam produksi seperti tempat pendingin bahan baku (freezer), chiller, display holding cabinet, mengolah data keuangan menjadi lebih mudah dengan menggunakan alat modern bukan manual. Apabila terjadi keusangan teknologi, restoran KFC menggantikannya dengan yang baru tetapi itu semua tergantung jika kondisi barang sudah rusak berat. Biasanya alat yang cepat rusak adalah program dari register cashier, maka harus diperbaiki guna kelancaran pembayaran kepada konsumen. Selain itu, penggunaan teknologi informasi seperti penggunaan televisi dan fasilitas hotspot untuk membuat pengunjung nyaman dan merasa betah.
Penggunaan teknologi yang baik dapat menyebabkan kapasitas produksi yang dihasilkan menjadi lebih banyak dan pelayanan yang berkualitas serta berpengaruh pada peningkatan penjualan sehingga hal ini menjadi peluang bagi KFC. 5.3.2.2 Lingkungan Industri Lingkungan industri terdiri dari ancaman masuk pendatang baru, persaingan sesama perusahaan dalam industri, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok, dan pengaruh kekuatan dari pemerintah maupun serikat pekerja. 1) Ancaman Masuk Pendatang Baru Pendatang baru dalam industri restoran di kota Bogor cenderung dapat masuk dengan mudah tanpa hambatan yang berarti dan reaksi yang kurang dari restoran yang telah ada. Hambatan diferensiasi produk cukup tinggi karena semakin produk itu berbeda/unik maka konsumen semakin penasaran untuk mencobanya. Faktor ancaman masuk pendatang baru yang sering mempengaruhi restoran KFC Taman Topi adalah diferensiasi produk dan akses ke saluran distribusi. Diferensiasi produk seperti berbagai macam menu ayam goreng dengan rasa yang berbeda, misalnya hot crispy chicken, original recipe chicken, dan yang baru adalah black paper chicken. Sedangkan untuk akses ke saluran distribusi sangat menentukan penyebaran produk, sehingga akses distribusi ke KFC lancar karena didukung oleh transportasi yang memadai. Hal ini dapat mempermudah KFC ke distribusi bahan baku maupun konsumen. Pendatang baru dalam industri restoran di kota Bogor cenderung dapat masuk dengan mudah tanpa hambatan yang berarti dan reaksi yang kurang dari restoran yang telah ada. Kemunculan pendatang baru menjadi ancaman bagi usaha restoran yang telah ada. Menurut hasil wawancara yang dilakukan dengan pimpinan KFC pusat, yaitu manajer pemasaran mengatakan bahwa potensi masuknya pendatang baru dalam bisnis restoran relatif mudah. Oleh karena itu, intensitas persaingan diantara restoran tinggi, seperti halnya di Bogor, intensitas persaingan bisnis restoran tinggi, dimana hal ini dapat dilihat dari banyaknya
restoran waralaba asing di kota Bogor. Sehingga hal ini merupakan salah satu ancaman eksternal bagi KFC dalam persaingan bisnisnya. Industri restoran di kota Bogor dapat dianalisis sebagai berikut: a. Pendatang baru rata-rata memiliki skala ekonomis yang cukup besar. b. Permodalan bagi usaha restoran sangat mudah, terutama di kota Bogor. Kemunculan sistem pengelolaan restoran dengan konsep waralaba memberi penawaran bagi masyarakat untuk mendirikan restoran dengan biaya yang rendah dan tingkat pengembalian tinggi. c. Regulasi pemerintah sangat mendukung pengembangan usaha restoran di kota Bogor. Hal ini didukung sejumlah kebijakan dan program Pemerintah Daerah untuk meningkatkan potensi pariwisata kota Bogor. d. Biaya beralih pembeli tidak ada, karena konsumen bebas untuk pindah dan mencoba pemasok (restoran) lain. e. Pendatang baru memiliki kemudahan akses distribusi. Usaha restoran di kota Bogor memiliki saluran distribusi yang sangat luas, sehingga pendatang baru dapat masuk ke saluran distribusi. 2) Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri Persaingan sesama perusahaan dalam industri restoran di kota Bogor cenderung kompetitif. Hal ini bisa dilihat dari jumlah restoran yang semakin bertambah dari tahun ke tahunnya. Selain pesaing sejenis, KFC juga dihadapi oleh pesaing non sejenis. Salah satu pesaing utama sejenis adalah California Fried Chicken (CFC) yang jaraknya tidak terlalu jauh dari KFC Taman Topi dan rumah makan tradisional seperti rumah makan padang dan rumah makan lain yang berada disekitar KFC Taman Topi. 3) Ancaman Produk Pengganti Restoran KFC merupakan restoran penyedia makanan cepat saji dengan produk utamanya yaitu ayam goreng. Ancaman produk pengganti atau subsitusi yang diperhitungkan oleh KFC adalah restoran CFC, Mc Donal’s, dan sebagainya yang menyediakan menu daging ayam. 4) Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli Restoran KFC tidak begitu melihat dari sisi tawar-menawar pembeli dalam menentukan harga maupun dalam meningkatkan mutu atau layanan karena yang
menentukan adalah bagian pemasaran. Kekuatan tawar-menawar pembeli dilihat dari jumlah alternatif restoran yang tersedia di kota Bogor sangat banyak, penawaran tinggi, biaya beralih ke restoran lain juga rendah sehingga konsumen bebas memilih restoran yang sesuai dengan kebutuhannya. 5) Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok Restoran KFC Taman Topi memperoleh pasokan bahan baku ayam yang didatangkan dari PT. Charon Pokphan dan PT. Five Star. Kekuatan tawarmenawar pemasok tinggi karena restoran KFC Taman Topi tidak pernah berganti ke pemasok lain untuk menjaga kualitas bahan baku. 6) Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya Restoran KFC Taman Topi bekerjasama dengan stakeholder. Stakeholder disini adalah pemerintah, serikat pekerja, lingkungan masyarakat, dan pemasok. Berdasarkan analisis lingkungan internal dalam matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Analisis Faktor Eksternal KFC Taman Topi di Bogor No. 1.
Faktor Eksternal Lingkungan Umum/Jauh
2.
Lingkungan Industri
Peluang Ancaman • Perubahan pola dan gaya • Kenaikan harga bahan hidup masyarakat baku • Pertumbuhan jumlah penduduk • Cukup tersedia angkatan kerja • Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat • Perkembangan kemajuan dan inovasi teknologi • Hambatan masuk industri tinggi • Tingkat persaingan dalam industri restoran tinggi • Kekuatan tawarmenawar pemasok tinggi
Keterangan : Responden satu adalah manajer restoran KFC Taman Topi Responden dua adalah pesaing utama (CFC dan Mc Donal’s)
5.3.3 Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran Setelah mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, selanjutnya dilakukan perumusan strategi. Perumusan strategi meliputi tiga
tahapan, yaitu tahap masukan, tahap pencocokan, dan tahap pengambilan keputusan. 5.3.3.1 Tahap Masukan Tahap masukan merupakan tahap untuk memasukkan hasil analisis dan identifikasi terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hasil analisis dan identifikasi lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan akan disusun ke dalam matriks IFE, sedangkan hasil analisis dan identifikasi kondisi eksternal berupa peluang dan ancaman akan disusun ke dalam matriks EFE. 1. Analisis Matriks IFE Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari faktor-faktor
internal
yang
terdapat
pada
perusahaan.
Matriks
IFE
menggambarkan kondisi internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dihitung berdasarkan rating dan bobot yang diambil kuesioner dari manajer restoran KFC Taman Topi dan konsumen/pelanggan. Tabel 26, menunjukkan matriks IFE yang menganalisis 15 faktor sukses kritis yang terdiri dari 13 kekuatan dan dua kelemahan. Tabel 26. Hasil Analisis Matriks IFE Restoran KFC Taman Topi Faktor Internal
Bobot
Rating
Bobot Skor
Kekuatan 1. Citarasa ayam goreng yang gurih dan renyah 2. Lokasi KFC yang strategis 3. Kualitas produk terjaga 4. Inovasi produk 5. Strategi harga khusus untuk menu goceng
0.072 0.063 0.065 0.072 0.067
4 4 3.5 3.5 4
0.288 0.252 0.227 0.252 0.268
6.
0.073
3.5
0.255
0.061
3
0.183
0.058 0.070 0.072 0.063 0.073 0.069
4 4 3.5 3.5 3.5 3.5
0.232 0.28 0.252 0.220 0.255 0.241
0.072 0.063
2 3
0.144 0.189 3.538
Harga KFC cukup terjangkau bagi semua kalangan masyarakat 7. Kecepatan dan pelayanan yang ramah terhadap konsumen 8. Memiliki sertifikasi halal dari MUI 9. Memiliki fasilitas birthday party 10. Sarana pendukung yang sudah lengkap 11. Tenaga kerja terspesialisasi 12. Pelayanan internet corner 13. Promosi cukup dilakukan Kelemahan 14. Penggunaan website belum optimal 15. Tidak memiliki layanan drive thru Total Sumber: Restoran KFC Taman Topi, 2009
Berdasarkan hasil analisis matriks IFE pada Tabel 26. menunjukkan bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah citarasa ayam goreng KFC yang gurih dan renyah dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0.288. Hal ini dikarenakan citarasa suatu makanan yang unik atau khas akan diingat konsumen sehingga sangat penting untuk menciptakan suatu makanan dari resep bumbu yang berkualitas. Seperti halnya KFC yang memiliki citarasa ayam gorengnya yang terkenal karena gurih dan renyah sehingga menjadikan keunikan tersendiri dibandingkan ayam goreng lainnya. Sedangkan kelemahan utama adalah penggunaan website belum optimal dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0.144. Hal ini belum dijalankan KFC secara optimal karena penulisan informasi yang disediakan di website www.kfcindonesia.com dalam hal harga, menu, keuangan maupun pemasaran tidak begitu lengkap. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 26, maka dapat diperoleh total bobot skor sebesar 3.538. Hal ini menunjukkan bahwa restoran KFC Taman Topi memiliki posisi internal yang kuat karena telah mampu menggunakan kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan sangat baik. 2. Analisis Matriks EFE Matriks EFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktorfaktor eksternal perusahaan. Matriks EFE menggambarkan kondisi eksternal perusahaan yang terdiri dari peluang dan ancaman yang dihitung berdasarkan bobot dan rating yang diambil kuesioner dari manajer restoran dan pesaing KFC Taman Topi. Tabel 27, menunjukkan matriks EFE yang menganalisis 9 faktor sukses kritis yang terdiri dari lima peluang dan empat ancaman.
Tabel 27. Hasil Analisis Matriks EFE Restoran KFC Taman Topi Faktor Eksternal Peluang dan gaya hidup 1. Perubahan pola masyarakat 2. Pertumbuhan jumlah penduduk 3. Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat 4. Cukup tersedia angkatan kerja 5. Perkembangan kemajuan dan inovasi teknologi Ancaman 6. Hambatan masuk industri tinggi 7. Kekuatan tawar-menawar pemasok tinggi 8. Kenaikan harga bahan baku 9. Tingkat persaingan dalam industri restoran tinggi Total
Bobot
Rating
Skor
0.121
4
0.484
0.103 0.114
4 4
0.412 0.456
0.195 0.131
3.5 4
0.682 0.524
0.080 0.124
1.5 1
0.12 0.124
0.131 0.097
3 2.5
0.393 0.242 3.437
Sumber: Restoran KFC Taman Topi, 2009
Berdasarkan hasil analisis matriks EFE pada Tabel 26. menunjukkan bahwa faktor yang menjadi peluang utama perusahaan adalah perkembangan kemajuan dan inovasi teknologi dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0.524. Peluang disini menjadikan KFC lebih maju karena didukung adanya kemajuan teknologi, seperti alat yang digunakan dalam pengolahan ayam goreng didatangkan dari luar negeri yang dijamin kualitasnya untuk kesehatan crew maupun konsumen karena sudah terstandarisasi. Sedangkan ancaman utama adalah kekuatan tawar-menawar pemasok tinggi dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0.124. Hal ini dikarenakan KFC Taman Topi tidak pernah berganti pemasok sehingga harga yang ditawarkan pemasok sesuai dengan KFC Taman Topi. Namun, apabila KFC Taman Topi berganti pemasok maka harga yang dikeluarkan pemasok berbeda dan kualitasnya pun berbeda. Dengan demikian, kekuatan tawar-menawar pemasok dengan suatu perusahaan harus tetap terjaga agar tidak ada kenaikan harga dan penurunan kualitas. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 27, maka dapat diperoleh total bobot skor sebesar 3.437. Hal ini menunjukkan bahwa restoran KFC Taman Topi memiliki posisi eksternal yang kuat karena telah mampu memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman.
5.3.3.2 Tahap Pencocokan Tahap pencocokan merupakan tahap untuk merumuskan strategi berdasarkan hasil analisis dan identifikasi akan kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang telah terkumpul. Pada tahap pencocokan model yang akan digunakan dalam perumusan strategi adalah matriks IE (Internal Eksternal) dan matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportunities-Threat). 1. Matriks IE Matriks IE merupakan perpaduan dari skor terbobot matriks IFE dan skor terbobot matriks EFE yang dipetakan sehingga diketahui posisi perusahaan. Berdasarkan hasil analisis faktor internal menggunakan matriks IFE diperoleh bobot skor sebesar 3.538 dan hasil analisis faktor eksternal menggunakan matriks EFE diperoleh bobot skor sebesar 3.437. Hasil pemetaan pada matriks IE dapat dilihat pada Gambar 5. Skor Total IFE Kuat
Rata-rata
Lemah
3,0-4,0
2,0-2,99
1,0-1,99
4,0 Skor Total
Tinggi
EFE
3,0-4,0 Sedang 2,0-2,99
3,0
2,0
1,0
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
Rendah 1,0-1,99 Gambar 5. Hasil Analisis Matriks IE
Restoran KFC Taman Topi dalam pemasarannya menempati posisi dalam sel I. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi Grow and Build (tumbuh dan berkembang). Strategi yang tepat digunakan dalam kuadran ini adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal). Strategi yang dapat dilakukan berdasarkan lingkungan internal dan eksternal perusahaan berupa strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau
jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi ini dapat dilakukan dengan meningkatkan promosi yang lebih baik. Promosi tersebut bukan hanya melalui media iklan televisi, radio, majalah, koran, berpartisipasi meningkatkan
menjadi promosi
sponsorship
dalam
lewat
informasi
kegiatan website
sosial
tetapi
yaitu
juga
melalui
www.kfcindonesia.com. Strategi pengembangan produk merupakan strategi yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau menginovasi produk atau jasa yang ada sekarang. Strategi ini agar lebih meningkatkan kualitas produk atau makanan dan minuman sehingga tidak terjadi perubahan rasa makanan dan minuman setiap harinya serta menciptakan produk baru sehingga konsumen tidak merasa bosan terhadap produk di KFC Taman Topi ini. 2. Matriks SWOT Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang diperoleh melalui faktor internal dan eksternal dapat diformulasikan alternatif strategi yang diambil. Formulasi strategi ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT yang dapat dilihat pada Tabel 28. alternatif strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Strategi S-O (Strength-Opportunity) Strategi S-O merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi S-O, yaitu: 1. Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi dan pemasaran. Hal ini dilakukan agar jangkauan untuk menyampaikan produk ke masyarakat luas dapat tersampaikan, baik itu kualitas produk maupun pelayanan yang menjadi kekuatan bagi KFC untuk memperluas pangsa pasarnya. Selain itu, pemasaran yang dilakukan KFC seperti strategi harga khusus untuk menu goceng dan promosi agar konsumen mengetahui informasi produk, harga maupun jasa yang ada di KFC. Keseluruhan strategi ini didukung oleh pesatnya perubahan pola dan gaya hidup masyarakat, pesatnya pertumbuhan penduduk, peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat serta perkembangan kemajuan dan inovasi teknologi.
2. Meningkatkan pengembangan produk melalui penganekaragaman rasa. Strategi ini berupa pemberian rasa pada ayam goreng, seperti rasa original (original recipe), pedas (hot crispy), dan lada hitam (black paper) agar konsumen dapat memilih rasa dari ayam goreng tersebut sesuai selera dan tidak merasa bosan. Selain itu, restoran KFC menyediakan berbagai inovasi produk yang terdiri dari spaghetti, KFC bento, dan lain-lain. Tentunya dengan pengembangan produk yang sudah ada maupun yang baru harus tetap meningkatkan kualitas produk sehingga konsumen merasa puas makan di KFC. Strategi W-O (Weakness-Opportunity) Strategi W-O adalah strategi yang menggunakan peluang yang ada untuk mengatasi/memperkecil kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan. Ada beberapa alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi W-O, yaitu: 3. Meningkatkan efektivitas promosi melalui website, iklan, dan media masa. Strategi ini berupa mengoptimalkan promosi melalui website bukan hanya di iklan televisi saja, karena website merupakan sarana informasi keseluruhan dari manajemen sampai pemasaran, salah satunya yaitu promosi. Promosi ini dilakukan agar konsumen umum maupun khusus atau karyawan KFC sendiri mengetahui ruang lingkup dari perusahaannya dan untuk konsumen umum agar mengetahui keseluruhan produk KFC yang sudah ada dan produk baru yang dilengkapi dengan harga dari masing-masing produk. Selain itu, apabila ada masyarakat yang ingin melamar di KFC dapat melihat persyaratan apa saja yang harus ada maupun pembukaan lowongan pekerjaan KFC sehingga hal ini harus berupaya agar website dapat berjalan dengan optimal untuk memenuhi keinginan konsumennya. 4. Meningkatkan pelatihan kepada SDM untuk meningkatkan kualitas manajerial melalui penetapan job description yang jelas dan terarah. Strategi ini dilakukan agar meningkatkan kualitas SDM dalam hal pendidikan berupa pendelegasian yang jelas dan terarah serta memberikan pelatihan dalam mengolah ayam dan penggunaan teknologi.
Strategi S-T (Strength-Threat) Strategi ini bertujuan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal dengan menggunakan kekuatan-kekuatan internal yang ada. Alternatif yang dapat dilakukan pada strategi S-T, yaitu: 5. Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik dengan pemasok. Meningkatkan loyalitas konsumen terhadap suatu perusahaan sangat penting sehingga perusahaan harus memberikan yang terbaik untuk konsumen, baik dari segi kualitas produk maupun pelayanannya. Sedangkan menjaga hubungan baik dengan pemasok yaitu pemasok menyediakan kebutuhan barang dan bahan baku yang berkualitas sehingga perusahaan harus menjaga hubungan baik dengan pemasok agar kualitas bahan baku tetap terjaga dan mampu menjamin ketersediaan dan kontinuitas bahan baku. Strategi W-T (Weakness-Threat) Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Alternatif yang dapat dilakukan pada strategi W-T, yaitu: 6. Menyediakan layanan drive thru dengan memanfaatkan area parkir yang ada untuk meningkatkan penjualan. Strategi ini dilakukan agar memberikan fasilitas kemudahan bagi konsumen yang tidak sempat untuk turun dari kendaraan karena terburu-buru ataupun kesibukan lainnya, sehingga konsumen tidak dapat makan di tempat. Hal ini juga tidak terlepas dari adanya karyawan yang menjaga drive thru dengan pelayanan yang ramah dan kualitas produk tetap terjaga agar konsumen merasa nyaman dan aman untuk setia menjadi konsumen dengan layanan drive thru.
Tabel 28. Hasil Analisis Matriks SWOT Restoran KFC Taman Topi Kekuatan (S) Faktor Internal 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Faktor Eksternal
11. 12. 13.
Peluang (O) 1. Perubahan pola dan gaya 1. hidup masyarakat 2. Pertumbuhan jumlah penduduk 3. Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat 2. 4. Cukup tersedia angkatan kerja 5. Perkembangan kemajuan dan inovasi teknologi
Kelemahan (W)
Citarasa ayam goreng yang gurih dan renyah Lokasi KFC yang strategis Kecepatan dan pelayanan yang ramah terhadap konsumen Kualitas produk terjaga Inovasi produk Strategi harga khusus untuk menu goceng Harga yang cukup terjangkau bagi semua kalangan masyarakat Memiliki sertifikasi halal dari MUI Memiliki fasilitas birthday party Sarana pendukung yang sudah lengkap Tenaga kerja terspesialisasi Pelayanan internet corner Promosi cukup dilakukan Strategi S-O
1. Pelayanan website belum optimal 2. Tidak memiliki layanan drive thru
Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi dan pemasaran (S2,S3,S6,S10,S11,S15,O1,O2, O3,O5) Meningkatkan pengembangan produk melalui penganekaragaman rasa (S1,S4,S5,O1,O5)
1. Meningkatkan efektifitas promosi melalui website, iklan, dan media masa (W1,O2,O5) 2. Meningkatkan pelatihan kepada SDM untuk meningkatkan kualitas manajerial melalui penetapan job description yang jelas dan terarah (W1,W2,O4,O5) Strategi W-T
Ancaman (T)
Strategi S-T
1. Hambatan masuk industri tinggi 2. Kekuatan tawar-menawar pemasok tinggi 3. Kenaikan harga bahan baku 4. Tingkat persaingan dalam industri restoran tinggi
1. Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik dengan pemasok (S1,S3,S4,S5,S6,S7,S8,S9,S10, S11,S12,S13,T1,T2,T3)
Strategi W-O
1. Menyediakan layanan drive thru dengan memanfaatkan area parkir yang ada untuk meningkatkan penjualan (W2,T4)
5.3.3.3 Tahap Keputusan Tahap keputusan merupakan tahap yang terakhir untuk menentukan prioritas strategi terbaik yang akan dijalankan perusahaan dari alternatif-alternatif strategi
yang diperoleh dari hasil analisis SWOT. Untuk menentukan prioritas strategi tersebut, digunakan alat analisis Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM). Hasil analisis matriks SWOT menghasilkan 4 alternatif yaitu strategi SO, strategi ST, strategi WO, dan strategi WT. Strategi tersebut akan dimasukkan ke dalam matriks QSPM yang akan diestimasi dengan bobot dan Attractive Score (AS). Penjabaran dari strategi-strategi tersebut berdasarkan hasil analisis QSPM adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi dan pemasaran. (TAS = 7.33) b. Meningkatkan pengembangan produk melalui penganekaragaman rasa. (TAS = 8.976) c. Meningkatkan efektivitas promosi melalui website, iklan, dan media masa. (TAS = 6.669) d. Meningkatkan pelatihan kepada SDM untuk meningkatkan kualitas manajerial melalui penetapan job description yang jelas dan terarah. (TAS = 5.978) e. Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik dengan pemasok. (TAS = 6.875) f. Menyediakan layanan drive thru dengan memanfaatkan area parkir yang ada untuk meningkatkan penjualan. (TAS = 6.108) Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan sekarang adalah salah satu strategi SO yaitu meningkatkan pengembangan produk melalui penganekaragaman rasa. Strategi ini dilakukan agar konsumen mengenal banyak produk KFC sehingga semua kalangan masyarakat dapat membeli berbagai macam menu yang disediakan dengan harga yang berbeda. Hal ini pun sebagai brand image KFC sebagai makanan siap saji yang menyediakan variasi menu ayam dengan aneka rasa yang berbeda, sehingga konsumen tidak merasa bosan karena dapat memilih rasa sesuai selera. Berdasarkan hasil analisis QSPM, strategi yang terkecil yang harus ditingkatkan di KFC Taman Topi adalah meningkatkan pelatihan kepada SDM untuk meningkatkan kualitas manajerial melalui penetapan job description yang jelas dan terarah. Hal tersebut dilakukan agar tenaga kerja sebagai SDM memiliki keterampilan yang baik dalam pengelolaan proses produksi, manajerial maupun
pelayanan, seperti kecepatan pelayanan dan pelayanan yang ramah kepada konsumen.
5.4
Analisis Lingkungan Internal Rahat Cafe di Bogor Analisis lingkungan internal merupakan tahap dalam untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan untuk menghadapi persaingan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan manajer Rahat cafe dan juga hasil wawancara dengan pihak konsumen/pelanggan sebanyak 10 responden terhadap faktor-faktor internal diperoleh beberapa faktor strategis internal yang merupakan kekuatan perusahaan dan juga yang akan menjadi kelemahan perusahaan. Konsumen yang diwawancarai sebanyak 10 responden tersebut sebagai konsumen/pelanggan yang pernah makan di Rahat cafe. Faktorfaktor strategis internal ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan pengisian kuesioner sendiri dilakukan oleh peneliti pada saat melakukan wawancara. Faktor-faktor strategi internal yang diperoleh dari hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Kegiatan Produksi dan Operasi
a) Pemesanan dan Penerimaan Barang dan Bahan Baku Pada kegiatan produksi dan operasi, Rahat cafe memiliki hubungan yang baik dengan pemasok karena menurut manajer Rahat, pemasok paling utama dibutuhkan sebelum pelanggan dengan alasan produk
yang dihasilkan
didatangkan dari pemasok. Jika tidak ada pemasok maka tidak ada pelanggan atau konsumen. Rahat cafe memenuhi kebutuhan bahan baku melalui penjual ayam dan pasar tradisional yaitu pasar Bogor. penjual adalah sebagai pemasok bahan baku utama bagi Rahat cafe di Bogor. Bahan baku utama adalah bahan baku yang menjadi ciri khas Rahat cafe, sehingga kualitasnya harus benar-benar terjaga. Bahan baku utama adalah ayam.Pemesanan bahan baku dilakukan tiga kali seminggu, jumlah pesanan dilakukan sesuai kebutuhan Rahat cafe. Bahan baku lainnya seperti sayuran, buah-buahan, dan bumbu dapur diperoleh dari pasar Bogor. Pemesanan dilakukan melalui seorang pemasok lokal setiap hari. Untuk minuman botol dipesan melalui perusahaan masing-masing.
Bahan baku yang datang dari penjual akan melalui sortir yaitu pemilihan bahan baku sesuai ketentuan yang berlaku. Pemesanan ini bertujuan untuk memastikan bahwa pesanan yang datang telah sesuai dengan kualitas yang diinginkan. b) Penyimpanan dan Penggunaan Bahan Baku Rahat cafe sangat memperhatikan prosedur penyimpanan bahan baku sama halnya dengan restoran maupun cafe lain. Penggunaan bahan baku menggunakan First In First Out (FIFO). Bahan baku yang datang terlebih dahulu harus diproses paling awal. Bahan baku daging disimpan dalam freezer dengan suhu penyimpanan 8 – 9o C (pembekuan). c) Pengolahan Bahan Makanan Rahat cafe mengolah bahan baku menjadi bahan makanan siap saji yang dalam keadaan fresh. Artinya seluruh masakan tersebut hanya akan dimasak setelah ada pesanan konsumen. Sebelum beroperasi setiap harinya, karyawan melakukan persiapan penjualan yang dilakukan pada pagi harinya. Proses pengolahan menu Rahat cafe harus melalui serangkaian tahap yang diatur dalam SOP, yaitu: a. Proses Thawing, yaitu proses melunakan suatu bahan beku menjadi fresh/lunak agar siap diolah menjadi makanan dengan cara menaikkan suhu sesuai waktu yang ditentukan. Jumlah bahan beku yang dithawing diproduksi untuk mencukupi kebutuhan keesokan harinya. Proses thawing dilakukan dengan memindahkan bahan beku dari dalam freezer selama 2 jam. b. Proses Dusting, yaitu pelapisan daging dengan tepung tapioka. c. Proses Parting dan Boneless, yaitu proses pemotongan atau pembagian bahan baku yang disesuaikan dengan jenis potongan yang akan diproses. Boneless adalah pemotongan daging ayam tanpa tulang. Hasil akhir proses parting dan boneless harus sesuai dengan SOP yang berlaku. d. Proses Saute, yaitu proses memasak bahan baku dalam kuali teflon dengan minyak goreng sedikit selama 5 – 15 menit. e. Proses Chicken Roaster, yaitu memanggang daging ayam. f. Proses Topping, yaitu bahan jadi, potongan daging matang, kacang tanah goreng maupun es krim yang diletakkan di atas makanan atau minuman.
g.. Proses Garnish, yaitu potongan beberapa jenis bahan baku yang dibentuk sedemikian rupa dan diletakkan di atas atau disamping makanan jadi. Bertujuan untuk memperindah penampilan makanan jadi. d) Pelayanan Konsumen Konsumen yang datang langsung memilih meja kosong yang tersedia sesuai jumlah konsumen, kemudian pemesanan akan dilayani oleh waiter/ss. Waiter/ss akan menuju kasir dengan menunjukkan bill pesanan. Bon pesanan terdiri dari satu rangkap, yaitu untuk makanan dan minuman disatukan dalam satu kertas. Bill (tagihan) akan diantarkan setelah konsumen selesai makan dan langsung dibayarkan pada waiter/ss. Dalam kegiatan operasionalnya, terkadang pihak manajemen mendapatkan keluhan dari konsumen. Apabila ada komplain dari konsumen, misalnya kesalahan taking order atau konsumen menunggu terlalu lama akan langsung ditangani oleh manajer. 2.
Sumberdaya Manusia Rahat cafe memiliki sistem manajemen yang cukup baik. Saat ini Rahat
cafe memiliki 9 orang karyawan di bawah pimpinan Bapak Dedi Suwardi sebagai manajer. Rahat cafe tidak mengutamakan pendidikan bagi karyawannya yang penting karyawan memiliki tanggungjawab, ulet, dan pekerja keras. Karyawan yang bekerja di Rahat memiliki umur rata-rata 15 – 27 tahun. Cafe ini sangat mengutamakan karyawan yang terlatih karena faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam perekrutan adalah kemauan karyawan untuk belajar bukan melihat dari tingkat pendidikan. Pada keterampilan dan motivasi kerja, manajer Rahat memberikan kedua hal itu kepada para karyawannya agar karyawan lebih semangat untuk bekerja. Biasanya bentuk keterampilan yang diberikan adalah pada saat karyawan melakukan pengolahan makanan, manajer memberikan pujian kepada karyawan yang telah melakukan pekerjaan dengan baik. Selain itu, bentuk motivasi ini dengan cara pemberian bonus berupa uang tambahan, kenaikan gaji maupun kenaikan jabatan. Hal ini tentunya sangat mendorong produktivitas karyawan untuk melakukan pekerjaan lebih baik dan terampil dalam mengolah makanan.
Tabel 29. Jumlah Karyawan Rahat Cafe Berdasarkan Jabatan Fungsional Tahun 2009 No.
Bidang Pekerjaan
1.
Manajer
2.
Bagian Operasional (Service) Bagian Dapur (Kitchen)
3.
Jabatan Fungsional
a. Manajer b. Manajer keuangan a. Cashier b. Waiter/ss a. Chief Cook b. Cook c. Cook helfer d. Bartender e. Stopwash f. Roaster
Total
Jumlah Karyawan (orang) 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 11
Sumber : Rahat Cafe, 2009
Rahat cafe melakukan perekrutan karyawan melalui sumber internal yaitu karyawan berasal dari dalam perusahaan itu sendiri berupa alih tugas atau alih tempat tugas dan karyawan juga berasal dari orang yang sudah dikenal maupun keluarga. Upah karyawan sebesar Rp. 800.000,00 per bulan. Selain diberi gaji pokok, karyawan mendapatkan uang transpor, kesehatan, bonus, dan lembur. Uang bonus ini dilihat dari kondisi omset tiap bulannya, jika omset sedikit maka karyawan tidak diberi bonus. Selain itu, karyawan juga mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) berupa uang sesuai dengan kualitas kerja, tanggungjawab, masa kerja, dan jabatan karyawan, tunjangan sakit, serta lembur. Karyawan dengan masa kerja di atas satu tahun berhak mendapatkan cuti nikah minimal dua minggu, cuti melahirkan, dan cuti lama kerja. Pembagian tugas dan tanggungjawab dalam manajemen Rahat cafe sudah cukup baik. Setiap karyawan memiliki tugas masing-masing. Namun biasanya karyawan saling membantu jika salah satu pekerjaan sudah selesai sehingga pekerjaan menjadi lebih ringan. Pada akhir pekan dan hari libur, biasanya para karyawan dapat melakukan banyak pekerjaan sesuai kebutuhan. Manajemen Rahat cafe juga memiliki Standar Operasional Perusahaan (SOP) yang sudah cukup jelas dan terarah. 3.
Keuangan dan Akuntansi Rahat cafe memiliki kondisi keuangan yang cukup baik sebagai cafe yang
dikelola dengan sistem owner. Namun dalam modal pendirian usahanya, Rahat
cafe belum bekerjasama dengan pihak Bank. Pihak manajemen cafe ini dalam hal bagian keuangan hanya bertanggungjawab untuk melaporkan kondisi keuangan cafe kepada manajer dalam bentuk laporan pembukuan yang kemudian diberikan kepada pihak owner. Hal ini dilakukan untuk menetapkan target penjualan yang akan dicapai dalam periode satu tahun. Pihak manajemen Rahat cafe memberi laporan keuangan setiap bulan pada manajer ke pihak owner. Laporan keuangan yang disampaikan dalam penelitian ini, kondisi keuangan Rahat dianalisis dari keuntungan perusahaan, rasio profitabilitas, dan rentabilitas berdasarkan analisis laporan rugi laba perusahaan periode Desember 2008 – Desember 2009. Dalam hal permodalan, biaya usaha dari sejak berdiri sampai saat ini Rahat cafe menggunakan dana yang berasal dari modal sendiri. Berdasarkan perhitungan analisis keuntungan, rasio profitabilitas, dan rentabilitas pada Rahat cafe diperoleh hasil bahwa usaha tersebut dalam pencapaian target keuntungan sudah baik karena ada kenaikan penjualan per harinya sebesar satu juta rupiah. Namun, sisi kelemahan Rahat cafe dilihat dari kondisi keuangannya yang belum terjamin karena segala kebutuhan dan pengeluaran belum ditanggung oleh pihak Bank, sehingga cafe ini belum cukup leluasa dalam mengembangkan usahanya karena takut terkendala masalah uang. 4.
Sistem Informasi Manajemen Rahat cafe belum memiliki website yang dikelola secara optimal karena
masih memberikan informasi yang belum lengkap mengenai produk maupun harganya. Namun, Rahat sudah mengelola jaringan internet gratis bagi konsumen yang makan di tempat itu dengan layanan telkom hotspot. Hal tersebut diberikan sebagai bentuk layanan agar konsumen merasa nyaman dan tidak bosan untuk makan di Rahat. 5.
Pasar dan Pemasaran Lingkungan internal yaitu pendekatan fungsional dalam hal pasar dan
pemasaran, Rahat cafe harus memperhatikan pangsa pasar agar tujuan jelas yaitu ditujukan bagi semua kalangan sehingga dapat menikmati menu cafe ini. Pangsa pasar cafe ini di kota Bogor. Kegiatan promosi di Rahat cafe hingga saat ini mengaku tidak kesulitan dalam menarik perhatian konsumen. Hal ini merupakan
keuntungan dari lokasinya yang berada di dekat pembelanjaan dan rumah penduduk, sehingga tidak dibutuhkan promosi yang terlalu basar. Kegiatan promosi yang aktif dilakukan hingga saat ini adalah penyebaran brosur dan promosi dari mulut ke mulut. Rahat cafe belum memiliki strategi untuk mempromosikan produkya secara meluas bagi masyarakat kota Bogor, misalnya menjadi sponsor pada acara tertentu, pemasangan spanduk, serta pemasangan iklan pada surat kabar, majalah atau radio. Sedangkan untuk loyalitas pelanggan dan kebijakan produk baru, Rahat cafe sangat mengutamakan hal itu karena merupakan kunci keberhasilan dalam usaha. Usaha tersebut akan maju apabila didukung dengan adanya pelanggan yang setia dan pihak Rahat cafe juga memberikan informasi harga untuk produk baru dengan harga yang terjangkau. A. Segmentation, Targeting, Positioning 1. Segmentation Segmentasi pasar yang dilakukan oleh Rahat cafe adalah berdasarkan aspek demografis, aspek psikografis, dan aspek perilaku. Segmentasi pasar berdasarkan demografis yaitu keluarga dan remaja sedangkan segmentasi pasar berdasarkan aspek psikografis terdiri dari kelas sosial dan gaya hidup. Dari kelas sosial, segmen yang dipilih oleh Rahat cafe adalah semua kalangan masyarakat. Perubahan gaya hidup terutama pola konsumsi masyarakat yang tidak memiliki banyak waktu untuk memasak di rumah karena aktivitas di luar rumah yang padat, sehingga mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi makanan di luar rumah. Sedangkan segmentasi pasar berdasarkan aspek perilaku terdiri dari manfaat dimana konsumen mencari manfaat berupa kualitas produk dan pelayanan. 2. Targeting Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar utama Rahat cafe adalah semua kalangan masyarakat. 3. Positioning Positioning merupakan tahap dimana perusahaan menentukan posisi yang diinginkan dalam pasar. Rahat cafe ingin menempati posisi sebagai cafe dengan konsep ”Indonesian Foods, Healthy and Diet Foods” yang dapat dilihat dari menu yang disediakan Rahat cafe tersebut. Selain itu, Rahat cafe memiliki
pelayanan yang memuaskan serta harga yang dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat. B. Bauran Pemasaran 1. Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan/dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler dan Amstrong, 1997). Strategi produk yang dilakukan Rahat cafe dapat dilihat dari konsep sebagai makanan Indonesia yang memiliki standar kesehatan dan menyediakan makanan diet bagi konsumen yang tidak mengkonsumsi makanan yang berlemak. Strategi produk yang dilakukan oleh Rahat cafe agar pelanggan tidak bosan adalah dengan inovasi produk berupa campuran makanan khas Indonesia dan kontinental seperti bistik iga bakar hot plate, omelet mix (sosis daging keju), dan omelet seafood. Hal ini dilakukan agar pelanggan mempunyai banyak pilihan menu bagi yang tidak memiliki selera makan yang sama. Adanya inovasi produk yang dikembangkan maerupakan salah satu kekuatan yang dimiliki Rahat cafe dalam menarik minat konsumen. Produk yang ditawarkan Rahat cafe sangat mengutamakan kualitas karena bahan baku dijaga agar tetap memuaskan konsumen. Namun dalam penetapan standar mutu produk, Rahat cafe belum memiliki sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). BPOM mengawasi pengusaha dalam penetapan standar mutu produk yang akan dijual ke konsumen. Dengan adanya SK dari BPOM maka acuan standar tersebut memproteksi persaingan yang tidak sehat dalam industri obat dan makanan termasuk cafe. Belum memiliki sertifikasi dari BPOM merupakan salah satu kelemahan dari Rahat cafe karena menyangkut kepercayaan yang diberikan kepada konsumen mengenai keamanan produknya. Adapun menu yang dijual Rahat cafe dapat dilihat pada Lampiran 11. 2. Harga Harga yang ditetapkan Rahat cafe bervariasi dan harga ditampilkan jelas pada daftar menu. Konsumen tidak dikenakan pajak dari total harga pesanan. Rahat cafe memadukan strategi harga dengan strategi promosi dengan memberikan potongan harga 10 persen. Salah satu strategi yang dilakukan adalah
dengan adanya potongan harga untuk pelajar sekolah. Bagi pemegang kartu b’smartcard berupa potongan harga untuk semua jenis menu di Rahat cafe. Hal ini dilakukan untuk menjangkau segmen pelajar dan remaja. Dengan adanya program strategi harga ini dapat dikatakan cukup berhasil dilihat berdasarkan pengunjung yang datang sebagian besar adalah para remaja dan pelajar. 3. Promosi (Promotion) Kegiatan promosi yang sudah diterapkan oleh Rahat cafe melalui penyebaran leaflet, spanduk, door to door, dan potongan harga bagi pelajar yang memiliki b’smartcard. Cafe ini belum mempromosikan produknya secara berkisinambungan dan meluas bagi masyarakat kota Bogor. 4. Tempat (Place) Strategi tempat yang dilakukan oleh Rahat cafe yaitu memiliki lokasi yang cukup strategis yang berada dekat dengan pusat pembelanjaan, yaitu Pangrango Plaza. Selain itu juga, Rahat cafe dekat dengan rumah penduduk, kostan mahasiswa, warung-warung tenda pecel lele di belakang Pangrango Plaza, hotel Permata, sekolah, dan tidak begitu jauh dengan jalan raya. Strategi dalam Rahat cafe dapat melibatkan saluran distribusi fisik maupun elektronik dalam proses penyampaiannya. Untuk dapat menikmati makanannya, konsumen dapat langsung datang ke Rahat cafe ataupun konsumen dapat menggunakan saluran elektronik melalui telepon untuk mendapatkan pelayanan lunch box, catering box, dan delivery order. Hal ini merupakan kekuatan dari Rahat cafe karena memiliki layanan khusus. 5. Orang Orang atau karyawan yang merupakan bagian terpenting dalam perusahaan. Karyawan merupakan orang yang terlibat dalam pemberian jasa dan merupakan faktor intern yang memiliki peran yang cukup besar dalam mewujudkan jasa yang dikehendaki oleh konsumen. Rahat cafe memiliki karyawan yang ramah, sabar, dan respect yang dapat membuat konsumen nyaman. 6. Proses Proses merupakan semua kegiatan yang dapat dikoordinasikan dengan baik untuk menciptakan kualitas serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
Strategi proses yang telah diterapkan oleh Rahat cafe adalah peningkatan kinerja karyawan. Selain itu, karyawan harus mampu memberikan tanggapan dalam mengatasi keluhan dari konsumen menyangkut masalah pelayanan. Hal ini dilakukan agar cafe dapat memperbaiki kinerjanya secara langsung dan merupakan kekuatan bagi Rahat cafe dalam meningkatkan kualitas dan pelayanan. Selain itu, dengan adanya berbagai menu yang beranekaragam dan unik maka keuntungan usaha yang didapat relatif cukup besar karena menarik minat konsumen untuk mencoba makanan tersebut. 7. Bukti Fisik Bukti fisik berhubungan dengan fasilitas apa saja yang diberikan oleh Rahat cafe seperti adanya sarana pendukung. Sarana pendukung yang diberikan meliputi kamar mandi, mushola, dan tempat cuci tangan. Pemanfaatan fasilitas teknologi canggih seperti layanan telkom hotspot untuk internet. Fasilitas ini bertujuan untuk meraih segmen pelajar, mahasiswa, dan pegawai perkantoran lainnya yang membutuhkan layanan informasi. Namun, fasilitas seperti area parkir belum memiliki area parkir yang luas. Berdasarkan analisis lingkungan internal dalam matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 30.
Tabel 30. Analisis Faktor Internal Rahat Cafe No. 1.
Faktor Internal Produk
2.
Harga
3.
Promosi
4.
Tempat
5.
Orang
6.
Proses
7.
Bukti Fisik
Kekuatan Kelemahan • Harga yang cukup • Belum memiliki sertifikasi dari BPOM terjangkau • Inovasi produk • Sebagai makanan ”Indonesia Foods, Healthy and Diet Foods” • Strategi harga khusus untuk pelajar dengan layanan kartu b’smartcard • Penggunaan website belum optimal • Kegiatan promosi kurang gencar dan berkesinambungan • Memiliki layanan khusus seperti lunch box, catering box, dan delivery order • Pelayanan yang baik • Tenaga kerja yang terhadap konsumen tidak terspesialisasi • Peningkatan kinerja karyawan • Nilai ROE yang besar • Layanan telkom hotspot • Area parkir kurang memadai
Sumber: Rahat cafe, 2009
5.5
Analisis Lingkungan Eksternal Rahat Cafe di Bogor Analisis
terhadap
lingkungan
eksternal
merupakan
tahap
untuk
mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Aspek eksternal yang dianalisis, yaitu lingkungan jauh dan lingkungan industri. Berdasarkan identifikasi dan hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak Rahat cafe, dan hasil wawancara dengan pesaing cafe-cafe lain terhadap faktor-faktor eksternal diperoleh beberapa faktor strategis eksternal yang berpotensi sebagai peluang dan juga yang akan dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. Faktorfaktor strategis eksternal ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan pengisian kuesioner sendiri dilakukan oleh peneliti langsung pada saat melakukan wawancara. Faktor-faktor strategis eksternal yang diperoleh dari hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut:
5.5.1 Lingkungan Jauh Lingkungan jauh adalah faktor lingkungan eksternal yang merupakan lingkungan jauh operasional perusahaan. Lingkungan jauh dipengaruhi oleh faktor politik dan hukum, sosial, ekonomi, dan teknologi. 1. Faktor Politik Faktor politik tentang undang-undang lingkungan dan perburuhan, peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja serta sistem perpajakan. Ketiga faktor politik tesebut, Rahat cafe belum menerapkan UU, peraturan maupun sistem perpajakan dikarenakan bisnis atau usaha yang didirikan termasuk usaha menengah sehingga belum sepenuhnya mampu menjalankan faktor tersebut seperti halnya usaha besar yang sudah menerapkan ketiga faktor tersebut dalam bisnisnya. 2. Faktor Ekonomi Faktor ekonomi pada Rahat cafe berpengaruh terhadap inflasi karena sama halnya dengan bisnis besar yang mengikuti perkembangan ekonomi. Penetapan harga produk sangat berpengaruh terhadap peningkatan usaha dari tahun ke tahun, penetapan harga ini dikendalikan oleh manajer operasional. Dalam hal produktivitas Sumberdaya Manusia (SDM) dan teknologi, Rahat cafe tergolong sudah maju karena SDM yang sudah terampil dalam mengolah makanan dan teknologi yang digunakan pun sudah modern. Selain SDM yang terampil, Rahat cafe juga menetapkan kriteria tenaga kerjanya, seperti memiliki tanggungjawab, disiplin, dan kerjasama. 4. Faktor Sosial Fakor sosial yang terdapat di Rahat cafe terdiri dari aspek sikap, gaya hidup, dan adat istiadat karena ketiga hal tersebut cenderung berubah seiring dengan perkembangan zaman, pola konsumsi masyarakat yang berubah yang ingin makan cepat saji karena banyak masyarakat yang bekerja, sehingga tidak sempat masak di rumah dan tentunya permintaan akan makanan cepat saji pun meningkat sesuai dengan permintaan konsumen yang banyak. 4. Faktor Teknologi Faktor teknologi yang sudah ada dapat mempengaruhi kinerja karyawan di Rahat cafe karena dapat mempermudah karyawan dalam bekerja dan
mempermudah dalam hal mempromosikan produk baru kepada konsumennya. Teknologi informasi ini berupa media elektronik yaitu internet.
5.5.2 Lingkungan Industri Lingkungan industri terdiri dari ancaman masuk pendatang baru, persaingan sesama perusahaan dalam industri, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok, dan pengaruh kekuatan stakeholder lainnya. 1) Ancaman Masuk Pendatang Baru Masuknya pendatang baru dalam industri rumah makan akan memberikan implikasi pada penurunan pangsa pasar. Ancaman pendatang baru ini tergantung seberapa besar hambatan untuk masuk ke dalam industri. Hambatan masuk bagi pendatang baru dalam industri rumah makan, khususnya cafe bila dilihat dari skala ekonomi dan kebutuhan modal relatif cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena untuk membuka sebuah usaha diperlukan skala ekonomi yang besar dan kebutuhan modal awal yang cukup besar. Selain itu, untuk hambatan diferensiasi produk cukup tinggi karena semakin produk itu berbeda atau unik maka konsumen semakin penasaran untuk membelinya. 2) Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri Persaingan sesama perusahaan dalam industri yaitu faktor biaya tetap yang besar karena beroperasi pada skala ekonomi yang tinggi. Persaingan sesama perusahaan dalam industri, khususnya cafe yang berada di kota Bogor cenderung kompetitif. Hal ini bisa dilihat dari jumlah cafe yang semakin bertambah dari tahun ke tahunnya. 3) Ancaman Produk Pengganti Rahat cafe merupakan cafe yang menyediakan berbagai macam menu makanan. Ancaman produk pengganti atau subsitusi yang diperhitungkan oleh Rahat cafe adalah Warung-warung tenda pecel lele yang berada dekat dengan Rahat karena dilihat dari sisi harga, harga warung tenda lebih murah dibandingkan dengan Rahat cafe sehingga konsumen cenderung untuk memilih produk dengan harga yang lebih murah. Namun, menurut manajer Rahat cafe, produk utama tidak
mengancam produk utama karena produk utama merupakan produk yang sudah diketahui maupun digemari oleh konsumen. 4) Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli Kekuatan tawar-menawar pembeli sangat tinggi, karena jumlah alternatif cafe yang tersedia di kota Bogor sangat banyak sehingga penawaran tinggi dan konsumen bebas memilih cafe yang sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, Rahat cafe berusaha untuk mengikuti keinginan dan kebutuhan konsumen dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan produk melalui inovasi produk sehingga membuat konsumen merasa tidak bosan dengan menu makanan yang ada. 5) Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok Rahat cafe memperoleh pasokan bahan bakunya dari penjual ayam yang berada di Bogor dan pasar Bogor. Penjual ayam memasok bahan baku utama seperti daging ayam. Sedangkan untuk pemasok di pasar Bogor menyuplai bahan baku beras, bumbu masakan, daging kambing, dan daging sapi. Kekuatan tawarmenawar pemasok tinggi, Rahat cafe tidak pernah berganti ke pemasok lain karena sangat menjaga kualitas bahan bakunya. Berdasarkan analisis lingkungan internal dalam matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 31. Tabel 31. Analisis Faktor Eksternal Rahat Cafe No. 1.
Faktor Eksternal Lingkungan Jauh
2.
Lingkungan Industri
Sumber: Rahat cafe, 2009
Peluang Ancaman • Perubahan gaya hidup • Kenaikan harga bahan masyarakat baku • Cukup tersedia angkatan kerja • Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat • Perkembangan kemajuan teknologi • Tingkat persaingan cafe tinggi • Kekuatan tawarmenawar pembeli tinggi • Kekuatan tawarmenawar pemasok tinggi
5.6
Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran Setelah mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman,
selanjutnya dilakukan perumusan strategi. Perumusan strategi meliputi tiga tahapan, yaitu tahap masukan, tahap pencocokan, dan tahap pengambilan keputusan.
5.6.1 Tahap Masukan Tahap masukan merupakan tahap untuk memasukkan hasil analisis dan identifikasi terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hasil analisis dan identifikasi lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan akan disusun ke dalam matriks IFE, sedangkan hasil analisis dan identifikasi kondisi eksternal berupa peluang dan ancaman akan disusun ke dalam matriks EFE. 1. Analisis Matriks IFE Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari faktor-faktor
internal
yang
terdapat
pada
perusahaan.
Matriks
IFE
menggambarkan kondisi internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dihitung berdasarkan rating dan bobot yang diambil kuesioner dari manajer dan konsumen/pelanggan Rahat cafe. Tabel 32, menunjukkan matriks IFE yang menganalisis 14 faktor sukses kritis yang terdiri dari sembilan kekuatan dan lima kelemahan.
Tabel 32. Hasil Analisis Matriks IFE Faktor Internal Kekuatan 1. Harga yang cukup terjangkau 2. Inovasi produk 3. Pelayanan yang baik terhadap konsumen 4. Memiliki layanan khusus seperti lunch box, catering box, dan delivery order 5. Sebagai makanan ”Indonesian Foods, Healthy & Diet Foods” 6. Nilai ROE yang besar 7. Peningkatan kinerja karyawan 8. Layanan telkom hotspot 9. Strategi harga khusus untuk pelajar dengan layanan kartu b’smartcard Kelemahan 10. Belum memiliki sertifikasi dari BPOM 11. Tenaga kerja tidak terspesialisasi 12. Area parkir kurang memadai 13. Kegiatan promosi kurang gencar dan berkesinambungan 14. Penggunaan website belum optimal Total
Bobot
Rating
Skor
0.085 0.082 0.080 0.082
4 4 3 3
0.34 0.328 0.24 0.246
0.088
4
0.352
0.054 0.069 0.049 0.052
3 3 3 3
0.162 0.207 0.147 0.156
0.082 0.069 0.069 0.077
1 2 1 1
0.082 0.138 0.069 0.077
0.060 1.000
1 36
0.060 2.604
Sumber: Rahat cafe, 2009
Berdasarkan hasil analisis matriks IFE pada Tabel 32. menunjukkan bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah sebagai makanan ”Indonesian foods, healthy and diet foods” dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0.352 karena dengan adanya berbagai menu Indonesia dan sajian makanan sehat maka konsumen dapat dengan mudah untuk memilih makanan, sehingga tidak merasa bosan serta bagi konsumen yang mengutamakan kesehatan dapat memilih makanan sehat yang disediakan oleh Rahat cafe. Hal ini dapat meningkatkan image baik bagi Rahat cafe sebagai cafe yang mengolah makanan sehat, disamping itu pula dapat meningkatkan penjualan karena adanya inovasi produk dan jumlah konsumen yang mengkonsumsi makanan sehat semakin banyak. Sedangkan kelemahan utama adalah penggunaan website belum optimal dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0.060. Hal ini dapat dilihat dari website Rahat cafe yang belum dikelola dengan baik oleh manajemen Rahat, sehingga konsumen merasa kesulitan untuk mencari informasi mengenai menu, harga, maupun informasi pemasaran. Namun, kekuatan berupa ragam sajian makanan Indonesia dan makanan sehat menjadikan Rahat cafe dikenal oleh konsumennya
sehingga dapat menutupi kelemahan dari belum optimalnya layanan website. Hal ini dapat digantikan dengan disediakannya daftar menu bagi konsumen yang datang. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 32, maka dapat diperoleh total bobot skor sebesar 2.604. Hal ini menunjukkan bahwa Rahat cafe memiliki posisi internal yang kuat karena telah mampu menggunakan kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan sangat baik. 2. Analisis Matriks EFE Matriks EFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor eksternal perusahaan. Matriks EFE menggambarkan kondisi eksternal perusahaan yang terdiri dari peluang dan ancaman yang dihitung berdasarkan bobot dan rating yang diambil kuesioner dari manajer Rahat cafe dan pesaing. Tabel 33, menunjukkan matriks EFE yang menganalisis sembilan faktor sukses kritis yang terdiri dari empat peluang dan lima ancaman. Tabel 33. Hasil Analisis Matriks EFE Faktor Eksternal Peluang 1. Perubahan gaya hidup masyarakat 2. Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat 3. Cukup tersedia angkatan kerja 4. Perkembangan kemajuan ternologi Ancaman 5. Tingkat persaingan cafe tinggi 6. Kenaikan harga bahan baku 7. Kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi 8. Kenaikan tawar-menawar pemasok tinggi 9. Banyaknya produk substitusi Total
Bobot
Rating
Skor
0.092 0.117
4 4
0.368 0.468
0.074 0.086
2 4
0.148 0.344
0.098 0.092 0.105
3 1 4
0.294 0.092 0.042
0.117
2
0.234
0.111 1.000
4 28
0.444 2.812
Sumber: Rahat cafe, 2009
Berdasarkan hasil analisis matriks EFE pada Tabel 33. menunjukkan bahwa faktor yang menjadi peluang utama perusahaan adalah peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0.468 karena semakin banyaknya cafe, konsumen mudah mendapatkan makanan di luar rumah dengan praktis yang disebabkan oleh banyaknya konsumen yang bekerja sehingga terjadi peningkatan pendapatan dan terjadi daya beli yang
semakin meningkat. Sedangkan ancaman utama adalah kenaikan harga bahan baku dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0.092. Hal ini dapat terjadi karena harga bahan baku dipasaran naik sehingga harga produk yang ditetapkan Rahat cafe naik. Namun, dengan adanya peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat akan makan di luar rumah meningkat maka kenaikan harga produk tidak dijadikan kendala utama sehingga Rahat cafe dapat memanfaatkan peluang yang ada dalam menghadapi ancaman. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 33, maka dapat diperoleh total bobot skor sebesar 2.812. Hal ini menunjukkan bahwa Rahat cafe memiliki posisi eksternal yang kuat karena telah mampu memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman.
5.6.2 Tahap Pencocokan Tahap pencocokan merupakan tahap untuk merumuskan strategi berdasarkan hasil analisis dan identifikasi akan kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang telah terkumpul. Pada tahap pencocokan model yang akan digunakan dalam perumusan strategi adalah matriks IE (Internal-Eksternal) dan matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportunities-Threat). 1. Matriks IE Matriks IE merupakan perpaduan dari skor terbobot matriks IFE dan skor terbobot matriks EFE yang dipetakan sehingga diketahui posisi perusahaan. Berdasarkan hasil analisis faktor internal menggunakan matriks IFE, diperoleh bobot skor sebesar 2.604 dan hasil analisis faktor eksternal menggunakan matriks EFE diperoleh bobot skor sebesar 2.812. hasil pemetaan pada matriks IE dapat dilihat pada Gambar 6.
Kuat 3,0-4,0 4,0 Skor Total
Tinggi
EFE
3,0-4,0
Skor Total IFE Rata-rata Lemah 2,0-2,99 1,0-1,99 3,0 2,0 1,0
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
Sedang 2,0-2,99 Rendah 1,0-1,99
Gambar 6. Hasil Analisis Matriks IE
Rahat cafe dalam pemasarannya menempati posisi dalam sel V. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi Hold and Maintain (pertahankan dan pelihara). Strategi yang tepat digunakan dalam kuadran ini adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi yang dapat dilakukan berdasarkan lingkungan internal dan eksternal perusahaan berupa strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar dan berkesinambungan. Strategi ini dapat dilakukan dengan melakukan promosi yang lebih gencar dan berkesinambungan. Promosi tersebut bukan hanya melalui mulut ke mulut saja (door to door) tetapi juga meningkatkan promosi lewat brosur, leaflet maupun membuat informasi website secara jelas. Strategi pengembangan produk merupakan strategi yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau menginovasi produk yang ada saat ini. Strategi ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas makanan dan minuman sehingga tidak terjadi perubahan rasa makanan dan minuman setiap harinya serta menciptakan produk dan menambah menu masakan lain sehingga konsumen tidak merasa bosan terhadap menu masakan di Rahat cafe. 2. Matriks SWOT Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang diperoleh melalui faktor internal dan eksternal dapat diformulasikan alternatif strategi yang diambil. Formulasi strategi ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT
yang dapat dilihat pada Tabel 34. alternatif strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Strategi S-O (Strength-Opportunity) Strategi S-O merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi S-O, yaitu: 1. Meningkatkan kualitas pengembangan produk melalui berbagai menu. Strategi ini dilakukan agar konsumen tidak merasa bosan akan menu makanan yang disediakan, sehingga bukan saja ayam goreng melainkan tersedia juga daging sapi dan kambing serta berbagai menu makanan dan minuman yang lengkap. Selain itu, meningkatkan kualitas pengembangan produk melalui berbagai menu dapat meningkatkan nilai penjualan karena makanan yang dijual beranekaragam tetapi dengan hal ini Rahat cafe tidak melupakan segi kualitas dari
masing-masing
produk
agar
konsumen
merasa
aman
untuk
mengkonsumsi makanan tersebut. Strategi W-O (Weakness-Opportunity) Strategi W-O adalah strategi yang menggunakan peluang yang ada untuk mengatasi/memperkecil kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan. Ada beberapa alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi W-O, yaitu: 2. Meningkatkan kegiatan promosi melalui penyebaran leaflet,
brosur,
penggunaan website serta meningkatkan sponsorship. Strategi ini berupa mengoptimalkan promosi melalui pembuatan informasi website secara jelas bukan hanya melalui mulut ke mulut, brosur, serta leaflet. Hal ini dikarenakan website merupakan sarana informasi keseluruhan dari manajemen sampai pemasaran, salah satunya yaitu promosi. Promosi ini dilakukan agar konsumen umum mengetahui keseluruhan produk Rahat yang sudah ada dan produk baru yang dilengkapi dengan harga dari masing-masing produk. Tetapi untuk saat ini Rahat cafe hanya menyediakan daftar menu makanan saja sebagai salah satu bentuk promosi secara langsung, tujuannya agar lebih efektif dan efisien sehingga konsumen dapat langsung mengetahui menu apa saja yang akan dipesan.
3. Memberikan pelatihan kepada SDM muda untuk meningkatkan kualitas manajerial melalui penetapan job description yang jelas dan terarah. Strategi ini dilakukan agar meningkatkan kualitas SDM muda dalam hal pendidikan berupa pendelegasian yang jelas dan terarah serta memberikan pelatihan dalam mengolah berbagai menu makanan maupun penggunaan teknologi. Strategi S-T (Strength-Threat) Strategi ini bertujuan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal dengan menggunakan kekuatan-kekuatan internal yang ada. Alternatif yang dapat dilakukan pada strategi S-T, yaitu: 4. Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik dengan pemasok. Meningkatkan loyalitas konsumen terhadap suatu perusahaan sangat penting, dalam hal ini adalah Rahat cafe harus memberikan yang terbaik untuk konsumen, baik dari segi kualitas produk maupun pelayanannya. Sedangkan menjaga hubungan baik dengan pemasok yaitu pemasok menyediakan kebutuhan barang dan bahan baku yang berkualitas sehingga Rahat cafe pun harus menjaga hubungan baik dengan pemasok agar kualitas bahan baku tetap terjaga dan mampu menjamin ketersediaan dan kontinuitas bahan baku. Strategi W-T (Weakness-Threat) Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Alternatif yang dapat dilakukan pada strategi W-T, yaitu: 5. Meningkatkan fasilitas berupa menyediakan area parkir yang memadai dan pembuatan sertifikasi halal dari BPOM. Strategi dalam menyediakan area parkir yang memadai dilakukan agar memberikan fasilitas kemudahan bagi konsumen yang memiliki kendaraan, konsumen dapat leluasa memilih tempat parkir yang akan dituju, dan konsumen juga akan betah berlama-lama untuk makan di tempat tersebut. Sedangkan dalam pembuatan sertifikasi halal dari BPOM, konsumen akan lebih percaya dengan kualitas produk yang disediakan karena ada jaminan kesehatan dari BPOM. Namun, Rahat cafe belum memiliki sertifikasi tersebut karena menurutnya tidak semua konsumen melihat hal tersebut melainkan konsumen lebih melihat kualitas makanan yang enak dan bersih walaupun memang dengan adanya sertifikasi halal yang
merupakan nilai lebih bagi usaha atau bisnis makanan sehingga konsumen menjadi lebih aman makan di Rahat cafe. Tabel 34. Hasil Analisis Matriks SWOT Rahat Cafe Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
1. Harga yang cukup terjangkau 2. Inovasi produk 3. Pelayanan yang baik terhadap konsumen 4. Memiliki layanan khusus seperti lunch box, catering box, dan delivery order 5. Sebagai makanan ”Indonesian Foods, Healthy, and Diet Foods” 6. Nilai ROE yang besar 7. Peningkatan kinerja karyawan 8. Layanan telkom hotspot 9. Strategi harga khusus untuk pelajar dengan layanan kartu b’smartcard
1. Belum memiliki sertifikasi dari BPOM 2. Tenaga terja tidak terspesialisasi 3. Area parkir kurang memadai 4. Kegiatan promosi kurang gencar dan berkesinambungan 5. Penggunaan website belum optimal
Peluang (O)
Strategi S-O
Strategi W-O
1. Perubahan gaya hidup masyarakat 2. Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat 3. Cukup tersedia angkatan kerja 4. Perkembangan kemajuan teknologi 5. Hambatan masuk industri tinggi
1. Meningkatkan kualitas pengembangan produk melalui berbagai menu (S2,S5,S6,O1,O2,O4,O5)
Ancaman (T)
Strategi S-T
1. Meningkatkan kegiatan promosi melalui penyebaran leaflet, brosur, penggunaan website serta meningkatkan sponsorship (W4,W5,O1,O4) 2. Meningkatkan pelatihan kepada SDM muda untuk meningkatkan kualitas manajerial melalui penetapan job description yang jelas dan terarah (W2,W5,O3,O4) Strategi W-T
1. Tingkat persaingan cafe tinggi 2. Kenaikan harga bahan baku 3. Kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi 4. Kekuatan tawar-menawar pemasok tinggi 5. Banyaknya produk substitusi
1. Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik dengan pemasok (S1,S2,S3,S4,S7,S8,S9,T1, T2,T3,T4,T5)
Faktor Internal
Faktor Eksternal
1. Meningkatkan fasilitas berupa menyediakan area parkir yang memadai dan pembuatan sertifikasi halal dari BPOM (W1,W2,W3,T1,T3,T5)
5.6.3 Tahap Keputusan Tahap keputusan merupakan tahap yang terakhir untuk menentukan prioritas strategi terbaik yang akan dijalankan perusahaan dari alternatif-alternatif strategi yang diperoleh dari hasil analisis SWOT. Untuk menentukan prioritas strategi tersebut, digunakan alat analisis Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM). Hasil analisis matriks SWOT menghasilkan 4 alternatif, yaitu strategi SO, strategi ST, strategi WO, dan strategi WT. Strategi tersebut akan dimasukkan ke dalam matriks QSPM yang akan diestimasi dengan bobot dan Attractive Score (AS). Penjabaran dari strategi-strategi tersebut berdasarkan hasil analisis QSPM adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan kualitas pengembangan produk melalui berbagai menu. (TAS = 6.22) b. Meningkatkan
kegiatan
promosi
melalui
penyebaran
leaflet,
brosur,
penggunaan website serta meningkatkan sponsorship. (TAS = 5.349) c. Meningkatkan pelatihan kepada SDM muda untuk meningkatkan kualitas manajerial melalui penetapan job description yang jelas dan terarah. (TAS = 5.013) d. Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik dengan pemasok. (TAS = 6.826) e. Meningkatkan fasilitas berupa menyediakan area parkir yang memadai dan pembuatan sertifikasi dari BPOM. (TAS = 5.499) Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan sekarang adalah salah satu strategi ST yaitu meningkatkan loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik dengan pemasok. Strategi ini dilakukan karena loyalitas konsumen dilihat dari pelayanan yang baik serta kualitas produk yang tetap terjaga dari pemasok agar tetap memberikan rasa aman dan nyaman terhadap konsumen sehingga hal ini dapat meningkatkan jumlah konsumen dan pendapatan. Strategi dengan nilai TAS terkecil terdapat pada strategi WO yaitu memberikan pelatihan kepada SDM muda untuk meningkatkan kualitas manajerial melalui penetapan job description yang jelas dan terarah karena sampai
saat ini di Rahat cafe masih ada tumpang tindih pekerjaan sehingga hal ini biasanya sering menghambat pekerjaan yang lain, misalnya pelayanan yang kurang cepat yang mengakibatkan kebanyakan konsumen komplain. Namun, menurut manager rahat dalam hal ini tidak begitu dipermasalahkan karena pihak manajemen Rahat cafe sebelumnya melakukan pelatihan kepada karyawannya hanya saja tidak dilakukan secara mendalam seperti di restoran-restoran besar. Maka dari itu, perlu ditingkatkan kembali pelatihan kepada karyawan agar tetap meningkatkan kualitas SDM agar tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan.