BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dalam tiga bagian: Sampel Penelitian, Analisis Penelitian dan Pembahasan.
5.1 Sampel Penelitian Dalam hasil pengolahan data, data diambil dari hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada 112 orang. Hal ini dikarenakan ada 12 responden yang mengisi kuesioner secara tidak valid (tidak menjawab semua poin kuesioner) sehingga penelitian ini mencari 12 responden lain sebagai pengganti data yang tidak valid untuk memenuhi jumlah sampel penelitian yakni sebesar 100 orang. Data dari responden di dapat dari 100 orang responden sebagai sampel dari populasi kota Jakarta , dengan rincian : 1. Jakarta Barat : 20 orang 2. Jakarta Timur: 20 orang. 3. Jakarta Pusat: 20 orang. 4. Jakarta Utara: 20 orang. 5. Jakarta Selatan: 20 orang.
47
48
Responden yang dipilih adalah responden yang memiliki smartphone berkualitas relatif seimbang dengan Nokia N9, dan mengerti mengenai konsep dari produk Nokia N9.
5.2
Analisis Data Pada bagian ini, analisis data akan dibagi dalam dua bagian yaitu analisis
korelasi dan analisis regresi.
5.2.1 Analisis Korelasi Variabel X dan Y
a. Korelasi antara Fitur (X1) dan Minat (Y).
Correlations FITUR Pearson Correlation FITUR
1
.610
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
MINAT
MINAT **
.000 100
100
**
1
.610
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Tabel 4.7 Korelasi antara variabel fitur (X1) dengan variabel minat (Y).
49
Berdasarkan tabel di atas angka korelasi antar varabel fitur (X1) dan minat (y) adalah 0,610. Artinya antara fitur dengan minat konsumen memiliki hubungan korelasi yang kuat (Sarwono,2006).
b. Korelasi antara karakteristik produk (X2) dengan minat (Y).
Correlations MINAT Pearson Correlation MINAT
1
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
PRODUK
PRODUK .523
**
.000 100
100
**
1
.523
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Tabel 4.8 Korelasi antara variabel produk (X1) dengan variabel minat (Y).
Angka korelasi antara produk (X2) dengan fitur (Y) adalah sebesar 0,523. Artinya antara dua variabel memiliki korelasi yang cukup kuat (Sarwono, 2006).
50
c. Korelasi antara brand(X3) dan minat (Y) Correlations MINAT
BRAND
Pearson Correlation MINAT
.672
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
BRAND
1
**
.000 100
100
**
1
.672
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Tabel 4.8 Korelasi antara variabel brand (X3) dengan variabel minat (Y).
Angka korelasi antara variabel brand (X3) dengan minat (Y) adalah sebesar 0,672. Berarti kedua variabel memiliki korelasi yang kuat (Sarwono, 2006).
d. Korelasi antara harga (X4) dan minat (Y). Correlations MINAT Pearson Correlation MINAT
1
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
HARGA
HARGA .380
**
.000 100
100
**
1
.380
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
100
51
Tabel 4.9 Korelasi antara variabel harga (X4) dengan variabel minat (Y).
Angka korelasi antara harga (X4) dengan minat (Y) adalah sebesar 0,380. Artinya kedua variabel memiliki korelasi yang cukup (Sarwono,2006).
e. Korelasi variabel promosi (X5) dengan variabel minat (Y)
Correlations MINAT Pearson Correlation MINAT
1
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
PROMOSI
PROMOSI .392
**
.000 100
100
**
1
.392
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Tabel 4.10 Korelasi antara variabel promosi (X5) dengan variabel minat (Y).
Korelasi antara variabel promosi (X5) dengan minat (Y) menunjukkan angka 0,392. Disini bias dikatakan kedua variabel memiliki korelasi yang cukup (Sarwono, 2006).
52
5.2.2 Analisis Regresi Pembahasan analisis regresi dibagi dalam tiga bagian, yaitu analisis R Square, ANOVA dan koefisien.
A. Analisis R Square
Model Summary Model
1
R
R Square
.781
a
.610
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .590
1.612
a. Predictors: (Constant), PROMOSI, BRAND, HARGA, PRODUK, FITUR
Tabel 4.11 R Square regresi linear
Pada tabel di atas, angka R square adalah sebesar 0,610 variabel fitur (X1), produk (X2), brand(X3), harga (X4), promosi ( X5) bisa menjelaskan (dengan ) variabel minat (Y) sebesar 61 persen. Dan kelima variabel indenpenden tersebut dapat menjelaskan minat sebsar 0.610 atau 61,0 %.
53
B. Analisis ANOVA (Analysis of Variance)
a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
382.644
5
76.529
Residual
244.316
94
2.599
Total
626.960
99
F 29.444
Sig. .000
b
a. Dependent Variable: MINAT b. Predictors: (Constant), PROMOSI, BRAND, HARGA, PRODUK, FITUR Tabel 4.12 ANOVA
(Berdasarkan hasil pada tabel ANOVA dapat dilihat signifikansi persamaan regresi pada variabel- variabel yang diukur. hilangkan )Pada tabel, dapat dilihat bahwa nilai F adalah 29.444. Bila dibandingkan dengan F tabel (α = 0.05) dengan df1 adalah 5 dan df2 adalah 94, nilai pada F tabel adalah 2.33. Maka nilai F > F tabel artinya, kelima variabel tersebut bisa menjelaskan variabel minat. Dalam kata lain terima H1 tolak H0.
54
C. Analisis Koefisien Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error -2.678
1.490
FITUR
.164
.058
BRAND
.345
PRODUK
Beta -1.797
.076
.255
2.833
.006
.057
.459
6.102
.000
.073
.083
.079
.883
.379
HARGA
.151
.103
.103
1.467
.146
PROMOSI
.108
.046
.168
2.326
.022
a. Dependent Variable: MINAT Tabel 4.13 Koefisien
Pada analisisa koefisien dari hasil regresi linear, analisis dibagi dalam lima rincian sebagai berikut:
a.
Fitur (X1) Nilai signifikan pada variabel fitur (X1) adalah 0,006 . Nilai signifikan pada variabel X1 ini tidak lebih besar dari nilai batas maksimum toleransi kesalahan, yaitu 0,05 atau 5%. Artinya variabel fitur (X1) memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel minat (Y). Besarnya pengaruh adalah 0,164. Artinya jika fitur naik 1, maka minat akan naik sebesar 0,164. Pengaruh signifikan pada variabel fitur (X1) kepada variabel minat (Y) juga dapat dibuktikan pada uji t- tabel. Nilai t pada fitur adalah 2,833, dan
55
nilai ini lebih besar dari pada nilai t- tabel (1,664). Yang artinya fitur (X1) memiliki pengaruh signifikan terhadap minat (Y).
b.
Produk (X2) Pada variabel produk (X2) nilai signifikannya adalah 0,379. Nilai ini lebih besar dari toleransi kesalahan , 0,05 (5%). Berarti, variabel karakteristik produk (X2) tidak memiliki pengaruh pada minat konsumen (Y). Pengaruh yang tidak signifikan pada variabel karakteristik produk (X2) dengan minat (Y) juga dibuktikan dengan nilai t pada variabel karakteristik produk (X2) dimana nilai t (0,883) lebih kecil dari t-tabel (1,664).
c.
Brand(X3 Nilai signifikan dari variabel brand (X3) adalah sebesar 0.000, dan lebih kecil dari batas toleransi kesalahan yaitu 0,05 (5%), yang berarti variabel brand (X3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat (Y). Berdasarkan uji t, nilai X3 adalah 6.102, dan nilai itu lebih besar dari nilai t tabel yang sebesar 1.664), artinya brand (X3) memang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat konsumen (Y). Besarnya pengaruh adalah 0,345, artinya jika brand (X3) naik satu, maka minat akan mengalami kenaikan sebesar 0,345.
56
d.
Harga (X4) Angka signifikan pada variabel harga(X4) adalah sebesar 0,146, dan nilai itu lebih besar dari batas toleransi kesalahan yaitu 0,05 (5%). Berarti, harga (X4) tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada minat konsumen (Y). Hal ini diperkuat dengan uji t, dimana nilai t dari harga (X4) adalah 1,467. Nilai ini lebih kecil dari nilai tabel t yaitu 1,664 yang artinya harga (X4) tidak mempengaruhi minat konsumen (Y).
e.
Promosi (X5) Variabel promosi (X5) memiliki angka signifikan sebesar 0,22, nilai ini tidak melebihi batas dari nilai toleransi kesalahan yaitu 0,05 (5%). Jika dinilai dari uji t, nilai t dari variabel promosi (X5) adalah 2,326 yang berarti lebih besar dari nilai t tabel,1.664. Artinya adalah promosi (X5) memang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat konsumen (Y). Nilai dari pengaruhnya adalah sebesar 0,108, artinya jika promosi naik 1, maka minat mengalami kenaikan sebesar 0,108.
5.3 Pembahasan Hasil Penelitian Bagian ini akan membahas dan menjawab hipotesis- hipotesis pada penelitian berdasarkan hasil yang di dapat pada analisis data, dan dibagi dalam beberapa bagian sebagai berikut.
57
5.3.1 Hasil Hipotesis Awal Penelitian ini memiliki dua hipotesis awal, yaitu :. a. H0 = Fitur, harga, promosi, produk dan brand tidak mempengaruhi minat
konsumen terhadap Nokia N9. b. H1 = Dari segi Fitur, harga, promosi, produk dan brand
ada yang
mempengaruhi minat konsumen terhadap Nokia N9. Hipotesis yang dapat diterima telah dapat terjawab melalui analisis ANOVA. Dimana nilai F pada tabel ANOVA adalah 29,444. Bila dibandingkan dengan F tabel (α = 0.05) 2.33. Maka nilai F > F tabel artinya, terima H1 tolak H0.
5.3.2 Hasil Hipotesis Penelitan Hipotesis mengenai seberapa besarkah pengaruh dari lima variabel indenpenden yaitu fitur (X1), produk (X2), brand(X3), harga (X4), terhadap variabel dependen ,yaitu minat konsumen (Y) telah dianalisis pada bagian sebelumnya, dan dapat diuraikan secara (jelas) pada tabel di bawah ini :
Nomer
Hipotesis
1
Fitur memiliki pengaruh terhadap minat konsumen kepada Nokia N9.
Nilai t
Nilai ttabel
Nilai Toleransi Kesalahan alpha
Nilai Signifika n
Signifikan / Tidak Signifikan
2.883
1.664
.05
.006
Signifikan
58
2
3
4
5
Karakteristik produk dari Nokia N9 memiliki pengaruh terhadap minat konsumen kepada Nokia N9. Brand Nokia memiliki pengaruh terhadap minat konsumen kepada Nokia N9. Harga Nokia N9 memiliki pengaruh terhadap minat konsumen kepada Nokia N9. Promosi Nokia N9 memiliki pengaruh terhadap minat konsumen kepada Nokia N9.
.883
1.664
.05
.379
Tidak Signifikan
6.102
1.664
.05
.000
Signifikan
1.467
1.664
.05
.146
Tidak Signifikan
2.326
1.664
.05
.022
Signifikan
Tabel 4.14 Hasil Penelitian
5.3.3 Pembahasan Hasil Hipotesis Satu : Fitur memiliki pengaruh terhadap minat konsumen kepada Nokia N9. Dalam penelitian ini, fitur memiliki pengaruh bagi minat konsumen pada Nokia N9. Fitur pada Nokia N9 yang menawarkan beberapa inovasi dalam fiturnya, mampu menarik minat konsumen. Berdasarkan hasil kuesioner, fitur yang paling diminati responden adalah sensor otomatis dan browser. Sebanyak 82% responden tertarik pada fitur sensor otomatis pada Nokia N9 yang mampu menonaktifkan layar dan touchscreen bila perangkat berada di dekat telinga selama penggunanya melakukan panggilan dan juga
59
sensor cahaya Ambient yang menyesuaikan kecerahan layar sesuai dengan kecerahan pada lingkungan sekitarnya. Dan konektivitas internet yang lebih cepat pada browser Nokia N9 juga mampu menarik minat 71% responden.
5.3.4 Pembahasan Hasil Hipotesis Dua : Karakteristik produk dari Nokia N9 tidak memiliki pengaruh terhadap minat konsumen kepada Nokia N9. Dalam penelitian ini, karakteristik produk dari Nokia N9 tidak memiliki pengaruh pada minat konsumen. Hal ini kemungkinan besar dikarenakan karakteristik dari produk Nokia N9 yang bertipe touchscreen,berberat ringan, layar yang lebar, memori penyimpanan dan network EDGE/3.5G adalah karakteristik yang umum pada telepon seluler smartphone. Contohnya, sebelum Nokia N9 dirilis, iPhone, Blackberry, LG, dan Samsung telah menawarkan smartphone yang memiliki karakteristik produk yang sama dengan Nokia N9. Sehingga dapat dilihat bahwa karakteristik produk yang sudah umum, membuat konsumen tidak terlalu tertarik.
5.3.5 Pembahasan Hasil Hipotesis Tiga : Brand memiliki pengaruh pada minat konsumen terhadap Nokia N9. Dari hasil penelitian, brand memiliki pengaruh pada minat konsumen terhadap Nokia N9. Brand Nokia yang sudah tinggi tingkat awarenessnya
60
dibuktikan oleh data kuesioner bahwa 97% responden sudah lama mengetahui brand Nokia. Brand Nokia yang sudah lama dikenal konsumen membuat brand Nokia memiliki nilai emosional dan berpengaruh pada minat konsumen terhadap Nokia N9.
5.3.6 Pembahasan Hasil Hipotesis Empat : Harga Nokia N9 tidak memiliki pengaruh terhadap minat konsumen kepada Nokia N9. Berdasarkan hasil penelitian, harga tidak mempengaruhi minat konsumen terhadap Nokia N9. Berdasarkan hasil kuesioner, 74% responden merasa mampu untuk membeli Nokia N9 dengan harga Rp. 5.750.000,-. Hal ini menunjukkan bahwa harga dari Nokia N9 termasuk dalam sensitivitas harga yang inelastis. .
5.3.7 Pembahasan Hasil Hipotesis Lima : Promosi Nokia N9 memiliki pengaruh terhadap minat konsumen kepada Nokia N9. Berdasarkan hasil analisis penelitian, disimpulkan bahwa promosi juga memiliki pengaruh terhadap minat. Berdasarkan hasil kuesioner, promosi yang dilakukan di internet dan media cetak mampu menarik minat konsumen terhadap Nokia N9.
BAB VI Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan Dari hasil pengumpulan data dan analisis yang dilakukan pada bab IV, kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Fitur pada Nokia N9 mempengaruhi minat konsumen di Jakarta. Hal ini
ditunjukkan pada nilai yang signifikan (0,006), dengan pengaruh sebesar 0,164. Ada tiga fitur yang mampu menarik minat sebagian responden. Fitur gorilla glass menarik minat 54% responden. Fitur games dan aplikasi mampu menarik minat 67% responden. Dan fitur yang paling menarik minat konsumen adalah fitur sensor otomatis, dimana fitur ini mampu menarik minat 82% responden. 2. Karakteristik produk Nokia N9 tidak mempengaruhi minat konsumen di Jakarta terhadap Nokia N9. Hal ini dikarenakan apa yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan produk- produk para competitor. 3. Brand dari Nokia mampu mempengaruhi minat konsumen di Jakarta. Dengan pengaruh sebesar 0,345. Dan hal ini sesuai dengan teori Philip Kotler yang menyatakan bahwa konsumen cenderung memilih produk berdasarkan tingkat kepercayaan mereka terhadap reputasi brand pada atribut produk tersebut (Kotler et al, 1999.p.255).
61
62
1. Harga Nokia N9 tidak mempengaruhi minat konsumen di Jakarta. Dengan total 74%% responden yang menyatakan bahwa mereka mampu membeli Nokia dengan harga yang ditawarkan Hal ini menandakan bahwa Nokia N9 merupakan produk yang inelastis.
2. Promosi memiliki pengaruh pada minat konsumen di Jakarta terhadap Nokia N9. Besarnya pengaruh promosi terhadap minat konsumen yaitu 0,108. Promosi yang mampu menarik minat konsumen berdasarkan penelitian ini adalah promosi yang dilakukan melalui internet/online.
6.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis, ada beberapa saran untuk diterapkan pada jangka panjang dan jangka pendek yang bisa diberikan untuk meningkatkan minat konsumen terhadap produk- produk smartphone yang akan dirilis Nokia di masa depan. Berikut ini adalah saran- saran yang dapat diberikan kepada Nokia: a. Nokia perlu mempertahankan ekuitas mereknya dengan menjaga kualitas dari produk- produknya yang berdasarkan persepsi dari 56% (relatif tinggi) dari responden menyatakan “setuju” dan “sangat setuju” bahwa produk- produk dari Nokia secara keseluruhan memiliki kualitas yang tinggi.
63
b. Dari
hasil
penelitian,
karakteristik
produk
Nokia
N9
tidak
mempengaruhi minat konsumen. Hal ini dikarenakan Nokia N9 tidak menawarkan sesuatu yang baru pada karakteristik produknya dan hal ini perlu disikapi oleh Nokia. Karena Konsep suatu produk sangat penting karena konsumen akan lebih memilih produk yang memiliki kualitas, kinerja dan fitur yang lebih baik bila dibandingkan dengan produk normal (Kotler dan Kotler, 2006,p.372). Nokia perlu memiliki konsep produk yang lebih inovatif dalam karakteristik produknya dari pesaing atau para kompetitornya.
c. Fitur pada Nokia N9 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat konsumen. Ke depannya, sangat baik sekali jika Nokia mengembangkan fitur yang lebih inovatif, canggih dan menghibur. Fitur sensor otomatis pada Nokia N9 juga perlu dikembangkan pada produk smartphone Nokia di masa depan. Karena fitur sensor otomatis ini mampu menarik minat 82% dari total responden. Di sinilah perusahaan perlu mengembangkan fitur ini untuk memuaskan konsumen dan memberikan sesuatu hal yang berbeda pada produknya.
d. Promosi untuk produk Nokia N9 memang memiliki pengaruh signifikan terhadap minat konsumen. Namun besarnya pengaruh relatif cukup kecil yaitu 0,108. Dan dilihat dari korelasinya dengan minat konsumen, tingkat korelasi promosi Nokia N9 dengan minat
64
konsumen cukup rendah yaitu hanya sebesar 0,392. Untuk ke depannya, diharapkan Nokia melakukan promosi yang lebih gencar untuk menciptakan efek yang lebih besar terhadap minat konsumen.