BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian
merupakan
suatu
penyelidikan
yang
sistematis
untuk
meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Penelitian ini dilakukan terhadap pemilik UMKM yang berada di wilayah kantor pelayanan pajak pratama Jakarta Tebet. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada pemilik UMKM. Penyebaran dilaksanakan mulai tanggal 01 November 2015 hingga 15 November 2015. Pemilihan kriteria lokasi berdasarkan pertimbangan biaya, waktu, kemampuan dan domisili peneliti.
2. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang disebarkan oleh peneliti untuk diisi responden dari sampel yang ditetapkan untuk wajib pajak pemilik UMKM. Responden yang dituju dalam penelitian ini adalah pemilik UMKM yang berdomisili di wilayah kantor pelayanan pajak pratama Jakarta Tebet. Responden yang menjawab pertanyaan kuesioner adalah pemilik UMKM yang menjadi
65
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
sampel dari penelitian ini. Kuesioner yang disebarkan kepada responden berjumlah 165 kuesioner, namun hanya 156 yang dipergunakan dalam pengolahan data dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.1. Distribusi Kuesioner Keterangan Kuesioner Kuesioner yang disebar Kuesioner yang dikembalikan Kuesioner yang diolah
Jumlah % 165 100,00% 156 94,55% 156 94,55%
Sumber: data kuesioner 2015
Berdasarkan kuesioner terdapat identitas responden yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan responden menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, dan pengetahuan perpajakan pemilik UMKM. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan masing-masing tabel yang disajikan melalui program pengolahan data SPSS versi 22 terhadap objek yang diteliti adalah sebagai berikut:
Tabel 5.2. Data Jenis Kelamin Responden
Valid Laki-Laki Perempuan Total
Frequency 101 55
Percent 64,7 35,3
Valid Percent 64,7 35,3
156
100,0
100,0
Cumulative Percent 64,7 100,0
Sumber: data olah 2015
Berdasarkan hasil olah data pada tabel di atas, jumlah responden laki-laki sebanyak 101 orang atau 64.7% dan responden perempuan sebanyak 55 orang atau 35.3%. Jumlah keseluruhan responden adalah 156 orang. Responden didominasi oleh laki-laki dengan perbandingan laki-laki dan perempuan 64.7% dibanding 35.3%.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
Tabel 5.3. Data Umur Responden Frequency Valid > 45 tahun 10 25 tahun < 76 26 - 35 tahun 53 36 - 45 tahun 17 Total 156
Percent 6,4 48,7 34,0 10,9
Valid Percent 6,4 48,7 34,0 10,9
100,0
100,0
Cumulative Percent 6,4 55,1 89,1 100,0
Sumber: data olah 2015
Berdasarkan hasil olah data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa responden paling banyak adalah pada umur < 25 tahun sebanyak 76 responden atau 48.7% dari keseluruhan responden. Diikuti dengan responden pada umur 2635 tahun sebanyak 53 orang atau 34%, responden pada umur 36-45 tahun sebanyak 17 orang atau 10.9%, dan responden pada umur > 45 tahun sebanyak 10 orang atau 6.4%.
Tabel 5.4. Data Pendidikan Responden
Valid D1 - D3 (Diploma) S1 -Sarjana S2 - Master SMA Sederajat Total
Frequency 19 59 11 67
Percent 12,2 37,8 7,1 42,9
Valid Percent 12,2 37,8 7,1 42,9
156
100,0
100,0
Cumulative Percent 12,2 50,0 57,1 100,0
Sumber: data olah 2015
Berdasarkan hasil olah data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa responden paling banyak adalah responden yang memiliki pendidikan SMA Sederajat sebanyak 67 orang atau 42.9%. Diikuti responden yang memiliki pendidikan S1-Sarjana sebanyak 59 orang atau 37.8%, responden yang memiliki pendidikan D1-D3 (Diploma) sebanyak 19 orang atau 12.2%, dan responden yang memiliki pendidikan S2-Master sebanyak 11 orang atau 7.1%.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
Tabel 5.5. Data Sumber Pengetahuan Perpajakan
76 8 58 14
Percent 48,7 5,1 37,2 9,0
Valid Percent 48,7 5,1 37,2 9,0
156
100,0
100,0
Frequency Valid Belajar Sendiri Brevet Pajak Pendidikan Formal Seminar Pajak Total
Cumulative Percent 48,7 53,8 91,0 100,0
Sumber: data olah 2015
Berdasarkan hasil olah data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa sumber pengetahuan perpajakan responden yang paling banyak berasal dari belajar sendiri sebesar 76 orang atau 48.7%. Diikuti pengetahuan perpajakan responden dari pendidikan formal sebanyak 58 orang atau 37.2%, pengetahuan perpajakan responden dari seminar perpajakan sebesar 14 orang atau 9%, dan pengetahuan perpajakan responden dari brevet pajak sebanyak 8 atau 5.1%.
B. Analisis dan Pembahasan Data
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Analisis uji statistik deskriptif dalam penelitian ini merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga dapat dengan mudah dipahami dan diinterpretasikan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, jawaban-jawaban responden mengenai pernyataan keadilan perpajakan, kesadaran perpajakan, pengetahuan perpajakan terhadap tingkat kepatuhan perpajakan wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasilan final sesuai PP No. 46 tahun 2013 dalam melaporkan perpajakan dapat digambarkan dengan menggunakan
variabel
statistik
deskriptif
yang
sesungguhnya, rata-rata dan standar deviasinya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menunjukkan
kisaran
69
Hasil uji statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan besarnya nilai minimum, nilai maximum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi dari variabel penelitian yang digunakan. Standar deviasi yang kurang dari 1 menunjukkan bahwa variabel bersifat homogeny. Hasil uji statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.6. Statistik Deskriptif Minimum
N
Maximum
Mean
Std. Deviation
Keadilan Pajak
156
1
5
3.38
.704
Kesadaran Pajak
156
1
5
3.74
.602
Pengetahuan Pajak
156
1
5
3.69
.649
Kepatuhan Pajak
156
1
5
3.67
.656
Valid N (listwise)
156
Sumber: data olah 2015
2. Hasil Uji Kualitas Data 2.1.
Hasil Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,2013).
Tabel 5.7. Uji Validitas Corrected Item-Total Correlation / r hitung
r tabel
Keterangan
Keadilan Pajak
,301
,157
Valid
Kesadaran Pajak
,420
,157
Valid
Pengetahuan Pajak
,460
,157
Valid
Kepatuhan Pajak
,326
,157
Valid
Sumber: data olah 2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Ghozali (2013) mengemukakan bahwa pengujian validitas kuesioner (uji signifikansi) dilakukan dengan membandingkan koefisien korelasi (r hitung) dengan (r tabel). Berdasarkan hasil olah data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan pada kuesioner penelitian ini adalah valid, karena r hitung lebih besar dari r tabel. Nilai r hitung dilihat pada tabel corrected item-total correlation yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan software SPSS, sedangkan nilai r tabel dilihat pada tabel r product moment dengan taraf signifikansi 5%, sebesar n-2 dimana n adalah jumlah responden dalam variabel penelitian (156 - 2 = 154) sebesar 0,157.
2.2.
Hasil Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dengan melakukan perhitungan koefisien reliabilitas
mempergunakan cronbach’s alpha. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.8. Uji Reliabilitas Variabel Keadilan Pajak
Cronbach's Alpha
N of Items
,606
5
Kesadaran Pajak
,785
9
Pengetahuan Pajak
,858
9
Kepatuhan Pajak
,714
4
Sumber: data olah 2015
Berdasarkan hasil olah data pada tabel di atas didapatkan nilai cronbach’s
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
alpha untuk keempat variabel penelitian ini lebih besar dari 0,60. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel atau memiliki tingkat konsistensi dan akurasi yang tinggi apabila memberikan nilai cronbach’s alpha diatas 0,60 (Ghozali, 2013). Hasil pengujian reabilitas dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel penelitian reliabel dengan nilai cronbach alpha diatas yang ditetapkan.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik Model regresi yang digunakan dalam pengolahan data penelitian ini adalah persamaan regresi berganda yang benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif atau disebut BLUE (Best linear Unbiased Estimator) jika memenuhi asumsi dasar klasik regresi. Uji asumsi klasik ini yaitu uji normalitas, uji multikolineritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi.
3.1. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel residual berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dengan menggunakan normal P-P Plot untuk melihat normalitas melalui data variabel independen yaitu keadilan perpajakan, kesadaran perpajakan,pengetahuan perpajakan dan variabel dependen yaitu kepatuhan perpajakan dapat dilihat dari pergerakan data yang masih berada disekitar garis diagonal, artinya persamaan regresi yang dihasilkan akan bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimation).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
Gambar 5.9. Uji Normalitas
Sumber : Olah data 2014
Berdasarkan hasil olah data pada gambar diatas dapat disimpulkan bahwa data masih menyebar disekitar garis normal atau garis diagonal yang artinya masih mengikuti model regresi, sehingga dapat disimpulkan data masih berdistribusi normal dan uji normalitas terpenuhi.
3.2. Hasil Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah antar variabel independen mempunyai hubungan langsung (berkorelasi) sempurna. Jika iya, maka ketiga variabel independen tidak bisa digunakan secara bersama-sama sebagai variabel independen. Jika bebas dari masalah multikolinieritas, maka ketiga variabel independen tersebut layak untuk digunakan secara bersama-sama dalam pengujian regresi berganda.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
Data penelitian dikatakan bebas dari masalah multikolineritas apabila kolom colinearity statistics menunjukkan hasil tollerance diatas 0,1 dan nilai variation inflasi factor (VIF) tidak lebih dari 10. Hasil tollerance yang dihasilkan seluruhnya diatas 0,1 dan hasil VIF seluruhnya tidak lebih dari 10, berarti data penelitian bebas dari masalah multikolinearitas. Berdasarkan hasil analisis olah data mengunakan SPSS versi 22 didapat nilai tollerance dan VIF melalui AnalyzeRegression-Linear maka hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5.10. Uji Multikolinearitas
Model
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B
1 (Constant)
Std. Error
2,079
,386
Keadilan Pajak
,167
,073
Kesadaran Pajak
,072 ,204
Pengetahuan Pajak
Beta
T
Sig.
Tolerance
VIF
5,392
,000
,180
2,274
,024
,938
1,066
,096
,066
,749
,455
,753
1,327
,089
,202
2,285
,024
,750
1,333
a. Dependent Variable: Kepatuhan Pajak
Sumber: data olah 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi, karena semua nilai VIF variabel independen tidak ada yang melebihi dari 10 ataupun 0,1.
3.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan cara grafik scatterplot tujuannya untuk
memastikan
bahwa
data
bersifat
heterogen.
Ada
tidaknya
heteroskedastisitas pada grafik scatterplot dapat dilihat penyebaran titik-titik di
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan cara memplotkan grafik antara SRESID (Y) dan ZPRED (X) dalam menu analyze-regression-linear dalam SPSS versi 22. Grafik scatterplot yang dihasilkan dalam olah data ini dapat dilihat dimana data masih menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, yang berarti bahwa data bebas dari masalah heteroskedatisitas. Heteroskedastisitas akan mengakibatkan penaksiran koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil penaksiran akan menjadi kurang dari semestinya. Jika variabel signifikan secara statistik yang dapat mempengaruhi variabel dependent maka indikasinya terdapat heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat dalam tabel berikut:
Gambar 5.11. Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Olah data 2015
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kepatuhan perpajakan berdasarkan masukan variabel independen keadilan perpajakan, kesadaran perpajakan dan pengetahuan perpajakan.
3.4. Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan otomatis antara variabel dependent dengan variabel independent. Hasilnya harus bebas dari masalah autokorelasi melalui uji dengan model durbin watson. Untuk mengetahui besarnya d1, du maka digunakan tabel statistik, tabel durbin watson. Pada kolom K=3 (jumlah variabel bebas) dan baris 156 (jumlah data). Berdasarkan tabel durbin watson maka diperoleh d1 sebesar 1,693 dan du sebesar 1,774. Besarnya nilai durbin watson dalam olah data penelitian ini adalah melihat hasil pada output SPSS versi 22 dengan melakukan uji regression linier antara variabel dependent (Kepatuhan Perpajakan) dengan variabel independent yaitu keadilan perpajakan, kesadaran perpajakan, pengetahuan perpajakan dan menandai/remark durbin-watson pada menu statistics sebagai berikut ini: Tabel 5.12. Uji Durbin Watson Model 1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
,333
,111
,093
Durbin-Watson
,624
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Pajak, Keadilan Pajak, Kesadaran Pajak b. Dependent Variable: Kepatuhan Pajak
Sumber: data olah 2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1,951
76
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai durbin watson dalam rumus adalah du
4. Hasil Uji Hipotesis 4.1. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) adalah kemampuan seluruh variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Untuk mengetahui kemampuan variabel keadilan perpajakan, kesadaran perpajakan, dan pengetahuan perpajakan sehingga membawa dampak pada variabel kepatuhan pelaksanaan perpajakan, maka dalam tabel di bawah ini disajikan model summary output SSPS sebagai berikut: Tabel 5.13. Koefisien Determinasi
Model 1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
R a
,333
,111
,093
,624
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Pajak, Keadilan Pajak, Kesadaran Pajak b. Dependent Variable: Kepatuhan Pajak
Sumber: olah data 2015
Berdasarkan hasil olah data pada tabel di atas menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,093 atau sebesar 9,3% yang berarti bahwa kemampuan variabel keadilan perpajakan, kesadaran perpajakan, dan pengetahuan perpajakan dalam menjelaskan variabel kepatuhan perpajakan adalah sebesar 9,3%. Sementara sisanya sebesar 90.7% dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel penelitian ini. Koefisien determinasi menggunakan Adjusted R Square karena
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
variabel bebas lebih dari satu (regresi berganda), apabila variabel bebas hanya satu (regresi sederhana), maka koefisien determinasi akan dihitung dari R square.
4.2. Hasil Uji Statistik t Pengujian hipotesis ini sesuai dengan hipotesis yang telah ditetapkan sebelumya, yaitu menggunakan persamaan analisis regresi berganda dengan alat bantu program pengolahan data SPSS. Untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini digunakan pembuktian hipotesis secara kuantitatif. Berdasarkan hasil olah data menggunakan program SSPS versi 22 dengan Analyze– Regression–Linear maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5.14. Uji Statistik t
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
1 (Constant)
Std. Error
2,079
,386
Keadilan Pajak
,167
,073
Kesadaran Pajak
,072
Pengetahuan Pajak
,204
Beta
t
Sig.
5,392
,000
,180
2,274
,024
,096
,066
,749
,455
,089
,202
2,285
,024
a. Dependent Variable: Kepatuhan Pajak
Sumber: olah data 2015
Dari ke tiga variabel independen yang dimasukkan kedalam model regresi variabel kesadaran perpajakan tidak signifikan hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk keadilan perpajakan dan pengetahuan perpajakan sebesar 0.024 dan keduanya jauh di atas 0.05.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
4.3. Hasil Uji Statistik F Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.15. Uji Statistik F Model
Sum of Squares
df
Mean Square
1 Regression
7.399
3
2.466
Residual
59.268
152
.390
Total
66.667
155
F 6.325
Sig. b
.000
a. Dependent Variable: Kepatuhan Pajak
b. Predictors: (Constant), Pengetahuan Pajak, Keadilan Pajak, Kesadaran Pajak Sumber: olah data 2015
Dari uji F test di dapat nilai F hitung sebesar 6.325 dengan probabilitas 0.000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kepatuhan perpajakan atau dapat dikatakan bahwa keadilan perpajakan, kesadaran perpajakan dan pengetahuan perpajakan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepatuhan perpajakan. Persamaan regresi berganda menjadi dasar untuk memprediksi nilai kepatuhan perpajakan pemilik UMKM berdasarkan nilai keadilan perpajakan, kesadaran perpajakan, dan pengetahuan perpajakan yang dapat dibentuk dari tabel di atas adalah: Y = Constant beta + X1 + X2 + X3 + é Y = 2.079 + 0.167 X1 + 0.072 X2 + 0.204 X3 Berdasarkan hasil uji hipotesis diatas, diperoleh hasil sebagai berikut: Pengujian Hipotesis 1: H01: Tidak terdapat pengaruh keadilan perpajakan terhadap kepatuhan perpajakan wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasilan final sesuai peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
Ha1:
Terdapat pengaruh keadilan perpajakan terhadap kepatuhan Perpajakan
wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasilan final sesuai peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013. Kriteria yang ditetapkan Hipotesis H1 diterima adalah nilai signifikansi X1 terhadap Y adalah 5% atau 0,050. Diterima atau ditolaknya hipotesis dilihat dari signifikansi p value (t hitung) ≤ 0,05 maka Ha1 diterima H01 ditolak, tetapi jika p value (t hitung) ≥ 0,05 Ha1 ditolak H01 diterima. Dari hasil pengujian hipotesis, signifikansi X1 terhadap Y adalah 0% atau 0,000 < 0,050 artinya Ha1 diterima dan H01 ditolak yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh keadilan perpajakan terhadap kepatuhan perpajakan wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasil final sesuai peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013.
Pengujian Hipotesis 2: H02: Tidak terdapat pengaruh kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan perpajakan wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasilan final sesuai peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013. Ha2:
Terdapat pengaruh kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan Perpajakan
wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasilan final sesuai peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013. Kriteria yang ditetapkan hipotesis H2 diterima adalah nilai signifikansi X2 terhadap Y adalah 5% atau 0.050. Diterima atau ditolaknya hipotesis dilihat dari signifikansi p value (t hitung) ≤ 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, tetapi jika
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
p value (t hitung) ≥ 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima. Dari hasil pengujian hipotesis, signifikansi X2 tehadap Y adalah 98.1% atau 0,981 > 0,050 artinya Ha ditolak dan H0 diterima, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh keadilan perpajakan terhadap kepatuhan Perpajakan wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasil final sesuai peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013.
Pengujian Hipotesis 3: H03: Tidak terdapat pengaruh pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan perpajakan wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasilan final sesuai peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013. Ha3:
Terdapat
pengaruh
pengetahuan
perpajakan
terhadap
kepatuhan
perpajakan wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasilan final sesuai peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013. Kriteria yang ditetapkan Hipotesis H3 diterima adalah nilai signifikansi X3 terhadap Y adalah 5% atau 0,050. Diterima atau ditolaknya hipotesis dilihat dari signifikansi p value (t hitung)
0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, tetapi
jika p value (t hitung) ≥ 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima. Dari hasil pengujian hipotesis, signifikansi X3 terhadap Y adalah 0% atau 0,000 < 0,050 artinya Ha diterima dan H0 ditolak hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan Perpajakan wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasil final sesuai peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
4.4. Pembahasan Pembahasan hasil pengujian pengaruh keadilan perpajakan (X1). Hasil pengujian hipotesis pengaruh keadilan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasilan final sesuai peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013 menunjukkan bahwa keadilan perpajakan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM. Maka hasil tersebut menyatakan hipotesis diterima. Hasil hipotesis ini mempertegas dan menguatkan penelitian sebelumnya, Banu Witono (2008) menemukan bukti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan pajak dan persepsi keadilan pajak terhadap tingkat kepatuhan pajak. Albari (2009) menyimpulkan bahwa adanya pengaruh positif dan langsung maupun tidak langsung dari keadilan pajak terhadap kepatuhan melalui variabel antara kepuasan. Ferdyanto Dharmawan (2012) tentang pengaruh keadilan pajak terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak, menunjukkan bahwa keadilan pajak secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap perilaku kepatuhan wajib pajak. Penyebab dari kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM adalah bahwa tarif pajak yang dikenakan sudah berlandaskan asas keadilan, wajib pajak pemilik UMKM membutuhkan sistem hukum pajak yang sudah sesuai dengan prinsip keadilan, pajak yang sudah dibayarkan dapat tersalurkan untuk pembangunan dengan benar dan baik mengakibatkan persepsi keadilan perpajakan bagi pemilik UMKM menjadi baik pula, hal ini berdampak pada kepatuhan perpajakan sehingga wajib pajak patuh dalam melaporkan perpajakannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
Pembahasan hasil pengujian pengaruh kesadaran perpajakan (X2). Hasil pengujian hipotesis pengaruh kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM, menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif variabel kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM. Maka hasil tersebut menyatakan hipotesis di tolak. Hal ini menggambarkan bahwa kesadaran perpajakan tidak mempengaruhi kepatuhan perpajakan wajib pajak pemilik UMKM. Hasil penelitian ini tidak mendukung dari penelitian yang dilakukan oleh Husen Abdul Ghoni (2011) yang menyebutkan bahwa faktor utama dalam motivasi dalam kepatuhan wajib pajak adalah kesadaran pajak dari wajib pajak, kejujuran wajib pajak serta hasrat membayar pajak, Indra, dkk (2014) menyatakan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Nila Puspita (2014) menyatakan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam membayar PBB dan terdaftar pada kantor kecamatan Padang Utara. Namun, Penelitian ini mendukung dari penelitian yang dilakukan oleh Gema Yudistira, dkk (2014) menyatakan bahwa kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di kota padang. Dari hasil ini jelas terlihat bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan pajak bagi pembangunan belum maksimal, masih kurangnya jumlah wajib pajak orang pribadi yang berperilaku patuh bukan saja disebabkan karena adanya peraturan perundang-undangan yang berlaku tetapi juga adanya pemahaman masyarakat terhadap pajak yang kurang memadai.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
Pembahasan hasil pengujian pengaruh pengetahuan perpajakan (X3). Hasil pengujian hipotesis pengaruh pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM. menunjukkan bahwa ada pengaruh positif pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM. Maka hasil tersebut menyatakan hipotesis di terima. Hal ini menggambarkan bahwa pengetahuan perpajakan mempengaruhi kepatuhan wajib pajak UMKM. Dengan adanya pengetahuan atas peraturan yang semakin terbaru yang dibuat oleh ditjen pajak diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan wajib pajak tentang perpajakan serta mendapatkan informasi mengenai peraturan perpajakan yang terbaru. Hasil hipotesis ini, menguatkan hasil penelitian Rahayu (2006) menyebutkan pengetahuan pajak dan keadilan pajak mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak secara signifikan yang dilakukan pada KPP Surakarta. Angky Febriansyah (2011) dan Husen Abdul Ghoni (2011) menunjukkan bahwa pengetahuan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini sesuai dengan penelitian Lusia Rohmawati, Prasetyono, Yuni Rimawati (2007) yang menyebutkan ada pengaruh sosialisasi dan pengetahuan perpajakan terhadap tingkat kesadaran dan kepatuhan wajib pajak. Banyaknya
peraturan
perpajakan,
kurangnya
informasi
tentang
pelaksanaan perpajakan dari buku pedoman petunjuk pajak serta terbatasnya penjelasan petunjuk dari kantor pajak yang didapat menimbulkan perlunya sumber–sumber informasi pengetahuan perpajakan lain seperti harus dilengkapi dengan pendidikan khusus secara formal maupun secara pelatihan/kursus
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
perpajakan agar dapat mengikuti peraturan dan perubahan perpajakan sesuai perkembangan zaman dan perkembangan bisnis perusahaan. Penerapan sistem self assessment perpajakan, dimana wajib pajak melaksanakan kewajiban perpajakannya sendiri seperti menghitung, menyetor dan melaporkan berdasarkan peraturan perpajakan, memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang perpajakan di dalam melaksanakan kewajiban perpajakan khususnya bagi wajib pajak pemilik UMKM, sehingga wajib pajak pemilik UMKM semakin patuh dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya. Kesulitan dan kerumitan dalam pelaksanaan pemenuhan kepatuhan perpajakan berdasarkan peraturan dan perubahannya masih menjadi kendala bagi wajib pajak, sehingga
wajib
pajak memerlukan
pengetahuan
melaksanakan kewajiban perpajakan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
perpajakan
dalam
hal