BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1
JENIS-JENIS CACAT Pada bagian ini akan dijelaskan jenis-jenis cacat yang dominan,
yang ditemui selama proses pengecatan front fender “JUPITER MX”, yaitu : 5.1.1 Berlubang Jenis cacat ini biasanya berawal dari gelembung udara yang terjebak di dalam lapisan cat, sehingga membuat permukaan cat terlihat berlubang yang disebabkan karena : 1. Suhu oven pada proses top coat oven terlalu panas dan berjalan terlalu cepat. Adapun suhu standar oven 150 – 160 C selama 30 menit. 2. Permukaan cat/top coat tipis, membuat permukaan thinner lambat, sehingga menembus permukaan cat. Adapun ketebalan standar permukaan cat top coat untuk cat solid 40 – 45 um dan untuk cat metallic 45 – 52 um. Ukuran nosel 1.8 – 2.2 mm. 3. Perbandingan campuran antara thinner dan cat dasar pada proses intermediate coat tidak tepat. Terlalu banyak thinner dapat menyebabkan lambatnya penguapan serta terperangkap di bawah permukaan cat (top coat).
4130411-080
46
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Tekanan udara dari spray gun terlalu rendah dan terlalu jauhnya jarak penyemprotan. Adapun tekanan udara spray gun 50 – 55 psi dengan jarak penyemprotan 25 – 30 cm. 5.1.2 Blister Cacat yang terjadi dikarenakan adanya air yang terperangkap di bawah permukaan cat (blistering). Faktor penyebabnya antara lain : 1. Belum
bersihnya
permukaan
yang
akan
di
cat,
missal
terkontaminasi dengan minyak sebelum dilakukan pengecatan. 2. Tipisnya permukaan cat (top coat) menyebabkan lambatnya penguapan thinner, sehingga menembus permukaan body. Adapun standar permukaan top coat untuk cat solid 40 – 45 um dan untuk cat metallic 45 – 52 um. 3. Akibat kondisi basah/kelembaban sangat tinggi sebelum lapisan top coat mongering. Adapun suhu standar oven 150 – 160 C, selama 30 menit. 5.1.3 Kulit Jeruk Cacat pada permukaan cat yang timbul akibat : 1. Teknik penggunaan spray gun yang salah dalam arti terlalu jauh atau dekatnya penyemprotan. Adapun jarak penyemprotan standar 25 – 30 cm. 2. Tingginya
viscocity/kekentalan
dikarenakan
perbandingan
campuran antara cat dan thinner tidak akurat. Adapun komposisi standar 10 : 6.
4130411-080
47
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Terlalu tebal/tipisnya lapisan top coat saat aplikasi pengecatan. Adapun tebal top coat standar cat solid 40 – 45 um dan untuk cat metallic 45 – 52 um. 4. Thinner terlalu cepat menguap. 5. Tingginya tekanan udara spray gun. Tekanan udara standar 50 – 55 psi. 5.1.4 Bergelombang Adalah cacat yang terjadi dalam proses pengecatan, dimana cat yang diaplikasikan pada permukaan yang vertical atau miring (slope) gagal melekat sehingga meler (menetes dari panel/body). Hal ini disebabkan : 1. Tekanan udara pada spray gun terlalu rendah (tekanan udara spray gun yang standar adalah 50 sampai 55 psi). 2. Permukaan yang hendak dicat, terkontaminasi (permukaan yang masih berminyak). 3. Jarak semprot spray gun yang terlalu dekat (ukuran standarnya untuk jarak tembak adalah 25 – 30 cm). 4. Set up spray gun yang salah (nosel berukuran yang besar dengan air cap yang berkapasitas rendah). 5. Waktu pengeringan (drying time) yang salah (untuk proses intermediate coat oven dan top coat oven adalah 30 menit pada suhu 150 C sampai 160 C).
4130411-080
48
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
6. Campuran antara thinner dan cat dasar pada proses intermediate coat yang tidak akurat (viskositas/kekentalan yang tidak akurat) perbandingan campuran standar untuk thinner dan cat adalah 10 : 6. Dengan melihat diagram pareto pada Gbr. 4.2, terlihat bahwa cacat-cacat seperti ; berlubang, blister, kulit jeruk dan bergelombang memiliki jumlah cacat yang paling tinggi/dominant dibandingkan yang lainnya. Maka dapat disimpulkan cacat tersebut mempunyai prioritas tertinggi untuk dilakukan perbaikan sehingga dapat menurunkan jumlah cacat (defective) pada proses pengecatan ini. Langkah awal untuk penanggulangannya yaitu harus diketahui lebih dulu tentang penyebab-penyebab terjadinya cacat berlubang, blister, kulit jeruk serta bergelombang. Kemudian dicari penyebab-penyebab utama timbulnya cacat-cacat tersebut dengan menggunakan diagram sebab akibat (cause effect diagram). Pembuatan diagram sebab akibat (cause effect diagram) ini dibantu pula oleh para operator dan pengawas quality management, painting department dan new product development department guna mengetahui penyebab utama terjadinya cacat-cacat. Pada halaman berikut adalah diagram sebab akibat yang disusun setelah mengumpulkan masukan-masukan yang didapat, yakni :
4130411-080
49
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
4130411-080
50
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
4130411-080
51
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
4130411-080
52
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
4130411-080
53
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
4130411-080
54
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
4130411-080
55
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
4130411-080
56
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
4130411-080
57
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
4130411-080
58
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
4130411-080
59
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
4130411-080
60
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Maka
setelah
dilakukan
perbaikan-perbaikan
diatas
tadi,
dapat
memperkecil jumlah cacat-cacat yang terjadi selama proses pengecatan front fender “JUPITER MX”. Sebelum dilakukan perbaikan tersebut, data serta diagram paretonya adalah : Tabel 5.1 Data jumlah cacat sebelum dilakukan perbaikan NO.
JENIS CACAT
SIMBOL JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7
Berlubang Blister Kulit Jeruk Bergelombang Meleleh Mengelupas Lain-lain
A B C D E F G
TOTAL KOMULATIF
%
% KOMULATIF
54 96 133 162 186 201 227
3.6 2.8 2.5 1.9 1.6 1.0 1.7
3.6 6.4 8.9 10.8 12.4 13.4 15.1
54 42 37 29 24 15 26
TOTAL PRODUKSI BULAN JULI-SEPTEMBER 2007
1500
TOTAL CACAT
227
% CACAT KOMULATIF
15.1
16.0
15.1
250
227 13.4
14.0 12.4 12.0
201
200
186
10.8
150
%
8.9 133 8.0 6.4
4.0
100
96
6.0 3.6 3.6 54
2.8
0.0
50
2.5 1.9
2.0
Total Komulatif
162
10.0
1.7
1.6 1.0
Berlubang
Blister
Kulit Jeruk
Bergelombang
Meleleh
Mengelupas
Lain-lain
Prosentase
3.6
2.8
2.5
1.9
1.6
1.0
1.7
Prosentase Akumulatif
3.6
6.4
8.9
10.8
12.4
13.4
15.1
Total Komulatif
54
96
133
162
186
201
227
0
Gbr. 5.1 Diagram pareto % cacat sebelum dilakukan perbaikan.
4130411-080
61
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan perbaikan pada produksi dibulan Agustus, jumlah cacatcacat tadi dapat berkurang, sehingga didapat table serta diagram paretonya : Tabel 5.2 Data jumlah cacat setelah dilakukan perbaikan bulan Oktober-November 2007 NO.
JENIS CACAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Berlubang Blister Kulit Jeruk Bergelombang Meleleh Mengelupas Sealer bolong Gelombang Belang Berlebih Baret gerinda JUMLAH
NO.
JENIS CACAT
1 2 3 4 5 6 7
Berlubang Blister Kulit Jeruk Bergelombang Meleleh Mengelupas Lain-lain
JUL 20 17 15 12 10 5 3 0 1 83
FREKUENSI 2007 AGT SEP OKT 19 15 3 15 10 1 10 12 1 9 8 2 8 6 1 5 10 1 5 3 5 2 1 3 2 2 1 76 68 16
SIMBOL JUMLAH
A B C D E F G
NOV 1 1 0 0 0 1 2 0 1 0 6
TOTAL KOMULATIF
%
% KOMULATIF
4 6 7 9 10 12 22
0.4 0.2 0.1 0.2 0.1 0.2 1.0
0.4 0.6 0.7 0.9 1.0 1.2 2.2
4 2 1 2 1 2 10
TOTAL PRODUKSI BULAN OKT-NOV 2007
1000
TOTAL CACAT
22
% CACAT KOMULATIF
2.2
4130411-080
62
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
25
2.5 2.2 22
15
1.5
%
1.2 12
1.0
10
5
0.4 0.4 4 0.2
0.2
0.2
0.1 0.0
1.0
0.7 7
0.6 6 0.5
1.0 10
0.9 9
0.1
Berlubang
Blister
Kulit Jeruk
Bergelombang
Meleleh
Mengelupas
Lain-lain
Prosentase
0.4
0.2
0.1
0.2
0.1
0.2
1.0
Prosentase Akumulatif
0.4
0.6
0.7
0.9
1.0
1.2
2.2
4
6
7
9
10
12
22
Total Komulatif
Total Komulatif
20
2.0
0
Gbr. 5.2 Diagram pareto % cacat sesudah dilakukan perbaikan.
4130411-080
63