BAB V DESKRIPSI KARYA AKHIR
5.1 Konsep Karya Akhir Konsep dalam perancangan karya akhir dibuat setelah eksperimen dan eksplorasi. Karena hasil eksperimen dan eksplorasi dapat memberikan gambaran visual serta pemahaman lebih mengenai serat kapuk.
5.1.1 Kain Latar belakang pemilihan karya Tugas Akhir dalam bentuk lembaran kain sebanyak 6 lembar dengan ukuran minimal 30cm x1.5m didasari oleh beberapa pertimbangan, yaitu : a. Persamaan eksplorasi dalam bentuk tenunan yang belum direka latar maupun dalam eksplorasi lanjutan; b. Agar lebih mengetahui karakteristik pakan kapuk dalam ukuran tenunan yang sama tetapi lebih beragam menggunakan teknik tenun; c. Agar lebih fokus mengeksplorasi serat kapuk sebagai bahan baku tekstil.
5.1.2 Tema theme kb. 1. Tema, pokok, motif (of a story, music, play). 2. karangan (pendek). 3. suara-dasar. (Enchols. M. John. 1975. Kamus Inggris Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta).
Tema yang dijadikan acuan dalam pembuatan karya adalah nuansa ”kerlapkerlip”. Karena penampakan kapuk sebelum dan sesudah diwarna mempunyai efek kilau. Dan reka benang pakan ataupun lusi yang dipilih mampu mendukung kain tenun mempunyai titik cahaya. Kain tenun dengan pakan kapuk polos akan terlihat bercahaya dengan gabungan lusi yang berbeda warna.
Nuansa : n 1 variasi atau perbedaan yang sangat halus atau kecil sekali (tt warna, suara, kualitas, dsb); 2 kepekaan thd, kewaspadaan atas, atau kemampuan menyatakan adanya pergeseran, yang kecil sekali (tt warna, perasaan, atau nilai); --
makna (warna) perbedaan makna (warna) yang
sukar dilihat dan dijelaskan. (Moeliono, Anton M, dkk. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta).
Kerlap-kerlip 1 kerlap v, bekerlapan mengkilat; berkilauan 2 kerlap v, tekerlap tertidur sebentar 1 kerlip n kelip (tt cahaya, mata): suasana hening, sepi, dan gelap, tiada suara, dan – lampu; bekerlip berkelip-kelip; berkedip-kedip; ... (Moeliono, Anton M, dkk. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta).
5.1.3 Warna Warna merupakan gejala yang dapat dilihat oleh mata tanpa dapat dirasakan secara langsung. (Rachmat, Reza. Power Point Teori Warna. DKV ITB)
Warna dalam karya adalah merah, orange, kuning, biru, dan ungu. Karakteristik warna diatas dapat dibagi menjadi: Karakteristik warna hangat – panas; positif, agresif, aktif, merangsang. Yaitu : 1. Merah : cinta, napsu, kekuatan, berani, primitif, menarik, bahaya, dosa, pengorbanan, vitalitas. 2. Kuning : cerah, bijkasana, terang, bahagia, hangat, pengecut, penghianat. 3. Orange : semangat, tenaga, kekuatan, pesat, hebat, gairah. Karakteristik warna dingin ; negatif, mundur tenang, tersisih, aman; 4. Biru : damai, setia, konservatif, pasif, terhormat, depresi, lembut, menahan diri, ikhlas. 5. Ungu : misteri, kuat, supremasi, formal, melankolis, pendiam, agung (mulia).
(Darma, Sulasmi P. 1989. Warna Sebagai Salah Satu Unsur Seni dan Desain. Jakarta)
5.1.4 Image Board
Gambar 5.1 Image Board
5.3 Proses Produksi Karya 5.3.1 Karya 1 Ukuran
: 30 cm x 1.5 m
Nuansa warna
: merah, orange
Ukuran Lusi
: 40/2
Warna Lusi
: Kuning
Teknik tenun
: polos
Pakan tambahan
: benang rayon warna merah
Benang Kapuk
: benang pilin polos
Gambar 5.2 Benang Pilin Polos (Dok, 2007)
Karya 1 merupakan karya pertama yang dibuat menggunakan dominan benang pakan reka kapuk tanpa bantuan benang/kain tambahan. Hal ini untuk lebih menonjolkan karakter pilinan benang kapuk murni. Nuansa yang didapat merupakan gabungan dari warna lusi yang berbeda dengan pakan. Sehingga jika terkena cahaya mempunyai efek kilau yang berbeda.
Gambar 5.3 Karya 1(Dok, 2007)
5.3.2 Karya 2 Ukuran
: 30 cm x 1.5 m
Nuansa warna
: Kuning
Ukuran Lusi
: 40/2
Warna Lusi
: Kuning
Teknik tenun
: Polos
Benang Kapuk
: Benang pilin polos, reka benang campuran kapuk dan tule
Pakan tambahan
: Benang rayon warna kuning
Gambar 5.4 Reka benang campuran kapuk-tule (Dok, 2007)
Karya 2 mempunyai teknik yang sama dengan karya 1, tetapi ada tambahan reka benang kapuk campuran kain tule dan benang rayon kuning. Meskipun demikian, tujuan dari karya 2 tetap ingin lebih menonjolkan karakteristik pakan kapuk murni dan mengetahui efek benang kapuk jika dalam satu lembaran kain hanya terdapat satu warna.
Gambar 5.5 Karya 2 (Dok, 2007)
5.3.3 Karya 3 Ukuran
: + 40 cm x 1.5 m
Nuansa warna
: ungu dan biru berkilau
Ukuran Lusi
: 40/2
Warna Lusi
: Ungu, merah, biru dan aksen lusi warna kuning, hijau, dan pink. Semuanya sebanyak 279 helai lusi
Teknik
: tenun polos, tapestri, pakan menggumpal.
Benang Kapuk
: Benang pilin polos, reka benang campuran kapuk, tule, brokat.
.
Pakan tambahan : benang rayon warna merah, kuning, biru mendong, katun biru.
Gambar 5.6 Benang reka kapuk campuran Karya 3 (Dok, 2007)
Pada karya 3, ada bagian kain yang menjadikan benang kapuk sebagai benang tapestri. Hal ini untuk lebih mengetahui potensi mengikat benang kapuk.
Gambar 5.7 Detail Karya 3 (Dok, 2007)
Gambar 5.8 Karya 3 (Dok, 2007)
5.3.4 Karya 4 Ukuran
: + 40 cm x 1.5 m
Nuansa warna
: ungu dan biru berkilau
Ukuran Lusi
: 40/2
Warna Lusi
: Ungu, merah, biru dan aksen lusi warna kuning, hijau, dan pink. Semuanya sebanyak 279 helai lusi.
Teknik
: tenun polos, tapestri, pengikatan lusi, pengeluaran sebagian pakan, kelonggaran lusi dan pakan.
Benang Kapuk
: Benang pilin polos, reka benang campuran kapuk, tule, brokat.
Pakan tambahan : benang rayon warna merah, kuning, biru mendong, katun biru.
Gambar 5.9 Benang reka kapuk campuran Karya 4 (Dok, 2007)
Karya 4 merupakan gabungan dari beberapa eksplorasi yang pernah dilakukan. Sehingga terdapat sedikit persamaan pada karya 3.
Gambar 5.10 Karya 4 (Dok, 2007)
5.3.5 Karya 5 Ukuran
: + 35 cm x 1.5 m
Nuansa warna
: kuning berkilau, ungu muda
Ukuran Lusi
: 40/2
Warna Lusi
: Kuning, merah,orange, dan putih dengan jarak kerapatan lusi yang berbeda. Jumlah lusi sebanyak 279 benang.
Benang Kapuk
: Benang pilin polos, reka benang campuran kapuk, tule, brokat.
Pakan tambahan
: benang rayon warna merah, kuning, biru.
Motif
:
Gambar 5.11 Inspirasi motif
Gambar 5.12 Benang reka kapuk campuran Karya 5 (Dok, 2007)
Karya 5 merupakan kombinasi dari lusi, pakan, dan lebih mengeksplorasi injakan sehingga sisi luar dan dalam kain tenun bisa dipakai.
Gambar 5.13 Detail Karya 5 (Dok, 2007)
Gambar 5.14 Karya 5 (Dok, 2007)
5.3.6 Karya 6 Ukuran
: 30 cm x 1.5 m
Nuansa warna
: Kuning, biru
Ukuran Lusi
: 40/2
Warna Lusi
: Hitam
Teknik tenun
: polos
Benang Kapuk
: Benang pilin polos, reka benang campuran
Pakan tambahan
: benang rayon warna merah, kuning, biru, mendong biru tua.
Karya ini lebih sederhana dibandingkan karya 5, menitik beratkan pada kekontrasan warna kapuk kuning dan biru tanpa melupakan aksen berkilau.
Gambar 5.15 Detail Karya 6 (Dok, 2007)
Gambar 5.16 Karya 6 (Dok, 2007)