BAB III KONSEP PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA
3.1. Konsep Perancangan Teknik pembuatan jaket yang akan dikenakan adalah teknik quilting. Quilting adalah metode menjahit yang menggabungkan dua atau lebih lapisan bahan bersama-sama agar membuat bahan empuk dan tebal. Jaket yang akan dirancang dibuat agak tebal, agar nyaman bagi perempuan pengendara motor. Karena pengandara motor langsung terkena terpaan angin, sehingga dibutuhkan jaket yang memiliki ketebalan yang cukup untuk menghangatkan tubuh dan menahan terpaan angin. Rancangan jaket menggunakan hiasan kain anti air yang bermotif, untuk menyesuaikan penggunanya yaitu perempuan. Motif yang digunakan adalah motif bunga dan abstrak, motif didapatkan dari kain dan dari corak yang dibuat menggunakan teknik pembolongan menggunakan solder. Kain yang digunakan tentunya merupakan kain yang anti air atau waterproof, Kain Nylon Taffeta yang dilapisi PVC. Kain ini cukup tahan air, tetapi karena bahannya panas maka pada bagian dalam akan ditambahkan kain yang mudah menyerap keringat agar nyaman dikenakan, sejenis kain kaus. Jaket yang akan dirancang juga memiliki fungsi sebagai jas hujan. Pada bagian jaket ada bagian saku yang kemudian bila dibuka akan menjadi celana yang juga anti air. Lalu pada saku yang lain akan terdapat tas yang juga anti air untuk melindungi barang bawaan perempuan pengendara motor. Jaket ini kemudian nantinya akan sangat dwifungsi dan praktis agar memudahkan perempuan pengendara motor saat berkendara motor kemudian tiba-tiba turun hujan. Tema yang akan digunakan adalah “Jaket dwifungsi” sesuai dengan tema, jaket ini memiliki dua fungsi. Selain sebagai jaket penahan angin saat berkendara, penahan hujan, dan pelindung dari hujan barang yang dibawa saat berkendara.
www.stisitelkom.ac.id 24
3.2. Proses Perancangan 3.2.1. Dasar dan Tema Perancangan Dasar perancangan yang diambil dari sebuah inovasi untuk perempuan pengendara motor, agar mudah dalam berkendara motor disaat musim hujan atau ketika hujan tiba-tiba turun. Dengan menggunakan bahan anti air maka jaket yang akan dibuat bisa tahan terhadap air hujan. Jaket yang berfungsi juga sebagai jas hujan memiliki rancangan yang cocok untuk perempuan, dengan menggunakan kain bermotif dan warna yang cerah dan menarik. Tema berdasarkan jaket yang memiliki dua fungsi, yaitu sebagai jas hujan yang menahan air hujan dan jaket yang menghangatkan tubuh. Sehingga tema yang diambil adalah “Jaket dwifungsi”. Dengan adanya jaket yang juga berfungsi sebagai jas hujan maka sangat cocok untuk para perempuan pengendara motor yang membutuhkan kecepatan dan kemudahan dalam berkendara di berbagai cuaca.
3.2.2. Dasar Sumber Gagas 3.2.2.1. Sumber Gagas Bentuk Bentuk diambil dari bentuk coat yang biasa dikenakan saat hujan, Namun karena disesuaikan untuk pengendara motor, maka panjangnya hanya sebatas pinggang. Agar memudahkan pengendara motor saat duduk. Modelnya yang simple membuat air hujan tidak tertampung pada lipatan atau kerutan. Jaket yang akan dibuat dua potongan (two pieces) memiliki atasan dan bawahan. Model celana atau bawahan bermodel knickerboukers agar leluasa dan bebas bergerak karena potongannya cukup besar.
www.stisitelkom.ac.id 25
Gambar 3.1 Sumber Gagas Bentuk (Sumber : www.Google.com) 3.2.2.2. Sumber Gagas Warna Warna mempunyai asosiasi dengan pribadi seseorang dari buku “Design in Dress” oleh Marian L. David (1987 : 135). Jadi kepribadian seseorang sangat menentukan warna yang akan dipergunakan olehnya. Warna yang digunakan adalah kombinasi warna hangat dan warna dingin. Warna hangat banyak dipilih dalam survey kuis yang diberikan. Warna-warna tersebut memiliki intensitas cahaya yang cukup terang sehingga membantu penglihatan pengendara lain jika digunakan berkendara pada malam hari. Warna-warna yang dipilih juga berdasarkan warna-warna kendaraan motor matic . Karena motor matic memiliki berbagai warna yang cerah dan ceria sesuai dengan kegemaran perempuan berusia dewasa awal. (Spesifikasi warna dalam pembuatan desain utama yang akan dibuat terdapat pada Lampiran 4 halaman L5).
www.stisitelkom.ac.id 26
Gambar 3.2 Sumber Gagas Warna (Sumber : www.Google.com)
3.2.2.3. Sumber Gagas Teknik Quilting adalah pengisian kapas katun atau busa pada dua lapisan bahan ditahan pada tempatnya dengan pola jahitan rata atau tidak rata. Teknik Quilting dikerjakan oleh mesin menghasilkan jahitan yang lebih rapih, menggunakan bahan isian dak ron. Bahan PVC dan bahan kaos digabungkan dengan isian dakron kemudian dijahit, dijahit tindas bagian luar untuk teknik quilting. Teknik quilting menimbulkan kesan menggembung dan empuk serta hangat sangat cocok untuk berkendara motor.
www.stisitelkom.ac.id 27
Gambar 3.3 Sumber Gagas Teknik (Sumber : www.Google.com) 3.2.3. Segmentasi Pasar • Demografis Perempuan yang berusia 18-25 tahun. Pada usia ini disebut dengan Emergering Adulthood (Arnett, 2000) pada masa ini individu sudah meninggalkan masa dependensi yang identik dengan masa kanak-kanak tapi belum sepenuhnya memasuki masa dewasa yang penuh dengan tanggung jawab. Rata-rata pekerjaan mereka adalah pelajar, mahasiswi, dan pekerja.
• Geografis Daerah tempat tinggal mereka adalah daerah perkotaan, khususnya Kota Bandung. Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga bentuk morfologi wilayahnya bagaikan sebuah mangkok raksasa, secara geografis kota ini terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat, serta berada pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut, dengan titik tertinggi di berada di sebelah utara dengan ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut dan sebelah selatan merupakan kawasan rendah dengan ketinggian 675 meter di atas permukaan laut. Semetara iklim kota Bandung dipengaruhi oleh iklim
www.stisitelkom.ac.id 28
pegunungan yang lembab dan sejuk, dengan suhu rata-rata 23.5 °C, curah hujan rata-rata 200.4 mm dan jumlah hari hujan rata-rata 21.3 hari per bulan.
Tabel 3.1. Cuaca untuk kota Bandung (Sumber : Pemerintah kota Bandung 15 Juli 2010) Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun Ratarata
85
82
83
85
85
86
86
86
85
85
85
82
85
tinggi (29.3) (27.7) (28.6) (29.5) (29.7) (29.8) (30.0) (29.9) (29.7) (29.4) (29.2) (28.0) (29,2) °F (°C) Ratarata
75
74
74
75
76
74
73
74
74
75
75
75
74
rendah (23.9) (23.3) (23.4) (24.1) (24.2) (23.5) (22.9) (23.4) (23.6) (23.7) (23.7) (23.7) (23,6) °F (°C) Hujan 0.8
inci
0.8
0.8
0.8
0.8
0.7
0.7
0.7
0.7
0.7
0.8
0.8
6,2
(19.7) (20.3) (19.5) (19.6) (19.4) (17.3) (16.7) (17.7) (17.9) (18.8) (19.7) (19.4) (156,4)
(mm)
• Psikografis Emergering Audulthood dikarakteristikan dengan masa experimentation and exploration antara lain mengeksplorasi pekerjaan apa yang akan digelutinya, identitas dirinya seperti apa, gaya hidup yang akan diadopsi. Memandang dirinya berada antara periode remaja dan dewasa. Mereka merasa bukan remaja lagi, tapi juga belum sepenuhnya dewasa.
www.stisitelkom.ac.id 29
3.2.4. Rencana Pemasaran (Marketing Plan) 1. Analisa situasi (S.W.O.T) S : Strange/ Kekuatan Kekuatan atau strange dari Jaket dwifungsi ini adalah memiliki dua fungsi, yaitu jaket dan jas hujan. W : Weakness/ Kelemahan Kelemahan Jaket ini adalah penyimpanan jaket setelah selesai digunakan. O : Opportunity/ Peluang Meningkatnya jumlah perempuan pengendara motor dan sedikitnya jumlah produksi jas hujan khusus untuk perempuan menjadikan peluang untuk penjualan jaket multifungsi khusus perempuan yang akan di produksi. T:
Threat/ Ancaman
Ancaman adanya peniruan jaket multifungsi dan dijual dengan harga yang jauh lebih murah. Oleh karenanya harus diatasi dengan mempertahankan kualitas dari jaket multifungsi yang asli. 2. Tujuan Pemasaran (Marketing Objectives) Tujuan pemasaran memperkenalkan jaket dan juga sebagai jas hujan untuk perempuan pengendara motor. Memperkenalkan pada perusahaanperusahaan yang memproduksi jas hujan, bahwa jas hujan untuk perempuan pengendara motor ini berpotensi untuk terus dikembangkan dan ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya jumlah perempuan pengendara motor. 3. Strategi Inti (Core Strategy) Memperkenalkan jaket multifungsi ini dengan memasang iklan, atau menitipkan barang ke toko-toko perlengkapan berkendara motor. Kemudian menunggu respon, mulai diproduksi jika permintaannya tinggi. Jika diproduksi dengan jumlah masal maka harga bahan baku dan biaya pembuatannya akan menjadi lebih murah.
4. Anggaran Pemasaran (Marketing Budget)
www.stisitelkom.ac.id 30
Dalam anggaran pemasaran akan disediakan anggaran khusus untuk media promosi. Sebagai perkenalan pertama media yang akan dipilih adalah media yang memiliki jangkauan cukup luas namun minim biaya, seperti internet. 5. Pengawasan (Control) Pengawasan dilakukan dengan membaca dan mempelajari laporan tertulis dari pelaksana ataupun hasil observasi. Jika terjadi penyimpangan atau kendala dalam pelaksanaan, maka harus segera diambil tindakan perbaikan.
3.2.5. Dasar Proses Perancangan 1. Eksplorasi Eksplorasi merupakan proses awal dalam menentukan tehnik aplikasi yang akan digunakan untuk jaket dwifungsi. Berbagai aplikasi di uji cobakan untuk diaplikasikan pada kain, seperti payet, kain bermotif, mata itik, pembuatan motif dengan solder, dan lain sebagainya. (Hasil dari beberapa eksplorasi yang telah dilakukan dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman L9). 2. Teknik Pengembangan Jaket menggunakan aplikasi berupa kain plastic bermotif. Juga menggunakan aplikasi membuat tekstur dengan menggunakan solder. Teknik Quilting digunakan dengan bahan isian dakron untuk bagian jaket. 3. Komposisi Warna Komposisi warna yang digunakan adalah komposisi warna kontras, menggunakan warna yang bersebrangan pada sistem warna Prank. Warna panas dan warna dingin agar seimbang dan tidak terlalu mencolok. 4. Fungsi Praktis Sebagai fungsi jaket, yaitu melindungi tubuh dari suhu udara dingin dan menahan terpaan angin. Juga sebagai jas hujan, melindungi tubuh dari air hujan.
5. Material Yang Dipakai
www.stisitelkom.ac.id 31
Material utama : • Kain nylon taffeta yang dilapisi dengan PVC Water Proof (WP). • Kain kaus (Cotton) • Kain plastik bermotif • Dakron Material pendukung : • Benang • Kancing • Restleting • Velcro (material dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 13) 6. Biaya Produksi/ pasang Table 3.2 Biaya Produksi (Sumber : Data Pribadi) Harga Banyak
Barang
Jumlah Harga
Kain WP
8000/m
4 meter
32000
Kain kaus
92000/kg
0.9 kg/
87500
±3meter Kain
plastik
bermotif
1. 15000/m
1. Tipis
1 meter
15000
1 meter
10000
2. 25000/m
2. Tebal Dakron
10000/m
Restleting 1. Depan
1. 5000/pcs
1 pcs
5000
2. Saku
2. 1000/pcs
2 pcs
2000
3. Kerah
3. 2500/pcs
1 pcs
2500
1 pasang
200.000
Ongkos jahit
200.000
Total
354000
7. Proses Produksi
www.stisitelkom.ac.id 32
Proses produksi hampir sama dengan proses penjahitan pada umumnya, yaitu proses pembuatan pola, kemudian pemotongan pada kain, penjahitan, dan kemudian pada bagian terakhir finishing atau merapihkan sisa potongan benang. Pada proses penjahitan dalam membuat jaket multifungsi ini terdapat proses quilting.
Proses Quilting 1. Pembuatan pola, kemudian diatur diatas kain.
2. Pemotongan pola kain, lalu pada dakron.
3. Kain kemudian dilapisi dakron dan ditutup oleh kain kembali.
4. Penjahitan dilakukan dengan menggunakan mesin
5. Pemotongan sisa benang.
6. Pada hasil akhir permukaan akan tampak menggelembung karena diisi dakron Gambar 3.4 Bagan dan gambar Proses Quilting (Sumber : Data Pribadi) Proses Penjahitan
www.stisitelkom.ac.id 33
1. Setelah menentukan ukuran badan, maka selanjutnya dilakukan proses pembuatan pola pada kertas. Kemudian digunting sesuai dengan bentuk pola tersebut.
2. Pola kertas tersebut ditempelkan pada kain, lalu kain digunting mengikuti bentuk pola.
3. Potongan kain yang sudah berbentuk tersebut digabungkan dengan cara dijahit dengan menggunakan mesin jahit. Hingga akhirnya tergabung seluruhnya. Gambar 3.5 Bagan dan Gambar Proses Penjahitan (Sumber : Data Pribadi)
8. Nilai Lama Kegunaan Masa waktu kegunaan sesuai dengan keapikan penggunaannya. Jaket ini tidak dirancang untuk hujan yang sangat lebat dan deras. Hanya untuk curah hujan yang intensitasnya rendah. Jika dirawat dengan baik maka akan bertahan setidaknya kurang lebih 3 tahun.
9. Cara perawatan
www.stisitelkom.ac.id 34
•
Untuk jaket setelah digunakan dalam keadaan basah terkena air hujan, sebaiknya di lap dengan menggunakan kanebo atau lap kering. Kemudian diangin-anginkan sampai kering dengan sendirinya.
•
Jika ingin dicuci, cucilah dengan tangan ( hand wash ) bisa menggunakan sabun detergen biasa.
•
Jangan dijemur langsung dibawah sinar matahari yang terik.
•
Saat dijemur, jemurlah dalam keadaan dibalik, bagian dalam jaket yang menghadap keluar.
•
Tidak boleh disetrika, karena bahan kain anti air mudah mengkerut dan akan rusak bila dipanaskan dengan setrika. Bagian dalam jaket dapat disetrika karena berbahan kaus. (care label dapat dilihat pada Lampiran 7 halaman 16)
10. Kekurangan dan Kelebihan Kekurangan :
•
Untuk saat ini biaya produksinya masih cukup mahal. Sehingga akan berpengaruh pula pada harga jual.
•
Cukup tebal, sehingga tidak bisa bilipat dalam ukuran yang sangat kecil.
•
Jika hujan turun sangan deras, air akan masuk ke bagian dalam.
Kelebihan :
•
Mudah dikenakan saat hujan turun.
•
Tidak panas saat dipakai, karena bagian dalam berbahan kaus yang menyerap keringat.
•
Bisa dikenakan sebagai jaket saja, dan juga bisa sebagai jas hujan
•
Memiliki warna yang cerah dan menarik.
•
Empuk dan cukup tebal untuk menahan terpaan angin saat berkendara motor.
3.3 Visualisasi Karya
www.stisitelkom.ac.id 35
Konsep desain jaket dwifungsi ini terinspirasi dari kecenderungan para perempuan pengendara motor yang hampir seluruhnya menggunakan jaket. Dengan didukungnya cuaca yang tidak menentu belakangan ini, maka para perempuan pengendara motor membutuhkan jaket yang juga dapat difungsikan sebagai jas hujan. Disesuaikan dengan pangsa pasar yaitu perempuan muda yang berkendara motor maka dipilih warna dan kain bercorak yang juga anti air agar dapat memperindah penampilan, dengan menggunakan aplikasi quilting dan bahan lain yang membuat nyaman para pengendara motor. (Beberapa desain alternatif dapat dilihat di dalam Lampiran 8 halaman 17) . Dari semua hasil proses perancangan dapat diwujudkan menjadi 4 rancangan desain utama untuk “jaket dwifungsi” , antara lain :
1. Desain Utama 1 Desain utama 1 dirancang dengan pola two pieces yaitu potongan jaket dan celana. Warna yang diterapkan adalah warna hijau dan orange yang cerah dan ceria. Bagian jaket bukaan depan dengan bentuk asimetris. Memiliki dua saku bagian kanan dan kiri, saku cukup luas untuk menyimpan celana. Pada bagian kerah terdapat cappucon yang bisa dikeluarkan dan dimasukan. Bagian dalam jaket mengunakan bahan cotton yang menyerap keringat. Bagian badan jaket menggunakan teknik quilting dengan isisan dakron. Pada bagian celana memiliki 2 warna disesuaikan dengan
jaket.
Menggunakan pinggang berkaret sehingga
mudah
dikenakan, pada bagian bawah diberi perekat agar pas pada pergelangan kaki.
www.stisitelkom.ac.id 36
Gambar 3.6 Ilustrasi Desain Utama 1 (Sumber : Data Pribadi)
www.stisitelkom.ac.id 37
Gambar 3.7 Foto Desain Utama 1 (Sumber : Data Pribadi)
www.stisitelkom.ac.id 38
Gambar 3.8 Hanger Desain Utama 1 (Sumber : Data Pribadi) 2. Desain Utama II Desain utama 2 dirancang dengan pola two pieces yaitu potongan jaket dan celana. Warna yang digunakan adalah warna biru dan kuning. Pada bagian jaket digunakan kain plastik bermotif sebagai hiasan pada sekeliling badan. Terdapat 2 saku pada bagian depan kanan dan kiri, cukup luas untuk menyimpan celana. Pada bagian kerah terdapat motif yang dibuat dari pembolongan menggunakan solder, di dalam kerah terdapat cappucon yang dapat dimasukan dan dikeluarkan. Bagian badan menggunakan teknik quilting dengan isian dakron, dibagian dalam jaket menggunakan kain cotton yang menyerap keringat dan cukup nyaman. Celana dibuat sesuai dengan bentuk jaket, menggunakan karet pada bagian pinggang sehingga mudah dikenakan, bagian pergelangan kaki dibuat manset yang diberi perekat agar pas saat digunakan.
www.stisitelkom.ac.id 39
Gambar 3.9 Ilustrasi Desain Utama II (Sumber : Data Pribadi)
www.stisitelkom.ac.id 40
Gambar 3.10 Foto Desain Utama I1 (Sumber : Data Pribadi)
www.stisitelkom.ac.id 41
Gambar 3.11 Hanger Desain Utama II (Sumber : Data Pribadi) 3. Desain utama III Desain utama 3 dirancang dengan pola two pieces, yaitu potongan jaket dan celana. Warna yang digunakan adalah kombinasi warna merah muda, merah keunguan dan ungu kebiruan. Pada bagian dada depan terdapat aplikasi kain plastik bermotif, di bagian dalam terdapat kain jarring sebagai ventilasi sirkulasi udara di dalam jaket. Memiliki 2 saku bagian kanan dan kiri untuk menyimpan celana pada saat tidak digunakan. Pada bagian kerah terdapat restleting yang didalamnya terdapat cappucon. Jaket menggunakan penjahitan dengan tehnik quilting isian busa. Bagian dalam digunakan kain cotton
untuk menyerap keringat. Celana dibuat
menggunakan karet pada bagian pinggang sehingga mudah dikenakan, Bagian pergelangan kaki dibuat manset yang diberi perekat agar pas saat digunakan.
www.stisitelkom.ac.id 42
Gambar 3.12 Ilustrasi Desain Utama III (Sumber : Data Pribadi)
www.stisitelkom.ac.id 43
Gambar 3.13 Foto Desain Utama III (Sumber : Data Pribadi)
www.stisitelkom.ac.id 44
Gambar 3.14 Hanger Design Utama III (Sumber : Data Pribadi) 4. Desain Utama IV Desain utama 4 dirancang dengan pola two pieces, yaitu potongan jaket dan celana. Warna yang digunakan adalah kombinasi warna merah keunguan dan ungu kebiruan. Restleting diletakan lebih ke samping, pada lidah restleting digunakan kain plastic berwarna pink muda sebagai aksesoris aplikasi. Pada bagian kerah terdapat restleting yang didalamnya terdapat cappucon. Memiliki dua buah saku pada bagian kanan dan kiri menggunakan lidah saku. Pada bagian dalam dada depan sebelah kanan dan bagain belakang terdapat kain jarring untuk sirkulasi udara. Celana dibuat menggunakan karet pada bagian pinggang sehingga mudah dikenakan, Bagian pergelangan kaki dibuat manset yang diberi perekat agar pas saat digunakan.
www.stisitelkom.ac.id 45
Gambar 3.15 Ilustrasi Desain Utama VI (Sumber : Data Pribadi)
www.stisitelkom.ac.id 46
Gambar 3.16 Ilustrasi Desain Utama III (Sumber : Data Pribadi)
www.stisitelkom.ac.id 47
Gambar 3.17 Ilustrasi Desain Utama VI (Sumber : Data Pribadi)
www.stisitelkom.ac.id 48