BAB V ANALISA SISTEM DAN DISAIN SISTEM Bab ini akan membahas hasil survei wawancara yang telah dilakukan pada tahapan identifikasi sistem, membahas proses analisa kebutuhan user, analisa kondisi sistem yang ada, perancangan sistem basis data dan sistem informasi serta memberikan masukan-masukan berupa rekomendasi pemilihan perangkat lunak dan perangkat keras. 5.1.
Hasil Survei Studi Kasus
Survei yang telah dilakukan meliputi wawancara identifikasi permasalahan internal dan eksternal, wawancara identifikasi kebutuhan pengguna serta identifikasi struktur organisasi. Kesimpulan dari hasil survei tersebut adalah sebagai berikut : 5.1.1. Identifikasi Permasalahan Internal Dari hasil kegiatan wawancara terhadap beberapa orang responden di bagian pengelolaan data Balai Hidrologi, Puslitbang Sumber Daya Air, dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai kondisi permasalahan internal organisasi, yaitu :
Pekerjaan sehari-hari sangat tergantung dengan adanya komputer. Jumlah komputer dan teknologi informasi yang ada tidak memadai.
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
85
Sistem informasi yang berkaitan dengan sumber daya air tidak ada. SDM yang memiliki latar belakang komputer dan informatika kurang memadai. Perangkat lunak khusus pengolah data yang ada masih sangat konvensional. Data disimpan tidak terstruktur dalam bentuk file-file. Peralatan komputer yang tersedia umumnya diperoleh dari anggara DIP dengan dana yang terbatas, sehingga secara teknis tidak sesuai untuk pekerjaan teknik. Tidak memiliki divisi khusus yang menangani permasalahan teknis komputer. Staf membutuhkan peningkatan kemampuan dalam bidang sistem basisdata, sistem informasi geografis dan pengembangan perangkat lunak.
5.1.2. Identifikasi Permasalahan Eksternal Hasil kegiatan wawancara terhadap beberapa orang responden di luar unit organisasi pengolahan data Balai Hidrologi, Puslitbang Sumber Daya Air, memberikan beberapa kesimpulan mengenai kondisi permasalahan eksternal yang dihadapi oleh pengguna dalam memperoleh informasi data sumber daya air, yaitu :
86
Data yang diinginkan umumnya tidak tersedia dalam bentuk digital, kebanyakan dalam bentuk cetak, sehingga perlu input data lagi. Data yang diinginkan tidak selalu tersedia, sehingga perlu mengambil data primer sendiri ke lokasi sampling. Data yang disajikan tidak lengkap/tidak kontinyu dan tidak berurutan karena sumber aslinya disimpan oleh pihak lain. Data tersebar di setiap propinsi dan tidak dikelola secara terpusat. Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Pengguna merasakan keraguan terhadap kualitas data terutama setelah diolah. Untuk memperoleh data harus memesan atau menunggu beberapa hari. Data yang tersedia kadang-kadang bukan data terkini (tidak up-to-date).
5.1.3. Identifikasi Kebutuhan Pengguna Wawancara untuk identifikasi kebutuhan pengguna dilakukan dalam dua sisi, yaitu dari sisi internal bagian pengolahan data di Balai Hidrologi Puslitbang Sumber Daya Air, dan dari sisi eksternal, yaitu pengguna di luar unit organisasi itu. Wawancara terhadap responden di sisi internal diarahkan untuk memperoleh bentuk sistem pengelolaan data yang diinginkan staf teknis. Sedangkan wawancara terhadap resonden di sisi eksternal diarahkan untuk memperoleh bentuk sistem informasi untuk penelusuran informasi data sumber daya air. Berikut ini adalah kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil wawancara :
Prioritas jenis data yang diperlukan oleh pengguna untuk kebutuhan penelitiannya berturut-turut adalah : 1. 2. 3. 4. 5.
Data digital Data analog Data peta digital Data peta analog Data mentah
Prioritas status data yang diinginkan pengguna untuk kebutuhan penelitian berturut-turut adalah :
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
87
1. Data yang belum dianalisa 2. Data yang sudah dianalisa awal 3. Data yang sudah dianalisa menggunakan metode yang diinginkan pengguna
Prioritas cara yang diinginkan pengguna dalam memperoleh data sumber daya air berturut-turut adalah : 1. Download dari Internet 2. Datang sendiri ke Instansi penyedia data 3. Membeli publikasinya.
Prioritas media yang diinginkan dalam pendistribusian data sumber daya air berturut-turut adalah : 1. Database di situs Internet 2. CDROM 3. Media cetak / buku publikasi
Bentuk sistem pengolah data yang diinginkan oleh staf pelaksana adalah : 1. Data rata-rata grafik harian (jam-jaman) yang diambil dari lokasi Pos Duga Air di setiap propinsi dapat dikirimkan langsung secara elektronik ke bagian pengelolaan data Balai Hidrologi, Puslitbang SDA di Bandung 2. Data-data sumber daya air dapat diolah dengan sistem basis data tersetruktur 3. Antara kegiatan input data dan analisa data terdapat di dalam satu sistem aplikasi perangkat lunak. 4. Aplikasi berbasiskan graphical user interface (GUI) yang mudah digunakan. 5. Aplikasi dapat dioperasikan dalam jaringan komputer lokal.
88
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
6. Informasi data dapat diakses melalui jaringan internet. 7. Top manajemen dapat melihat hasil pengolahan data beserta hasil analisanya tanpa harus datang ke bagian pengolahan data. 8. Dibedakan antara pengguna sebagai operator input data dan pengguna sebagai penelusur informasi 9. Data yang diambil melalui Pos Duga Air digolongkan dengan menggunakan sistem penggolangan Daerah Pengeliran Sungai bukan berdasarkan propinsi. 10. Data grafik harian dapat dilihat juga dalam tampilan di layar monitor komputer. 11. Hasil input dan analisa data dapat dicetak sesuai bentuk tampilan laporan tahunan yang sudah ada. 12. Pengguna yang menelusuri informasi data dapat dicatat asalnya dari mana, tujuannya apa dan data apa yang diambil. 13. Data sumber daya air dalam file yang dibuat dengan sistem yang lama dapat dikonversikan ke dalam sistem yang baru.
Bentuk sistem informasi penelusuran data diinginkan oleh pengguna (peneliti lingkungan) :
yang
1. Data yang sifatnya dapat dimiliki oleh peneliti lingkungan (data mentah maupun data olahan) sebaiknya sudah dibuatkan dalam database tersetruktur. 2. Sistem informasi sumber daya air dapat dibuatkan bank data yang dapat diakses melalui jaringan internet. 3. Sistem informasi sumber daya air sebaiknya terdistribusi dan mempunyai jaringan di setiap propinsi (untuk memudahkan data updating di lokasi setempat) Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
89
4. Sistem informasi sebaiknya menyediakan daftar produk data yang disajikan berikut manual pengolahannya. 5. Data olahan yang disajikan informasinya, dicantumkan juga teknik analisa atau metode analisa datanya. 6. Data mentah maupun data olahan yang disajikan dapat di-download dalam bentuk digital dalam format tabel baris dan kolom. 7. Informasi data yang boleh di-download disediakan dalam bentuk tabulasi dengan Microsoft Excel atau DbaseIII atau delimeted teks. 8. Informasi data yang berkuran besar disediakan pula dalam bentuk yang sudah dikompres dengan utility kompresi standar. 9. Penelusuran informasi data dapat dilakukan melalui menu-menu pilihan dan peta-peta geografis yang menunjukkan lokasi sampling. 10. Peta-peta geografi untuk menelusuri informasi dapat diperbesar dan diperkecil sesuai kebutuhan (zoom). 11. Jika dikaitkan dengan tekonologi lingkungan, hasil analisa/olahan data sumber daya air ditampilkan dengan menyertakan rekomendasi teknologi yang cocok untuk menangani masalah sumber daya air khususnya. 12. Disediakan juga publikasi data tahunan sumber daya air dalam bentuk digital yang telah direkam dalam CDROM. 13. Disediakan juga jalur akses melalui menu berbasiskan teks untuk mempercepat proses penelusuran data. 14. Informasi sumber daya air jangan hanya bisa diakses melalui fasilitas web saja, tetapi disediakan juga jalur akses melalui telnet atau ftp agar pemanfaatan jaringan internet lebih optimal. 90
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
5.1.4. Identifikasi Sistem Yang Ada Hasil wawancara kepada beberapa orang responden untuk mengetahui kondisi sistem yang ada memberikan kesimpulan sebagai berikut :
Pengolahan data sumber daya air dilakukan oleh kurang lebih 20 orang staf dari bagian pengolahan data. Data diinput oleh 7 orang operator input data melalui komputer yang tersedia. Sebagian kecil staf sudah terbiasa menggunakan aplikasi berbasiskan windows Rasio penggunaan komputer adalah 1 : 3, dimana 1 komputer untuk 3 orang. Data yang ditangani adalah data numerik kuantitas dan kualitas curah hujan dan air sungai, serta data peta tentang lokasi penyebaran Pos Duga Air, Daerah Pengeliran Sungai dan sedimentasi. Kegiatan pengolahan data yang dilakukan meliputi : 1. Pengumpulan data mentah dari setiap propinsi dalam bentuk grafik 2. Penerjemahan data grafik harian ke data angka (proses rata-rata) 3. Input data ke komputer 4. Analisa awal data dan pembuatan grafik analisa tahunan 5. Pembuatan laporan data Spesifikasi minimum PC yang dimiliki adalah : 286/386 Spesifikasi maksimum PC yang dimiliki adalah : pentium III Komputer yang ada tidak terhubung dalam satu jaringan (tidak ada LAN) Belum memiliki komputer server untuk menyimpan data. Jumlah device printer yang dimiliki : 5 Jumlah device plotter yang dimiliki : 1
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
91
Jumlah device digitizer yang dimiliki : 10 Jumlah device scanner yang dimiliki : 1 Belum memiliki peralatan backup (CDROM Writer / MO Drive / ZIP Drive) Media untuk membuat backup data adalah Floppy Disk Belum memiliki sistem informasi sumber daya air, yang ada hanya aplikasi pengolahan data sumber daya air (PERDAS dan TIDEDA) yang dikembangkan secara internal dengan Turbo Basic Akses ke internet hanya dimiliki oleh Kepala Balai untuk keperluan pribadi. Sistem operasi yang digunakan : DOS, MS Windows 3.0, dan MS Windows 95/98. Aplikasi yang digunakan untuk pengolahan kata : Word Star, Microsoft Word, dan Word Perfect. Aplikasi yang digunakan untuk pengolahan data : Dbase III/IV, Microsoft Access, Lotus 123, Microsoft Excel.
5.1.5. Identifikasi Struktur Organisasi Internal Struktur organisasi internal yang ada di dalam Balai Hidrologi, Puslitbang Sumber Daya Air adalah seperti gambar di bawah ini :
Gambar 5.1. Struktur Organisasi Internal Balai Hidrologi 92
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Bagian Pengolahan Data bertanggung jawab mengolah data sumber daya air sungai seluruh Indonesia dan menganalisanya untuk kemudian dapat diterbitkan sebagai buku publikasi tahunan Hidrologi Debit Sungai. Bagian Peralatan bertanggung jawab menyediakan peralatan hidrologi yang diperlukan untuk mengambil data jika diperlukan, khususnya jika terdapat proyekproyek khusus pengambilan data di suatu lukasi sampling. Bagian Tata Usaha bertanggung jawab mengurus semua kegiatan administrasi proyek-proyek yang berkaitan dengan pengambilan data serta mengurus status kepegawaian semua staf di lingkungan Balai Hidrologi.
5.1.6. Identifikasi Proses Pengolahan Data Hasil wawancara untuk memperoleh gambaran proses pengolahan data yang dilakukan oleh Balai Hidrologi, Puslitbang Sumber Daya Air memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Berdasarkan jenisnya, data-data sumber daya air dapat di bagi ke dalam beberapa kategori, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5.
Data Kuantitas (debit) dan Kualitas Air Data Sedimentasi Data Klimatologi Data Kecepatan Angin Data Hujan
Data kuantitas dan kualitas air berdasarkan lokasinya dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu :
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
93
1. Data air permukaan meliputi air sungai/kali dan danau 2. Data air laut dan pesisir pantai 3. Data air tanah meliputi air sumur pompa dan air sumur bor
Balai hidrologi, Puslitbang Sumber Daya Air hanya menangani data sumber daya air yang berkaitan dengan kuantitas debit sungai dan kualitas air sungai di seluruh Indonesia. Data-data ini dikumpulkan setiap hari selama setahun kemudian dianalisa dan dibuat laporannya dalam bentuk publikasi tahunan data hidrologi (Hydrology Year Book). Pemrosesan data debit sungai untuk seluruh wilayah Indonesia membutuhkan waktu 1 tahun dengan rata-rata kecepatan pemrosesan data secara manual adalah 5~10 Pos Duga Air setiap harinya. Secara umum urutan proses kerja dalam mengolah data adalah sebagai berikut : 1. Menerima kiriman data mentah berupa grafik harian debit sungai 2. Membuat nilai rata-rata dari grafik harian debit sungai 3. Memasukkan nilai rata-rata harian tersebut ke dalam komputer 4. Menganalisa data dengan melakukan beberapa perhitungan 5. Membuat grafik lengkung durasi debit harian dan hidrograf debit sungai 6. Mencetak laporan untuk setiap Pos Duga Air 7. Menyusun publikasi tahunan data hidrologi debit sungai.
94
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
5.2.
Analisa Kebutuhan Pengguna
Analisa kebutuhan sistem Informasi dilaksanakan dengan teknik rekayasa kebutuhan (Requirement Engineering), yaitu dengan menggabungkan kebutuhan sistem pengolahan data bagi Balai Hidrologi dan sistem penelusuran data bagi pengguna data sumber daya air.
5.2.1. Penggalian Kebutuhan Kebutuhan pengguna yang didapat dari hasil wawancara dimasukkan ke dalam tabel seluruhnya seperti di bawah ini untuk kemudian dilakukan pengkajian terhadap masalah (Assessment of Problem), penggolongan kebutuhan (Clasification of Requirement) dan evaluasi kelayakan (Evaluation of Feasibility and Risk) pengembangannya. Tabel 5.1. Hasil Penggalian Kebutuhan Pengguna Req. Hasil Penggalian No. Kebutuhan Pengguna Kebutuhan sistem pengolahan data 1. Data rata-rata harian (jam-jaman) debit sungai dikirimkan secara elektronik dari setiap Propinsi ke Balai Hidrologi 2. Data sumber daya air diolah menggunakan sistem basis data terstruktur 3. Proses input data dan analisa data terdapat di dalam satu sistem aplikasi software 4. Aplikasi yang dibangun berbasiskan GUI agar mudah digunakan 5. Aplikasi dapat dioperasikan dalam jaringan komputer lokal 6. Informasi data dapat diakses melalui jaringan internet Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
95
7.
Top manajemen dapat melihat hasil pengolahan data beserta hasil analisanya tanpa harus datang ke bagian pengolahan data 8. Dibedakan antara pengguna sebagai operator input data dan pengguna sebagai penelusur informasi 9. Data yang diambil melalui Pos Duga Air digolongkan dengan menggunakan sistem penggolangan Daerah Pengeliran Sungai (DAS) bukan berdasarkan propinsi 10. Data grafik harian dapat dilihat juga dalam tampilan di layar monitor komputer 11. Hasil input dan analisa data dapat dicetak sesuai bentuk tampilan laporan tahunan yang sudah ada 12. Pengguna yang menelusuri informasi data dapat dicatat asalnya dari mana, tujuannya apa dan data apa yang diambil 13. Data sumber daya air dalam file yang dibuat dengan sistem yang lama dapat dikonversikan ke dalam sistem yang baru Kebutuhan sistem penelusuran data 14. Data yang sifatnya dapat dimiliki oleh peneliti lingkungan (data mentah maupun data olahan) sebaiknya sudah dibuatkan dalam database tersetruktur 15. Sistem informasi sumber daya air dapat dibuatkan bank data yang dapat diakses melalui jaringan internet 16. Sistem informasi sumber daya air sebaiknya terdistribusi dan mempunyai jaringan di setiap propinsi (untuk memudahkan data updating di lokasi setempat) 17. Sistem informasi sebaiknya menyediakan daftar produk data yang disajikan berikut manual pengolahannya 18. Data olahan yang disajikan informasinya, dicantumkan juga teknik analisa atau metode analisa datanya 19. Data mentah maupun data olahan yang disajikan dapat di-download dalam bentuk digital dalam format tabel baris dan kolom
96
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
20. 21. 22. 23. 24.
25. 26. 27.
Informasi data yang boleh di-download disediakan dalam bentuk tabulasi dengan Microsoft Excel atau DbaseIII atau delimeted teks Informasi data yang berukuran besar disediakan pula dalam bentuk yang sudah dikompres dengan utility kompresi standar Penelusuran informasi data dapat dilakukan melalui menu-menu pilihan dan peta-peta geografis yang menunjukkan lokasi sampling Peta-peta geografi untuk menelusuri informasi dapat diperbesar dan diperkecil sesuai kebutuhan (zoom) Jika dikaitkan dengan tekonologi lingkungan, hasil analisa/olahan data sumber daya air ditampilkan dengan menyertakan rekomendasi teknologi yang cocok untuk menangani masalah sumber daya air khususnya Disediakan juga publikasi data tahunan sumber daya air dalam bentuk digital yang telah direkam dalam CDROM Disediakan juga jalur akses melalui menu berbasiskan teks untuk mempercepat proses penelusuran data Informasi sumber daya air jangan hanya bisa diakses melalui fasilitas web saja, tetapi disediakan juga jalur akses melalui telnet atau ftp agar pemanfaatan jaringan internet lebih optimal
5.2.2. Pengkajian Masalah Pengkajian masalah terhadap kebutuhan pengguna pada tabel di atas dilakukan dengan cara melakukan analisa kebutuhankebutuhan mana yang dapat membingungkan tim pengembang (Ambiguous), tidak lengkap informasinya (Incomplete), dan tidak konsisten (Inconsistent) antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lain. Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
97
Kebutuhan yang digolongkan sebagai Ambiguous dan Incomplete ditanyakan lagi kepada pengguna melalui wawancara kembali tentang kejelasannya. Hasil perbaikan terhadap kebutuhan tersebut terdapat dalam kolom Revisi Kebutuhan Pengguna dalam tabel di bawah ini.
Inconsistent
Incomplete
Ambiguous
Req. No.
Tabel 5.2. Pengkajian Masalah Kebutuhan Pengguna
Revisi Kebutuhan Pengguna
Kebutuhan sistem pengolahan data 1. √ Data rata-rata harian (jam-jaman) debit sungai dikirimkan secara elektronik dari setiap Propinsi ke Balai Hidrologi (khusus untuk propinsi dengan infrastruktur yang memadai) 2. Data sumber daya air diolah menggunakan sistem basis data terstruktur 3. √ Modul input data dan modul analisa data terdapat di dalam satu sistem aplikasi software agar proses analisa dapat dilakukan secara otomatis 4. √ Aplikasi yang dibangun berbasiskan GUI (aplikasi berbasis web) agar mudah digunakan. 5. √ Aplikasi dapat dioperasikan dalam jaringan komputer lokal intranet 6. √ Informasi data dapat diakses dari luar melalui jaringan internet
98
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
7.
-
-
-
Top manajemen dapat melihat hasil pengolahan data beserta hasil analisanya tanpa harus datang ke bagian pengolahan data 8. √ Diperlukan sistem login untuk membedakan antara pengguna sebagai operator input data dan pengguna sebagai penelusur informasi 9. Data yang diambil melalui Pos Duga Air digolongkan dengan menggunakan sistem penggolangan Daerah Pengeliran Sungai (DAS) bukan berdasarkan propinsi 10. √ Data grafik harian dalam bentuk gambar dihasilkan secara manual. Dengan memakai scanner data grafik harian dapat dilihat juga dalam tampilan di layar monitor komputer 11. Hasil input dan analisa data dapat dicetak sesuai bentuk tampilan laporan tahunan yang sudah ada 12. √ Pengguna yang menelusuri informasi data dapat dicatat asalnya dari mana, tujuannya apa dan data apa yang diambil (terekam secara elektronik) 13. Data sumber daya air dalam file yang dibuat dengan sistem yang lama dapat dikonversikan ke dalam sistem yang baru Kebutuhan sistem penelusuran data 14. √ Data yang sifatnya dapat dimiliki oleh peneliti lingkungan (data mentah / data olahan) disimpan dalam format baris dan kolom
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
99
15.
-
-
-
16.
-
-
√
17.
-
√
-
18.
-
-
-
19.
-
-
-
20.
-
-
-
21.
-
-
-
22.
-
-
-
23.
-
-
-
100
Sistem informasi sumber daya air dapat dibuatkan bank data yang dapat diakses melalui jaringan internet Sistem pengolahan data sumber daya air sebaiknya terpusat dan memiliki jaringan akses khusus ke setiap propinsi (untuk memudahkan data updating di lokasi setempat) Sistem informasi menyediakan daftar produk data (katalog data) yang disajikan berikut manual pengolahannya Data olahan yang disajikan informasinya, dicantumkan juga teknik analisa atau metode analisa datanya Data mentah maupun data olahan yang disajikan dapat di-download dalam bentuk digital dalam format tabel baris dan kolom Informasi data yang boleh di-download disediakan dalam bentuk tabulasi dengan Microsoft Excel atau DbaseIII atau delimeted teks Informasi data yang berukuran besar disediakan pula dalam bentuk yang sudah dikompres dengan utility kompresi standar Penelusuran informasi data dapat dilakukan melalui menu-menu pilihan dan peta-peta geografis yang menunjukkan lokasi sampling Peta-peta geografi untuk menelusuri informasi dapat diperbesar dan diperkecil sesuai kebutuhan (zoom)
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
24.
-
-
√
25.
-
-
-
26.
-
-
√
27.
-
-
-
Jika dikaitkan dengan tekonologi lingkungan, hasil analisa/olahan data sumber daya air ditampilkan dengan menyertakan rekomendasi teknologi yang cocok untuk menangani masalah sumber daya air khususnya Disediakan juga publikasi data tahunan sumber daya air dalam bentuk digital yang telah direkam dalam CDROM Disediakan juga jalur akses melalui menu berbasiskan teks untuk mempercepat proses penelusuran data dalam bentuk BBS atau web page berbasis teks Informasi sumber daya air jangan hanya bisa diakses melalui fasilitas web saja, tetapi disediakan juga jalur akses melalui telnet atau ftp agar pemanfaatan jaringan internet lebih optimal
Hasil revisi kebutuhan yang digolongkan sebagai Ambiguous dan Incomplete untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai data untuk proses analisa berikutnya, sedangkan kebutuhan yang digolongkan sebagai Inconsistent untuk selanjutnya dapat diabaikan dan tidak disertakan dalam proses analisa selanjutnya (Req. No. 10, 16, 24, dan 26).
5.2.3. Klasifikasi Kebutuhan Klasifikasi kebutuhan pengguna dilakukan dengan menggolongkan hasil revisi pada tahap pengkajian masalah kebutuhan pengguna. Kebutuhan pengguna yang mutlak harus ada di sistem digolongkan ke dalam klasifikasi Mandatory, Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
101
kebutuhan pengguna yang sifatnya opsional digolongkan ke dalam klasifikasi Desirable, dan kebutuhan pengguna yang sifatnya tidak penting / bukan prioritas digolongkan ke dalam klasifikasi Inessential.
Inessential
Mandator y Desirable
Req. No.
Tabel 5.3. Klasifikasi Kebutuhan Pengguna
Revisi Kebutuhan Pengguna
Kebutuhan sistem pengolahan data 1. √ Data rata-rata harian (jam-jaman) debit sungai dikirimkan secara elektronik dari setiap Propinsi ke Balai Hidrologi (khusus untuk propinsi dengan infrastruktur yang memadai) 2. √ Data SDA diolah menggunakan sistem basis data terstruktur 3. √ Modul input data dan modul analisa data terdapat di dalam satu sistem aplikasi software agar proses analisa dapat dilakukan secara otomatis 4. √ Aplikasi yang dibangun berbasiskan GUI (aplikasi berbasis web) agar mudah digunakan. 5. √ Aplikasi dapat dioperasikan dalam jaringan komputer lokal intranet 6. √ Informasi data dapat diakses dari luar melalui jaringan internet 7. √ Top manajemen dapat melihat hasil pengolahan data beserta hasil analisanya tanpa harus datang ke bagian pengolahan data 102
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
8.
√
-
-
Diperlukan sistem login untuk membedakan antara pengguna sebagai operator input data dan pengguna sebagai penelusur informasi 9. √ Data yang diambil melalui Pos Duga Air digolongkan dengan menggunakan sistem penggolangan Daerah Pengeliran Sungai (DAS) bukan berdasarkan propinsi 10. 11. √ Hasil input dan analisa data dapat dicetak sesuai bentuk tampilan laporan tahunan yang sudah ada 12. √ Pengguna yang menelusuri informasi data dapat dicatat asalnya dari mana, tujuannya apa dan data apa yang diambil (terekam secara elektronik) 13. √ Data sumber daya air dalam file yang dibuat dengan sistem yang lama dapat dikonversikan ke dalam sistem yang baru Kebutuhan sistem penelusuran data 14. √ Data yang sifatnya dapat dimiliki oleh peneliti lingkungan (data mentah / data olahan) disimpan dalam format baris dan kolom 15. √ Sistem informasi sumber daya air dapat dibuatkan bank data yang dapat diakses melalui jaringan internet 16. 17. √ Sistem informasi menyediakan daftar produk data (katalog data) yang disajikan berikut manual pengolahannya
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
103
18.
-
-
√
19.
√
-
-
20.
-
√
-
21.
-
√
-
22.
√
-
-
23.
-
√
-
24. 25.
-
-
√
26. 27.
-
√
-
104
Data olahan yang disajikan informasinya, dicantumkan juga teknik analisa atau metode analisa datanya Data mentah maupun data olahan yang disajikan dapat di-download dalam bentuk digital dalam format tabel baris dan kolom Informasi data yang boleh di-download disediakan dalam bentuk tabulasi dengan Microsoft Excel atau DbaseIII atau delimeted teks Informasi data yang berukuran besar disediakan pula dalam bentuk yang sudah dikompres dengan utility kompresi standar Penelusuran informasi data dapat dilakukan melalui menu-menu pilihan dan peta-peta geografis yang menunjukkan lokasi sampling Peta-peta geografi untuk menelusuri informasi dapat diperbesar dan diperkecil sesuai kebutuhan (zoom) Disediakan juga publikasi data tahunan sumber daya air dalam bentuk digital yang telah direkam dalam CDROM Informasi sumber daya air jangan hanya bisa diakses melalui fasilitas web saja, tetapi disediakan juga jalur akses melalui telnet atau ftp agar pemanfaatan jaringan internet lebih optimal
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Kebutuhan-kebutuhan yang termasuk Mandatory dan Desirable untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai data dalam proses analisa berikutnya, sedangkan kebutuhan yang digolongkan sebagai Inessential untuk selanjutnya dapat diabaikan dan tidak disertakan dalam proses analisa selanjutnya. Jadi selain kebutuhan-kebutuhan yang dapat diabaikan adalah :
Pengkajian Masalah : Req. No. 10, 16, 24, dan 26 Klasifikasi Kebutuhan : Req. No. 1, 18, dan 25
5.2.4. Evaluasi Kelayakan dan Resiko Evaluasi kelayakan dan resiko terhadap kebutuhan pengguna dilakukan dengan menganalisa masing-masing kebutuhan yang telah diklasifikasi pada proses di atas, apakah secara Technical, Operational dan Economic masing-masing kebutuhan tersebut layak diimplementasikan dan tidak mengandung resiko kegagalan.
Economic
Operational
Technical
Req. No.
Tabel 5.4. Kelayakan Kebutuhan Pengguna
Revisi Kebutuhan Pengguna
Kebutuhan sistem pengolahan data 1. 2. √ √ √ Data sumber daya menggunakan sistem terstruktur
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
air diolah basis data
105
3.
√
√
√
4.
√
√
√
5.
√
√
√
6.
√
√
√
7.
√
√
√
8.
√
√
√
9.
√
√
√
10. 11.
√
√
√
12.
√
√
√
13.
√
-
-
106
Modul input data dan modul analisa data terdapat di dalam satu sistem aplikasi software agar proses analisa dapat dilakukan secara otomatis Aplikasi yang dibangun berbasiskan GUI (aplikasi berbasis web) agar mudah digunakan. Aplikasi dapat dioperasikan dalam jaringan komputer lokal intranet Informasi data dapat diakses dari luar melalui jaringan internet Top manajemen dapat melihat hasil pengolahan data beserta hasil analisanya tanpa harus datang ke bagian pengolahan data Diperlukan sistem login untuk membedakan antara pengguna sebagai operator input data dan pengguna sebagai penelusur informasi Data yang diambil melalui Pos Duga Air digolongkan dengan menggunakan sistem penggolangan Daerah Pengeliran Sungai (DAS) bukan berdasarkan propinsi Hasil input dan analisa data dapat dicetak sesuai bentuk tampilan laporan tahunan yang sudah ada Pengguna yang menelusuri informasi data dapat dicatat asalnya dari mana, tujuannya apa dan data apa yang diambil (terekam secara elektronik) Data sumber daya air dalam file yang dibuat dengan sistem yang lama dapat dikonversikan ke dalam sistem yang baru Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Kebutuhan sistem penelusuran data 14. √ √ √ Data yang sifatnya dapat dimiliki oleh peneliti lingkungan (data mentah / data olahan) disimpan dalam format baris dan kolom 15. √ √ √ Sistem informasi sumber daya air dapat dibuatkan bank data yang dapat diakses melalui jaringan internet 16. 17. √ √ √ Sistem informasi menyediakan daftar produk data (katalog data) yang disajikan berikut manual pengolahannya 18. 19. √ √ √ Data mentah maupun data olahan yang disajikan dapat di-download dalam bentuk digital dalam format tabel baris dan kolom 20. √ √ √ Informasi data yang boleh di-download disediakan dalam bentuk tabulasi dengan Microsoft Excel atau DbaseIII atau delimeted teks 21. √ √ Informasi data yang berukuran besar disediakan pula dalam bentuk yang sudah dikompres dengan utility kompresi standar 22. √ √ √ Penelusuran informasi data dapat dilakukan melalui menu-menu pilihan dan peta-peta geografis yang menunjukkan lokasi sampling 23. √ √ Peta-peta geografi untuk menelusuri informasi dapat diperbesar dan diperkecil sesuai kebutuhan (zoom) 24. 25. 26. Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
107
27.
√
-
√
Informasi sumber daya air jangan hanya bisa diakses melalui fasilitas web saja, tetapi disediakan juga jalur akses melalui telnet atau ftp agar pemanfaatan jaringan internet lebih optimal
5.2.5. Kesimpulan Analisa Kebutuhan Dari hasil analisa kelayakan kebutuhan pengguna di atas, kesimpulan dapat diberikan dengan memberikan prioritas kepada kebutuhan-kebutuhan yang secara teknis, operasional dan ekonomi layak diimplementasikan. Kebutuhan yang secara operasional dan ekonomi tidak layak diimplementasikan, tetap dapat dilaksanakan jika telah mendapatkan persetujuan lebih lanjut dengan pengguna. Kebutuhan yang secara teknis tidak layak tidak akan diimplementasikan. Tabel 5.5. Prioritas Utama Kebutuhan Req. Kebutuhan Pengguna No. Kebutuhan sistem pengolahan data 2. Data sumber daya air diolah menggunakan sistem basis data terstruktur 3. Modul input data dan modul analisa data terdapat di dalam satu sistem aplikasi software agar proses analisa dapat dilakukan secara otomatis 4. Aplikasi yang dibangun berbasiskan GUI (aplikasi berbasis web) agar mudah digunakan. 5. Aplikasi dapat dioperasikan dalam jaringan komputer lokal intranet 6. Informasi data dapat diakses dari luar melalui jaringan internet
108
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
7.
Top manajemen dapat melihat hasil pengolahan data beserta hasil analisanya tanpa harus datang ke bagian pengolahan data 8. Diperlukan sistem login untuk membedakan antara pengguna sebagai operator input data dan pengguna sebagai penelusur informasi 9. Data yang diambil melalui Pos Duga Air digolongkan dengan menggunakan sistem penggolangan Daerah Pengeliran Sungai (DAS) bukan berdasarkan propinsi 11. Hasil input dan analisa data dapat dicetak sesuai bentuk tampilan laporan tahunan yang sudah ada 12. Pengguna yang menelusuri informasi data dapat dicatat asalnya dari mana, tujuannya apa dan data apa yang diambil (terekam secara elektronik) Kebutuhan sistem penelusuran data 14. Data yang sifatnya dapat dimiliki oleh peneliti lingkungan (data mentah / data olahan) disimpan dalam format baris dan kolom 15. Sistem informasi sumber daya air dapat dibuatkan bank data yang dapat diakses melalui jaringan internet 17. Sistem informasi menyediakan daftar produk data (katalog data) yang disajikan berikut manual pengolahannya 19. Data mentah maupun data olahan yang disajikan dapat di-download dalam bentuk digital dalam format tabel baris dan kolom 20. Informasi data yang boleh di-download disediakan dalam bentuk tabulasi dengan Microsoft Excel atau DbaseIII atau delimeted teks 22. Penelusuran informasi data dapat dilakukan melalui menu-menu pilihan dan peta-peta geografis yang menunjukkan lokasi sampling
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
109
Tabel 5.6. Prioritas Kedua Kebutuhan Req. Kebutuhan Pengguna No. Kebutuhan sistem pengolahan data 13. Data sumber daya air dalam file yang dibuat dengan sistem yang lama dapat dikonversikan ke dalam sistem yang baru Kebutuhan sistem penelusuran data 21. Informasi data yang berukuran besar disediakan pula dalam bentuk yang sudah dikompres dengan utility kompresi standar 23. Peta-peta geografi untuk menelusuri informasi dapat diperbesar dan diperkecil sesuai kebutuhan (zoom) 27. Informasi sumber daya air jangan hanya bisa diakses melalui fasilitas web saja, tetapi disediakan juga jalur akses melalui telnet atau ftp agar pemanfaatan jaringan internet lebih optimal
110
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
5.3. Analisa Proses dan Pemodelan Untuk memahami proses aliran data yang terjadi, perlu dilakukan analisa terhadap proses pengolahan data yang dilakukan oleh Balai Hidrologi. Hasil analisanya akan dituangkan dalam beberapa bentuk pemodelan proses yang umum digunakan dalam kegiatan pengembangan sebuah sistem informasi.
5.3.1. Proses Pengolahan Data Proses pengolahan data sumber daya air khususnya data hidrologi yang dilakukan oleh Balai Hidrologi, Pustlitbang Sumber Daya Air akan melibatkan instansi pemerintah lain, yaitu Direktorat Jenderal Pengairan Propinsi yang ada di setiap Daerah Tingkat I. Instansi ini bertanggung jawab mengumpulkan hasil pencatatan data hidrologi yang dilakukan di setiap Stasiun Pos Duga Air (PDA) yang berada di wilayahnya. Setiap propinsi menangani beberapa Daerah Pengaliran Sungai (DAS) yang terdiri dari beberapa Stasiun PDA. Pelaksanaan pengambilan data hidrologi di setiap propinsi secara teknis sama, tetapi tergantung pada jenis alat pengukur yang ada di setiap stasiun PDA, dan tergantung pada fasilitas pemrosesan yang ada di setiap Direktorat Jenderal Pengairan Propinsi. Data yang dicatat oleh setiap stasiun PDA berupa grafik harian debit sungai yang diambil selama 24 jam x 365 hari. Data grafik tersebut harus dirata-rata untuk memperoleh nilai rata-rata hariannya. Proses perhitungan nilai rata-rata ini seharusnya menjadi tanggung jawab masing-masing Direktorat Jendral Pengairan Propinsi juga yang ada di seluruh Indonesia. Direktorat Jendral Pengairan Propinsi mengirimkan hasil perhitungan nilai rata-rata semua data hidrologi dari setiap stasiun Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
111
PDA secara bertahap dalam bentuk cetak. Propinsi yang tidak memiliki fasilitas dan sumber daya yang memadai dapat hanya mengumpulkan kertas grafik data harian saja. Proses perhitungan nilai rata-ratanya akan dilakukan oleh Bagian Pengolah Data, Balai Hidrologi, Puslitbang SDA.
5.3.2. Pemodelan Proses Proses aliran data hidrologi yang terjadi antara kedua instansi, yaitu Direktorat Jenderal Pengairan Propinsi dan Balai Hidrologi, Puslitbang Sumber Daya Air dapat direpresentasikan dalam bentuk Block Flow Diagram yang terlihat pada gambar 5.2. di bawah ini.
Gambar 5.2. Block Flow Diagram Data Hidrologi Di dalam Block Flow Diagram di atas, terdapat lima proses yang terjadi, yaitu : (1). proses pengambilan data dan (2). proses rata-rata data di dalam block Direktorat Jendral Pengairan Propinsi. Proses selanjutnya adalah (3). proses input data, (4). proses analisa data, dan (5). proses publikasi data di dalam block Bagian Pengolahan Data, Balai Hidrologi, Puslitbang SDA. 112
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Untuk memahami model fisik proses aliran data secara manual yang terjadi mulai dari sumbernya (source) sampai ke pengguna melalui tahapan proses pengolahan data oleh operator dan proses penelusuran data oleh pengguna, maka dapat direpresentasikan dalam bentuk Manual System Flow Chart yang terlihat pada gambar 5.3.
Gambar 5.3. Manual System Flow Chart Pemrosesan Data Deskripsi dan analisa terhadap model fisik pengolahan data sumber daya air yang telah diuraikan dan direpresentasikan dalam dua model diagram di atas, selanjutnya dapat diterjemahkan ke dalam model lojik yang dapat dilihat pada Gambar 5.4. Context Diagram Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA) di bawah ini. Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
113
114
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Gambar 5.4. Context Diagram Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA)
Untuk merepresentasikan aliran data secara lojik perlu dibuat Data Flow Diagram (DFD). Sebelum menggambarkan diagram tersebut perlu didefinisikan terlebih dahulu proses-proses, source/sink, datastore, dan aliran data (data flow) apa saja yang mungkin terlibat di dalamnya. Berikut ini adalah komponen-komponen diagram tersebut yang mungkin terlibat. (1). Yang termasuk Source/Data Sink : Operator Stasiun PDA/Meteorologi Operator Input Data Data Analyst Pengguna
(2). Yang termasuk Process :
Proses Klasifikasi Data Proses Rata-rata Data Proses Input Data Proses Analisa Data Proses Publikasi
(3). Yang termasuk Datastore :
Katalog Hidrologi Stasiun PDA Stasiun Meterologi Debit Kualitas Sedimen Hujan Klimatologi
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
115
(4). Yang termasuk Data Flow :
Tanggal Survai Data Hidrologi Data Grafik Data Rata-rata Data Stasiun Data Debit Data Debit Teranalisa Data Kualitas Data Kualitas Teranalisa Data Sedimen Data Sedimen Teranalisa Data Klimatologi Data Klimatologi Teranalisa Data Hujan Data Hujan Teranalisa Data Sumber Daya Air Laporan
Datastore yang berupa katalog merupakan pengelolaan data dalam bentuk fisik kertas berisi data angka atau grafik yang diambil dari suvai lapangan. Katalog ini akan berisi tangga survai dan informasi lain yang diperlukan untuk penyimpanannya, misalnya nomor lemari / rak atau nomor file kabinet dan sebagainya. Bentuk diagram aliran data yang terjadi, dapat direpresentasikan secara lojik pada gambar 5.5. Data Flow Diagram Level 1 Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA).
116
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
117
Gambar 5.5. Data Flow Diagram Level 1 Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA)
5.4. Analisa Data dan Pemodelan Pada bagian ini akan diuraikan tentang analisa data-data sumber daya air dan pemodelannya menggunakan diagram relasi entitas (Entity Relation Diagram/ERD). Analisa dilakukan dengan memperhatikan komponen data storage yang terdapat dalam model proses pengolahan data di atas, serta dengan memperhatikan bentuk tampilan laporan yang biasa digunakan oleh Balai Hidrologi untuk publikasi data-data hidrologi.
5.4.1. Analisa Data Sumber Daya Air Dari data flow diagram level 1 di atas yang menggambarkan secara lojik proses pengolahan data sumber daya air, dapat dianalisa data-data yang akan diolah dalam sistem informasi ini, yaitu :
Yang termasuk ke dalam katalog penyimpanan data, adalah: DT1.
Yang termasuk ke dalam data sumber daya air dari stasiun PDA, adalah : DT2. DT4. DT5. DT6.
118
Katalog Hidrologi : berisi informasi data lokasi penyimpanan berkas data survai secara fisik dari data-data sumber daya air yang telah diambil, dan buku publikasi tahunan data hidrologi.
Data Stasiun PDA : berisi informasi data umum stasiun Data Debit Sungai : berisi informasi data debit sungai Data Kualitas Air : berisi informasi data kualitas air Data Sedimen : berisi informasi data aliran sedimen sungai
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Yang termasuk ke dalam data sumber daya air dari stasiun Meteorologi, adalah : DT3. DT7. DT8.
Data Stasiun Meteorologi : berisi informasi data umum stasiun Data Klimatologi : berisi informasi data klimatologi Data Hujan : berisi informasi data curah hujan
Data-data sumber daya air di atas diambil dari sebuah stasiun Pos Duga Air yang berdiri di pinggir lokasi sungai. Sebuah sungai dapat memiliki lebih dari sebuah stasiun pengamat PDA dan berada dalam satu wilayah daerah pengaliran sungai (DAS) di sebuah pulau/propinsi. Sebuah DAS memiliki satu induk sungai dengan satu atau beberapa anak sungai. Gambar 5.6. merupakan ilustrasi lokasi stasiun PDA, Sungai dan DAS. Dari gambar ini dapat dilihat bahwa, di dalam satu wilayah pulau atau propinsi terdiri dari beberapa daerah pengaliran/aliran sungai (DAS). Setiap DAS memiliki sebuah induk sungai. Sebuah induk sungai terdiri dari satu atau beberapa anak sungai. Stasiun pengamat pos duga air dapat berada di lokasi induk sungai atau di anak sungai. Jadi di dalam sebuah DAS dapat terdiri dari sebuah atau beberapa stasiun PDA. Di stasiun PDA ini akan dicatat data-data hidrologi sumber daya air. Selain itu, stasiun PDA sendiri memiliki informasi umum dan informasi geografis yang berbeda antara satu PDA dengan PDA yang lain.
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
119
Sumber : Peta Hidrometri Propinsi Jawa Barat Tahun 1995 Gambar 5.6. Ilustrasi Lokasi Stasiun PDA, Sungai dan DAS di Suatu Wilayah Propinsi
120
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
5.4.1.1.
Data Katalog Hidrologi (DT1)
Katalog Hidrologi berisi informasi data lokasi penyimpanan berkas data survai secara fisik dari data-data sumber daya air yang telah diambil, dan buku publikasi tahunan data hidrologi. Katalog hidrologi ini terdiri dari beberapa kategori data, yaitu : 1. Katalog Data Survai Grafik Harian 2. Katalog Data Perhitungan Rata-rata Harian Debit Sungai 3. Katalog Data Survai Kualitas Air 4. Katalog Data Survai Sedimentasi 5. Katalog Data Survai Klimatologi 6. Katalog Data Survai Curah Hujan 7. Katalog Buku Publikasi Tahunan Selain memiliki kategori data seperti di atas, Katalog Hidrologi dapat dikembangkan untuk memiliki informasi lain, seperti :
Nomor Urut Pendataan Tanggal Pendataan Nama Kategori Katalog Tanggal Survai (untuk data sumber daya air) Wilayah/Lokasi Survai Tahun Publikasi (untuk buku publikasi tahunan) Kode Berkas Data Kode File Kabinet Kode Lemari Penyimpanan Lokasi Penyimpanan Jumlah Salinan Keterangan Lain
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
121
5.4.1.2.
Data Stasiun Pos Duga Air (DT2)
Untuk mengidentifikasikan stasiun pos duga yang ada di seluruh Indonesia, telah disusun metode penomoran yang unik oleh Balai Hidrologi. Nomor ini disebut sebagai Nomor Stasiun Pos Duga Air atau Nomor Kadaster. Nomor Stasiun atau Nomor Kadaster ini terdiri dari sembilan digit angka yang terbagi ke dalam empat unit dibatasi dengan tanda minus ‘-‘ sbb : A
–
B
–
C
–
D
A : terdiri dari dua digit menyatakan nomor wilayah pulau B : terdiri dari tiga digit menyatakan nomor induk sungai C : terdiri dari dua digit menyatakan nomor anak sungai D : terdiri dari dua digit menyatakan nomor urut pos duga air No. Pulau
–
No. Induk Sungai
–
No. Anak Sungai
–
No. Kadaster
XX
–
XXX
–
XX
–
XX
No. Pulau Indonesia terdiri dari kurang lebih 13.000 pulau, akan tetapi hingga kini baru sebagian kecil saja yang telah dipasang stasiun pengamat pos duga air. Berikut ini adalah tabel penomoran 15 pulau besar yang telah ditentukan oleh Balai Hidrologi : Tabel 5.7. Penomoran 15 Pulau Besar di Indonesia No. 01 02 03 04 05
122
Pulau Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi Irian Jaya
No. 06 07 08 09 10
Pulau Madura Bali Lombok Sumbawa Flores
No. 11 12 13 14 15
Pulau Sumba Timor Seram Buru Halmahera
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
No. Induk Sungai Balai Hidrologi mendefinisikan No. Induk Sungai sebagai berikut : setiap sungai atau beberapa sungai yang mengalir dan bermuara ke laut diberikan satu nomor induk sungai. Pemberian nomor induk sungai ini disusun mulai dari arah barat laut untuk masing-masing wilayah pulau/propinsi dan berputar mengelilingi pulau tersebut searah jarum jam.
No. Anak Sungai / Sub Bagian Balai Hidrologi mendefinisikan No. Anak Sungai / Sub Bagian daerah pengaliran sungai sebagai berikut : setiap daerah pengaliran sungai dibagi ke dalam luas-luas yang lebih kecil atau sub bagian. Batas sub bagian dinyatakan sesuai dengan batas sub daerah pengaliran sungai.
No. Kadaster Balai Hidrologi mendefinisikan No. Anak Sungai / Sub Bagian sebagai berikut : setiap pos duga air dalam sebuah induk sungai atau sub bagian daerah pengaliran sungai atau anak sungai diberi nomor urut 1, 2, 3, … dan seterusnya menurut urutan tahun pendirian dan pembangunan lokasi stasiun pos duga air tersebut.
Contoh : Nomor Kadaster untuk stasiun pos duga air Ciseel di daerah Cilisung – Jawa Barat adalah : 02-092-02-01, artinya adalah :
02 092 02
01
: nomor lokasi di Pulau Jawa : nomor induk sungai di DAS Cintanduy : nomor anak sungai / sub bagian daerah pengaliran sungai Ciseel : merupakan pos duga air pertama yang didirikan di sub DAS Ciseel
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
123
Selain nomor kadaster, sebuah stasiun pos duga air juga memiliki informasi umum lainnya, yaitu : Nama Daerah Tingkat I / Propinsi Nama Induk Sungai Nama Anak Sungai Nama Tempat Posisi Geografi Koordinat Lintang dan Bujur Lokasi / alamat Ragam Luas DAS Tinggi Elevasi PDA Pendiri/Pembangun PDA Tanggal Pembangunan Periode Pencatatan Jenis Alat Pencatatan Pelaksana Pencatatan Penentuan Besarnya Aliran Keterangan Catatan Lain
5.4.1.3.
Data Debit Sungai (DT4)
Informasi data yang dikumpulkan oleh stasiun pos duga air berupa data grafik harian debit sungai yang kemudian dihitung rata-rata hariannya menjadi data debit sungai harian. Dengan melakukan analisa perhitungan teknis hidrologi terhadap data debit sungai harian tersebut dapat dihasilkan bentuk informasi data lainnya, yaitu :
124
Tahun Survai Data Debit Tanggal 1 ~ 31 Untuk Setiap Bulan Januari ~ Desember Rata-Rata Debit Bulanan Jumlah Aliran Bulanan
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Tinggi Aliran Bulanan Volume Aliran Bulanan Rata-Rata Debit Tahunan Jumlah Aliran Tahunan Tinggi Aliran Tahunan Volume Aliran Tahunan Ringkasan Data Aliran Extrim Untuk Aliran Terbesar Ringkasan Data Aliran Extrim Untuk Aliran Terkecil Aliran Extrim Yang Terjadi Sampai Tahun Saat Ini Untuk Aliran Terbesar Aliran Extrim Yang Terjadi Sampai Tahun Saat Ini Untuk Aliran Terkecil Grafik Lengkung Durasi Debit Harian Grafik Hidrograf Harian Debit Sungai Grafik Rata-rata Bulanan Debit Sungai Grafik Rata-rata Aliran Bulanan Grafik Rata-rata Tinggi Aliran Bulanan Grafik Rata-rata Volume Aliran Bulanan
5.4.1.4.
Data Kualitas Air (DT5)
Pelaksana survai di setiap stasiun pos duga air juga mengambil contoh air di beberapa titik permukaan sungai. Contoh air ini kemudian dibawa ke laboratorium analitik untuk dianalisa kualitasnya. Hasil analisa dari laboratorium analitik tentang kualitas air sungai tersebut berupa informasi-informasi data sebagai berikut : 1. Data Fisik Kualitas Air :
Daya Hantar Listrik (DHL) Bau Jumlah Zat Padat Terlarut (Total Dissolved Substances / TDS)
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
125
Kekeruhan Rasa Temperatur Warna
2. Data Kimia Anorganik Kualitas Air :
126
Kandungan Air Raksa (Mercury/Hg) Kandungan Zat Alumunium (Aluminium/Al) Kandungan Amoniak Bebas (Free Amminiac/NH3) Kandungan Zat Arsen (Arsenic/As) Kandungan Zat Boron (B) Kandungan Zat Barium (Ba) Kandungan Zat Besi (Iron/Fe) Kandungan Zat Flor (Fluoride/F) Kandungan Zat Kadmium (Cadmium /Cd) Kandungan Zat Kobalt (Cobalt/Co) Kandungan Zat Klor Bebas (Free Cholorine/Cl2) Kandungan Zat Kalsium Carbonat (CaCO3 Hardness) Kandungan Zat Klor (Chloride/Cl) Kandungan Zat Kromium (Chromium/Cr) Kandungan Zat Mangan (Mangenese/Mn) Kandungan Garam Alkali Na (Alkali Salt) Kandungan Zat Nikel (Nicel/Ni) Kandungan Zat Natrium (Sodium/Na) Kandungan Zat Nitrat (Nitrate/NO3) Kandungan Zat Nitrit (Nitrite/NO2) Kandungan Zat Perak (Silver/Ag) Kandungan Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen) Tingkat Keasaman/Kebasaan (pH) Kandungan Zat Selenium (Se) Kandungan Zat Seng (Zinc/Zn) Rasio Penyerapan Natrium (Sodium Absortion Ratio) Kandungan Zat Sianida (Cyanide/Cn) Kandungan Zat Sulfat (Sulfide/SO4) Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Kandungan Zat Sulfida (H2S) Kandungan Zat Tembaga (Cooper/Cu) Sisa Natrium Karbonat (Residual Sodium Carbonat / RSC) Kandungan Zat Timbal (Lead/Pb)
3. Data Kimia Organik Kualitas Air :
Kandungan Senyawa Aldrin dan Dieldrin Kandungan Senyawa Bensena (Benzene) Kandungan Senyawa Benzo (a) Pyrene Kandungan Senyawa Chlordane / total isomer Kandungan Senyawa Chloroform Kandungan Senyawa 2,4-D Kandungan Senyawa Dipteril Diethile Trichloroethane (DDT) Kandungan Senyawa Detergent Kandungan Senyawa 1,2-Dichloroethane Kandungan Senyawa 1,1-Dichloroethane Kandungan Senyawa Endrin Kandungan Senyawa Phenol Kandungan Senyawa Heptachlor dan Hepta Chlorepoxide Kandungan Senyawa Carbon Chloroform Extract Kandungan Senyawa Hexachlorobensene Kandungan Senyawa Lindane Kandungan Senyawa Methoxychlor Kandungan Minyak dan Lemak (Oil and Grease) Kandungan Senyawa Organophosphate dan Carbamate Kandungan Senyawa Poly Chlorinated Biphenyls (PCB) Kandungan Senyawa Methylene Blue Active Substance (surfactant) Kandungan Senyawa Taxophene Kandungan Senyawa Pentachlorophenol Total Senyawa Pestisida Kandungan 2,4,6-Trichlorophenol
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
127
Kandungan Senyawa Organic KMN04 Biochemical Oxygen Demand (BOD)
4. Data Mikrobiologi Kualitas Air :
Kandungan Bakteri Coli Tinja (Fecal Coliform Bacteria) Total Kandungan Bakteri Coli (Total Coliform Bacteria)
5. Data Radio Aktif Kualitas Air :
5.4.1.5.
Aktifitas Alfa (Gross Alpha Activity) Aktifitas Beta (Gross Beta Activity)
Data Sedimen (DT6)
Data sedimentasi adalah data yang memberikan informasi besarnya sedimen (endapan) yang dibawa oleh aliran air sungai. Informasi datanya diperoleh dengan cara mengambil contoh air pada kedalaman tertentu di bagian bawah sungai untuk beberapa titik lokasi pada penampang melintang sungai. Contoh air yang diambil kemudian dibawa ke laboratorium untuk dianalisa konsentrasi sedimennya. Hasil analisa dari laboratorium tersebut berupa informasi-informasi data sedimen sebagai berikut :
128
Tanggal Survai Data Besarnya Aliran Sedimen Transport Rata-rata Harian Tanggal 1 ~ 31 Untuk Setiap Bulan Januari ~ Desember Total Besarnya Aliran Sedimen Bulanan Rata-rata Besarnya Aliran Sedimen Bulanan Total Besarnya Aliran Sediman Tahunan Rata-rata Besarnya Aliran Sedimen Bulanan Grafik Besarnya Aliran Sedimen Harian Grafik Rata-rata Besarnya Aliran Sedimen Bulanan Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
5.4.1.6.
Data Stasiun Meteorologi (DT3)
Berbeda dengan stasiun pos duga air, stasiun meteorologi mencatat data-data klimatologi, data hujan dan data kecepatan angin. Sebuah stasiun meteorologi memiliki informasi-informasi sebagai berikut :
Nomor Stasiun Nomor Kadaster Nama Stasiun Kecamatan Nama Daerah Tingkat II / Kabupaten Nama Daerah Tingkat I / Propinsi Lokasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Posisi Geografi Koordinat Lintang dan Bujur Tinggi dari Permukaan Laut Tahun Pendirian Pemilik / Pembangun Stasiun
5.4.1.7.
Data Klimatologi (DT7)
Pada stasiun meteorologi terdapat beberapa alat ukur yang dipasang untuk mencatat data-data klimatologi yang terdiri dari alat ukur thermometer, alat ukur psychometer, dan alat anemometer. Dari alat-alat ukur ini dihasilkan data-data informasi klimatologi, yaitu :
Tanggal Pengukuran Bulan Pengukuran Tahun Pengukuran Kelembaban Relatif / Relative Humidity (RH) Temperatur Maksimum Temperatur Minimum Temperatur Rata-rata Temperatur Maksimum Air dalam Pan
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
129
130
Temperatur Minimum Air dalam Pan Temperatur Rata-rata Air dalam Pan Penguapan dalam Pan ”A” Kecepatan Angin Radiasi Matahari Sinar Matahari Jumlah Kelembaban Relatif Bulanan Jumlah Temperatur Rata-rata Bulanan Jumlah Temperatur Rata-rata Bulanan Air dalam Pan Jumlah Penguapan Bulanan dalam Pan “A” Jumlah Kecepatan Angin Bulanan Jumlah Radiasi Matahari Bulanan Jumlah Sinar Matahari Bulanan Rata-rata Kelembaban Relatif Bulanan Rata-rata Temperatur Bulanan Rata-rata Temperatur Bulanan Air dalam Pan Rata-rata Penguapan Bulanan dalam Pan “A” Rata-rata Kecepatan Angin Bulanan Rata-rata Radiasi Matahari Bulanan Rata-rata Sinar Matahari Bulanan Nilai Maksimum Kelembaban Relatif Setiap Bulan Nilai Maksimum Temperatur Maksimum Nilai Maksimum Temperatur Rata-rata Nilai Maksimum Temperatur Maksimum Air dalam Pan Nilai Maksimum Temperatur Rata-rata Air dalam Pan Nilai Maksimum Penguapan dalam Pan Nilai Maksimum Kecepatan Angin Nilai Maksimum Radiasi Matahari Nilai Maksimum Sinar Matahari Nilai Minimum Kelembaban Relatif Setiap Bulan Nilai Minimum Temperatur Minimum Nilai Minimum Temperatur Rata-rata Nilai Minimum Temperatur Minimum Air dalam Pan Nilai Minimum Temperatur Rata-rata Air dalam Pan Nilai Minimum Penguapan dalam Pan Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Nilai Minimum Kecepatan Angin Nilai Minimum Radiasi Matahari Nilai Minimum Sinar Matahari
5.4.1.8.
Data Hujan (DT8)
Data curah hujan diambil setiap hari hujan oleh alat pencatat curah hujan (automatic rainfall recorder) pada stasiun hujan. Informasi data yang dapat dijadikan sebagai laporan data hujan adalah sebagai berikut :
Tanggal Pengukuran 1~31 Setiap Bulan Januari ~ Desember Tahun Pengukuran Jumlah Curah Hujan pada Setengah Bulan Pertama Rata-rata Curah Hujan pada Setengah Bulan Pertama Jumlah Curah Hujan pada Setengah Bulan Kedua Rata-rata Curah Hujan pada Setengah Bulan Kedua Jumlah Curah Hujan Bulanan Rata-rata Curah Hujan Bulanan Jumlah Hari Hujan Curah Hujan Maksimum Curah Hujan Minimum Jumlah Curah Hujan Per Tahun
5.4.2. Pemodelan Data Sumber Daya Air Berdasarkan hasil analisa data sumber daya air di atas, maka pemodelan data sumber daya air dapat dibagi ke tiga model data, yaitu model data untuk katalog hidrologi, model data untuk stasiun pos duga air dan model data untuk stasiun meteorologi. Masing-masing model data mendefinisikan entitas-entitas yang saling berhubungan dan digambar-kan dalam bentuk diagram entitas (Entity Diagram) sesuai dengan hasil analisa datanya. Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
131
5.4.2.1. Pemodelan Data Katalog Hidrologi Dari uraian analisa data katalog hidrologi di atas, terdapat dua entitas utama yaitu entitas Katalog dan entitas Informasi SDA dengan hubungan relasi ‘menyimpan’. Berikut ini adalah model data katalog hidrologi yang direpresentasikan dalam ER diagram.
Gambar 5.7. ER Diagram Katalog Hidrologi Hubungan antara kedua entitas Katalog dan Informasi SDA memiliki Cardinality Ratio 1 : n dimana elemen dari entitas Katalog dapat berpartisipasi lebih dari satu ke entitas Informasi. Sedangkan batasan partisipasi (Participation Constraint) kedua entitas adalah Total Participation, dimana semua elemen pada masing-masing entitas saling berelasi. 5.4.2.2. Pemodelan Data Stasiun Pos Duga Air Model data stasiun pos duga air melibatkan entitas Pos Duga Air, entitas Debit Sungai, entitas Kualitas Air dan entitas Sedimen dengan relasi ‘sampling’ dan ‘mencatat’. Hubungan masing-masing entitas pada model data stasiun pos duga air ini dapat direpresentasikan dalam diagram ER seperti pada gambar 5.8. ER Diagram Stasiun Pos Duga Air. 132
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Hubungan antara entitas Stasiun PDA dengan entitas Kualitas Air, entitas Stasiun PDA dengan entitas Debit Sungai, dan entitas Stasiun PDA dengan entitas Sedimen memiliki Cardinality Ratio 1 : n dimana elemen dari entitas Stasiun PDA dapat berpartisipasi lebih dari satu ke entitas Kualitas Air, Debit Sungai dan Sedimen. Sedangkan batasan partisipasi kedua entitas adalah Total Participation, dimana semua elemen pada masingmasing entitas saling berelasi. Atribut yang terdapat dalam masing-masing entitas dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok, yaitu : • • • • • • • • •
kelompok atribut yang terdapat dalam entitas Stasiun PDA kelompok atribut organik yang terdapat dalam entitas Kualitas Air kelompok atribut anorganik yang terdapat dalam entitas Kualitas Air kelompok atribut fisika yang terdapat dalam entitas Kualitas Air kelompok atribut radioaktif yang terdapat dalam entitas Kualitas Air kelompok atribut mikrobiologi yang terdapat dalam entitas Kualitas Air kelompok atribut yang terdapat dalam entitas Debit Sungai kelompok atribut yang terdapat dalam entitas Sedimen kelompok atribut yang terdapat dalam relationship Sampling dan Mencatat
Daftar atribut untuk masing-masing kelompok dapat dilihat pada tabel 5.8. Data Dictionary Untuk ER Diagram Stasiun Pos Duga Air
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
133
Gambar 5.8. ER Diagram Stasiun Pos Duga Air 134
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Tabel 5.8. Data Dictionary Untuk ER Diagram Stasiun Pos Duga Air
Name : Stasiun PDA
Type : Entity
Atribute : no_stasiun, propinsi, induk_sungai, anak_sungai, nama_tempat, alamat_lokasi, koord_bujur, koord_lintang, luas_DAS, elevasi_PDA, periode_awal, periode_akhir, ragam, besar_aliran, pendiri, tgl_bangun, jenis_alat, pelaksana, catatan Name : Anorganik
Type : Compsite Atribute
Atribute : merkuri, aluminium, amoniak_bebas, arsen, boron, barium, besi, flor, kadmium, kobalt, klor_bebas, kalsium_carbonat, klor, kromium, mangan, garam_alkali, nikel, natrium, nitrat, nitrit, perak, oksigen_terlarut, ph, selenium, seng, sar, sianida, sulfat, sulfida, tembaga, rsc, timbal Name : Organik
Type : Compsite Atribute
Atribute : aldiel, bensena, benzoa, clordane, cloroform, 24d, ddt, detergen, 12cl2eth, 11cl2eth, endrin, phenol, heptacl, carboncl, cl6ben, lindane, methox, oil, organo, pcb, methyl, taxo, cl7phenol, pestisida, 246cl3phenol, kmn04, bod Name : Fisika
Type : Compsite Atribute
Atribute : dhl, bau, tds, kekeruhan, rasa, suhu, warna Name : Radioaktif
Type : Compsite Atribute
Atribute : alfa, beta Name : Mikrobiologi
Type : Compsite Atribute
Atribute : coli_tinja, total_coli Name : Debit Sungai
Type : Entity
Atribute : bulan, tgl01, tgl02, tgl03, … , tgl31, rata_debit_bln, Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
135
jml_alir_bln, tgg_alir_bln, vol_alir_bln, jml_alir_thn, tgg_alir_thn, vol_alir_thn, ext_alir_kecil, ext_thn_besar, ext_thn_kecil Name : Sedimen
rata_debit_thn, ext_alir_besar,
Type : Entity
Atribute : bulan, tgl01, tgl02, tgl03, … , tgl31, total_sed_bln, rata_sed_bln, total_sed_thn, rata_sed_thn Name : Mencatat
Type : Relationship
Atribute : tahun Name : Sampling
Type : Relationship
Atribute : tahun
5.4.2.3. Pemodelan Data Stasiun Meteorologi Model data untuk stasiun meteorologi melibatkan entitas Stasiun Meteorologi, entitas Klimatologi dan entitas Hujan dengan relasi ‘mengukur’. Hubungan masing-masing entitas pada model data stasiun meteorologi dapat direpresentasikan ke dalam diagram ER seperti pada gambar 5.9. ER Diagram Stasiun Meteorologi
Gambar 5.9. ER Diagram Stasiun Meteorologi 136
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Hubungan antara entitas Stasiun Meteorologi dengan entitas Klimatologi dan antara entitas Stasiun Meteorologi dengan entitas Hujan memiliki Cardinality Ratio 1 : n dimana elemen dari entitas Stasiun Meteorologi dapat berpartisipasi lebih dari satu ke entitas Klimatologi dan entitas Hujan. Sedangkan batasan partisipasi kedua entitas adalah Total Participation, dimana semua elemen pada masing-masing entitas saling berelasi. Atribut yang terdapat dalam masing-masing entitas dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok, yaitu : • • • •
kelompok atribut yang terdapat dalam entitas Stasiun Meteorologi kelompok atribut yang terdapat dalam entitas Klimatologi kelompok atribut yang terdapat dalam entitas Hujan kelompok atribut yang terdapat dalam relationship Mengukur
Sedangkan daftar atribut untuk masing-masing kelompok dapat dilihat pada tabel 5.9 Data Dictionary Untuk ER Diagram Stasiun Meteorologi. Tabel 5.9. Data Dictionary Untuk ER Diagram Stasiun Meteorologi
Name : Stasiun Meteorologi
Type : Entity
Atribute : no_stasiun, nama_stasiun, kecamatan, kabupaten, propinsi, lokasi_DAS, koord_bujur, koord_lintang, tinggi, tahun_berdiri, pemilik, kadaster Name : Hujan
Type : Entity
Atribute : tgl01, tgl02, …, tgl31, bulan, tahun, jml_curah1, rata_curah1, jml_curah2, rata_curah2, jml_curah_bln, rata_curah_bln, jml_hari_hujan, curah_max, curah_min, Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
137
jml_curah_thn Name : Klimatologi
Type : Entity
Atribute : tanggal, bulan, tahun, rh, suhu_max, suhu_min, suhu_rata, suhu_air_max, suhu_air_min, suhu_air_rata, penguapan, kec_angin, radiasi, sinar, jml_rh_bln, jml_suhu_rata_bln, jml_suhu_air_rata_bln, jml_uap_bln, jml_kec_angin_bln, jml_radiasi_bln, jml_sinar_bln, rata_rh_bln, rata_suhu_bln, rata_suhu_air_bln, rata_uap_bln, rata_kec_angin_bln, rata_radiasi_bln, rata_sinar_bln, max_rh, max_suhu, max_suhu_rata, max_suhu_air, max_suhu_rata_air, max_uap, max_kec_angin, max_radiasi, max_sinar, min_rh, min_suhu, min_suhu_rata, min_suhu_air, min_suhu_rata_air, min_uap, min_kec_angin, min_radiasi, min_sinar Name : Mengukur
Type : Relationship
Atribute : bulan, tahun
5.5. Disain Sistem Informasi Pembahasan rancangan sistem informasi sumber daya air pada bagian ini meliputi proses perancangan basis data terstruktur dan perancangan tampilan prototipe aplikasi yang dapat diimplementasikan ke dalam sistem. Proses perancangan basis data dilakukan berdasarkan model data yang telah dianalisa sebelumnya. Sedangkan proses perancangan tampilan prototipe aplikasi dilakukan berdasarkan bentuk tampilan laporan data hidrologi.
138
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
5.5.1. Disain Struktur Basis Data Berdasarkan model data yang telah digambarkan ke dalam diagram ER di atas, dapat dibuat rancangan basis data untuk sistem informasi sumber daya air. Rancangan basis data tersebut dibuat dengan mendefinisikan tabel-tabel yang diperlukan sesuai dengan masing-masing model data.
5.5.1.1. Struktur Basis Data Relasional Entitas dan relasi yang terdapat di dalam ER Diagram Katalog Hidrologi, ER Diagram Stasiun PDA dan ER Diagram Stasiun Meteorologi selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar dalam merancang struktur basis data relasional. Gambar berikut ini adalah rancangan struktur basis data relasional untuk masingmasing ER Diagram.
Katalog Hidrologi Katalog kode_katalog, nama_katalog
Informasi SDA kode_katalog, kode_info, no_berkas, tgl_catat, no_kabinet, no_lemari, lokasi_simpan, tgl_survai, lokasi_survai, thn_publikasi, jml_dokumen, jml_copy, keterangan Gambar 5.10. Disain Basis Data Relasional Katalog Hidrologi Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
139
Stasiun Pos Duga Air
StasiunPDA no_stasiun,
propinsi, induk_sungai, anak_sungai, nama_tempat, alamat_lokasi, ragam, koord_bujur, koord_lintang, luas_DAS, elevasi_PDA, pendiri, tgl_bangun, periode_awal, periode_akhir, besar_aliran, jenis_alat, pelaksana, catatan
KualitasAir no_stasiun, tanggal, merkuri, aluminium, amoniak_bebas, arsen, boron, barium, besi, flor, kadmium, kobalt, kalsium_carbonat, klor_bebas, klor, kromium, mangan, garam_alkali, nikel, natrium, nitrat, nitrit, perak, oksigen_terlarut, ph, selenium, seng, sar, sianida, sulfat, sulfida, tembaga, rsc, timbal, aldiel, bensena, benzoa, clordane, cloroform, 24d, ddt, detergen, 12cl2eth, 11cl2eth, endrin, phenol, heptacl, carboncl, cl6ben, lindane, methox, oil, organo, pcb, methyl, taxo, cl7phenol, pestisida, 246cl3phenol, kmn04, bod, dhl, bau, tds, kekeruhan, rasa, suhu, warna, alfa, beta, coli_tinja, total_coli
DebitSungai no_stasiun, tahun, bulan, tgl01, tgl02, tgl03, … , tgl31, rata_debit_bln, jml_alir_bln, tgg_alir_bln, vol_alir_bln, rata_debit_thn, jml_alir_thn, tgg_alir_thn, vol_alir_thn, ext_alir_besar, ext_alir_kecil, ext_thn_besar, ext_thn_kecil
Sedimen no_stasiun, tahun, bulan, tgl01, tgl02, tgl03, … , tgl31, total_sed_bln, rata_sed_bln, total_sed_thn, rata_sed_thn
Gambar 5.11. Disain Basis Data Relasional Stasiun Pos Duga Air 140
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Stasiun Meteorologi StasiunMeteorologi no_stasiun, nama_stasiun, kecamatan, kabupaten, propinsi, lokasi_DAS, koord_bujur, koord_lintang, tinggi, tahun_berdiri, pemilik, kadaster
Hujan no_stasiun, tahun, bulan, tgl01, tgl02, …, tgl31, jml_curah1, rata_curah1, jml_curah2, rata_curah2, jml_curah_bln, rata_curah_bln, jml_hari_hujan, curah_max, curah_min, jml_curah_thn
Klimatologi no_stasiun, tanggal, tahun, bulan, rh, suhu_max, suhu_min, suhu_rata, suhu_air_max, suhu_air_min, suhu_air_rata, penguapan, kec_angin, radiasi, sinar, jml_rh_bln, jml_suhu_rata_bln, jml_suhu_air_rata_bln, jml_uap_bln, jml_kec_angin_bln, jml_radiasi_bln, jml_sinar_bln, rata_rh_bln, rata_suhu_bln, rata_suhu_air_bln, rata_uap_bln, rata_kec_angin_bln, rata_radiasi_bln, rata_sinar_bln, max_rh, max_suhu, max_suhu_rata, max_suhu_air, max_suhu_rata_air, max_uap, max_kec_angin, max_radiasi, max_sinar, min_rh, min_suhu, min_suhu_rata, min_suhu_air, min_suhu_rata_air, min_uap, min_kec_angin, min_radiasi, min_sinar Gambar 5.12. Disain Basis Data Relasional Stasiun Meteorologi
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
141
5.5.1.2. Normalisasi Berdasarkan gambar 5.10 ~ gambar 5.12, maka tabeltabel yang dihasilkan dalam proses perancangan basis data relasional adalah :
Tabel Katalog
Tabel Informasi
Tabel Stasiun Pos Duga Air
Tabel Kualitas Air
Tabel Debit Sungai
Tabel Sedimen
Tabel Stasiun Meteorologi
Tabel Klimatologi
Tabel Hujan
Proses normalisasi terhadap kesembilan tabel di atas dilakukan dengan pengujian terhadap tabel-tabel tersebut apakah telah memenuhi persyaratan bentuk normal pertama (1NF) dan kedua (2NF). Dari kesembilan tabel di atas, Tabel Stasiun Pos Duga Air dan Tabel Stasiun Meteorologi belum memenuhi bentuk normal 1NF. Proses dekomposisi kedua tabel akan mengubah ke dalam bentuk normal. Gambar 5.13. berikut adalah bentuk normal tabel StasiunPDA dan tabel StasiunMeteorologi
142
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
StasiunPDA no_stasiun, kode_prop, induk_sungai, anak_sungai, nama_tempat, alamat_lokasi, ragam, koord_bujur, koord_lintang, luas_DAS, elevasi_PDA, pendiri, tgl_bangun, periode_awal, periode_akhir, besar_aliran, jenis_alat, pelaksana, catatan
StasiunMeteorologi no_stasiun, kode_prop, kecamatan, kabupaten, lokasi_DAS, tinggi, koord_bujur, koord_lintang, tahun_berdiri, pemilik, kadaster
Propinsi kode_prop, nama_prop
Gambar 5.13. Bentuk Normal Tabel StasiunPDA dan StasiunMeteorologi
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
143
144
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Gambar 5.14. Diagram Relationship Tabel SISDA
5.5.1.3. Tipe Data Dalam proses impelentasi basis data, entitas-entitas yang terdapat dalam struktur basis data relasional akan menjadi tabel. Sedangkan atribut masing-masing entitas akan menjadi field data dalam tabel. Field data dalam tabel digunakan untuk menyimpan informasi yang telah dikelompok-kelompokkan. Tipe field data dalam tabel yang terdapat pada masingmasing struktur basis data relasional dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :
Katalog Hidrologi Tabel 5.10. Tipe Data Dalam Tabel Katalog Nama Field kode_katalog nama_katalog
Arti Kode Katalog Hidrologi Nama Katalog Hidrologi
Tipe CHARACTER
4
CHARACTER
100
Tabel 5.11. Tipe Data Dalam Tabel InformasiSDA Nama Field kode_katalog
no_kabinet
Arti Kode Katalog Hidrologi Nomor Berkas Hidrologi Tanggal Pencatatan Nomor Kabinet
no_lemari
Nomor Lemari
no_berkas tgl_catat
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Tipe CHARACTER
4
CHARACTER
4
DATE
D/M/Y
CHARACTER
4
CHARACTER
4
145
lokasi_simpan
Lokasi Penyimpanan Dokumen
CHARACTER
150
tgl_survai
Tanggal Survai
DATE
D/M/Y
lokasi_survai
Lokasi Survai
CHARACTER
50
thn_publikasi
INTEGER
-
INTEGER
-
kode_info
Tahun Penerbitan Publikasi Jumlah Eksemplar Salinan Kode Informasi
CHARACTER
12
keterangan
Keterangan Lain
CHARACTER
150
jml_copy
Stasiun Pos Duga Air Tabel 5.12. Tipe Data Dalam Tabel StasiunPDA Nama Field no_stasiun Kode_prop induk_sungai anak_sungai nama_tempat alamat_lokasi koord_bujur koord_lintang
146
Arti Nomor Stasiun Pos Duga Air Kode Propinsi
Tipe CHARACTER
12
CHARACTER
5
Nama Induk Sungai Nama Anak Sungai
CHARACTER
50
CHARACTER
50
Nama Lokasi Tempat Alamat Lokasi
CHARACTER
50
CHARACTER
150
NUMERIC
(3,4)
NUMERIC
(3,4)
Posisi Koordinat Bujur Posisi Koordinat Lintang
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
luas_DAS elevasi_PDA ragam periode_awal periode_akhir besar_aliran pendiri tgl_bangun jenis_alat pelaksana catatan
Luas Daerah Aliran Sungai Tinggi Daerah Aliran Sungai Bentuk / Ragam Periode Awal Pencatatan Periode Akhir Pencatatan Cara Penentuan Besarnya Aliran Pendiri / Pembangun Stasiun Tanggal Pendirian / Pembangunan Jenis Alat Ukur Pelaksana Pengukuran Catatan Lain
NUMERIC
(4,2)
NUMERIC
(4,2)
CHARACTER
3
DATE
D/M/Y
DATE
D/M/Y
CHARACTER
150
CHARACTER
50
DATE
D/M/Y
CHARACTER
50
CHARACTER
100
CHARACTER
150
Tabel 5.13. Tipe Data Dalam Tabel KualitasAir Nama Field no_stasiun
Arti Nomor Stasiun Pos Duga Air
tanggal merkuri aluminium amoniak_bebas
Tipe CHARACTER
12
Tgl Pengambilan Sampling
DATETIME
D/M/Y
Kandungan Air Raksa Kandungan Zat Alumunium Kandungan Amoniak Bebas
NUMERIC
(1,3)
NUMERIC
(1,3)
NUMERIC
(1,3)
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
147
arsen boron barium besi flor kadmium kobalt klor_bebas kalsium_carbonat klor kromium mangan garam_alkali nikel natrium nitrat nitrit perak oksigen_terlarut
148
Kandungan Zat Arsen Kandungan Zat Boron Kandungan Zat Barium Kandungan Zat Besi Kandungan Zat Flor Kandungan Zat Kadmium Kandungan Zat Kobalt Kandungan Zat Klor Bebas Kandungan Kalsium Carbonat Kandungan Zat Klor Kandungan Zat Kromium Kandungan Zat Mangan Kandungan Garam Alkali Na Kandungan Zat Nikel Kandungan Zat Natrium Kandungan Zat Nitrat Kandungan Zat Nitrit Kandungan Zat Perak Kandungan Oksigen Terlarut
NUMERIC
(1,3)
NUMERIC
(1,2)
NUMERIC
(1,2)
NUMERIC
(2,2)
NUMERIC
(2,2)
NUMERIC
(2,3)
NUMERIC
(1,2)
NUMERIC
(2,3)
NUMERIC
(3,2)
NUMERIC
(3,2)
NUMERIC
(2,3)
NUMERIC
(2,2)
NUMERIC
(2,2)
NUMERIC
(2,2)
NUMERIC
(3,2)
NUMERIC
(3,2)
NUMERIC
(2,2)
NUMERIC
(2,2)
NUMERIC
(2,2)
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
ph
Tingkat Keasaman / Kebasaan
NUMERIC
(1,1)
selenium
Kandungan Zat Selenium Kandungan Zat Seng Rasio Penyerapan Natrium Kandungan Zat Sianida Kandungan Zat Sulfat Kandungan Zat Sulfida Kandungan Zat Tembaga Sisa Natrium Karbonat Kandungan Zat Timbal Kandungan Seny. Aldrin & Dieldrin Kandungan Senyawa Bensena Kandungan Seny. Benzo (a) Pyrene Seny. Chlordane / total isomer Kandungan Seny. Chloroform Kandungan Senyawa 2,4-D Dipteril Diethile Trichloroethane Kandungan Detergent Senyawa 1,2Dichloroethane
NUMERIC
(2,2)
NUMERIC
(2,2)
NUMERIC
(2,2)
NUMERIC
(2,2)
NUMERIC
(3,2)
NUMERIC
(2,3)
NUMERIC
(2,2)
NUMERIC
(1,2)
NUMERIC
(2,2)
NUMERIC
(2,5)
NUMERIC
(2,5)
NUMERIC
(2,5)
NUMERIC
(2,5)
NUMERIC
(2,5)
NUMERIC
(2,5)
NUMERIC
(2,5)
NUMERIC
(2,5)
NUMERIC
(2,5)
seng sar sianida sulfat sulfida tembaga rsc timbal aldiel bensena benzoa clordane cloroform 24d ddt detergen 12cl2eth
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
149
11cl2eth
Senyawa 1,1Dichloroethane Kandungan Senyawa Endrin Kandungan Senyawa Phenol
NUMERIC
(2,5)
NUMERIC
(2,5)
NUMERIC
(2,5)
Heptachlor & Hepta Chlorepoxide Carbon Chloroform Extract Senyawa Hexachlorobensene
NUMERIC
(2,5)
NUMERIC
(2,5)
NUMERIC
(2,5)
Kandungan Senyawa Lindane Senyawa Methoxychlor
NUMERIC
(2,5)
NUMERIC
(2,5)
oil
Kandungan Minyak dan Lemak
NUMERIC
(2,2)
organo
Organophosphate dan Carbamate Poly Chlorinated Biphenyls Methylene Blue Active Substance
NUMERIC
(2,2)
NUMERIC
(2,2)
NUMERIC
(2,2)
Kandungan Senyawa Taxophene Senyawa Pentachlorophenol
NUMERIC
(2,5)
NUMERIC
(2,2)
NUMERIC
(2,2)
NUMERIC
(2,5)
NUMERIC
(2,2)
NUMERIC
(2,5)
INTEGER
-
endrin phenol heptacl carboncl cl6ben lindane methox
pcb methyl taxo cl7phenol pestisida 246cl3phenol kmn04 bod dhl
150
Total Senyawa Pestisida Kandungan 2,4,6Trichlorophenol Senyawa Organic KMN04 Biochemical Oxygen Demand Daya Hantar Listrik
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
bau
Bau Air
INTEGER
-
tds
INTEGER
-
kekeruhan
Jumlah Zat Padat Terlarut Kekeruhan Air
INTEGER
-
rasa
Rasa Air
INTEGER
-
suhu
Temperatur Air
NUMERIC
(3,3)
warna
Warna Air
INTEGER
-
alfa
Gross Alpha Activity Gross Beta Activity Fecal Coliform Bacteria Total Coliform Bacteria
NUMERIC
(2,2)
NUMERIC
(2,2)
INTEGER
-
INTEGER
-
beta coli_tinja total_coli
Tabel 5.14. Tipe Data Dalam Tabel DebitSungai Nama Field no_stasiun
Arti Nomor Stasiun Pos Duga Air
tahun bulan tgl01 tgl02 … tgl31
Tipe CHARACTER
12
Tahun Pengambilan Data Bulan Pengambilan Data
INTEGER
-
INTEGER
-
Data Debit Tanggal 1 Data Debit Tanggal 2 dan seterusnya
NUMERIC
(3,2)
NUMERIC
(3,2)
NUMERIC
(3,2)
Data Debit Tanggal 31
NUMERIC
(3,2)
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
151
Tabel 5.15. Tipe Data Propinsi Nama Field kode_prop nama_prop
Arti Kode Propinsi Nama Propinsi
Tipe CHARACTER CHARACTER
5 50
Tabel 5.16. Tipe Data Dalam Tabel Sedimen Nama Field no_stasiun
Arti Nomor Stasiun Pos Duga Air
tahun bulan tgl01 tgl02 … tgl31
Tipe CHARACTER
12
Tahun Pengambilan Data Bulan Pengambilan Data
INTEGER
-
INTEGER
-
Data Sedimen Tanggal 1 Data Sedimen Tanggal 2 dan seterusnya
NUMERIC
(3,2)
NUMERIC
(3,2)
NUMERIC
(3,2)
Data Sedimen Tanggal 31
NUMERIC
(3,2)
Tabel 5.17. Tipe Data Dalam Tabel StasiunMeteorologi Nama Field no_stasiun
Tipe CHARACTER
4
CHARACTER
100
CHARACTER
50
kabupaten
Arti Nomor Stasiun Meteorologi Nama Stasiun Meteorologi Nama Kecamatan Nama Kabupaten
CHARACTER
50
kode_prop
Kode Propinsi
CHARACTER
5
nama_stasiun kecamatan
152
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
lokasi_DAS koord_bujur koord_lintang tinggi tahun_berdiri pemilik kadaster
Lokasi Daerah Aliran Sungai Posisi Koordinat Bujur Posisi Koordinat Lintang Tinggi di atas Permukaan Laut Tahun Pendirian Stasiun Nama Pemilik Stasiun Nomor Kadaster
CHARACTER
150
NUMERIC
(3,4)
NUMERIC
(3,4)
NUMERIC
(4,2)
INTEGER
-
CHARACTER
100
CHARACTER
12
Tabel 5.18. Tipe Data Dalam Tabel Hujan Nama Field no_stasiun
Arti Nomor Stasiun Meteorologi
tahun bulan tgl01 tgl02 … tgl31 jml_hari_hujan
Tipe CHARACTER
4
Tahun Pengambilan Data Bulan Pengambilan Data
INTEGER
-
INTEGER
-
Curah Hujan Tanggal 1 Curah Hujan Tanggal 2 dan seterusnya
NUMERIC
(3,2)
NUMERIC
(3,2)
NUMERIC
(3,2)
Curah Hujan Tanggal 31 Jumlah Hari Hujan
NUMERIC
(3,2)
INTEGER
-
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
153
Tabel 5.19. Tipe Data Dalam Tabel Klimatologi Nama Field no_stasiun
Arti Nomor Stasiun Meteorologi
Tipe CHARACTER
4
tannggal
Tanggal Pengambilan Data Tahun Pengambilan Data Bulan Pengambilan Data
INTEGER
-
INTEGER
-
INTEGER
-
INTEGER
-
NUMERIC
(3,1)
NUMERIC
(3,1)
NUMERIC
(3,1)
NUMERIC
(3,1)
NUMERIC
(1,1)
kec_angin
Kelembaban Relatif Temperatur Maksimum Temperatur Minimum Temperatur Max. Air Dalam Pan Temperatur Min. Air Dalam Pan Penguapan Dalam Pan “A” Kecepatan Angin
NUMERIC
(3,1)
radiasi
Radiasi Matahari
INTEGER
-
sinar
Sinar Matahari
INTEGER
-
tahun bulan rh suhu_max suhu_min suhu_air_max suhu_air_min penguapan
154
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
5.5.1.4. Perintah SQL Untuk Mendefinisikan Data (DDL) Untuk pendefinisian tabel-tabel yang diperlukan, perlu dibuatkan perintah Data Definition Language (DDL) menggunakan bahasa query basis data terstruktur, yaitu SQL. Versi bahasa SQL yang digunakan dalam buku ini adalah : PostgreSQL yang merupakan program aplikasi OpenSource Database Server. Tabel 5.20. DDL Katalog Hidrologi dengan SQL Tabel katalog
Perintah SQL CREATE TABLE katalog( kode_katalog CHAR(4), nama_katalog CHAR (100), PRIMARY KEY (kode_katalog) );
informasisda
CREATE TABLE informasisda( kode_katalog CHAR(4), kode_info CHAR(12), no_berkas CHAR(4), tgl_catat DATE, no_kabinet CHAR(4), no_lemari CHAR(4), lokasi_simpan CHAR(150), tgl_survai DATE, lokasi_survai CHAR(50), thn_publikasi INTEGER, jml_copy INTEGER, keterangan CHAR(150), PRIMARY KEY (kode_katalog, kode_info) );
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
155
Tabel 5.21. DDL Stasiun Pos Duga Air dengan SQL Tabel stasiunpda
debitsungai
156
Perintah SQL CREATE TABLE stasiunpda( no_stasiun CHAR(12), propinsi CHAR(50), induk_sungai CHAR(50), anak_sungai CHAR(50), nama_tempat CHAR(50), alamat_lokasi CHAR(150), ragam CHAR(3), koord_bujur NUMERIC(3,4), koord_lintang NUMERIC(3,4), luas_DAS NUMERIC(4,2), elevasi_PDA NUMERIC(4,2), pendiri CHAR(50), tgl_bangun DATE, periode_awal DATE, periode_akhir DATE, besar_aliran CHAR(150), jenis_alat CHAR(50), pelaksana CHAR(100), catatan CHAR(100), PRIMARY KEY (no_stasiun) ); CREATE TABLE debitsungai( no_stasiun CHAR(12), tahun INTEGER, bulan INTEGER, tgl01 NUMERIC(3,2), tgl02 NUMERIC(3,2), tgl03 NUMERIC(3,2), tgl04 NUMERIC(3,2), tgl05 NUMERIC(3,2), tgl06 NUMERIC(3,2), Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
tgl07 tgl08 tgl09 tgl10 tgl11 tgl12 tgl13 tgl14 tgl15 tgl16 tgl17 tgl18 tgl19 tgl20 tgl21 tgl22 tgl23 tgl24 tgl25 tgl26 tgl27 tgl28 tgl29 tgl30 tgl31 PRIMARY KEY
kualitasair
NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), (no_stasiun, tahun, bulan)
); CREATE TABLE kualitasair( no_stasiun CHAR(12), tanggal DATE, merkuri NUMERIC(1,3), aluminium NUMERIC(1,3), amoniak_bebas NUMERIC(1,3), arsen NUMERIC(1,3),
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
157
boron barium besi flor kadmium kobalt
NUMERIC(1,2), NUMERIC(1,2), NUMERIC(2,2), NUMERIC(2,2), NUMERIC(2,3), NUMERIC(1,2), kalsium_carbonat NUMERIC(3,2), klor_bebas NUMERIC(2,3), klor NUMERIC(3,2), kromium NUMERIC(2,3), mangan NUMERIC(2,2), garam_alkali NUMERIC(2,2), nikel NUMERIC(2,2), natrium NUMERIC(3,2), nitrat NUMERIC(3,2), nitrit NUMERIC(2,2), perak NUMERIC(2,2), oksigen_terlarut NUMERIC(2,2), ph NUMERIC(1,1), selenium NUMERIC(2,2), seng NUMERIC(2,2), sar NUMERIC(2,2), sianida NUMERIC(2,2), sulfat NUMERIC(3,2), sulfida NUMERIC(2,3), tembaga NUMERIC(2,2), rsc NUMERIC(1,2), timbal NUMERIC (2,2), aldiel NUMERIC (2,5), bensena NUMERIC (2,5), benzoa NUMERIC (2,5), clordane NUMERIC (2,5), cloroform NUMERIC (2,5), 24d NUMERIC (2,5), ddt NUMERIC (2,5), 158
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
detergen 12cl2eth 11cl2eth endrin phenol heptacl carboncl cl6ben lindane methox oil organo pcb methyl taxo cl7pheno pestisida 246cl3phenol kmn04 bod dhl bau tds kekeruhan rasa suhu warna alfa beta coli_tinja total_col PRIMARY KEY
NUMERIC (2,5), NUMERIC (2,5), NUMERIC (2,5), NUMERIC (2,5), NUMERIC (2,5), NUMERIC (2,5), NUMERIC (2,5), NUMERIC (2,5), NUMERIC (2,5), NUMERIC (2,5), NUMERIC (2,2), NUMERIC (2,2), NUMERIC (2,2), NUMERIC (2,2), NUMERIC (2,5), NUMERIC (2,2), NUMERIC (2,2), NUMERIC (2,5), NUMERIC (2,2), NUMERIC (2,5), INTEGER, INTEGER, INTEGER, INTEGER, INTEGER, NUMERIC(3,3), INTEGER, NUMERIC(2,2), NUMERIC(2,2), INTEGER, INTEGER, (no_stasiun, tanggal)
);
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
159
sedimen
160
CREATE TABLE sedimen( no_stasiun CHAR(12), tahun INTEGER, bulan INTEGER, tgl01 NUMERIC(3,2), tgl02 NUMERIC(3,2), tgl03 NUMERIC(3,2), tgl04 NUMERIC(3,2), tgl05 NUMERIC(3,2), tgl06 NUMERIC(3,2), tgl07 NUMERIC(3,2), tgl08 NUMERIC(3,2), tgl09 NUMERIC(3,2), tgl10 NUMERIC(3,2), tgl11 NUMERIC(3,2), tgl12 NUMERIC(3,2), tgl13 NUMERIC(3,2), tgl14 NUMERIC(3,2), tgl15 NUMERIC(3,2), tgl16 NUMERIC(3,2), tgl17 NUMERIC(3,2), tgl18 NUMERIC(3,2), tgl19 NUMERIC(3,2), tgl20 NUMERIC(3,2), tgl21 NUMERIC(3,2), tgl22 NUMERIC(3,2), tgl23 NUMERIC(3,2), tgl24 NUMERIC(3,2), tgl25 NUMERIC(3,2), tgl26 NUMERIC(3,2), tgl27 NUMERIC(3,2), tgl28 NUMERIC(3,2), tgl29 NUMERIC(3,2), tgl30 NUMERIC(3,2), tgl31 NUMERIC(3,2), PRIMARY KEY (no_stasiun, tahun, bulan)); Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Tabel 5.22. DDL Stasiun Meteorologi dengan SQL Tabel Perintah SQL stasiunmeteorologi CREATE TABLE stasiunmeteorologi( no_stasiun CHAR(4), nama_stasiun CHAR(100), kecamatan CHAR(50), kabupaten CHAR(50), propinsi CHAR(50), lokasi_DAS CHAR(150), koord_bujur NUMERIC(3,4), koord_lintang NUMERIC(3,4), tinggi NUMERIC(4,2), tahun_berdiri INTEGER, pemilik CHAR(100), kadaster CHAR(12), PRIMARY KEY (no_stasiun) ); klimatologi CREATE TABLE klimatologi( no_stasiun CHAR(4), tanggal INTEGER, bulan INTEGER, tahun INTEGER, rh INTEGER, suhu_max NUMERIC(3,1), suhu_min NUMERIC(3,1), suhu_air_max NUMERIC(3,1), suhu_air_min NUMERIC(3,1), penguapan NUMERIC(1,1), kec_angin NUMERIC(3,1), radiasi INTEGER, sinar INTEGER, PRIMARY KEY (no_stasiun, tahun, bulan, tanggal) ); Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
161
hujan
CREATE TABLE hujan( no_stasiun tahun bulan tgl01 tgl02 tgl03 tgl04 tgl05 tgl06 tgl07 tgl08 tgl09 tgl10 tgl11 tgl12 tgl13 tgl14 tgl15 tgl16 tgl17 tgl18 tgl19 tgl20 tgl21 tgl22 tgl23 tgl24 tgl25 tgl26 tgl27 tgl28 tgl29 tgl30 tgl31 jml_hari_hujan PRIMARY KEY
CHAR(4), INTEGER, INTEGER, NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), NUMERIC(3,2), INTEGER, (no_stasiun, tahun, bulan)
);
162
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
5.5.1.5. Perintah SQL Untuk Memanipulasi Data (DML) Untuk menggabungkan beberapa tabel yang saling berhubungan seperti yang telah direpresentasikan dalam gambar 5.14. Diagram Relationship Tabel SISDA, maka perlu dibuat perintah Data Manipulation Langguage (DML) dengan bahasa SQL. Tabel-tabel berikut ini adalah perintah SQL untuk beberapa tabel yang saling berhubungan. Tabel 5.23. DML Tabel Katalog dan InformasiSDA katalog informasisda SELECT kode_katalog, nama_katalog, kode_info, tgl_catat, no_berkas, no_kabinet, no_lemari, lokasi_simpan, tgl_survai, lokasi_survai, thn_publikasi, jml_copy, keterangan FROM katalog, informasisda WHERE katalog.kode_katalog=informasisda.kode_katalog; Join Tabel :
Tabel 5.24. DML Tabel StasiunPDA, DebitSungai dan Propinsi stasiunpda debitsungai propinsi SELECT no_stasiun, kode_prop, nama_prop, induk_sungai, anak_sungai, nama_tempat, alamat_lokasi, ragam, koord_bujur, koord_lintang, luas_DAS, elevasi_PDA, pendiri, tgl_bangun, periode_awal, periode_akhir, besar_aliran, jenis_alat, pelaksana, catatan, tahun, bulan, tgl01, tgl02, tgl03, tgl04, tgl05, tgl06, tgl07, tgl08, tgl09, tgl10, tgl11, tgl12, tgl13, tgl14, tgl15, tgl16, tgl17, tgl18, tgl19, tgl20, tgl21, tgl22, tgl23, tgl24, tgl25, tgl26, tgl27, tgl28, tgl29, tgl30, tgl31 FROM stasiunpda, debitsungai, propinsi WHERE stasiunpda.no_stasiun=debitsungai.no_stasiun AND stasiunpda.kode_prop=propinsi.kode_prop; Join Tabel :
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
163
Tabel 5.25. DML Tabel StasiunPDA, KualitasAir dan Propinsi stasiunpda kualitasair propinsi SELECT no_stasiun, kode_prop, nama_prop, induk_sungai, anak_sungai, nama_tempat, alamat_lokasi, ragam, koord_bujur, koord_lintang, luas_DAS, elevasi_PDA, pendiri, tgl_bangun, periode_awal, periode_akhir, besar_aliran, jenis_alat, pelaksana, catatan, tanggal, merkuri, aluminium, amoniak_bebas, arsen, boron, barium, besi, flor, kadmium, kobalt, garam_alkali, kalsium_carbonat, klor_bebas, klor, kromium, mangan, nikel, natrium, nitrat, nitrit, perak, oksigen_terlarut, ph, selenium, seng, sar, sianida, sulfat, sulfida, tembaga, rsc, timbal, aldiel, bensena, benzoa, clordane, cloroform, 24d, ddt, detergen, 12cl2eth, 11cl2eth, endrin, phenol, heptacl, carboncl, cl6ben, lindane, methox, oil, organo, pcb, methyl, taxo, cl7phenol, pestisida, 246cl3phenol, kmn04, bod, dhl, bau, tds, kekeruhan, rasa, suhu, warna, alfa, beta, coli_tinja, total_coli FROM stasiunpda, kualitasair, propinsi WHERE stasiunpda.no_stasiun=kualitasair.no_stasiun AND stasiunpda.kode_prop=propinsi.kode_prop; Join Tabel :
Tabel 5.26. DML Tabel StasiunPDA, Sedimen dan Propinsi stasiunpda sedimen propinsi SELECT no_stasiun, kode_prop, nama_prop, induk_sungai, anak_sungai, nama_tempat, alamat_lokasi, ragam, koord_bujur, koord_lintang, luas_DAS, elevasi_PDA, pendiri, tgl_bangun, periode_awal, periode_akhir, besar_aliran, jenis_alat, pelaksana, catatan, tahun, bulan, tgl01, tgl02, tgl03, tgl04, tgl05, tgl06, tgl07, tgl08, tgl09, tgl10, tgl11, tgl12, tgl13, tgl14, tgl15, tgl16, tgl17, tgl18, tgl19, tgl20, tgl21, tgl22, tgl23, tgl24, tgl25, tgl26, tgl27, tgl28, tgl29, tgl30, tgl31 FROM stasiunpda, sedimen, propinsi WHERE stasiunpda.no_stasiun=sedimen.no_stasiun AND stasiunpda.kode_prop=propinsi.kode_prop; Join Tabel :
164
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Tabel 5.27. DML Tabel StasiunMeteorologi, Hujan dan Propinsi stasiunmeteorologi hujan propinsi SELECT no_stasiun, nama_stasiun, kecamatan, kabupaten, kode_prop, nama_prop, lokasi_DAS, koord_bujur, koord_lintang, tinggi, tahun_berdiri, pemilik, kadaster, tahun, bulan, tgl01, tgl02, tgl03, tgl04, tgl05, tgl06, tgl07, tgl08, tgl09, tgl10, tgl11, tgl12, tgl13, tgl14, tgl15, tgl16, tgl17, tgl18, tgl19, tgl20, tgl21, tgl22, tgl23, tgl24, tgl25, tgl26, tgl27, tgl28, tgl29, tgl30, tgl31, jml_hari_hujan FROM stasiunmeteorologi, hujan, propinsi WHERE stasiunmeteorologi.no_stasiun=hujan.no_stasiun AND stasiunmeteorologi.kode_prop=propinsi. Join Tabel :
Tabel 5.28. DML Tabel StasiunMeteorologi, Klimatologi dan Propinsi stasiunmeteorologi klimatologi propinsi SELECT no_stasiun, nama_stasiun, kecamatan, kabupaten, kode_prop, nama_prop, lokasi_DAS, koord_bujur, koord_lintang, tinggi, tahun_berdiri, pemilik, kadaster, tanggal, tahun, bulan, rh, suhu_max, suhu_min, suhu_air_max, suhu_air_min, penguapan, kec_angin, radiasi, sinar FROM stasiunmeteorologi, klimatologi, propinsi WHERE stasiunmeteorologi.no_stasiun=klimatologi.no_stasiun AND stasiunmeteorologi.kode_prop=propinsi_kode_prop Join Tabel :
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
165
5.5.2.
Disain Prototipe Aplikasi
Aplikasi yang terdapat di dalam sistem informasi sumber daya air dalam buku ini dirancang berdasarkan kebutuhan user, yaitu pengembangan aplikasi berbasis web. Prototipe aplikasi yang dirancang adalah bentuk tampilan pada layar monitor (screen design) untuk modul-modul maintain data dan modulmodul penelusuran data. Prototipe aplikasi dibuat menggunakan bahasa pemrograman HTML (HyperText Markup Language) dengan alat bantu program aplikasi Microsoft FrontPage 2000. Gambar di bawah ini adalah struktur disain prototipe untuk modul-modul utama dalam SISDA yang dirancang dalam buku ini. Rancangan modul-modul penunjang seperti menu utama, login user, maintain pengguna dan utilitas basis data tidak dibahas di dalam penulisan buku ini. Modul Aplikasi Maintain / Telusur Data Katalog Hidrologi Modul Aplikasi Maintain / Telusur Data Hidrologi Modul Aplikasi Maintain / Telusur Data Stasiun PDA Modul Aplikasi Maintain / Telusur Data Debit Sungai Modul Aplikasi Maintain / Telusur Data Sedimen Modul Aplikasi Maintain / Telusur Data Kualitas Air Modul Aplikasi Maintain / Telusur Data Hidrometeorologi Modul Aplikasi Maintain / Telusur Data Stasiun Meteorologi Modul Aplikasi Maintain / Telusur Data Klimatologi Modul Aplikasi Maintain / Telusur Data Hujan
Gambar 5.15. Struktur Disain Prototipe Aplikasi SISDA
166
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
5.5.2.1.
Disain Modul Maintain Data
Gambar 5.16. Modul Maintain Data Katalog Hidrologi
Gambar 5.17. Modul Maintain Data Stasiun Pos Duga Air Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
167
Gambar 5.18. Modul Maintain Data Debit Sungai
Gambar 5.19. Modul Maintain Data Sedimen 168
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Gambar 5.20. Modul Maintain Data Kualitas Air Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
169
Gambar 5.21. Modul Maintain Data Stasiun Meteorologi
Gambar 5.22. Modul Maintain Data Klimatologi
170
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Gambar 5.23. Modul Maintain Data Hujan
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
171
5.5.2.2.
Disain Modul Penelusuran Data
Gambar 5.24. Modul Penelusuran Data Katalog Hidrologi Dengan Nama Katalog
Gambar 5.25. Modul Penelusuran Data Katalog Hidrologi Dengan Kode Informasi 172
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Gambar 5.26. Modul Penelusuran Data Stasiun Pos Duga Air
Gambar 5.27. Modul Penelusuran Data Stasiun Meteorologi
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
173
Gambar 5.28. Modul Penelusuran Data Debit Sungai (Screen 1)
174
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Gambar 5.29. Modul Penelusuran Data Debit Sungai (Screen 2)
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
175
Gambar 5.30. Modul Penelusuran Data Debit Sungai (Screen 3)
176
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Gambar 5.31. Modul Penelusuran Data Debit Sungai (Screen 4)
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
177
Gambar 5.32. Modul Penelusuran Data Sedimen (Screen 1)
178
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Gambar 5.33. Modul Penelusuran Data Sedimen (Screen 2)
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
179
Gambar 5.34. Modul Penelusuran Data Kualitas Air (Screen 1)
180
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Gambar 5.35. Modul Penelusuran Data Kualitas Air (Screen 2)
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
181
Gambar 5.36. Modul Penelusuran Data Kualitas Air (Screen 3) 182
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Gambar 5.37. Modul Penelusuran Data Klimatologi Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
183
Gambar 5.38. Modul Penelusuran Data Hujan 184
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
5.6. Persiapan Implementasi Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses implementasi adalah apakah pengembangan sistem informasi sumber daya air dilakukan sendiri atau dikontrakkan (out sourcing). Berdasarkan hasil suvai yang telah dilakukan mengenai kondisi internal unit organisasi, maka disarankan untuk bekerja sama dengan perusahaan pengembang perangkat lunak melalui out sourcing. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum proses implementasi dilakukan adalah :
Pembuatan Term of Referense yang berisi spesifikasi yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem informasi sumber daya air dan pengembangan jaringan lokalnya. Pemilihan perusahaan software development melalui penunjukan langsung atau melalui proses pra-kualifikasi (tender). Pembuatan dokumen kontrak yang berisi surat perjanjian, rencana kerja dan biaya yang diperlukan. Pembentukan tim pendamping (konsultan) bagi tim pengembang (kontraktor).
5.6.1. Rekomendasi Pemilihan Perangkat Lunak Hasil survai mengenai kondisi sistem yang ada di Balai Hidrologi menunjukkan bahwa bagian pengolahan data masih belum menggunakan perangkat lunak pengelolaan data yang umum digunakan saat ini. Perangkat lunak yang digunakan masih bersifat original, yaitu yang dikembangkan secara internal organisasi saja. Untuk itu perlu direkomendasikan perangkat lunak, sebagai berikut :
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
185
1. Sistem Operasi Komputer Server : Unix
Engineering Workstasion : Unix Sun Solaris Personal Computer Server : Unix Solaris i386 / *BSD
2. Sistem Operasi Komputer Client : MS Windows 9X / 2000 3. Aplikasi Basis Data Pada Komputer Server : Oracle for Unix / Postgress 4. Aplikasi Basis Data Pada Komputer Client : Oracle for MS. Windows / MS. Access 5. Aplikasi Web Server Pada Komputer Server : Apache / Cern / NCSA Http Server 6. Aplikasi Web Browser Pada Komputer Client : MS Internet Explorer 7. Aplikasi Pengembangan Database Engine : Shell Script / Perl / Java 8. Aplikasi Pengembangan Interface Sistem : MS Frontpage 2000 / HTML
5.6.2. Rekomendasi Pemilihan Perangkat Keras Hasil survai mengenai kondisi perangkat keras pada sistem yang ada di Balai Hidrologi menunjukkan bahwa bagian pengolahan data masih menggunakan perngkat keras komputer dengan spesifikasi yang rendah. Personal komputer dengan spesifikasi yang tinggi tidak berada pada tempat yang semestinya. Untuk itu direkomendasikan pemilihan perngkat keras sebagai berikut : 186
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
1. Komputer Server
CPU Cache HDD VGA Card Backup Monitor NIC
2. Komputer Client
: Engineering Workstasion (EWS) / PC Konfigurasi Server : Pentium IV (Dual CPU) 1 GHz : 512 KB : SCSI 1.0 TB : 64MB / High Resolution : Read/Write CDROM Device : 17” High Resolution Monitor : 100/100 mbps : Personal Computer
CPU : Pentium III Cache : 256 KB HDD : 20GB VGA Card : 16MB / High Resolution Monitor : 15” High Resolution Monitor NIC : 100/100 mbps Multimedia
3. Jaringan Lokal Komputer :
Switching : 12 Port UTP Hub 100/100 mbps Protocol : NetBEUI dan TCP/IP Topologi : Star (lihat gambar 5.38)
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
187
188
Bab V. Analisa Sistem dan Disain Sistem
Gambar 5.39. Topologi Jaringan Komputer Lokal