Bab
1 PENDAHULUAN 1.1
LATAR BELAKANG Letak geografis Negara Indonesia berada pada daerah tropis yang terdiri dari kepulauan yang tersebar dan memiliki sumber daya alam yang sangat menguntungkan, antara lain : • Kondisi topografi yang beragam, terdiri dari pegunungan, perbukitan, danau, dan sungai-sungai yang dapat mengalirkan air hampir sepanjang tahun. • Sungai-sungai di Indonesia merupakan potensi sumber daya air yang belum semuanya termanfaatkan. • Kondisi iklim terutama curah hujan merupakan faktor yang dapat memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap terjadinya aliran pada sungai-sungai. • Kondisi geologi yang sebagian besar terletak di daerah pegunungan dan perbukitan pada umumnya ada dalam keadaan yang stabil. Dengan kondisi alam tersebut banyak sekali tempat-tempat atau daerah-daerah di Indonesia yang berpotensi dan dapat diandalkan untuk pengembangan sumber daya air, khususnya dalam memanfaatkan sumber tersebut untuk kepentingan pembangkit tenaga listrik, baik dalam skala besar seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan waduk dan bendungan (dam) maupun dalam skala kecil seperti Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dengan Bendung (Weir) dan sarana penunjang lainnya. Pembangkit tenaga listrik dengan tenaga air diklasifikasikan atas 3 golongan berdasarkan kriteria besarnya kapasitas energi yang dapat dibangkitkan. Pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 5.000 kW perunit diklasifikasikan sebagai PLTA, yang berkapasitas antara 200 - 5.000 kW perunit diklasifikasikan sebagai PLTM, sedangkan yang berkapasitas di bawah 200 kW diklasifikasikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Skala pengembangan masing-masing jenis klasifikasi pembangkitan energi tenaga air didasarkan kepada kepentingankepentingan pengembangan wilayah, strategi pembangunan, dan potensi tenaga air yang dimiliki.
BAB 1 PENDAHULUAN
1-1
Laporan Tugas Akhir ”Analisis Alternatif Skema PLTM dan Desain Rinci PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro)” Pekatan, Lombok –Nusa Tenggara Barat
PLTM mulai dikembangkan di Indonesia secara bertahap pada tahun 1900. Masa itu merupakan era dimana penggunaan bahan bakar minyak merupakan sumber energi utama di dunia. Pengembangan PLTM tidak terlalu diprioritaskan oleh karena itu progresnya berjalan lambat. Sedangkan sekarang, pengembangan PLTM mulai di tinjau ulang karena penggunaan bahan bakar minyak mengahasilkan banyak polusi lingkungan dan persediaan bahan bakar minyak mulai menipis. Beberapa alasan tambahan bahwa PLTM lebih menguntungkan dibandingkan tipe generator lain adalah : • Persediaan air cenderung tidak habis dan dapat diperbaharui (energi yang dapat diperbaharui) • Ramah Lingkungan • Tidak memerlukan bahan bakar • Periode mulainya terjadi secara terus menerus • Pengoperasiannya sederhana dan biaya perawatannya murah • Hampir tidak ada resiko meledak Pemerintah melalui PT PLN (Persero) telah menunjukkan komitmen dalam pengembangan PLTM, dimana 47 PLTM dengan total kapasitas yang sudah dipasang sebesar 19.73 MW telah dibangun dan diletakkan diseluruh Indonesia dari PELITA I sampai PELITA V. Pembangunan PLTM dikemudian hari direncanakan dengan total kapasitas 55.5 MW di 42 lokasi.
1.2
MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari tema tugas akhir ini adalah untuk mengkaji perbandingan dari dua alternatif skema pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dan pengaruhnya terhadap optimasi Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro. Tujuan dari tugas akhir ini adalah 1. mencari skema PLTM yang menghasilkan optimasi yang baik untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro 2. menentukan parameter-parameter desain rinci bangunan PLTM yang terdiri dari bangunan infrastruktur air dan elektromekanikalnya. 3. mengetahui apakah pembangunan PLTM ini layak secara ekonomi dan finansial.
1.3
RUANG LINGKUP PEMBAHASAN Berdasarkan tujuan dan tema tugas akhir ini, maka dibuat ruang lingkup nya sebagai berikut : 1) Analisis Hidrologi, mengkaji tentang parameter hidrologi seperti analisis curah hujan,dan klimatologi di daerah kajian.
BAB 1 PENDAHULUAN
1-2
Laporan Tugas Akhir ”Analisis Alternatif Skema PLTM dan Desain Rinci PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro)” Pekatan, Lombok –Nusa Tenggara Barat
2) Analisis perbandingan 2 alternatif skema PLTM, Berdasarkan tinjauan topografi, geologi, dan analisis hidrologi terdapat dua alternatif skema PLTM pada lokasi studi. Lokasi rencana bendung dan tinggi bendung hanya ada satu alternatif, sedangkan lokasi gedung sentral, bak penenang, pipa pesat dan saluran penghantar ada 2 alternatif. 3) Studi optimasi dari skema PLTM berdasarkan hasil analisis Melakukan analisis optimasi PLTM berdasarkan skema PLTM, kemudian dikaji alternatif mana yang memberikan optimasi yang paling baik untuk acuan desain rinci pembangunan PLTM selanjutnya. 4) Desain rinci dari pembangunan PLTM Melakukan perhitungan desain pembangunan PLTM, misalnya perencanaan bendung, 5) Analisis ekonomi dan finansial Melakukan perhitungan biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan PLTM dan analisis kelayakan ekonomi dan finansial. 6) Kesimpulan akhir hasil kajian
1.4
LOKASI DAERAH KAJIAN PLTM Pekatan NTB terletak pada aliran Sungai Segare secara administratif berada di Kampung Pekatan, Desa Dasan Tengak, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Barat, Propinsi NTB. Secara geografis terletak antara 08º 23’ 36,65” - 08º 24‘ 58,32” Lintang Selatan dan 116º 11’ 2,89” - 116º 18’ 23,5” Bujur Timur. • Bandung–Mataram melalui Surabaya ditempuh dengan pesawat udara ± 3 jam. • Mataram–Tanjung ditempuh dengan kendaraan roda empat (mobil) melalui jalan darat (beraspal) jarak ± 35 Km selama ± 1 jam. • Dari Kecamatan Tanjung–Kampung Pekatan berjarak ± 5 Km, dapat dilalui kendaraan roda empat. • Kampung Pekatan–Lokasi rencana PLTM ditempuh dengan jalan kaki melalui jalan kampung/ tanah berjarak ± 0,3 Km, kemudian menuju ke rencana Bendung PLTM berjarak ± 500 m. Daerah rencana PLTM Pekatan - NTB terletak pada bagian utara dari kaki Gunung Punikan dengan ketinggian/elevasi antara 50 m – 112 m di atas permukaan laut.
BAB 1 PENDAHULUAN
1-3
Laporan Tugas Akhir ”Analisis Alternatif Skema PLTM dan Desain Rinci PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro)” Pekatan, Lombok –Nusa Tenggara Barat
Gambar 1. 1 Peta Indonesia
Gambar 1. 2 Peta Lombok
BAB 1 PENDAHULUAN
1-4
Laporan Tugas Akhir ”Analisis Alternatif Skema PLTM dan Desain Rinci PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro)” Pekatan, Lombok –Nusa Tenggara Barat
Gambar 1. 3 Peta Lokasi PLTM Pekatan – NTB
Gambar 1. 4 Daerah Aliran Sungai Segare
BAB 1 PENDAHULUAN
1-5
Laporan Tugas Akhir ”Analisis Alternatif Skema PLTM dan Desain Rinci PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro)” Pekatan, Lombok –Nusa Tenggara Barat
1.5
METODOLOGI Tahap awal yang dilakukan pada pengerjaan Tugas Akhir ini yaitu mengumpulkan studi-studi literatur yang berkaitan sebagai acuan atau dasar teori untuk proses pengerjaan selanjutnya. Setelah itu mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan rencana tugas akhir, yaitu: 1. Deskripsi lokasi studi (geografis, geologi, topografi, ekonomi, lingkungan, kelistrikan, penduduk) 2. Data hidrologi (curah hujan, daerah pengaliran sungai, data debit sungai, klimatologi) Setelah data-data yang dikumpulkan telah lengkap dilanjutkan dengan analisis data yaitu analisis hidrologi meliputi analisis curah hujan, analisis debit banjir, menurut metode tertentu. Selain itu dilakukan analisis skema PLTM dengan 2 alternatif tinggi jatuh yang berbeda, 2 alternatif tinggi jatuh ini berdasarkan posisi gedung sentral pada skema, untuk masing-masing skema dibuat optimasi dan perkiraan biaya konstruksinya, berdasarkan biaya kontruksi per kwatt dipilih alternatif yang akan dipakai. Kemudian setelah melakukan pemilihan skema PLTM dijelaskan detail desain pembangunan PLTM, dan terakhir dilakukan analisis ekonomi dan finansial. Analisis ekonomi ini dibuat untuk melihat apakah pembangunan PLTM ini layak atau tidak untuk dibangun dalam perhitungan jangka waktu beberapa tahun kedepan.
BAB 1 PENDAHULUAN
1-6
Laporan Tugas Akhir ”Analisis Alternatif Skema PLTM dan Desain Rinci PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro)” Pekatan, Lombok –Nusa Tenggara Barat
Gambar 1. 5 Alur Pengerjaan Tugas Akhir
BAB 1 PENDAHULUAN
1-7
Laporan Tugas Akhir ”Analisis Alternatif Skema PLTM dan Desain Rinci PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro)” Pekatan, Lombok –Nusa Tenggara Barat
1.6
SISTEMATIKA PENULISAN TUGAS AKHIR Penyusunan laporan tugas akhir ini disusun menjadi tujuh bab, yaitu a. BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas hal-hal umum mengenai Tugas Akhir seperti latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup pembahasan, lokasi daerah kajian, metodologi yang digunakan, dan sistematika penulisan laporannya. b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan kajian teoritis (tinjauan pustaka) yang menjadi referensi dan dasar teori dari permasalahan yang dibahas berkaitan dalam pengerjaan Tugas Akhir. c. BAB III DAERAH STUDI DAN KAJIAN HIDROLOGI Bab ini menguraikan deskripsi lokasi studi meliputi kondisi geografis, topografi, geologi, ekonomi, lingkungan, penduduk, dll. Selain itu dilakukan analisis hidrologi antara lain analisis curah hujan dan analisis debit banjir rencana. d. BAB IV KRITERIA PERENCANAAN PLTM Bab ini membahas secara rinci mengenai kriteria-kriteria desain yang harus dipenuhi dalam perencanaan PLTM Pekatan – NTB, yang meliputi kriteria perencanaan bangunan air, kriteria perencanaan kehilangan tinggi tekan dan kajian tentang turbin. e. BAB V ANALISIS ALTERNATIF SKEMA PLTM DAN STUDI OPTIMASI Bab ini membahas alternatif skema PLTM dan optimasi PLTM dengan masing-masing alternatif tinggi jatuh yang berbeda. f. BAB VI DESAIN RINCI DAN ANALISIS EKONOMI Bab ini membahas desain pembangunan PLTM dan analisis ekonomi serta finansial. g. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan dari beberapa hal yang dianggap penting dalam penyusunan Tugas Akhir ini serta saran-saran yang bisa diberikan oleh penulis selama proses penulisannya
BAB 1 PENDAHULUAN
1-8