LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
BAB IV : TINJAUAN UMUM HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
4.1.
Deskripsi Umum Proyek.
4.1.1. Data proyek Nama Proyek
: Apartemen HOTEL & KONDOMINIUM BATAM
Lokasi
: Jl. Teuku Umar, Bukit Nagoya, Lubuk Baja, Lubuk Baja Kota, Lubuk Baja, Kota Batam, Kepulauan Riau
.Luas Lahan
: 0,8659 Ha.
Pemilik
: CSS Group
4.1.2. Latar belakang proyek “Strategisnya suatu wilayah mempunyai dampak dijadikannya sebagai tempat tujuan masyarakat untuk memperoleh kapasitas kehidupan kehidupan yang lebih baik. Hakikat kehidupan
adalah
keberhasilan
mencapai
keseimbangan
antara
keluarga,
kenyamanan modern, cita-cita dan pekerjaan. Untuk meraih tujuan tersebut diperlukan adanya kontribusi dan komitmen dalam bentuk wadah hunian dan aktifitas
yang tepat guna. Selain di dukung kondisi perekonomian yang semakin maju wilayah Batam juga digunakan daerah persinggahan serta transit bagi wisatawan yang berasal dari negara Singapura.kebutuhan akan bersinggah serta menginap inilah yang dijadikan
dasar pembangunan hotel dan kondominiumminium pada proyek ini.
PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
Bangunan hotel dan kondominium ini di tujukan untuk kalangan menengah atas, karena ekonomi pada daeerah tersebut sangat maju serta banyaknya investor yang ingin memulai bisnis pada wilayah tersebut.
4.1.3. Luas dan peruntukan lahan. a)
Luas lahan pada proyek Apartemen HOTEL & KONDOMINIUM BATAM adapundengan ketentuan sebagai berikut : •
Luas Daerah Perencanaan
: 8.659,15
m2
•
Ketinggian Bangunan
: 199.5
m
•
Koefisien Dasar Bangunan
: 55
%
•
Koefisien Lantai Bangunan
: 16,1
Maka luas yang dapat dibangun berdasarkan ketentuan tersebut didapat lah nilainya sebagai berikut :
b)
•
Luas Lantai Dasar Bangunan
: 4762.53
m2
•
Luas Seluruh Lantai Bangunan
: 139,431
m2
•
Luas Seluruh Lantai Basement
: 34.6366
m2
•
Koefisien Dasar Bangunan
: 55
%
Peruntukkan Lahan. Peruntukan lahan tersebut akan dibangun sebagai berikut:
1 Tower Kondominium terdiri dari •
2 lantai fasilitas kondominium
•
35 lantai unit kondominium
1 Tower Hotel terdiri dari •
2 lantai fasilitas Hotel
•
12 lantai kondotel
•
9 lantai service apartemen
•
10 lantai hotel
•
1 lantai hotel pool
•
1 lantai sky garden
PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
•
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
2 lantai sky lounge, Adapun kebutuhan parkir yaitu 733 mobil dan 217
motor.
4.1.4. Imbalan jasa perencanaan proyek Hotel & Kondominium Batam Table 4.1.. bobot prosentase imbalan jasa perencanaan proyek Hotel & Kondominium Batam
IMBALAN JASA PERENCANAAN DESIGN
DP
10 %
Schematic Design Design Development Detail Drawing/ Tender Drawing
20 % 30 % 30 %
For Construction
10 % 100 %
Total
4.1.5. Tahapan kerja. Sebelumnya proyek apartemen HOTEL & KONDOMINIUM BATAM telah melewati beberapa tahapan design hingga design development. Namun dari pihak owner ingin
mengajukan luasan KLB sesuai aturan yang berlaku sekitar 16,1
SIDANG TABG
Gambar 4.1.Skema tahap pekerjaan.
A. Ringkasan Gambar Kerja Pertahap. Adapun Ringkasan Gambar Kerja Pertahap sebagai berikut: Conceptual Design,
•
Deskripsi proyek
•
Konsep gubahan masa dan tema bangunan PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
•
Peraturan : fasilitas umum dan social, batasan.
•
Refrensi.
•
Fungsi
• •
Zoning ruang Perhitungan luasan (KLB, KDB, KTB)
•
Perhitungan Unit (nett, SG, G)
Schematic Design,
• Persiapan sidang TABG • Blokplan • Siteplan • Denah-denah • Tampak • Potongan • Titik sumur resapan, tata drainase, jalur evakuasi, tata hijau. • Tabulasi • OTTV • Zero Run Off • Perhitungan sampah • Tangga kebakaran Design Development, • • • • • •
4.2.
Material spec. Detail unit Detail-detail (ramp, lobby, toilet) Door window schedule Keyplan Detail lift
Deskripsi Khusus Proyek.
Hotel & Kondominium Batam merupakan proyek apartemen yang dibangun oleh CSS GROUP, CSS GROUP CSS Group, didirikan pada tahun 1990 oleh Bapak Ali Ulai, adalah salah satu perusahaan kontraktor terkemuka di pulau Batam, Indonesia. Kelompok ini beroperasi di banyak industri di pulau, termasuk, namun tidak terbatas pada, perdagangan, bahan bekas, pengiriman, konstruksi, pengembangan properti,
serta pra-dibuat dan siap campuran beton. Pengalaman yang luas dan sejarah yang kaya dari CSS Grup di Pulau Batam jelas menunjukkan mengapa mereka dianggap salah satu perusahaan terkemuka di bidang mereka. PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
Pada awalnya, perusahaan kontraktor ini terutama terlibat dalam memotong dan mengisi industri. Namun, seiring waktu, karena jaringan bisnis mereka berkembang, mereka mulai mengembangkan bisnis dan menjadi operator operator terpercaya di berbagai
industri di pulau. Pak Ali Ulai dan adiknya Chaili sejak itu terus melebarkan sayap perusahaan untuk mencakup banyak bidang bisnis di Pulau Batam, dengan perusahaan kontraktor mereka menjadi pelopor asli dari CSS Group.Dengan melihat aspek kondisi wilayah yang strategis, dimana batam adalah kawasan destinasi utama bagi wisatawan yang berasal dari negara Singapura, Singapura, karena wilayah Batam lokasi transit sebelum menuju Singapura, sehingga memungkinkan orang membutuhkan hunian diantaranya
kondominiumminium, ataupun hotel serta fasilitas lain yang dapat mewadahi kegiatan bisnis tersebut. Oleh sebab itu CSS berencana mendirikan sebuah bangunan yang di peruntukan sebagai hunian didalamnya terdapat
Hotel,
kondominiumminum,
lokasi
apartement,
serta
fasilitas-fasilitasnya.
Adapun
perancangan dapat di lihat pada peta berikut :
Gambar 4.2. Letak Hotel & Kondominium Batam, Kepulauan Riau
PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
4.2.1. Konsep desain massa bangunan. Konsep massa Konsep massa bangunan terdiri dari 3 massa bangunan Yaitu bangunan podium, dan 2 tower. Masing-masing tower, benbentuk melekung ke arah luar, sehingga penghuni terfokus pada bangunan disekelilingnya. Terutama keindahan pemandangan alam di luar tapaknya. Selain itu menjadi agak terbuka di area tengahnya sehingga pengamat yang berada diluar tapak dapat melihat masa bangunan secara terbuka.(lihat gambar 4.3).Bangunan terdiri dari bangunan podium 7 lantai, dibawahnya terdapat basemen 4 lantai, sedangkan masing masing tower
memiliki 38 lantai tipikal, serta lantai paling atas terdapat unit penthouse.
Masa bangunan di buat terbuka pada bagian tengah, supaya bangunan lebih terkesan menerima
tower dibuat bentuk parabolik menekuk kearah luar karena penghuni mendapatkan view yang terpusat kearah sekeliling site. Sebagai nilai jual bangunan itu sendiri
Gambar 4.3 Skematik Zoning Vertikal
Selain itu sirkulasi dalam tapak mengikuti alur sirkulasi mengikuti mengikuti alur lalulintas disekitar tapak yang merupakan jalur satu arah pada jl.Teuku Umar. Sirkulasi di pilih berlawan jarum jam pada sirkulasi tapak, sebab arah sirkulasi transportasi Jl.Teuku Umar mengarah ke kiri. Sirkulasi kendaraan hanya satu arah karena luas area tapak kurang dari 1 Ha, dan sangat tidak memungkinkan untuk merancang jalur sirkulasi
yang bervariasi.(lihat gambar 4.4) PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
Arah jalur transportasi Jl.Teuku Umar, kearah sebelah kiri
Arah sirkulasi dalam tapak berlawanan jarum jam. Dan dibuat satu arah saja tanpa variasi.
Gambar 4.4 Skematik Zoning Vertikal
4.2.2. Skematik Desain Zoning vertikal Skematik desain Hotel & Kondominium Batam ini, terlihat sangat jelas dan mudah dipahami ketika kita melihat zoning vertikal bangunan ini. Sebelumnya telah di terangkan bahwa bangunan memiliki 3 masa Utama: Podium, Tower 1 & Tower 2.
Bangunan podium memiliki fungsi: Fasilitas, Rental Office & Retail. Bangunan Tower 1 memilki Fungsi Tunggal yaitu Unit Kondominium, antara lantai 7 hingga 38
sebagian berbeda-beda unitnya. Bangunan terakhir Tower 2 yang memilki fungsi bangunan: Hotel,Service apartement, Condotel Condotel & Fasilitas Hotel, dengan kata lain tower 2 ini adalah bangunan bersifat umum dan dapat disewakan. Keunikan dari Bangunan ini juga terdapat bangunan Hub yang menghubungkan antara tower1 &
tower 2. Sky garden terletak diatas lantai podium, dilantai ini juga akan menjadi bagian yang sangat prestis, yang akan memiliki daya jual yang sangat mahal. Pada bagian Basement digunakan sebagai Carpark, atau parkiran yang digunakan bagi seluruh PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
penghuni dan pengunjung bangunan yang tentu saja sudah diperhitungkan jumlat lot
parkirnya. (lihat gambar 4.5 & 4.6)
Gambar 4.5 Skematik Zoning Vertikal
Gambar 4.6 Skematik Potongan Bangunan
PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
Denah Skematik Denah Skematik pada podium seperti yang telah diterangkan sebelumnya bahwa sebagian
besar
memiliki
fungsi
fasilitas
pendukung
untuk
hotel
maupun
kondominium, sebagai contoh adalah lantai Ground atau dasar lantai ini akan difungsikan sebagai lantai Shop facilities, atau toko-toko.Nanti akan disewakan pada tenant atau para retailer. Selain itu diharapkan nantinya lantai ini akan menarik pengunjung yang berada di luar tapak, ketertarikan pengunjung serta kebutuhan untuk membeli barang, mengundang pengunjung pengunjung dan menguntungkan bagi pemilik
gedung itu sendiri.(lihat gambar 4.7)
Gambar 4.7 Skematik Denah Lantai Dasar.
Setelah melewati lantai dasar selanjutnya terdapat lantai 1 (level 1), pada lantai 1 difungsikan sebagai lantai fasilitas hotel, seperti Lounge atau lobby pengunjung, yang biasanya digunakan untuktempat pertemuan dari pengunjung dengan relasi mereka baik dalam hal keluarga ataupun bisnis. Serta area penitipkan koper atau tas
serta area informasi. Pada lantai ini terdapat 3 Entrance utama sebagai tempat Drop off pengunjung. (lihat gambar 4.8)
PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
Gambar 4.8 Skematik Skematik Denah Lantai 1.
Lantai 2 memiliki fungsi fasilitas hotel dengan sebagian lantai disewakan menjadi office atau perkantoran.Fasilitas Hotel diantaranya adalah restauran, dan Open
Lounge. (lihat gambar 4.9)
Gambar 4.9 Skematik Skematik Denah Lantai 2. PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
Lantai 3,lantai ini terdapat 3 Fungsi utama yaitu Fuction room, Meeting room & Back of house atau ruang pengelola bangunan. (lihat gambar 4.10)
Gambar 4.10 Skematik Skematik Denah Lantai 3.
Lantai 3M & 3M Upper
adalah satu kesatuan karena merupakan lantai
mezanin.lantai ini difungsikan sebagai lantai ballroom yang disewakan unutk funsi acara besar, pernikahan, acara reuni, acara kantor dsb. Lantai ballroom membutuhkan pengudaraan yang baik sehingga sehingga antara luas ruang dengan tinggi ruangan harus seimbang, sehingga mengharuskan lantai didesain terdapat
mezanine, untuk desain ballroom disediakan area prefunction, merupakan area dimana para pengunjung menunggu sebelum acara dimulai pada ruangan utama
ballroom,atau bisa juga disebut area transisi sebelum pengunjung memasuki area utama ballroom, desain acara bisa disesuaikan antara acara dengan kursi dan meja atau hanya meja saja ataupun standing atau tanpa kursi dan meja, selanjutnya di sisi
ballroom tetap difungsikan sebagai area sewa yaitu ruangan meeting. Kebutuhan akan ruangan meeting sangat menjadi perhatian disaat ini, karena mengingat perkantoran tidak biasa menyediakan area meeting yang sangat lebar. Ruangan meeting juga bisa digunakan oleh pengelola pengelola gedung sendiri pada saat-saat terntentu bisa disewakan kepada penghuni hotel atau kondominium. (lihat gambar 4.11& 4.12) PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
Gambar 4.11 Skematik Skematik Denah Lantai 3M.
Gambar 4.12 Skematik Skematik Denah Lantai 3M Upper. PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
Lantai 5, merupakan lantai fasilitas dimana di dalamnya terdapat Gym, Games room, Club Lounge, Bussiness lounge & Landscape garden yang terkoneksi dengan lantai 6.Pada lantai ini jugs terdapat area servis di bagian belakangnya, seperti ruang ME
dan toilet pengunjung. (lihat gambar 4.13)
Gambar 4.13 Skematik Skematik Denah Lantai 5.
Lantai 6, berkaitan dengan lantai 5 dihubungkan dengan landscape garden, yang membedakan adalah lantai 6 memiliki Club facilities, Spa & KTV/function/ Kids. Pada lantai 6 ini terdapat transisi lift, yang berhenti dari lantai dasar menuju lantai 6.serta terdapat jeda pintu keluar keluar tangga darurat, dimaksudkan saat terjadi emergensi atau keadaan darurat, lantai ini menjadi lantai evakuasi yang diarahkan kearah keluar menuju sky garden. Oleh sebab itu desain pintu tangga darurat mengarah keluar/tidak kedalam, tangga
darurat yang berasal dari lantai diatasnyapun berhenti pada lantai tersebut. (lihat gambar 4.14).
PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
Gambar 4.14 Skematik Skematik Denah Lantai 6.
Lantai 7 hingga 9 adalah lantai tipikal unit Kondominium dan Kondotel,perbedaan Kondotel,perbedaan diantara keduanya terlihat jelas berdasarkan prinsip marketing atau nilai ekonomi, berdasarkan sistem sewanya saja, tetapi pada dasarnya fungsi bangunan ini adalah hunian. Unit kondominium didesain secara sempurna serta sangat nyaman bagi penghuninya,ruangan ruangan di dalamnya pun berukuran lebih besar dibandingkan dengan condotel, hal inilah yang nantinya akan mempengaruhi nilai jual masing
masing jenis. Pada tower kondominium hanya terbagi menjadi 8 unit dengan luas berbeda hingga
mencapai lebih dari 75m2 ,sedangkan untuk condotel dapat terbagi menjadi 24 unit yang masing-masing unit memiliki luasan rata-rata 30m2. Sirkulasi pada lantai menggunakan sistem double loaded corridor atau satu koridor dapat melayani 2 unit
di sebelah kanan dan kirinya. Pada tiap lantai terdapat 3 buah tangga darurat serta memiliki 3 lift penumpang dan 1 bh lift barang pada tower kondominium,serta memiliki 5 lift penumpang dan 2 bh lift barang pada tower kondotel . (lihat gambar
4.15). PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
Gambar 4.15 Skematik Skematik Denah Lantai 7-9.
Lantai 10 hingga 16, merupakan lantai tipikal unit Kondominium dan Kondotel. Pada tower kondominium sama dengan lantai sebelumnya atau lantai 7 - 9 hanya terbagi
menjadi 8 unit dengan luas berbeda hingga mencapai lebih dari 75m2 ,sedangkan untuk condotel dapat terbagi menjadi 34 unit yang masing-masing unit memiliki
luasan rata-rata 30m2 ini berbeda dengan lantai sebelumnya karena terdapat tambahan pada bangunan Hub (penghubung) (penghubung) yang menghubungkan antara tower 1 & tower 2. Sirkulasi pada lantai tetap sama menggunakan sistem double loaded corridor atau satu koridor dapat melayani 2 unit di sebelah kanan dan kirinya. Pada tiap lantai terdapat 3 buah tangga darurat serta memiliki memiliki 3 lift penumpang dan 1 bh lift barang pada tower kondominium,serta memiliki 5 lift penumpang dan 2 bh lift barang pada tower kondotel. Bangunan penghubung memiliki 10 unit kondotel yang mempunyai keunikan dari segi view didalam unitnya, serta terdapat sky sky garden walupun hanya sedikit, sekaligus menjadi tempat sirkulasi udara yang baik. (lihat gambar 4.16).
PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
Gambar 4.16 Skematik Skematik Denah Lantai 10-16.
Lantai selanjutnya adalah lantai 17, lantai ini hampir sama dengan lantai 7-9, yang membedakan lantai ini memiliki club lounge pada bangunan hub-nya, memungkinkan mendapat pemandangan yang sangat menarik baik kedalam tapak ataupun keluar
tapak. Pada tower kondominium sama dengan lantai sebelumnya sebelumnya atau lantai 7 - 9 hanya terbagi menjadi 8 unit dengan luas berbeda hingga mencapai lebih dari 75m2 ,sedangkan untuk condotel dapat terbagi menjadi 24 unit yang masing-masing unit
memiliki luasan rata-rata 30m2. Sirkulasi pada lantai tetap sama menggunakan menggunakan sistem double loaded corridor atau satu koridor dapat melayani 2 unit di sebelah kanan dan kirinya. Pada tiap lantai terdapat 3 buah tangga darurat serta memiliki 3 lift penumpang dan 1 bh lift barang pada tower kondominium,serta memiliki 5 lift penumpang penumpang dan 2 bh lift barang pada
tower kondotel. (lihat gambar 4.17).
PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
Gambar 4.17 Skematik Skematik Denah Lantai 17.
Lantai selanjutnya adalah lantai 18, lantai ini hampir sama dengan lantai 17, yang membedakan lantai ini memiliki sky garden yang terdapat pada atap bangunan hubnya, memungkinkan mendapat pemandangan yang sangat menarik baik kedalam tapak ataupun keluar tapak. Kemudian memiliki perbedaan lainnya pada unit kondominium yang hanya terbagi menjadi 7 unit,karena salah satu unitnya dikorbankan menjadi ruang ganti (changing room), sedangkan untuk condotel sama dengan lantai sebelumnya terbagi menjadi 24 unit yang masing-masing unit memiliki
luasan rata-rata 30m2. Sirkulasi pada lantai tetap sama menggunakan sistem double loaded corridor atau satu koridor dapat melayani 2 unit di sebelah kanan dan kirinya. Pada tiap lantai terdapat 3 buah tangga darurat serta memiliki 3 lift penumpang dan 1 bh lift barang pada tower kondominium,serta memiliki memiliki 5 lift penumpang dan 2 bh lift barang pada
tower kondotel. (lihat gambar 4.18).
PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
Gambar 4.18 Skematik Skematik Denah Lantai 18.
Lantai selanjutnya adalah lantai 19-27, adalah lantai tipikal yang memiliki fungsi Kondominium pada tower sebelah kiri, dan servis apartemen pada tower sebelah
kanan. Tower kondominium tetap sama dengan lantai tipikal sebelumnya yaitu terbagi menjadi 8 unit dengan luas berbeda hingga mencapai lebih dari 75m2,
Sedangkan Tower sebelah kanan memiliki fungsi Servis apartemen yang terbagi menjadi 24 unit dengan luas rata-rata 30 m2. Sirkulasi pada lantai tetap sama menggunakan sistem double loaded corridor atau satu koridor dapat melayani 2 unit di sebelah kanan dan kirinya. Pada tiap lantai terdapat 3 buah tangga darurat serta memiliki 3 lift penumpang dan 1 bh lift barang pada tower kondominium,serta memiliki 5 lift penumpang dan 2 bh lift barang pada
tower Servis apartemen. (lihat gambar 4.19).
PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
Gambar 4.19 Skematik Skematik Denah Lantai 19-27.
Lantai selanjutnya adalah lantai 28-36, adalah lantai tipikal yang memiliki fungsi Kondominium pada tower sebelah kiri, dan Hotel pada tower sebelah kanan. Tower kondominium tetap sama dengan lantai tipikal sebelumnya yaitu terbagi menjadi 8 unit dengan luas berbeda hingga mencapai lebih dari 75m2, Sedangkan Tower sebelah kanan memiliki fungsi Hotel yang terbagi menjadi 24 unit dengan luas rata-
rata 30 m2. Sirkulasi pada lantai tetap sama menggunakan sistem double loaded corridor atau satu koridor dapat melayani 2 unit di sebelah kanan dan kirinya. Pada tiap lantai terdapat 3 buah tangga darurat serta memiliki 3 lift penumpang dan 1 bh lift barang
pada tower kondominium,serta memiliki 5 lift penumpang dan 2 bh lift barang pada tower hotel. (lihat gambar 4.20).
PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
Gambar 4.20 Skematik Skematik Denah Lantai 28-36.
Lantai selanjutnya adalah lantai 37, adalah lantai lantai tipikal yang memiliki fungsi Kondominium pada tower sebelah kiri, dan Hotel VIP pada tower sebelah kanan. Tower kondominium tetap sama dengan lantai tipikal sebelumnya yaitu terbagi menjadi 8 unit dengan luas berbeda hingga mencapai lebih dari 75m2, Sedangkan Tower sebelah kanan memiliki fungsi Hotel yang terbagi menjadi 7 unit dengan luas
rata-rata 120 m2. Sirkulasi pada lantai tetap sama menggunakan sistem double loaded corridor atau satu koridor dapat melayani 2 unit di sebelah kanan dan kirinya. Pada tiap lantai terdapat 3 buah tangga darurat serta memiliki 3 lift penumpang dan 1 bh lift barang pada tower kondominium,serta memiliki 5 lift penumpang dan 2 bh lift barang pada
tower hotel VIP. (lihat gambar 4.21).
PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
Gambar 4.21 Skematik Skematik Denah Lantai 37.
Lantai selanjutnya adalah lantai 38, adalah lantai unit Penthouse untuk tower sebelah kiri dan unit fasilitas hotel untuk tower sebelah kanan. Penthouse pada tower
sebelah kiri terbagi menjadi 2 unit dengan luas lebih 1500 m2 sebanyak 3 lantai untuk alternatifnya bisa juga dijadikan 4 unit tetapi keputusan berada di pihak owner . Unit fasilitas hotel memiliki memiliki Sky Bar, Café & Swimming pool, setinggi 3 lantai dengan
void terbuka hingga upper roof. Fasilitas Hotel diletakkan di lantai paling atas karena memiliki view yang baik, pengunjung dapat menikmati keindahan kota batam dari lantai tersebut. Sky bar memiliki luas ruangan hingga 300m2, untuk café kurang lebih 150m2 dengan
pengelolaan sendiri oleh operator hotel, kemudian adalah fasilitas swimming pool, swimming pool harus di dukung dengan balancing tank, sebagai tempat mengelola air kolam sekaligus tempat pompa diletakkan. Swimming pool memerlukan ruangan ganti atau changing room, biasanya biasanya luasan lebih dari 200m2 karena changing room biasanya terdapat ruangan atau cubical untuk tempat shower. (lihat gambar 4.22).
PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
Gambar 4.22 Skematik Skematik Denah Lantai 37.
Penthouse adalah unit yang memiliki nilai yang mahal dan sangat prestis, karena desain atau layout yang di desain menyesuaikan kebutuhan penghuninya, penghuni kelas menengah atas sangat memerlukan luasan ruangan yang luas terutama pada ruangan privat mereka seperti bedroom, bedroom, bathroom serta Walk in Closetnya. Selain itu kebutuhan akan fasilitas dalam unit mereka sangat penting, seperti ruangan rekreasi, Gym, Spa, swimming pool dsb. Fasilitas tentunya sudah disesuaikan menurut gaya hidup kelas menengah atas. Pada lantai 38M ini gunakan sebagai lantai fasilitas untuk Penthouse. Penthouse yang didesain serta pengaturan ruangan haruslah terlihat lebar dan luas, untuk mensiasati kesan luasnya, pada area living room dibuat void terbuka dari lantai awal hingga ruangan diatasnya, sehingga terbentuklah sebuah mezzanine lantai atas yang berisi ruangan fasilitas-fasilitasnya. Di sebelah swimming pool juga terdapat ruangan balancing tank untuk kolamnya, serta sebagai ruang meletakkan pompa
kolamnya. (lihat gambar 4.23, 4.24, & 4.25). PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
Gambar 4.23 Skematik Skematik Denah Lantai 38M.
Gambar 4.24 Skematik Skematik Denah Lantai 38 Lower Roof.
PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
Gambar 4.25 Skematik Skematik Denah Lantai 38 Upper Roof.
Perencanan yang paling tidak bisa dilewatkan adalah perancangan sirkulasi dalam bangunan itu sendiri, keberhasilan desain serta kenyamanan yang dirasakan
penghuni tidak bisa lepas dari kemudahan dalam aksesbilitas penghuni didalam gedung tersebut. Tower bangunan ini memiliki fungsi yang berbeda sebagai contoh tower sebelah kiri, adalah tower khusus kondominium dari lantai 7 hingga 37, atau dapat dikatakan sebagai tower tower dengan fungsi tunggal, sehingga transisi atau zoning lift tidak memiliki variasi yang banyak, seperti yang terlihat pada gambar 4.26, pada
lift servis warna orange terlihat menerus hingga lantai paling atas. Sedangkan untuk tower sebelah kanan yang mempunyai mempunyai fungsi campuran, seperti: Condotel, service apartement, Hotel & Hotel VIP, maka terjadi pola zoning yang bervariatif, dan dapat dilihat bahwa sirkulasi dalam keadaan vertikal sudah terpola karena juga tak lepas dari fungsi keamanan, yang menyangkut aksesbilitas aksesbilitas antar penghuni yang berbeda fungsi tersebut. Jika masing-masing fungsi bangunan yang berbeda di satukan dalam satu zoning lift, dapat dipastikan akan terjadi ketidak selarasan,bahkan kejadian yang tidak diinginkan dapat terjadi. (lihat gambar 4.27). PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
HOTEL & KONDOMINIUM DI BATAM
Gambar 4.26 Skematik Skematik Denah Lantai 38 Upper Roof.
PAULUS PRAJA CREDANA 41212120035 │TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69