IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. Libe Bumi Abadi yang didirikan pada tanggal 28 Oktober 2005 adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang budi daya, industri pengolahan, pemasaran produk industri siap saji dan produk bahan baku industri lidah buaya untuk pasar domestik dan ekspor. Pendiri perusahaan ini adalah Ir. Suharman Wijaya Saputra, Khaerudin Jaya A., H. Asep Saepullah dan Dra. Lenggo Geni. A. Manajemen dan Organisasi PT. Libe Bumi Abadi merupakan usaha kecil dengan manajemen perusahaan dan struktur organisasi yang masih sederhana, dengan satu orang pemilik merangkap kepala operasional dan manajemen yaitu Ir. Suharman WS; yang langsung membawahi beberapa operator produksi. Struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar 5.
Kepala Pabrik (pemilik perusahaan)
Staff / Operator
Gambar 5: Struktur organisasi PT. Libe Bumi Abadi (2007)
Jumlah pekerja adalah 20 oang yang terbagi atas 2 kelompok, yaitu 5 orang pekerja tetap dan 15 pekerja tidak tetap. Hari kerja adalah hari Senin – Sabtu dengan jam kerja 08.00 – 17.00. Jika jam kerja melebihi ketentuan diatas, maka kelebihan jam kerja akan diperhitungkan sebagai lembur dengan ketentuan setiap 4 jam kerja setara dengan upah sebesar 1 hari kerja. Pekerja tetap mendapatkan upah per bulan, sedangkan pekerja tidak
tetap
mendapatkan upah harian. Upah yang diberikan mengikuti UMR Propinsi DKI Jakarta, sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. B. Jenis Produk PT. Libe Bumi Abadi, tidak menyediakan alat-alat analisa yang memadai untuk melakukan analisa secara mandiri; pemeriksaan mutu dilakukan dengan cara visual/ manual. Proses dan jumlah produksi pada saat ini masih tergantung pada pesanan, atau tidak dilakukan secara terus menerus. Setiap hasil produksi dikirimkan kepada BBIA (Balai Besar Industri Agro) Bogor untuk dianalisa secara kimia, mikrobiologi dan organoleptik untuk menentukan apakah produk sudah memenuhi syarat dan spesifikasi yang ditentukan. Produk – produk lidah buaya yang dihasilkan adalah sebagai berikut: 1.
Produk Industri Lidah Buaya Yang Siap Saji a. Jus Lidah Buaya merek Libe. Minuman murni 100% dari sari lidah buaya, sebagai suplemen untuk mencegah serta mengatasi berbagai macam penyakit. Contoh produk dapat dilihat pada Gambar 6. c. Minuman lidah buaya dan minuman sari lidah buaya Minuman nata dari lidah buaya dalam kemasan gelas palstik yang mengandung nutrisi dapat menyegarkan dan menyehatkan tubuh. Produk ini diberi tambahan perasa (flavor) dan tersedia dalam dua varian yaitu: (1) minuman dengan kandungan daging lidah buaya dalam bentuk nata (kubus); dan (2) minuman jus dengan kandungan
daging
lidah
buaya
dalam
bentuk
yang
sudah
dihancurkan (lihat Gambar 7). Minuman dengan daging lidah buaya dalam bentuk kubus (nata) disebut minuman lidah buaya, sedangkan minuman dengan lidah buaya dalam bentuk yang lebih halus disebut
27
minuman sari lidah buaya. b. Teh hijau dengan lidah buaya. Teh celup yang merupakan perpaduan dari teh hijau dengan buah mahkota dewa dan ekstrak lidah buaya. Teh ini merupakan minuman untuk memperkuat stamina, mencegah serta mengatasi beberapa macam penyakit. Contoh produk dapat dilihat pada Gambar 8.
2.
Gambar 6: Jus lidah buaya
Gambar 7: Minuman lidah buaya dalam bentuk yang sudah dihancurkan
Gambar 8: Teh hijau dengan lidah buaya
Gambar 9: Bubuk lidah buaya
Produk Bahan Baku Industri a. Bubuk Lidah Buaya Merupakan tepung lidah buaya untuk bahan baku industri suplemen, kosmetik dan obat-obatan (Gambar 8). Bubuk ini dibuat dengan menggunakan cara pengeringan beku (freeze drying)
28
dengan menyewa alat di Fakultas Teknologi Pertanian IPB dan di Laboratorium Departemen Pertanian. b. Jus Lidah Buaya Merupakan sari lidah buaya yang dapat digunakan untuk bahan baku dalam industri suplemen, kosmetika dan obat-obatan (lihat Gambar 6). C. Peralatan yang Digunakan Peralatan yang digunakan umumnya terbuat dari stainless steel yang aman untuk produk makanan, karena stainless steel memiliki daya korosif yang sangat rendah, mudah dibersihkan dan tidak mudah terkelupas sehingga dapat mencegah cemaran fisik pada produk akhir. Pengupasan lidah buaya dilakukan secara manual dengan tenaga manusia memakai pisau dan perlengkapan lainnya. Peralatan lain yang digunakan adalah: •
Mesin
penghancur/
blender.
Mesin
ini
digunakan
untuk
menghancurkan lidah buaya yang telah dikupas dan dibersihkan agar dapat diambil sarinya sehingga dapat diolah lebih lanjut (Gambar 10 dan Gambar 11).
Gambar 10: Mesin penghancur/ blender (tampak depan dan bagian dalam)
29
Gambar 11: Penuangan produk hasil penghancuran
•
Mesin pemanas yang bisa diatur suhunya, untuk memanaskan lidah buaya yang telah dipotong bentuk nata (Gambar 12).
Gambar 12: Pemanas dengan suhu yang dapat diatur
30
•
Mesin penyaringan kasar sistem sentrifugal, merupakan mesin untuk memisahkan ampas lidah buaya yang telah dihancurkan dengan sari lidah buaya. Mesin ini bekerja dengan sistem sentrifugal (Gambar 13).
Gambar 13: Mesin penyaringan kasar sistem sentrifugal •
Mesin penyaringan halus sistem tekan, untuk memisahkan ampas lidah
buaya
yang
masih
tersisa
dari
proses
penyaringan
sebelumnya, ukuran partikel hasil penyaringan ini adalah 0.2 micron (Gambar 14).
Gambar 14: Mesin penyaringan halus sistem tekan (press)
31
•
Unit ultra violet. Air untuk proses dan pencucian bahan baku dilewatkan melalui mesin ini, untuk mematikan beberapa kuman dan menjaga kualitas air dalam proses (Gambar 15).
Gambar 15: Unit ultra violet
•
Mesin pembotolan. Mesin ini memiliki pipa dengan beberapa katup untuk memasukkan produk. Jus lidah buaya ke dalam botol secara manual (Gambar 16).
Gambar 16: Mesin pengisian kemasan (pembotolan)
32
•
Mesin pembungkus kemasan/ packaging seal, berfungsi untuk menyegel gelas plastik yang digunakan untuk mengemas minuman sari lidah buaya ukuran 240 ml (Gambar 17).
Gambar 17: Mesin segel kemasan (packaging)
•
Mesin pasteurisasi. Sesuai namanya, mesin ini berfungsi untuk pasteurisasi, yaitu proses pemanasan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, virus, protozoa, cendawan, dan ragi (Gambar 18)
Gambar 18: Mesin pasteurisasi
33
D. Bahan dan Proses Pengolahan Pengadaan bahan baku lidah buaya berasal dari kebun inti (kebun milik pabrik) dan kebun plasma (kebun kerjasama dengan petani). Pasokan bahan baku juga didapat dari Kalimantan (Pontianak). Mutu bahan baku daun lidah buaya ditentukan oleh tiga unsur : (1) umur daun cukup tua (lebih dari 8 bulan); (2) berat daun 0.7 – 1.0 kg per daun; dan (c) warna daun : hijau tua dalam keadaan segar.
1.
Proses pengolahan Teh Hijau dengan Lidah Buaya Skema proses pengolahan produk teh hijau dengan lidah buaya
dapat dilihat pada Gambar 19. Teh hijau giling 80%
Buah mahkota dewa giling 10%
Bubuk gel Aloe Vera 10%
Dicampur dengan proses penyinaran
Pengemasan dalam kantong teh celup
Teh Celup Tiga Tea
Gambar 19: Skema pengolahan teh hijau dengan lidah buaya
Teh celup dibuat dengan menggabungkan 3 bahan yang secara umum dipercaya dapat meningkatkan kesehatan, berfungsi sebagai anti oksidan dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Ketiga bahan tersebut adalah: teh hijau, buah mahkota dewa dan ekstrak lidah buaya. Teh hijau dan buah mahkota dewa tersebut digiling menjadi partikel yang lebih halus dan homogen. Kemudian kedua bahan tersebut dicampur dengan bubuk aloe vera yang dibuat dengan cara pengeringan beku (freeze drying). Ketiga bahan tersebut dicampur dalam komposisi
34
tertentu dan dengan proses penyinaran UV selama sekitar 10 menit, kemudian dikemas dalam kantong teh celup. Kantong-kantong ini dikemas dalam kemasan kotak berisi 15 buah kantong, lalu dibungkus kembali dengan plastik pengemas (shrinkwrap). 2.
Proses Pengolahan Jus Lidah Buaya Skema proses pengolahan jus lidah buaya dapat dilihat pada
Gambar 20. Mula-mula daun lidah buaya sebagai bahan mentah disortir menurut ukuran dan mutunya. Lalu lidah buaya hasil sortir dicuci sampai bersih. Air yang digunakan dalam proses ini seluruhnya menggunakan air sumur yang telah melewati alat filter dan penyinaran dengan UV.
D aun L id ah bu aya (A lo e V era )
S ortasi
P e ncu cian d alam aqu ade s
P e ngu pas an da n pen gam b ila n ge l
P erend am an d an pen cu cian d alam aqu ade s
P e ngh anc uran dala m b le nde r
N a B en zoat 0.05 %
P en yarin gan
G el m u rn i A loe V e ra
G ula 10 %
P a steurisas i 70 - 8 0 °C , 3-5 m e nit
P eng em as an da n pela belan
A lo e V e ra Ju ice
Gambar 20: Skema pengolahan jus lidah buaya
35
Lidah buaya yang telah dibersihkan kemudian dikupas untuk diambil dagingnya; lalu daging atau jel lidah buaya ini dicuci dan direndam kembali. Dengan menggunakan blender, gel ini kemudian dihancurkan, dalam proses ini ditambahkan pengawet. Ampas dari lidah buaya yang telah menjadi bubur ini kemudian disaring dengan menggunakan penyaringan
kasar
yang
menggunakan
sistem
sentrifugal.
Hasil
penyaringan ini adalah jus lidah buaya yang masih harus disaring untuk membuang ampas lidah buaya yang tersisa. Pembuangan sisa-sisa ampas ini menggunakan alat penyaringan halus sistem tekan dengan ukuran mesh 0.2µ. Jus lidah buaya yang dihasilkan kemudian ditambahkan 10% gula sebagai pemberi rasa sekaligus berfungsi sebagai pengawet. Kemudian jus ini dikemas dalam botol-botol yang telah dibilas dengan air hangat; dan dilakukan pasteurisasi setelah proses pembotolan. Botol-botol berisi jus murni lidah buaya kemudian diberi label dan dikemas dalam karton. 3.
Proses Pengolahan Minuman Lidah Buaya dan Minuman Sari Lidah Buaya. Skema proses pengolahan minuman lidah buaya dan minuman sari
lidah buaya dapat dilihat pada Gambar 21. Bahan mentah yaitu daun lidah buaya disortir menurut ukuran dan mutunya. Setelah disortir, lidah buaya dicuci sampai bersih dengan menggunakan air yang telah melewati penyinaran UV. Daun lidah buaya yang bersih lalu dikupas untuk diambil dagingnya, kemudian dilakukan beberapa kali pencucian kembali daging atau jel lidah buaya tersebut. Setelah proses perendaman, daging lidah buaya dimasak dengan proses perebusan dengan suhu 70°C selama kurang-lebih 15 menit, seperti proses pasteurisasi.
36
Daun Lidah buaya (Aloe Vera)
Sortasi
Pencucian dalam aquades
Pengupasan dan pengambilan gel
Pemotongan gel bentuk nata
Perendaman dan pencucian dalam aquades
Perebusan dalam air suhu 70°C, 15 menit
Na Benzoat 0.06%
Nata de Aloe
Larutan gula
Pengemasan dan pelabelan
Pasteurisasi 70 - 80 °C, 3-5 menit
Aloe Vera Nata
Gambar 21: Skema pengolahan minuman sari lidah buaya
Daging lidah buaya yang telah direbus kemudian dipotong bentuk kubus dengan ukuran 1 cm. Potongan lidah buaya ini ditambahkan larutan gula, perasa dan pengawet dengan komposisi tertentu. Campuran ini lalu dikemas manual dalam kemasan gelas plastik dan disegel dengan menggunakan mesin penyegel. Minuman ini disebut sebagai minuman lidah buaya rasa leci.
37
Sisa-sisa potongan daging lidah buaya yang tidak berbentuk kubus atau yang dalam prosesnya tidak terpotong sesuai spesifikasi, kemudian diblender dalam larutan gula, perasa, dan pengawet dalam mesin penghancur. Campuran ini lalu dikemas juga dalam kemasan gelas plastik dan disegel dengan menggunakan mesin penyegel. Minuman yang berkarakteristik sama dengan jus ini disebut sebagai minuman sari lidah buaya rasa leci. Minuman ini masih mengandung daging lidah buaya, tetapi dalam bentuk yang lebih halus dan lebih mudah diminum.
38