BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka kseimpulan dari hasil analisa
atas kinerja perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan Rasio
Rentabilitas dan metode Economic Value Added serta perbandingannya dapat dijelaskankan sebagai berikut: 1) Kinerja perusahaan dengan Rasio Rentabilitas Dengan menggunakan rasio rentabilitas selama periode 2006-2010, untuk hasil pengukuran berdasarkan nilai ROI terjadi kenaikan pada tahun 2007, dimana hanya pada tahun tersebut yang menunjukan pencapaian kinerja terbaik TELKOM dengan nilai ROI 15,67% yang artinya setiap Rp 1.000.000 total asset yang dimiliki perusahaan dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp 156.700, sedangkan untuk tahun berikutnya nilai ROI cenderung mengalami penurunan sampai tahun 2010, dimana pada tahun 2010 menunjukan nilai ROI terendah yaitu 11,56%. Selama periode 20062010 kinerja PT TELKOM berdasarkan ROI cenderung menurun. Untuk hasil pengukuran berdasarkan nilai ROE selama periode 20062010 terus mengalami penurunan, nilai teritinggi ROE berada pada tahun 2006 yang menunjukan hasil kinerja terbaik TELKOM dengan nilai ROE sebesar 39,21%. Artinya pada tahun 2006 TELKOM mampu menghasilkan pengembalian sebesar Rp 392.100 dari setiap Rp 1.000.000 atas modal
92
93
sendiri yang dimiliki perusahaan. Sedangkan untuk tahun berikutnya nilai
ROE terus mengalami penurunan sampai pada tahun 2010 dimana pada
tahun tersebut nilai ROE mencapai pada tingkat terendah yaitu sebesar
25,97%.
Hal
tersebut
dikarenakan
TELKOM
sedang
berupaya
meningkatkan total ekuitasnya, jadi selama persentase pertumbuhan total ekuitas lebih besar daripada persentase pertumbuhan laba bersihnya, perkembangan ROE akan selalu menurun.
2) Kinerja perusahaan dengan metode Economic Value Added Dari hasil pengukuran dengan metode EVA, selama periode 20062010 EVA yang diperoleh bernilai positif, EVA yang positif menandakan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik perusahaan dan telah berhasil memperhatikan kemakmuran pemegang saham, dimana hal ini sejalan dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan. Hal tersebut terjadi karena laba operasional yang diperoleh perusahaan lebih besar daripada biaya modal yang diperlukan, sehingga menghasilkan nilai residu yang positif. Pada tahun 2007 nilai EVA yang diperoleh adalah Rp 12.530.216.000.000, pada tahun tersebut TELKOM memperoleh nilai EVA tertinggi, nilai tersebut meningkat dari perolehan EVA tahun sebelumnya. Sedangkan untuk periode berikutnya sampai tahun 2010, nilai EVA cenderung terus menurun dimana nilai EVA terendah terdapat pada tahun 2010 sebesar Rp 9.485.408.000.000. Dengan demikian kinerja PT TELKOM berdasarkan EVA selama periode 2006-2010 cenderung menurun.
94
3) Perbandingan Rasio Rentabilitas dengan metode Economic Value Added
dalam mengukur kinerja perusahaan pada PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk.
Setelah mengetahui penilaian kinerja perusahaan berdasarkan rasio
rentabilitas dan EVA, maka hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan antara rasio keuangan khususnya rentabilitas
dengan EVA. Hal ini ditunjukan dengan hasil penilaian kinerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan rasio rentabilitas dan EVA berdasarkan grafik umumnya cenderung menunjukan perkembangan yang tidak searah dimana perbedaannya terjadi antara ROE dengan EVA, perbedaan tersebut hanya terjadi pada periode 2007-2008 dimana ketika EVA naik, hasil ROE cenderung turun sehingga interpretasi EVA dengan ROE menjadi berlawanan. Namun dalam kasus ini ROI pada rentabilitas lebih cenderung menunjukan perkembangan yang sama dengan EVA sehingga interpretasi hasil pengukuran kinerjanya sama.
4.2 Saran Beberapa saran yang ingin Penulis sampaikan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk
penelitian
selanjutnya,
diusahakan
dalam
mengaplikasikan
perhitungan EVA perlu dilakukan penyesuaian nilai buku akuntansi menjadi nilai buku ekonomis dengan memperhitungkan equity equivalent pada Invested Capital dan NOPAT, hal tersebut guna memperoleh hasil
95
perhitungan EVA yang lebih akurat. Serta menggunakan uji statistik
perbandingan yang lebih valid.
2) Bagi PT TELKOM, untuk meningkatkan nilai EVA serta rentabilitas perusahaan:
dengan jumlah sampel yang lebih banyak/sampel besar (n>60) untuk hasil
Perusahaan perlu memperoleh lebih banyak laba tanpa menggunakan
lebih banyak modal, caranya adalah memotong biaya-biaya, bekerja dengan biaya produksi dan pemasaran yang lebih rendah agar diperoleh margin laba yang lebih besar. Meningkatkan perputaran aktiva, baik dengan cara menaikan volume penjualan atau bekerja dengan aktiva yang lebih rendah (lower assets). Meningkatkan jumlah pendapatan usaha dapat dilakukan dengan memaksimumkan potensi usaha penunjang yang dimilikinya seperti: jasa multimedia, layanan transaksi pembayaran dan pengiriman uang, dan interkoneksi. Meningkatkan pertumbuhan laba bersih dengan mengefisiensikan beban biaya operasional serta strategi perlindungan nilai terhadap mata uang asing yang dimiliki dengan melakukan hedging contract forward untuk meminimalkan risiko kerugian akibat selisih kurs, dengan meningkatnya earning after tax (EAT) dan efisiensi biaya operasional juga akan mempengaruhi pencapaian ROI dan ROE yang baik.
96
Perusahaan hendaknya lebih baik memfokuskan pengembangan
kinerja perusahaan berdasakan penilaian dengan metode ROE.