73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari apa yang telah diuraikan dan juga dibahas dalam bab sebelumnya, selanjutnya pada bab ini terdapat beberapa poin kesimpulan yang dapat ditarik kemudian dirumuskan oleh peneliti menjadi sebagai berikut, antara lain: 1. Partai-partai anggota Koalisi Merah Putih yang di daerah pun ketika memutuskan untuk bergabung dengan Koalisi Merah Putih pada awalnya juga memiliki harapan yang sangat besar terhadap koalisi ini, terlebih harapan agar calon presiden dan wakil presiden yang diusung oleh Koalisi Merah Putih menang. Karena dengan kemenangan tersebut tentu saja akan membuat kader partai dapat juga masuk ke dalam pemerintahan, dalam artian ikut terlibat dalam mengelola negara dan bisa berkontribusi lebih nyata untuk negara. Selain itu dengan kemenangan yang diharapkan diawal bahkan juga diproyeksikan mampu mengubah peta politik untuk didaerah Kota Surakarta, sehingga konstelasi yang selama ini terjadi, yakni partai lawan yang mendominasi bisa dapat berubah atau berkurang dominasinya dan lebih memudahkan partai anggota Koalisi Merah Putih untuk meraih suara didaerah misalnya. Meski sempat disebut dengan koalisi permanen, partai anggota koalisi merah putih sendiri tidak setuju commit to user dengan pendapat tersebut dan dinilai kurang tepat, serta tidak ada
perpustakaan.uns.ac.id
74 digilib.uns.ac.id
sebuah landasan hukum yang mengatur hal tersebut, tidak ada hukum yang mengikat didalam sebuah koalisi sesuai dengan sifat koalisi itu sendiri yang hanya sementara dan berasas manfaat. Pada akhirnya satu-persatu partai memilih untuk hengkang dari Koalisi Merah Putih karena menilai bahwa kekuatan politik dari koalisi mulai melemah. Selain itu juga terjadi tarik ulur kepentingan didalam tubuh partaipartai yang tergabung di Koalisi Merah Putih, apalagi dipicu dengan kekalahan dari pilpres yang awalnya membuat mereka bersatu dalam sebuah koalisi. Keinginan dari internal partai koalisi merapat ke pemerintah juga menimbulkan konflik yang besar di internal beberapa partai peserta koalisi, bahkan konflik tersebut juga meluas hingga ke daerah termasuk di kepengurusan partai yang berada dikota Surakarta ini. Sementara itu bila dilihat dari hubungan antar partai koalisi satu dengan partai koalisi lainnya untuk didaerah kota Surakarta ini tidak ada konflik antar partai, partai mengakui bila hubungan dengan partai lain yang sempat tergabung dikoalisi merah putih relative baik-baik saja. 2. Komunikasi politik dalam hal artikulasi kepentingan menunjukkan bahwa setiap partai didaerah Kota Surakarta memiliki mekanisme atau cara tersendiri antara satu dengan yang lainnya, melibatkan keseluruhan instrument partai baik dari level bawah hingga kelevel atas yang kemudian memungkinkan bahwa semua bisa terserap tanpa terkecuali, dapat secara maksimal. Selain itu dengan memanfaatkan commit to user
75 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
anggota partai yang berada didewan, penyerapan aspirasi dilakukan melalui reses, juga melibatkan masyarakat untuk kemudian bisa dengan membuat sebuah rekomendasi kepada partai yang nantinya akan diteruskan sehingga kepentingan tersebut bisa tersampaikan juga tersalurkan. Melakukan artikulasi kepentingan secara bersama antara partai-partai yang sempat tergabung dalam Koalisi Merah putih diakui tidaklah ada. Karena pasca Pilpres semua dikembalikan ke partai masing-masing, ditambah dengan kekalahan dalam pilpres yang membuat anggapan bahwa artikulasi kepentingan bersama dari partai koalisi merah putih didaerah ini tidak memungkinkan lagi untuk kemudian ada apalagi untuk kemudian mengagregasikan kepentingan tersebut. Untuk hal pembuatan aturan masing-masing partai Koalisi Merah Putih di daerah Kota Surakarta menyatakan bahwa aturan tersebut sudah dibuat oleh pusat. Sementara untuk daerah tinggal mengaplikasikan aturan tersebut, juga ada kemungkinan bahwa aturan tersebut bisa disesuaikan dengan daerah. Juga dalam artian bahwa partai-partai Koalisi Merah Putih didaerah ternyata juga mengikuti apa yang telah menjadi aturan dipusat, termasuk aturan dipusat yang dibuat oleh partai pusat didalam Koalisi Merah Putih. Jadi untuk pertai-partai dalam Koalisi Merah Putih didaerah Kota Surakarta tidak pernah membuat aturan bersama, sehingga tidak ada aturan Koalisi Merah Putih di daerah yang kemudian diaplikasikan. commit to user
76 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. SARAN Sesuai dengan kesimpulan yang telah dijelaskan, maka penulis memiliki saran sebagai berikut: 1. Dari kesimpulan yang dapat dilihat bahwa hengkangnya partai-partai
didalam Koalisi Merah Putih dan nasib dari koalisi ini yang tidak jelas pasca pilpres menunjukkan bahwa ada kurangnya komitmen yang jelas dari awal pembentukan koalisi partai-partai peserta koalisi bagaimana kemudian bila partai tidak bisa menang dipemilu, karena bila ada komitmen yang jelas maka keluar dari koalisi adalah hal yang lumrah dan harus ditegaskan bila itu yang menjadi komitmen didalam koalisi ini, sehingga tidak terlihat menjadi sebuah persoalan. Disisi lain jika terjadi komunikasi yang baik didalam partai anggota Koalisi Merah Putih dengan internalnya, akan kecil kemungkinan bahwa ada partai yang mengalami perpecahan terkait kesepakatan untuk terus berada didalam Koalisi Merah Putih ini atau untuk kemudian menarik partai dan keluar dari koalisi. Sehingga meletusnya konflik bahkan hingga meluas sampai kedaerah tersebut tidak perlu terjadi apalagi dalam partai yang notabene adalah terhitung sebagai sebuah partai yang besar dan juga partai yang sudah lama berkiprah didunia perpolitikan di Indonesia. Konflik internal partai akan mengakibatkan menurunnya citra partai dimata khalayak yang bila diukur dampaknya yang lebih jauh bisa mengurangi suara partai bahkan hingga kedaerah, untuk itu commit to user
77 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
seharusnya konflik internal partai diminimalisir, bisa dengan memperbaiki komunikasi politik dari internal partai. 2. Bila ada penelitian yang serupa dengan penelitian ini kedepannya, maka pemilihan informan utama dalam partai tidaklah harus ketua umum, melainkan bisa sekretaris umum yang juga mencatat seluruh keputusan dan langkah yang diambil oleh partai.
commit to user