BAB IV PEMBAHASAN Bab ini terdiri dari profil perusahaan, produk-produk yang ditawarkan kepada konsumen, prosedur-prosedur pemberian kredit kepada debitur, dan hasil analisis status kredit debitur dari peramalan kredit kendaraan bermotor Astra Credit Companies (ACC). Hasil dari peramalan status kredit debitor yang telah dianalisis, dapat dijadikan perusahaan pembiayaan ini sebagai langkah
antisipasi
awal
perusahaan
untuk
memonitoring
nasabahnya, sehingga perusahaan dapat mengetahui debitor mana yang akan mengalami kredit macet untuk meminimalisasi risiko kredit. 4.1. Profil Perusahaan 4.1.1. Sejarah Singkat Astra Credit Companies Astra Credit Companies (ACC) adalah salah satu perusahaan pembiayaan terbesar dan terpercaya yang sudah berdiri sejak tahun 1982. Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun dan didukung oleh lebih dari 2.300 dealer di lebih dari 30 kota serta dipercaya oleh lebih dari 670.000 customer, Astra Credit Companies (ACC) memiliki fasilitas pembiayaan untuk semua kendaraan baru maupun kendaraan bekas. Berdirinya Astra Credit Companies (ACC) dimulai sejak berdirinya PT. Raharja Sedaya sebagai tulang punggung bisnis Astra 77
78
Group untuk menunjang penjualan kredit kendaraan Astra. PT. Raharja Sedaya berdiri secara notariel hukum pada tanggal 15 Juli 1982 dan mulai beroperasi pada tahun 1983 dengan misi menunjang penjualan produk Astra terutama “Automotive”, dan bergerak dibidang Consumer Finance. Dengan berdirinya perusahaan ini, diharapkan dapat menunjang penjualan produk Astra, karena kecenderungan konsumen pada saat itu membeli barang secara kredit yang disebabkan oleh daya beli masyarakat secara cash menurun pada masa itu. PT. Raharja Sedaya adalah salah satu pelopor dalam bidang pembiayaan kendaraan. Seiring berjalannya waktu, selain PT. Raharja Sedaya didirikan pula beberapa perusahaan lain yang berafiliasi dengan PT. Raharja Sedaya. Saat ini, Astra Credit Companies (ACC) tidak hanya membiayai produk otomotif keluaran Astra saja namun juga hampir semua jenis mobil dapat dibiayai oleh Astra Credit Companies (ACC). Perusahaan ini sekarang telah dapat membiayai berbagai macam alat berat yang banyak digunakan untuk kegiatan komersil di perusahaan. Selain itu ACC juga menciptakan berbagai inovasi baru dalam produk dan pelayanan dalam rangka memberikan kepuasan kepada pelanggan. Pada tahun 1990, PT. Raharja Sedaya berubah menjadi PT. Astra Sedaya Finance (ASF). Selama perjalanan bisnisnya, PT. Astra Sedaya Finance (ASF) beberapa kali terjadi perubahan dalam
79
struktur kepemilikan saham. Pada tahun 1992, PT. General Electric Services masuk sebagai salah satu pemilik PT. Astra Sedaya Finance selain PT. Astra International, Tbk. yang berafiliasi dengan PT. Raharja Sedaya digabungkan dalam satu manajemen dibawah brand “ACC yaitu Astra Credit Companies”. Dalam periode yang sama, Astra Credit Companies (ACC) kemudian berubah menjadi Astra Credit Companies (ACC) yang menggambarkan bahwa terdapat beberapa perusahaan dibawah manajemen ACC. Astra Credit Companies (ACC) memiliki Visi dan Misi, Visi nya adalah “Become The 1st Choice Financing Company With Total Solution” dan Misi dari perusahaan ini adalah “To Promote Credit For A Better Living’. Perolehan Modal pinjaman perusahaan ini selain dari Astra Group sendiri, Astra Credit Companies (ACC) banyak didukung oleh beberapa perusahaan ternama Indonesia maupun dunia. Brand “Astra Credit Companies (ACC)” menaungi enam PT yaitu PT. Astra Sedaya Finance (ASF), PT. Astra Multi Finance (AMF), PT. Astra Auto Finance (AAF), PT. Swadharma Bhakti Sedaya Finance (SBSF), PT. Pratama Sedaya Finance (PSF), PT. Staco Estika Sedaya Finance (SESF).
80
4.1.2.
Visi Dan Misi Astra Credit Companies (ACC) Astra Credit Companies (ACC) memiliki Visi dan Misi, yaitu : Visi : “Become The 1st Choice Financing Company With Total Solution” Misi : “To Promote Credit For A Better Living’.
4.1.3. Struktur Organisasi Astra Credit Companies (ACC) Struktur organisasi dari Astra Credit Companies adalah sebagai berikut : •
Branch manager 9 Memimpin atau mengkordinasi seluruh tugas-tugas bawahannya pada masing-masing bagian yang ada di bawah ini. 9 Membina hubungan baik dengan pihak bank. 9 Mempunyai batas wewenang pemutaran pemberian kredit. 9 Mempunyai wewenang memutus besarnya jumlah kredit pada suatu kantor cabang.
•
Sales Officer Head 9 Membantu pimpinan cabang dalam mengkordinasi kegiatan pembiayan cabang. 9 Melaksanakan pengadilan dan pengawasan terhadap pelaksana kerja dan melakukan penilaian kinerja para karyawan yang barada di bawah kordinasi.
81
9 Melakukan analisis pasar dan analisi pesaing dalam rangka meningkatkan pembiayaan. 9 Membentuk suatu strategis penjualan / pembiayan agar dapat terus bersaing dengan perusahaan sejenis lainya 9 Mempertanggung
jawabkan
hasil
pembiayaan
/
penjualan yang di lakukan oleh sales operation kepada Branch Manager. •
Underwriting Head 9 Manandatangi persetujuan kontrak bagi calon castemer yang telah valid (di setujui ) dalam pemberian credit. 9 Mengkoordinasi kerja dan pembagiaan tugas dan memonitor pekerjaan bawahanya. 9 Menerima dan mencocokan rekap kas / bank harian dengan kwitansi dan uang / giro serta menandatangani rekap kas bank tersebut setiap hari bila ada selisih, maka penyelesainya dilakukan pada hari itu juga. 9 Memonitoring
pengiriman
dokumen
tagihan
dan
ketetapan waktu pembayaran angsuran dari finance pusat ke supplier. 9 Mengadakan pertemuan dengan bawahannya serta priodik serta sewaktu – waktu bila di perlukan. 9 Menpertanggung jawabkan segala pekerjaannya dan bawahannya kepada branch maneger.
82
•
Service Head 9 Memonitoring pelaksanan rokonsiliasi rekening bank. 9 Memonitor cash management cabang, mengawasi penggunaan opex (operational expense) dan saldo petty cash cabang. 9 Memeriksa dan menganalisis laporan BPKB aging dan status BPKB serta secara priodik memeriksa fisik BPKB. 9 Membantu bahwanya menangani komplain debitur, meneliti permasalahannya keputusan bagimana cara memecahkan masalah tersebut. 9 Mempertanggung jawabkan segala pekerjaannya dan bawahannya kepada branch manager.
•
Collection Head 9 Membuat rencana untuk target pengolahan angsuran overdue yang harus di capai dalam suatu periode. 9 Membuat laporan tertulis secara periodik atas targettarget yang telah di capai untuk di sampaikan kepada branch manager. 9 Memonitor pelaksanan penagihan serta keterlibatan pengiriman surat pemberitahuan dan surat kuasa penarikan.
83
9 Mengkoordinasi
pelaksanakan
penarikan
yang
dilaksanakan oleh tenaga tarik kendaran dari luar (tenaga professional) dan memonitor hasil-hasil yang telah dicapai. 9 Berurusan dengan pihak berwajib apabila terjadi kasus yang harus di selesaikan secara hukum, termasuk memblokir BBKB/STNK. 9 Menyerahkan kendaran yang telah di tarik yang telah menjadi inventory ke bagian inventori officer. 9 Mempertanggung jawabkan segala pekerjaannya dan bahwa hanya kepada branch manager. •
Sales officer 9 Menerima permohonan credit dari calon costumer, menganalisis data-data costumer. 9 Menyiapkan / melengkapi data-data calon costumer yang di perlukan. 9 Menjelaskan kepada costumer mengenai persyaratan kredit, jangka waktu pembayaran ,serta yang berkaitan dengan perjanjian kontrak apabila kredit telah di setujui. 9 Membina dan menjaga hubungan baik dengan dealer dan show room yang telah menjalin perjanjian kerja sama. 9 Mempertanggung jawabkan pencapain target pembiayan yang telah di tetapkan kepada sales officer head.
84
•
Credit Administration 9 Memberi laporan jumlah aplikasi masuk, yang telah di setujui, yang pending maupun yang tidak di setujui keatas serta menberikan aplikasi yang pending tersebut kepada sales office head. 9 Memberikan kebenaran perhitungan pembayaran A/P atau angsuran untuk penagihan A/P atau angsuran ke finance pusat dan selanjutnya seluruh dokumen di serahkan ke dokumen delivery untuk didistribusikan. 9 Mencetak kontrak customer yang telah memenuhi persyaratan dan di setujui oleh perusahaan. 9 Mengkordinasi pengiriman fotokopi data dan kontrak customer yang telah valid di cabang untuk dikirimkan ke kantor pusat. 9 Melayani costumer yang memerlukan foto copy kontrak atau polis asuransi. 9 Mempertangung jawabkan pekerjaanya ke underwriting head.
•
Data Entry 9 Menginput data-data calon customer yang masuk. 9 Mencetak kontrak customer yang telah di setujui.
•
Dealer Pick Up 9 Menjaga hubungan daeler dan showroom.
85
9 Mengambil dan menyerahkan aplikasi kontrak. 9 Melaksanakan penagihan pembayaran dealer. •
Base Master 9 Menerima
order
survey
dari
sales
officer
dan
mendistribusikan order survey tersebut. 9 Memastikan seluruh permintaan order survey terpenuhi. 9 Menginformasikan hasil survey kepada sales officer untuk di analisis. 9 Melaksanakan regristasi aktivitas survey. 9 Melakukan pertimbangan/rekap kualitas score hasil survey. •
Surveyer 9 Menerima form order survey dari base master. 9 Mendatangi lokasi survey sesuai dengan data alamat yang ada pada order survey. 9 Melaporkan mengenai kebenaran dan keberadan lokasi alamat costumer. 9 Memberitahukan hasil survey kepada base master dan sales officer segera setelah hasil di peroleh. 9 Menulis hasil survey sesuai dengan hasil wawancara dengan costumer dan menggambarkan peta lokasi pada form hasil survey yang telah tersedia. 9 Menyerahkan form hasil survey kepada base master.
86
•
Costumer Service Officer. 9 Membantu branch manager dan account service head dalam pembuatan surat. 9 Melayani customer yang ingin mengetahui tentang informasi Astra Credit Companies (ACC). 9 Menerima, memeriksa dan register BPKB yang masuk, baik kendaran baru maupun bekas. 9 Pengiriman surat pemberitahuan lunas kepada costumer. 9 Pengiriman BPKB dan surat teguran ke dealer. 9 Pembuatan laporan BPKB. 9 Menyimpan dan mengeluarkan BPKB atas persetujuan Branch Manager.
•
Teller 9 Menerima pembayaran angsuran dari customer. 9 Memeriksa dan menghitung pembayaran customer kemudian di masukkan ke sistem. 9 Mencetak kwitansi pembayaran. 9 Mencetak
rekap
pembayaran
angsuran
dan
di
dan
mendistribusikan ke finance pusat. 9 Melampirkan
transaksi
yang
ada
rekap
menyerahkan kepada service head untuk di periksa dan di tandatangani. 9 Memberi rekonsiliasi rekening bank.
87
9 Menyerahkan uang kepada messenger untuk di setorkan bank. •
Messenger 9 Melaksanakan semua aktifitas penerimaan angsuran dengan cek , giro dan transfer. 9 Melaksanakan proses kliring ke bank. 9 Membantu teller menyusun dan menyelesaikan rekap teller untuk di kirim ke pusat. 9 Melaksanakan proses penyetoran ke bank.
•
Inventory 9 Membuat
laporan
kendaraan
tarikan
dan
transaksi/perkiran kendaran tarikan. 9 Membuat jadwal pelelangan. 9 Memelihara dan marawat perlengkapan computer. 9 Menyimpan
peralatan
yang
di
pergunakan
oleh
karyawan. •
Account solusion officer 9 Membantu customer mencari solusi atas keterlambatan pembayaran. 9 Melaksanakan penangan penagihan mulai keterlambatan dari >21 hari.
88
•
Desk Collection 9 Melaksanakan penangan penagihan mulai keterlambatan 1-7 hari . 9 Mengingatkan
costumer
sebelom
jatuh
tempo
pembayaran via telepon agar tidak terjadi keterlambatan pembayaran. •
Administration Collection 9 Mencetak surat peringatan I,II,III dan didistribusikan ke costumer. 9 Mencetak surat tugas kuasa ke collection. 9 Menangani komplain customer tentang pembayaran. 9 Meregistrasi untuk kontrol kwtansi manual tanda terima sementara.
•
External Collection Melaksanakan penanganan mengenai penarikan kendaran roda empat untuk di tarik karena pelanggan tidak menepati janji untuk melakukan pembayaran mulai dari pengeluaran surat kuasa, baik dari dalam kota maupun luar kota sesuai dengan pembagian wilayah yang telah di tetapkan.
•
Arho Melaksanakan penanganan penagihan mulai keterlambatan 8 hari sampai dengan 21 hari baik dalam kota maupun luar kota sesuai dengan penagihan yang telah di tetapkan.
89
•
Security 9 Menjaga dan mengkontrol ketertiban dan keamanan parkir kendaran customer dan karyawan. 9 Menjaga dan mengawasi keamanan kantor dan pool kendaran.
•
Office Boy 9 Menjaga kebersihan lingkungan perusahaan 9 Membantu teller untuk memanggil antrian costumer yang membayar angsuran.
4.2. Kredit Kendaraan Bermotor 4.2.1.
Produk Kredit Kendaraan Bermotor Dan Layanan Astra Credit Companies (ACC) Astra Credit Companies (ACC) memberikan berbagai produk dan
servis pembiayaan kendaraan bermotor untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, diantaranya sebagai berikut : •
Car and Commercial Financing 9 New Car Astra
Credit
Companies
(ACC)
menawarkan
kemudahan memiliki kendaraan baru bagi pelanggan dari berbagai jenis kendaraan ( pick up, truck, sedan, minibus dan jeep), dengan syarat kredit mudah dan fleksibel, uang muka ringan, serta jangka waktu kredit yang dapat disesuaikan dengan kemampuan pelanggan.
90
Berbagai kemudahan yang ditawarkan ACC dalam memiliki mobil pilihan, yaitu :
Pembiayaan untuk semua merk.
DP mulai dari 10%, dan tenor hingga 5 tahun.
Cukup dengan KTP, KK dan slip Gaji.
Pembayaran angsuran dapat dilakukan melalui ATM.
Kemudahan
layanan
informasi
kapan
saja
melalui Call Center ACC.
Serta jasa perpanjangan STNK.
9 Used Car Astra Credit Companies (ACC) juga menawarkan kemudahan memiliki kendaraan bekas bagi pelanggan dari
berbagai
jenis
kendaraan
dengan
berbagai
kelebihan. Berbagai kemudahan yang ditawarkan ACC dalam memiliki mobil pilihan, yaitu :
Usia kendaraan hingga 18 tahun, pada saat tenor lunas.
Bantuan pemeriksaan kondisi mobil.
Bantuan cek BPKB ke samsat.
BPKB dapat langsung dibawa pulang saat pelunasan.
91
•
Tanpa provisi.
Fleet Commercial and Business Divisi Fleet Commercial and Business ini menyediakan berbagai macam fasilitas pembiayaan seperti: 9 Pembiayaan alat berat (baru/bekas). 9 Pembiayaan
kendaraan
transportasi
dan
distribusi
perusahaan (baru/bekas). 9 Pembiayaan
kendaraan
operasional
perusahaan
(baru/bekas). 9 Pembiayaan COP (car ownership program) perusahaan. 9 Pembiayaan alat bantu industri dan manufaktur, seperti forklift, traktor dan lain-lain. Kemudahan dan fleksibilitas lain yang ditawarkan oleh Astra Credit Companies (ACC) dalam pembiayaan yang bisa pelanggan dapatkan, antara lain: 9 Stepping payment, yaitu nilai angsuran yang meningkat atau menurun (berdasarkan kebutuhan pelanggan), sepanjang masa pembiayaan. 9 Baloon Payment, yaitu nilai angsuran yang lebih rendah dari angsuran normal sepanjang masa pembiayaan, dan sisa hutang akan dibayarkan pada angsuran terakhir.
92
9 USD Financing, yaitu ACC membiayai tidak hanya dalam mata uang rupiah, tetapi juga dalam mata uang asing. •
C2C Financing C2C Financing adalah fasilitas dari ACC, untuk pembiayaan kredit mobil bekas semua merek dari teman, kenalan atau perseorangan lainnya. Persyaratan dan kelebihan dari fasilitas ini adalah : 9 Syarat kreditnya mudah dan fleksibel. 9 Uang muka ringan. 9 Jangka waktu kredit yang dapat disesuaikan dengan kemampuan pelanggan. 9 Bunga yang ditawarkan kompetitif tanpa provisi. 9 Cukup hanya dengan KTP, KK dan slip gaji. 9 Cek kondisi mobil. 9 DP mulai 20%, tenor hingga 3 tahun. 9 Usia kendaraan hingga 18 tahun, pada saat tenor lunas. 9 Bantuan untuk cek BPKB ke Samsat.
•
Fastrack Sebagai
perusahaan
pembiayaan
terbesar
di
Indonesia,
komitmen ACC adalah memberikan layanan yang terbaik pada pelanggannya. Hal ini dibuktikan melalui diluncurkannya produk solusi pembiayaan cepat untuk pelanggan, yang
93
bernama Fastrack. Produk ini hasil kerjasama ACC dengan Bank Permata. Total pinjaman maksimal yang dapat diperoleh pelanggan adalah 80% dari harga kendaraan, atau maksimal Rp 800 juta. Jangka waktu kredit yang dapat dipilih pelanggan adalah 1 hingga 3 tahun. Untuk
pelanggan
yang
tertarik
dengan
produk
ini,
persyaratannya sangatlah mudah, yaitu : 9 Kendaraannya Kendaraan yang dimiliki berjenis harus sedan, minibus atau jeep buatan Jepang, Korea, Eropa dan Amerika. 9 Maksimum usia kendaraan adalah 13 tahun pada saat jangka waktu kredit sampai dengan lunas. 9 BPKB kendaraan asli dan STNK yang masih berlaku. 9 Milik pribadi dan dapat dibuktikan. 9 Pelanggan perorangan. 9 Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah, dan maksimal 55 tahun. 9 Berdomisili di Indonesia. 9 Memiliki identitas diri asli (KTP). 9 Memiliki NPWP untuk pinjaman lebih dari Rp 50 juta. •
Astra Credit Protection (ACP) Astra Credit Protection merupakan perlindungan Asuransi Jiwa yang diperuntukan bagi seluruh nasabah ACC. ACP memiliki
94
peranan yang penting selama berjalannya proses pelunasan angsuran kendaraan nasabah di ACC. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti meninggal dunia, cacat total sementara atau cacat total tetap maka nasabah ACC atau ahli waris akan terbebas dari kewajiban pembayaran angsuran sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. ACP juga memberikan proses klaim lebih mudah dan premi yang ringan. Selain itu tidak adanya pemeriksaan kesehatan, nasabah hanya mengisi pernyataan keikutsertaan yang terdapat dalam Formulir Aplikasi Pembiayaan (FAP) yang telah disediakan. Adapun syarat-syarat keikutsertaan ACP adalah sebagai berikut: 9 Nasabah ACC Perorangan 9 Usia Masuk 18 tahun sampai dengan 60 tahun 9 Jangka waktu pinjaman 1 tahun sampai dengan 5 tahun Dengan mengikuti program ACP maka nasabah ACC atau ahli waris akan mendapatkan manfaat berupa pembayaran sisa pinjaman sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, jika meninggal dunia atau kecelakaan tetap •
ACC Card Kartu kredit yang dirancang khusus untuk memberikan keleluasaan keuangan dan tawaran layanan otomotif istimewa, sebagai wujud penghargaan kepada pelanggan setia ACC.
95
4.2.2. Prosedur Pengajuan Kredit Kendaraan Bermotor Astra Credit Companies (ACC) Prosedur pengajuan kredit kendaraan bermotor pada Astra Credit Companies (ACC) cukup sederhana, yaitu nasabah harus memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi, misalnya nasabah sudah bekerja dan memiliki penghasilan yang cukup untuk dapat memenuhi kewajiban yang dimilikinya kepada perusahaan minimal sepertiga dari penghasilan nasabah tersebut, memiliki kelengkapan surat-surat yang diperlukan Astra Credit Companies, dan tidak memiliki permasalahan keuangan yang tidak baik sebelumnya. Setelah melengkapi berbagai syarat-syarat pengajuan kredit kendaraan bermotor, maka dengan segera pihak perusahaan akan menganalisis kelayakan kredit kendaraan bermotor. Untuk nasabah yang sebelumnya sudah pernah menggunakan pembiayaan kendaraan pada Astra Credit Companies, nasabah diberikan kemudahan untuk dapat menggunakan jasa pembiayaan ini dengan tanpa melengkapi berkas-berkas yang ada sehingga nasabah dengan cepat dapat memperoleh realisasi kredit kendaraan bermotor. 4.2.3. Prosedur Analisis Kelayakan Kredit Kendaraan Bermotor Astra Credit Companies (ACC) Prosedur analisis kelayakan kredit kendaraan bermotor Astra Credit Companies (ACC), merupakan suatu proses penilaian yang akan
96
memutuskan apakah calon debitur layak atau tidak diberi kredit. Proses analisis kelayakan calon debitur Astra Credit Companies (ACC), dapat dijelaskan dalam bagan dibawah ini : Gambar 4.1 Diagram Prosedur Analisis Kelayakan Kredit Kendaraan Bermotor Astra Credit Companies Permohonan kredit kendaraan calon debitur
Pengumpulan berkas nasabah yang diperlukan
Analisis berkas
Analisis berkas baik
Analisis berkas bermasalah
Survey
Kredit ditolak
Survey tidak baik
Survey baik
Kredit ditolak
Evaluasi analisis kelayakan
Kredit diterima Sumber : Data Prosedur Analisis Kelayakan Astra Credit Companies (ACC) Cab. Bogor
Berkas yang diperlukan Astra Credit Companies (ACC) dari nasabahnya antara lain : 9 Karyawan : o Foto Copy KTP suami & istri
97
o Foto Copy Kartu Keluarga (KK) o Slip Gaji o Keterangan dari perusahaan o Foto Copy Rekening Listrik 9 Wiraswasta : o Foto Copy KTP suami & istri o Foto Copy Kartu Keluarga (KK) o Surat Keterangan Usaha (SKU) o Foto Copy SIUP, TDP, NPWP o Foto Copy Rekening Koran min. 3 bulan o Foto Copy Rekening Listrik Keterangan : Persetujuan pemberian kredit pembiayaan kendaraan harus melewati beberapa tahapan diatas, sehingga perusahaan pembiayaan dapat yakin atas pemberian kredit yang diberikan kepada calon debiturnya. Besarnya angsuran bulanan kendaraan maksimal sepertiga dari pendapatan perbulan calon debitur. 4.2.4. Prosedur Analisis Monitoring Kredit Kendaraan Bermotor Astra Credit Companies (ACC) Prosedur analisis monitoring Astra Credit Companies (ACC) merupakan suatu proses monitoring atau pengawasan yang bertujuan untuk meminimalisasikan penyimpangan yang ada dengan mematuhi prosedur yang telah ditetapkan perusahaan, baik
98
sebelum dan sesudah pemberian pembiayaan kredit kendaraan. Astra Credit Companies (ACC) melakukan monitoring atau pengawasan dalam dua bagian, yaitu :
Preventif control, yaitu pengawasan kredit yang dilakukan sebelum kredit dilakukan, yang bertujuan untuk
mencegah
terjadinya
penyimpangan
kredit.
Pengawasan ini dilakukan pada saat proses pengajuan kredit pembiayaan kendaraan.
Represif
control,
yaitu
pengawasan
kredit
yang
dilakukan setelah kredit dilakukan, yang bertujuan untuk mengawasi setiap penyimpangan yang terjadi, dengan selalu
mengontrol
nasabahnya
tepat
pengembalian waktu,
namun
angsuran
setiap
apabila
terjadi
keterlambatan waktu pembayaran sehingga terjadi tunggakan,
maka
perusahaan
dapat
memberikan
peringatan berupa surat, telepon, atau penagihan perseorangan.
99
Proses analisis monitoring Astra Credit Companies (ACC) dapat dijelaskan dalam bagan dibawah ini : Gambar 4.2 Diagram Prosedur Analisis Monitoring Kredit Kendaraan Bermotor Astra Credit Companies Pembiayaan Kredit Kendaraan Prosedur Pembiayaan Kredit
Pengawasan Kredit
Menilai kelayakan dan pengawasan kredit kendaraan bermotor Astra Credit Companies
Kredit diterima
Kredit ditolak
Penandatanganan akad kredit atau perjanjian
Realisasi kredit
Pengawasan kredit
Pelunasan Kredit
Sumber : Data Prosedur Analisis Monitoring Astra Credit Companies (ACC) Cab. Bogor
100
4.2.5. Prosedur Penanggulangan Kredit Macet Kendaraan Bermotor Astra Credit Companies (ACC) Dalam prakteknya Astra Credit Companies (ACC) selalu menempuh penyelesaian yang bersifat persuasive terlebih dahulu, dengan mengadakan desk call dan field call, dan selama masa itu konsumen masih dapat melakukan komunikasi dengan lembaga pembiayaan ini guna meminta penyelesaian yang dianggap terbaik sehingga tidak merugikan salah satu pihak. Dalam hal penarikan kendaraan dan pelelangan kendaraan sebenarnya dalam perjanjian dinyatakan bahwa apabila debitor tidak melunasi hutangnya, atau tidak memenuhi kewajibannya kepada kreditor, maka tanpa melalui pengadilan terlebih dahulu kreditor berhak dan dengan ini debitor memberi kuasa dengan hak substitusi kepada kreditor untuk melakukan tindakan lain yang diperlukan, termasuk mengambil dimanapun dan ditempat siapapun barang tersebut berada dan menjual dimuka umum atas secara di bawah tangan atau dengan perantaraan pihak lain siapapun barang tersebut, dengan harga pasar yang layak sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yang dianggap baik oleh kreditor. Setelah barang ditarik atau diambil oleh kreditor, debitor melepaskan kewajibannya untuk membayar jumlah angsuran yang telah jatuh tempo tersebut dan kreditor berhak penuh melaksanakan penjualan atas barang yang diambil tersebut.
101
Lalu pihak Astra Credit Companies (ACC) mengirimkan Surat Penyelesaian Hutang (SPH). SPH ini berisi pernyataan dari pihak lembaga pembiayaan bahwa dalam waktu 7 hari bila konsumen tidak menyelesaikan hutangnya maka kendaraan akan dijual. Kewenangan kreditor untuk menjual kendaraan tarikan ini dinyatakan dalam Perjanjian Pembiayaan Dengan Jaminan Fidusia beserta Syarat dan Ketentuan Umum Perjanjian Pembiayaan Dengan Jaminan Fidusia. Dalam waktu ini konsumen masih dapat meminta perpanjangan waktu tersebut, dan membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan kelanjutan kreditnya, apakah akan dilanjutkan atau diputus dengan pihak Astra Credit Companies (ACC). Bilamana kredit akan dilanjutkan maka debitor berkewajiban melunasi baik seluruh ataupun sebagian hutangnya kepada kreditor disertai pinalti sebesar 2% (dua persen) dari keseluruhan jumlah uang yang dibayar oleh debitor, ditambah bunga berjalan, dan biaya administrasi sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah), serta apabila ada
debitor
berkewajiban
pula
melunasi
biaya
administrasi
keterlambatan, denda keterlambatan, biaya tarik atas kendaraan dan biaya lain yang masih terhutang. Dalam praktek yang terjadi debitor masih diberi kesempatan untuk mencari pembeli yang bersedia membeli kendaraannya, apabila dengan cara ini dipandang harga jualnya akan lebih tinggi sehingga tidak merugikan konsumen.
102
Klausula mengenai hasil penjualan lelang menjadi bukti lain, bahwa pada prakteknya terdapat hal-hal yang tidak sepenuhnya sesuai dengan ketentuan perjanjiannya. Kreditor berkewajiban setelah uang hasil penjualan barang dibayarkan ke semua ongkos dan pajak lainnya, mempergunakan sisa hasil penjualan itu untuk melunasi semua hutang dan dendanya serta memenuhi segala kewajiban debitor terhadap kreditor. Apabila ternyata masih ada sisanya, kreditor berkewajiban menyerahkan sisa uang itu kepada debitor tanpa biaya / kompensasi. Sebaliknya apabila hasil penjualan itu tidak cukup/kurang untuk melunasi hutang dan denda serta seluruh kewajiban debitur kepada kreditor, maka debitor tetap berkewajiban membayar kekurangannya tersebut kepada kreditor selambat-lambatnya dalam waktu dua minggu setelah pemberitahuan kreditor kepada debitor. Pada kenyataan ternyata terungkap bahwa lembaga pembiayaan pada akhirnya tidak meminta debitor untuk membayar kekurangan tersebut, bila debitor pada tetap tidak mau membayar. Pada saat sebuah kendaraan sebagai jaminan ditarik untuk dijual lelang debitor merasa bahwa dengan itu ia melepas semua haknya atas barang jaminannya.
103
4.3. Analisis Dan Model Peramalan Status Kredit Kendaraan Bermotor 4.3.1. Uji Normalitas
Tabel 4.1 Uji Normalitas
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Angsuran
.089
40
.200*
.975
40
.502
Bunga
.100
40
.200*
.973
40
.437
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Hipotesis :
Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal Kriteria : Jika Sig < 0.05, maka Ho ditolak, yang berarti data tidak berdistribusi normal Jika Sig > 0.05, maka Ho diterima yang berarti data berdistribusi normal Interprestasi Hasil : Angsuran = 0.200 > 0.05 Bunga
= 0.200 > 0.05
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel angsuran (x1) dan bunga (x2) berdistribusi normal
104
4.3.2. Analisis Diskriminan Tabel 4.2 Uji F Tests of Equality of Group Means Wilks' Lambda
F
df1
df2
Sig.
ANGSURAN
.937
2.574
1
38
.117
BUNGA
.743
13.153
1
38
.001
Hipotesis :
Ho : Variabel-variabel prediktor tidak signifikan
H1 : Variabel-variabel prediktor signifikan Kriteria : Jika Sig < 0.05, maka Ho ditolak, yang berarti variabel prediktor signifikan Jika Sig > 0.05, maka Ho diterima, yang berarti variabel prediktor tidak signifikan Interprestasi Hasil : Angsuran = 0.117 > 0.05 Bunga
= 0.001 < 0.05
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel angsuran (x1) cukup berpengaruh sedangkan variabel bunga (x2) berpengaruh secara signifikan
105
Tabel 4.3 Uji Matriks Kovarians Test Results Box's M F
5.598 Approx.
1.760
df1
3
df2
2.599E5
Sig.
.152
Tests null hypothesis of equal population covariance matrices.
Hipotesis :
Ho : Kedua populasi memiliki matriks kovarians yang sama
H1 : Salah satu populasi tidak memiliki matriks kovarians yang sama Kriteria : Jika Sig < 0.05, maka Ho ditolak, yang berarti kedua populasi tidak memiliki matriks kovarians yang sama
Jika Sig > 0.05, maka Ho diterima yang berarti kedua populasi memiliki matriks kovarians yang sama Interprestasi Hasil : 0.152 > 0.05
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki matriks kovarians yang sama
106
Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas
Coefficientsa Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model 1
B
Std. Error
(Constant)
.866
.165
ANGSURAN
.155
.062
-.033
.008
BUNGA
Collinearity Statistics t
Beta
Sig.
Tolerance
VIF
5.238
.000
.602
2.473
.018
.291
3.437
-1.014
-4.166
.000
.291
3.437
a. Dependent Variable: Y
Hipotesis : Ho : Variabel-variabel memiliki gejala multikolinearitas
H1 : Variabel-variabel tidak memiliki gejala multikolinearitas Kriteria : Jika VIF < 10, maka Ho ditolak, yang berarti tidak memiliki gejala multikolinearitas Jika VIF > 10, maka Ho diterima yang berarti memiliki gejala multikolinearitas Interprestasi Hasil : Angsuran (x1) = 3.437 < 10 Bunga (x2)
= 3.437 < 10
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel bebas tidak memiliki gejala multikolinearitas
107
Tabel 4.5 Uji Kekuatan Hubungan Fungsi Diskriminan Eigenvalues Functio n
Canonical Eigenvalue
% of Variance
.569a
1
Cumulative %
100.0
Correlation
100.0
.602
a. First 1 canonical discriminant functions were used in the analysis.
Korelasi kanonikal adalah sebesar 0,602 dan koefisien determinasi (r2) diperoleh dengan memangkat duakan korelasi kanonikal menjadi 0,362 angka ini mengindikasikan bahwa 36,2 % varians dalam dependen variabel dapat dijelaskan oleh model. Tabel 4.6 Uji Signifikansi Dari Fungsi Diskriminan Yang Terbentuk Wilks' Lambda Test of Functio n(s)
Wilks' Lambda
1
.638
Chi-square 16.657
df
Sig. 2
.000
Hipotesis : Ho : Fungsi diskriminan yang terbentuk tidak signifikan H1 : Fungsi diskriminan yang terbentuk signifikan
Kriteria : Jika Sig < 0.05, maka Ho ditolak, yang berarti fungsi diskriminan yang terbentuk signifikan Jika Sig > 0.05, maka Ho diterima, yang berarti fungsi diskriminan yang terbentuk tidak signifikan
108
Interprestasi Hasil : 0.00 < 0.05 Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi diskriminan yang terbentuk signifikan
Tabel 4.7 Persamaan Fungsi Diskriminan Canonical Discriminant Function Coefficients Function 1 ANGSURAN BUNGA (Constant)
-.627 .133 -1.485
Unstandardized coefficients
Persamaan Fungsi Diskriminan : D = b0 + b1 X + b2X2 + b3X3 + ... + bk Xk D = – 1.485 – 0.627 X1 + 0.133 X2
109
Tabel 4.8 Batas Nilai Antara Kelompok
Functions at Group Centroids Function Y
1
KREDIT MACET
.735
KREDIT LUNAS
-.735
Unstandardized canonical discriminant functions evaluated at group means
Pengelompokan status kredit debitur yang kredit macet dan kredit lunas dapat dilihat dari perhitungan rata – rata nilai diskriminan. Function at group of centriods dengan menggunakan metode langsung dari masing – masing kelompok adalah sebagai berikut: Centroid dari kelompok kredit macet adalah 0.735 Centriod dari kelompok kredit lunas adalah -0.735 Batas nilai Z antara kelompok status kredit debitur yang kredit macet dan kredit lunas adalah : ZCU = NAZB + NBZA NA + NB ZCU = (20) (0.735) + (20) (-0.735) = 0 (20 + 20)
110
4.3.3. Model Peramalan Status Kredit Kendaraan Bermotor
Tabel 4.9 Model Peramalan Status Kredit Kendaraan Bermotor
Casewise Statistics Discriminant Highest Group
Case
P(D>d |
Squared
Squared
G=g)
Mahalanobis
Mahalanobis
Actual Predicted
Number Group
Group
Scores
Second Highest Group
Distance to p
df P(G=g | D=d)
Centroid
Distance to Group P(G=g | D=d)
Centroid
Function 1
1
1
1
.475
1
.507
.511
0
.493
.570
-.020
2
1
1
.621
1
.859
.245
0
.141
3.859
-1.230
3
1
1
.697
1
.839
.152
0
.161
3.459
-1.125
4
1
1
.623
1
.858
.241
0
.142
3.847
-1.226
5
1
1
.907
1
.778
.014
0
.222
2.519
-.852
6
1
1
.702
1
.838
.146
0
.162
3.430
-1.117
7
1
0**
.784
1
.815
.075
1
.185
3.043
1.009
8
1
1
.732
1
.830
.117
0
.170
3.283
-1.077
9
1
1
.749
1
.648
.102
0
.352
1.323
-.415
10
1
1
.836
1
.685
.043
0
.315
1.595
-.528
11
1
1
.181
1
.955
1.789
0
.045
7.882
-2.072
12
1
0**
.925
1
.719
.009
1
.281
1.891
.640
13
1
1
.568
1
.872
.326
0
.128
4.165
-1.306
14
1
1
.566
1
.559
.330
0
.441
.802
-.160
15
1
0**
.552
1
.551
.353
1
.449
.767
.141
16
1
1
.368
1
.917
.810
0
.083
5.617
-1.635
17
1
1
.643
1
.853
.215
0
.147
3.738
-1.198
18
1
1
.336
1
.924
.927
0
.076
5.918
-1.698
19
1
1
.556
1
.554
.346
0
.446
.777
-.146
20
1
1
.959
1
.732
.003
0
.268
2.012
-.683
111 21
0
0
.856
1
.693
.033
1
.307
1.661
.554
22
0
0
.230
1
.945
1.441
1
.055
7.132
1.936
23
0
0
.623
1
.859
.242
1
.141
3.849
1.227
24
0
0
.839
1
.799
.041
1
.201
2.800
.938
25
0
0
.025
1
.988
5.018
1
.012
13.765
2.975
26
0
1**
.879
1
.702
.023
0
.298
1.736
-.583
27
0
1**
.652
1
.603
.203
0
.397
1.039
-.285
28
0
0
.874
1
.788
.025
1
.212
2.653
.894
29
0
1**
.628
1
.591
.234
0
.409
.972
-.251
30
0
1**
.942
1
.766
.005
0
.234
2.381
-.808
31
0
0
.874
1
.788
.025
1
.212
2.653
.894
32
0
1**
.676
1
.614
.175
0
.386
1.107
-.317
33
0
1**
.643
1
.599
.215
0
.401
1.013
-.272
34
0
0
.839
1
.799
.041
1
.201
2.800
.938
35
0
0
.874
1
.788
.025
1
.212
2.653
.894
36
0
1**
.763
1
.654
.091
0
.346
1.365
-.433
37
0
1**
.765
1
.655
.090
0
.345
1.370
-.436
38
0
0
.389
1
.913
.741
1
.087
5.432
1.596
39
0
0
.025
1
.988
5.053
1
.012
13.822
2.983
40
0
0
.128
1
.965
2.312
1
.035
8.944
2.256
*misclassified case
Tabel 4.10 Model Peramalan Status Kredit Kendaraan Diprediksi Lunas Diprediksi Kredit Lunas Case Number
Actual Group
Predicted Group
1
1
1
2
1
1
112
3
1
1
4
1
1
5
1
1
6
1
1
8
1
1
9
1
1
10
1
1
11
1
1
13
1
1
14
1
1
16
1
1
17
1
1
18
1
1
19
1
1
20
1
1
Tabel 4.11 Model Peramalan Status Kredit Kendaraan Diprediksi Macet Diprediksi Kredit Macet Case Number
Actual Group
Predicted Group
21
0
0
22
0
0
23
0
0
113
24
0
0
25
0
0
28
0
0
31
0
0
34
0
0
35
0
0
38
0
0
39
0
0
40
0
0
Tabel 4.12 Model Peramalan Status Kredit Kendaraan Area Kritis Area Kritis Case Number
Actual Group
Predicted Group
7
1
0
12
1
0
15
1
0
26
0
1
27
0
1
29
0
1
30
0
1
32
0
1
33
0
1
114
36
0
1
37
0
1
Interprestasi Hasil : Dari hasil model peramalan status kredit kendaraan bermotor diatas, dapat disimpulkan bahwa status kredit debitur yang diprediksi kredit lunas sebanyak 17 sampel, diprediksi kredit macet sebanyak 12 sampel, dan yang terdapat dalam area kritis (kesalahan prediksi) sebanyak 11 sampel.
Tabel 4.13 Hasil Klasifikasi Classification Resultsa Predicted Group Membership Y Original
Count
%
KREDIT MACET KREDIT LUNAS
Total
KREDIT MACET
12
8
20
KREDIT LUNAS
3
17
20
KREDIT MACET
60.0
40.0
100.0
KREDIT LUNAS
15.0
85.0
100.0
a. 72.5% of original grouped cases correctly classified.
Interprestasi Hasil : Dari hasil klasifikasi di atas, dapat disimpulkan bahwa model peramalan status kredit kendaraan bermotor memiliki tingkat akurasi sebesar 72.5%
115
4.4. Implikasi Hasil Penelitian Dari penelitian diatas, dapat diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Peramalan status kredit kendaraan bermotor pada Astra Credit Companies (ACC) status kredit debitur dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Status kredit debitur yang diprediksi lunas sebanyak 17 sampel Status kredit debitur yang diprediksi macet sebanyak 12 sampel Status kredit debitur yang termasuk dalam area kritis sebanyak 11 sampel 2. Tingkat akurasi diskriminan debitor dari peramalan kredit kendaraan bermotor pada ASTRA CREDIT COMPANIES (ACC) termasuk tinggi yaitu sebesar 72.5%.