BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
4.1
Pembahasan Praktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang
kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota badan seperti pergerakan anggota tubuh pada saat berlari, dimana untuk kecepatan 2 km/jam, 4 km/jam dan 6 km/jam dengan menggunakan alat running belt. Pengukuran tersebut dimana akan mengukur konsumsi energi dan oksigen berdasarkan rata-rata denyut jantung sewaktu bekerja dan istirahat, dan mengukur periode istirahat (waktu recovery teoritis) pada setiap pergerakan anggota tubuh pada saat berlari. Pengukuran kerja dinamis hal yang perlu diperhatikan adalah denyut jantung dan suhu tubuh operator sebelum melakukan aktivitas, serta sesudah melakukan aktivitas. Data yang diambil setiap 1 menit dengan mengukur denyut jantung, yaitu pada saat berlari dengan menggunakan alat running belt sampai telah selesai sesuai waktu yang telah ditentukan yaitu 2 menit, 4 menit dan 6 menit. Denyut jantung dan suhu tubuh recovery dihitung pada saat operator telah sampai waktu yang ditentukan tersebut dimana pengukuran denyut jantung dan suhu tubuh recovery diambil juga per 1 menit.
4.1.1 Grafik Analisis Grafik analisis ini dibutuhkan untuk mengetahui frekuensi denyut jantung pada saat beraktivitas dan pada saat beristirahat. Perbedaan denyut jantung tersebut dapat terjadi ketika operator melakukan aktivitas (berlari) dan saat istirahat berbeda untuk tiap beban pada saat berlari, perbedaan tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah ini dimana grafik analisa berlari pada menit ke 4 adalah sebagai berikut:
BIV-1
BIV-2
Gambar 4.1 Grafik Data Kerja Dalam 2 Menit
Berdasarkan grafik di atas juga dapat disimpulkan bahwa garis vertikal putus-putus yang ditunjuk pada data ke 2 yaitu batas kerja operator saat beraktivitas maka data ke 3 sampai 8 menunjukkan grafik operator sudah tidak melakukan aktivitas atau recovery. Garis coklat, biru dan hijau menunjukkan kecepatan dalam aktivitas dimana kecepatan tersebut akan menentukan denyut jantung. Penjelasan pada grafik diatas dimana denyut jantung operator mengalami perubahan dalam waktu tertentu yaitu ketika operator telah sampai batas kelelahan dari seluruh tubuhnya. Kerja dinamis (berlari) operator selama 1 menit memerlukan waktu istirahat sebanyak 1 sampai 2 menit agar denyut jantung menurun atau denyut awal (Do) sebesar 89 detak/menit. Waktu recovery yang ditunjukan pada kecepatan 6 km/jam berbeda sekali dengan yang lainnya, yaitu memerlukan waktu istirahat selama 2 menit dikarenakan operator mengambil waktu istirahat tersebut agar operator memulihkan tenaga atau energinya hingga energi tersebut dapat digunakan kembali untuk aktivitasnya dan denyut jantung menurun atau denyut awal (Do) sebesar 77 detak/menit. Waktu bekerja dinamis (berlari) merupakan pembebanan keseluruhan anggota tubuh operator dari segi otot maupun energi yang dikeluarkan pada saat berlari, hal ini menunjukkan bahwa operator telah terbiasa dalam melakukan kerja dinamis (berlari) untuk waktu selama 2 menit.
BIV-3
Kerja dinamis (berlari) dengan anggota badan seluruh anggota badan dapat dilihat berdasarkan grafik analisa. Adapun grafik analisa berlari pada menit ke 4 adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2 Grafik Data Kerja Dalam 4 Menit
Berdasarkan grafik di atas juga dapat disimpulkan bahwa garis vertikal putus-putus yang ditunjuk pada data ke 4 yaitu batas kerja operator saat beraktivitas maka data ke 5 sampai 8 menunjukkan grafik operator sudah tidak melakukan aktivitas atau recovery. Garis coklat, biru dan hijau menunjukkan kecepatan dalam aktivitas dimana kecepatan tersebut akan menentukan denyut jantung. Penjelasan pada grafik diatas dimana denyut jantung operator mengalami perubahan dalam waktu tertentu yaitu ketika operator telah sampai batas kelelahan dari seluruh tubuhnya. Kerja dinamis (berlari) operator selama 1 menit memerlukan waktu istirahat sebanyak 1 sampai 4 menit agar denyut jantung menurun atau denyut awal (Do) pada kecepatan 2 km/jam untuk kerja dinamis selama 4 menit sebesar 89 detak/menit. Waktu recovery yang ditunjukan pada kecepatan 2 km/jam berbeda sekali dengan yang lainnya, yaitu memerlukan waktu istirahat selama 4 menit dikarenakan operator mengambil waktu istirahat tersebut agar operator
BIV-4
memulihkan tenaga atau energinya hingga energi tersebut dapat digunakan kembali untuk aktivitasnya. Waktu recovery pada kecepatan 4 km/jam dan 6 km/jam dimana denyut awal (Do) selama 4 menit sebesar 77 detak/menit. Waktu bekerja dinamis (berlari) merupakan pembebanan keseluruhan anggota tubuh operator dari segi otot maupun energi yang dikeluarkan pada saat berlari, hal ini menunjukkan bahwa operator telah terbiasa dalam melakukan kerja dinamis (berlari) untuk waktu selama 4 menit. Kerja dinamis (berlari) dengan anggota badan seluruh anggota badan dapat dilihat berdasarkan grafik analisa. Adapun grafik analisa berlari pada menit ke 6 adalah sebagai berikut:
Gambar 4.3 Grafik Data Kerja Dalam 6 Menit
Berdasarkan grafik di atas juga dapat disimpulkan bahwa garis vertikal putus-putus yang ditunjuk pada data ke 4 yaitu batas kerja operator saat beraktivitas maka data ke 5 sampai 8 menunjukkan grafik operator sudah tidak melakukan aktivitas atau recovery. Garis coklat, biru dan hijau menunjukkan kecepatan dalam aktivitas dimana kecepatan tersebut akan menentukan denyut jantung.
BIV-5
Penjelasan pada grafik diatas dimana denyut jantung operator mengalami perubahan dalam waktu tertentu yaitu ketika operator telah sampai batas kelelahan dari seluruh tubuhnya. Kerja dinamis (berlari) operator selama 1 menit memerlukan waktu istirahat sebanyak 1 sampai 4 menit agar denyut jantung menurun atau denyut awal (Do) pada kecepatan 2 km/jam untuk kerja dinamis selama 6 menit sebesar 88 detak/menit. Waktu recovery yang ditunjukan pada kecepatan 2 km/jam berbeda sekali dengan yang lainnya, yaitu memerlukan waktu istirahat selama 1 menit dikarenakan operator mengambil waktu istirahat tersebut agar operator memulihkan tenaga atau energinya. Pemulihan yang dilakukan operator sangat cepat mungkin operator telah mengatur nafas atau pengeluaran oksigen sehingga penurunan denyut jantung lebih cepat. Waktu recovery pada kecepatan 4 km/jam dan 6 km/jam dimana denyut awal (Do) sebesar 77 detak/menit. Waktu bekerja dinamis (berlari) merupakan pembebanan keseluruhan anggota tubuh operator dari segi otot maupun energi yang dikeluarkan pada saat berlari, hal ini menunjukkan bahwa operator telah terbiasa dalam melakukan kerja dinamis (berlari) untuk waktu selama 6 menit. Kerja dinamis (berlari) dengan anggota badan seluruh anggota badan dapat dilihat berdasarkan grafik analisa. Adapun grafik analisa berlari pada kecepatan 2 km/jam adalah sebagai berikut:
Gambar 4.4 Grafik Data Pada Kecepatan 2 km/jam
BIV-6
Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa denyut jantung operator mengalami perubahan terhadap waktu dan kecepatan. Grafik tersebut terdapat garis putus-putus dimana untuk yang berwarna merah adalah waktu istirahat pada menit ke 2 dengan kecepatan 2 km/jam. Warna yang biru menjelaskan suatu waktu istirahat pada menit ke 4 kecepatan 2 km/jam sedangkan untuk warna hijau adalah waktu istirahat pada menit ke 6 dengan kecepatan 2 km/jam. Penjelasan pada grafik diatas dimana denyut jantung operator mengalami perubahan dalam waktu tertentu yaitu ketika operator telah sampai batas kelelahan dari seluruh tubuhnya. Kerja dinamis (berlari) operator selama 1 menit memerlukan waktu istirahat sebanyak 1 sampai 4 menit agar denyut jantung menurun atau denyut awal (Do) pada kecepatan 2 km/jam untuk kerja dinamis selama 1 menit sebesar 89 detak/menit. Waktu recovery yang ditunjukan pada kecepatan 2 km/jam berbeda sekali dengan yang lainnya, yaitu memerlukan waktu istirahat selama 1 menit dikarenakan operator mengambil waktu istirahat tersebut agar operator memulihkan tenaga atau energinya. Pemulihan yang dilakukan operator sangat cepat mungkin operator telah mengatur nafas atau pengeluaran oksigen sehingga penurunan denyut jantung lebih cepat. Waktu recovery pada waktu 4 menit dan 6 menit dimana denyut awal (Do) sebesar 77 detak/menit. Waktu bekerja dinamis (berlari) merupakan pembebanan keseluruhan anggota tubuh operator dari segi otot maupun energi yang dikeluarkan pada saat berlari, hal ini menunjukkan bahwa operator telah terbiasa dalam melakukan kerja dinamis (berlari) untuk waktu selama 2 sampai 6 menit. Kerja dinamis (berlari) dengan anggota badan seluruh anggota badan dapat dilihat berdasarkan grafik analisa. Adapun grafik analisa berlari pada kecepatan 4 km/jam adalah sebagai berikut:
BIV-7
Gambar 4.5 Grafik Data Pada Kecepatan 4 km/jam
Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa denyut jantung operator mengalami perubahan terhadap waktu dan kecepatan. Grafik tersebut terdapat garis putus-putus dimana untuk yang berwarna merah adalah waktu istirahat pada menit ke 2 dengan kecepatan 2 km/jam. Warna yang biru menjelaskan suatu waktu istirahat pada menit ke 4 kecepatan 2 km/jam sedangkan untuk warna hijau adalah waktu istirahat pada menit ke 6 dengan kecepatan 2 km/jam. Penjelasan pada grafik diatas dimana denyut jantung operator mengalami perubahan dalam waktu tertentu yaitu ketika operator telah sampai batas kelelahan dari seluruh tubuhnya. Kerja dinamis (berlari) operator selama 1 menit memerlukan waktu istirahat sebanyak 1 sampai 4 menit agar denyut jantung menurun atau denyut awal (Do) pada kecepatan 2 km/jam untuk kerja dinamis selama 1 menit sebesar 78 detak/menit. Waktu recovery yang ditunjukan pada kecepatan 2 km/jam berbeda sekali dengan yang lainnya, yaitu memerlukan waktu istirahat selama 1 menit dikarenakan operator mengambil waktu istirahat tersebut agar operator memulihkan tenaga atau energinya sedangkan untuk waktu 6 menit memerlukan waktu yang cukup lama karena operator telah merasakan kelelahan sehingga waktu yang diperlukan istirahat adalah 3 menit.
BIV-8
Pemulihan yang dilakukan operator sangat cepat mungkin operator telah mengatur nafas atau pengeluaran oksigen sehingga penurunan denyut jantung lebih cepat. Waktu recovery pada waktu 4 menit dan 6 menit dimana denyut awal (Do) sebesar 77 detak/menit. Waktu bekerja dinamis (berlari) merupakan pembebanan keseluruhan anggota tubuh operator dari segi otot maupun energi yang dikeluarkan pada saat berlari, hal ini menunjukkan bahwa operator telah terbiasa dalam melakukan kerja dinamis (berlari) untuk waktu selama 2 sampai 6 menit. Kerja dinamis (berlari) dengan anggota badan seluruh anggota badan dapat dilihat berdasarkan grafik analisa. Adapun grafik analisa berlari pada kecepatan 6 km/jam adalah sebagai berikut:
Gambar 4.6 Grafik Data Pada Kecepatan 6 km/jam
Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa denyut jantung operator mengalami perubahan terhadap waktu dan kecepatan. Grafik tersebut terdapat garis putus-putus dimana untuk yang berwarna merah adalah waktu istirahat pada menit ke 2 dengan kecepatan 2 km/jam. Warna yang biru menjelaskan suatu waktu istirahat pada menit ke 4 kecepatan 2 km/jam sedangkan untuk warna hijau adalah waktu istirahat pada menit ke 6 dengan kecepatan 2 km/jam.
BIV-9
Penjelasan pada grafik diatas dimana denyut jantung operator mengalami perubahan dalam waktu tertentu yaitu ketika operator telah sampai batas kelelahan dari seluruh tubuhnya. Kerja dinamis (berlari) operator selama 1 menit memerlukan waktu istirahat sebanyak 1 sampai 4 menit agar denyut jantung menurun atau denyut awal (Do) pada kecepatan 2 km/jam untuk kerja dinamis selama 2 menit sebesar 77 detak/menit. Waktu recovery yang ditunjukan pada kecepatan 2 km/jam berbeda sekali dengan yang lainnya, yaitu memerlukan waktu istirahat selama 2 menit dikarenakan operator mengambil waktu istirahat tersebut agar operator memulihkan tenaga atau energinya sedangkan untuk waktu 6 menit memerlukan waktu yang cukup lama karena operator telah merasakan kelelahan sehingga waktu yang diperlukan istirahat adalah 4 menit. Pemulihan yang dilakukan operator sangat cepat mungkin operator telah mengatur nafas atau pengeluaran oksigen sehingga penurunan denyut jantung lebih cepat. Waktu recovery pada waktu 4 menit dan 6 menit dimana denyut awal (Do) sebesar 77 detak/menit. Waktu bekerja dinamis (berlari) merupakan pembebanan keseluruhan anggota tubuh operator dari segi otot maupun energi yang dikeluarkan pada saat berlari, hal ini menunjukkan bahwa operator telah terbiasa dalam melakukan kerja dinamis (berlari) untuk waktu selama 2 sampai 6 menit.
4.1.2 Komsumsi Energi dan Oksigen Konsumsi energi dapat menghasilkan denyut jantung yang berbeda, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa meningkatnya denyut jantung dikarenakan oleh temperatur sekeliling yang tinggi, tingginya pembebanan otot statis, dan semakin sedikit otot yang terlibat dalam suatu kondisi kerja. Banyaknya perhitungan adalah sebanyak 9 buah perhitungan, yang mewakili perhitungan waktu aktivitas dan kecepatan yang ada. Berikut ini adalah contoh perhitungan pertama dari ratarata kerja dan rata-rata istirahat dengan waktu aktivitas 2 menit dengan kecepatan 2 km/jam.
BIV-10
X kerja =
= 105 denyut/menit
X istirahat =
= 89 denyut/menit
Y 1,80411 0,0229038 X 4,71733.10 4 X 2
Y kerja
= 1,80411 – 0,0229038 (105) + 4,71733.10-4 (105)2 = 4,60006 denyut/menit
Y istirahat
= 1,80411 – 0,0229038 (89) + 4,71733.10-4 (89)2 = 3,50227 denyut/menit
Tabel 4.3 Ringkasan Tabel Perhitungan Denyut Jantung saat Bekerja
Waktu Aktivitas 2 Menit
4 menit
6 Menit
Kecepatan 2 km/jam 4 km/jam 6 km/jam 2 km/jam 4 km/jam 6 km/jam 2 km/jam 4 km/jam 6 km/jam
Hasil (denyut/menit) 4,60006 5,40884 6,60129 4,61913 5,60381 7,17958 4,19545 4,17184 7,60919
Tabel 4.3 Ringkasan Tabel Perhitungan Denyut Jantung saat Istirahat
Waktu Aktivitas 2 Menit
4 menit
6 Menit
Kecepatan 2 km/jam 4 km/jam 6 km/jam 2 km/jam 4 km/jam 6 km/jam 2 km/jam 4 km/jam 6 km/jam
Hasil (denyut/menit) 3,50227 2,83742 3,75407 4,09006 3,66842 4,23106 2,88763 3,42128 4,05540
BIV-11
Nilai dalam perhitungan tersebut dibutuhkan agar mengetahui data lebih lanjut dari asupan konsumsi energi dan konsumsi oksigen. Berikut ini adalah merupakan perhitungan dari rangkuman dari x kerja dan x istirahat. X kerja =
=
X istirahat=
= 118,3611 denyut/menit =
= 97,8260 denyut/menit
Y kerja = 1,80411 – 0,0229038(118,3611) + 4,71733.10-4 (118,3611)2 = 5,70186 kkal/menit Y Istirahat = 1,80411 – 0,0229038 (97,8260) + 4,71733.10-4 (97,8620)2 = 4,08085 kkal/menit Dimana :
Y
= Energi (kkal/menit)
X = Kecepatan denyut jantung (denyut/menit) rata-rata
KE = Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu (Kcal) Berdasarkan hasil yang didapat untuk nilai Y kerja dan Y istirahat maka dapat diketahui pula nilai dari konsumsi energi untuk kerja dinamis atau aktivitas berlari dengan menggunakan running belt. Dibawah ini merupakan tabel perhitungan waktu aktivitas 2 menit dengan kecepatan 2 km/jam : KE = Y kerja – Y istirahat KE = 3,89098 – 3,50227 KE = 0,38871 kkal/menit Kosumsi Oksigen (KO) = KE / 4,8 Konsumsi Oksigen (KO) =
0,38871 0,08098 4,8
Jadi, konsumsi oksigen dengan waktu aktivitas 2 menit dengan kecepatan 2 km/jam adalah 0,08098 liter/menit.
BIV-12
Tabel 4.3 Ringkasan Tabel Perhitungan Konsumsi Energi
Waktu Aktivitas 2 Menit
4 menit
6 Menit
Kecepatan 2 km/jam 4 km/jam 6 km/jam 2 km/jam 4 km/jam 6 km/jam 2 km/jam 4 km/jam 6 km/jam
Konsumsi Energi 0,38871 2,57142 2,84722 0,52907 1,93539 2,94852 1,30782 0,75056 3,55379
Konsumsi Oksigen 0,08098 0,53571 0,59317 0,11022 0,40320 0,61427 0,27246 0,17870 0,74041
Dibawah ini merupakan data keseluruhan dari konsumsi oksigen. Untuk nilai konsumsi oksigen dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: KE = Y kerja – Y istirahat KE = 5,70186 – 4,08085 KE = 1,62101 kcal/menit Untuk nilai konsumsi oksigen keseluruhan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: Konsumsi Oksigen (KO) =
1,62101 0,33771 liter/menit. 4,8
4.1.2 Periode Istirahat (Waktu Recovery Teoritis) Periode istirahat dibutuhkan agar operator dapat beristirahat ketika sudah menjalankan aktivitasnya sehingga dapat mengembalikan besarnya denyut jantung sesudah melakukan aktivitas menjadi lebih kecil atau sama dengan dari denyut jantung awal. Total pada aktivitas selama 2 menit yaitu denyut jantung yang diperoleh sebesar 210, maka diperoleh rata-rata denyut jantung pada saat bekerja sebesar 105 karena operator hanya melakukan 2 kali aktivitas. Nilai yang diperoleh termasuk dalam tingkat pekerjaan Moderate dengan range antara 100-125.
BIV-13
Berdasarkan tabel konstanta (s) berada pada range 5,0 – 7,5. Nilai recovery teoritis dicari berdasarkan lamanya waktu dalam kecepatan berlari, yaitu 2 menit, 4 menit, dan 6 menit. Berikut ini perhitungan waktu recovery selama 2 menit dengan alat running belt: R=
R=
R= R= 0,2603 menit Perhitungan dilakukan kembali sampai menit ke 6 dan kecepatan 6 km/jam. Berikut ini ringkasan hasil perhitungan waktu recovery teoritis yang sudah dibentuk dalam sebuah tabel, pada tangan dan kaki berdasarkan perhitungan: Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Waktu Recovery Teoritis
Waktu 2 menit 4 menit 6 menit 4.2
2 km/jam 0,2603 menit 0,1861 menit 0,8813 menit
Kecepatan 4 km/jam 1 menit 1,66 menit 2,49 menit
6 km/jam 0,8103 menit 1,5536 menit 2,5311 menit
Analisis Berdasarkan data yang diperoleh dalam praktikum fisioligis dan kemudian
menghitung serta dianalisis kecepatan rata-rata denyut jantung selama melakukan aktivitas berlari dengan menggunakan running belt, dan menganalisa perubahan temperatur selama melakukan aktivitas. Menganalisa perbandingan recovery pada saat percobaan dan secara teoritis.
BIV-14
4.2.1 Kecepatan Rata-Rata Denyut Jantung Kecepatan rata-rata pada pengambilan data ini adalah jumlah denyut jantung sebelum melakukan aktivitas sampai denyut jantung selama melakukan aktivitas per 1 menit. Kecepatan rata-rata denyut jantung dipengaruhi oleh seberapa besar kekuatan berlari selama melakukan aktivitas. Umumnya, semakin cepat kecepatan dan waktu aktivitas maka semakin besar pula denyut jantungnya, dan sebaliknya jika semakin lambat kecepatan dan waktu aktivitas tersebut maka semakin kecil denyut jantungnya. Percobaan yang dilakukan ini mempunyai faktor yang menyebabkan naik turunnya denyut jantung disebabkan oleh faktor kelelahan bekerja. Berikut adalah perhitungan kecepatan rata-rata denyut jantung : V= V= V = 99,66 kkal/menit Perhitungan dilakukan kembali data tercukupi dimana sampai kecepatan rata-rata 6 km/jam. Berikut ini ringkasan hasil perhitungan kecepatan rata-rata denyut jantung yang sudah dibentuk dalam sebuah tabel, pada tangan dan kaki berdasarkan perhitungan: Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Kecepatan Rata-rata Denyut Jantung
Waktu 2 menit 4 menit 6 menit
2 km/jam 99,66 kkal/menit 162,6 kkal/menit 95 kkal/menit
Kecepatan 4 km/jam 102,33 kkal/menit 148,8 kkal/menit 139,86 kkal/menit
6 km/jam 147,33 kkal/menit 167 kkal/menit 173,86 kkal/menit
Berdasarkan tabel di atas kecepatan denyut untuk setiap kecepatan berbeda-beda dimana bila kecepatan bertambah maka kecepatan denyut akan bertambah. Hal lain yang menyebabkan kecepatan rata-rata denyut jantung adalah penentuan waktu istirahat yang tak menentu karena jika waktu istirahat tidak cukup maka operator akan kelelahan jika melanjutkan aktivitasnya kembali.
BIV-15
Kecepatan denyut jantung pada saat berlari untuk kecepatan 6 km/jam lebih besar dibandingkan yang lain, hal tersebut disebabkan operator yang mulai merasa kelelahan sehingga kinerja jantung mulai terasa berdenyut ketika melakukan kerja dinamis (berlari). Kecepatan denyut jantung pada saat berlari untuk kecepatan 2 km/jam lebih kecil dibandingkan yang lain. Hal tersebut disebabkan kecepatan cukup baik dibandingkan dengan kecepatan lainnya, serta operator sudah terbiasa dalam melakukan aktivitas berlari untuk kecepatan 2 km/jam dengan waktu 2 menit. Kecepatan 6 km/jam dalam waktu 6 menit operator sudah tidak mampu melakukan aktivitas kerja dinamis dikarenakan besar beban kerja ketika lari di kecepatan 6 km/jam.
4.2.2 Perubahan Temperatur Temperatur pada pengambilan data ini adalah suhu tubuh sebelum dan sesudah operator melakukan aktivitas. Pengukuran kali ini terdapat perbedaan suhu antara suhu tubuh operator setelah melakukan kerja dengan suhu tubuh operator sebelum melakukan kerja. Hal tersebut dapat terjadi karena setelah melakukan aktivitas suhu tubuh akan mengalami kenaikan maupun penurunan dibandingkan sebelum melakukan aktivitas. Langkah berikutnya membuat tabel perubahan temperatur suhu pada tangan dan kaki adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Perubahan Temperatur Pada Kecepatan 2 km/jam
Waktu 2 menit 4 menit 6 menit
Kecepatan 2 km/jam T0 T1 36,1 36,4 36,4 35,8 35,8 36
ΔT 0,3 -0,6 0,2
Kesimpulan suhu naik suhu turun suhu naik
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Perubahan Temperatur Pada Kecepatan 4 km/jam
Waktu 2 menit 4 menit 6 menit
Kecepatan 4 km/jam T0 T1 36 36,1 36,1 36,7 36,7 36
ΔT 0,1 0,6 -0,7
Kesimpulan suhu naik suhu naik suhu turun
BIV-16
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Perubahan Temperatur Pada Kecepatan 2 km/jam
Waktu 2 menit 4 menit 6 menit
Kecepatan 6 km/jam T0 T1 36 35,2 35,2 34,7 34,7 34,8
ΔT -0,8 -0,5 0,1
Kesimpulan suhu turun suhu turun suhu naik
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat dilihat kenaikan dan penurunan suhu tubuh operator setelah melakukan kegiatan. Kecepatan 2 km/jam, operator mengalami kenaikan suhu tubuh dan serta penurunan suhu. Hal ini disebabkan operator merasakan lelah setelah melakukan aktivitas tersebut sehingga mengalami perubahan suhu. Kecepatan 4 km/jam dimana operator mengalami kenaikan atau penurunan suhu yang cukup jauh dari awal suhu tubuh hal ini disebabkan operator mulai tidak terbiasa dengan berlari. Kecepatan 6 km/jam mengalami penurunan suhu dikarenakan operator mulai terbiasa akan suatu aktivitas yang telah dilakukannya. Hasil-hasil dari simpulan bahwa operator mengalami kelelahan atau kondisi mental tubuh operator mulai ada tekanan dari luar (suhu ruangan) sehingga ada perubahan suhu pada saat melakukan aktivitas tersebut. Hal ini disebabkan operator membutuhkan istirahat yang cukup agar operator tidak merasa kelelahan ketika kerja dinamis (berlari).
4.2.3 Konsumsi Energi dan Oksigen Konsumsi oksigen dihitung untuk mengetahui konsumsi oksigen yang diperlukan operator ketika melakukan kegiatan berlari. Selama berlari konsumsi energi yang dibutuhkan operator sebesar 6,3031 kkal, sedangkan konsumsi oksigen yang dibutuhkan operator sebesar 1,3131 liter/menit. Perhitungan konsumsi oksigen menggunakan faktor energi yang dikeluarkan, karena energi mempengaruhi jumlah konsumsi energi yang dibutuhkan oleh operator. Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa konsumsi energi dan oksigen yang diperlukan operator tergantung dari aktivitas yang dilakukan dalam selang waktu dan kecepatan tersebut.
BIV-17
Semakin cepat kecepatan tersebut, maka semakin banyak oksigen yang diperlukan dalam melakukan aktivitas kerja dinamis (berlari). Kebutuhan konsumsi energi dan oksigen sebaiknya dalam mengatur waktu istirahat sampai keadaan fisik kembali normal.
4.2.4 Perbandingan Recovery Percobaan dan Teoritis Waktu recovery teoritis dalam pengambilan data ini adalah waktu istirahat yang seharusnya dibutuhkan oleh operator secara teoritis untuk mengembalikan besarnya denyut jantung sesudah melakukan aktivitas menjadi normal kembali. Berikut ini adalah perbandingan waktu recovery percobaan dengan waktu recovery teoritis untuk anggota badan tangan dan kaki: Tabel 4.6 Hasil Perbandingan Antara Recovery Percobaan dengan Recovery Teoritis
Perbedaan nilai antara waktu recovery percobaan dengan waktu recovery teoritis, menunjukkan bahwa operator terbiasa atau tidak dalam melakukan aktivitas tersebut. Nilai waktu recovery percobaan lebih besar dari waktu recovery teoritis, menandakan operator tidak terbiasa dan tidak terlatih dalam melakukan kerja dinamis atau melakukan aktifitas berlari dengan menggunakan running belt. Waktu recovery percobaan lebih kecil dari waktu recovery teoritis, menandakan operator tidak terbiasa dan terlatih dalam melakukan aktivitas kerja dinamis (berlari). Aktivitas berlari, waktu recovery teoritis untuk secara keseluruhan
menunjukan
bahwa
mengalami
percepatan
waktu
istirahat
dikarenakan operator merasa cukup beristirahat setelah melakukan aktivitasnya.